Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
konservasi gigi
Disusun Oleh :
TAHUN 2011/2012
PULP CAPPING
Pulpa capping adalah aplikasi selapis atau lebih material pelindung atau bahan untuk perawatan
diatas pulpa yang terbuka, misalnya kalsium hidroksida yang akan merangsang pembentukan
dentin reparative (Harty dan Oston, 1993)
Adapun tujuan pulpa capping adalah untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa
dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya. Dengan
demikian terbukanya jaringan pulpa dapat terhindarkan.
Indirect Pulp Capping adalah perawatan pada pulpa yang masih tertutup lapisan
dentin tipis karena karies yang dalam. Pada teknik ini obat-obatan yang digunakan tidak
berkontak langsung dengan pulpa.Pulp capping tidak langsung memerlukan lebih dari dua
kali kunjungan. Indirect pulp capping dirasa lebih memberi hasil yang diharapkan dari pada
metode direct pulp capping. Dilakukan bila pulpa belum terbuka, tapi atap pulpa sudah sangat
tipis sekali, yaitu pada karies profunda.
Agar perawatan ini berhasil jaringan pulpa harus vital dan bebas dari inflamasi.
Biasanya atap kamar pulpa akan terbuka saat dilakukan ekskavasi. Apabila hal ini terjadi
maka tindakan selanjutnya adalah dilakukan direct pulp capping atau tindakan yang lebih
radikal lagi yaitu amputasi pulpa (Pulpotomi).
Tahapan perawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Karies dibuang dengan escavator atau bur round (bor bundar) kecepatan rendah , Lalu
lakukan ekskavasi sampai dasar pulpa, hilangkan dentin lunak sebanyak mungkin
tanpa membuka kamar pulpa. Jaringan karies yang paling dalam dibiarkan.
2. Kavitas disterilkan dengan air calxyl atau obat lain yang tidak caustik. Hindari
penggunaan alkohol, karena dapat memicu terjadinya dehidrasi cairan tubulus dentin.
3. Aplikasi preparat Kalsium hidroksida Ca(OH)2 kemudian dilapisi Zinc Okside
Eugenol (ZOE) yang diletakkan didasar kavitas kemudian dilapisi semen fosfat dan
akhirnya tambalan sementara.
4. Perawatan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian.
Direct Pulp Capping adalah perawatan sekali kunjungan. Direct Pulp Capping juga
digunakan dalam contoh di mana ada pembusukan yang mendalam mendekati pulpa tapi
tidak ada gejala infeksi. Direct Pulp Capping menunjukkan bahwa bahan diaplikasikan
langsung ke jaringan pulpa. Daerah yang terbuka tidak boleh terkontaminasi oleh saliva,
kalsium hidroksida dapat diletakkan di dekat pulpa dan selapis semen Zinc Okside Eugenol
dapat diletakkan di atas seluruh lapisan pulpa dan biarkan mengeras untuk menghindari
tekanan pada daerah perforasi bila gigi direstorasi. Pulpa diharapkan tetap bebas dari gejala
patologis dan akan lebih baik jika membentuk dentin sekunder. Agar perawatan ini berhasil
maka pulpa disekitar daerah terbuka harus vital dan dapat terjadi proses perbaikan.
Setelah 8-10 hari, kalau tidak ada keluhan, dengan kata lain gigi bereaksi normal, lakukan
penambalan permanen.
Bahan yang biasa digunakan untuk pulp capping ini adalah kalsium hidroksida karena dapat
merangsang pembentukan dentin sekunder secara efektif dibandingkan bahan lain.
1. antiseptik
2. sedatif
3. Tidak mengiritasi
1. PH 11,5-12,5
2. menetralkan asam
3. sedikit antiseptic
4. tdk mengiritasi
5. menghambat infeksi
6. merangsang pbentukan dentin sekunder.
2. Isolasi gigi
Selain menggunakan rubber dam, isolasi gigi juga dapat menggunakan kapas dan
saliva ejector, jaga posisinya selama perawatan.
3. Preparasi kavitas
Tembus permukaan oklusal pada tempat karies sampai kedalaman 1,5 mm (yaitu kira-
kira 0,5 mm kedalam dentin). Pertahankan bor pada kedalaman kavitas dan dengan
hentikan intermitten gerakan bor melalui fisur pada permukaan oklusal.
Keringkan kavitas dengan cotton pellet lalu tutup bagian kavitas yang dalam termasuk
pulpa yang terbuka dengan pasta kalsium hidroksida.
Sumber :
Baum,Philips,Lund. Buku Ajar Ilu Konservasi Gigi. 1997. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
http://www.adifkgugm.com/2011/08/perawatan-saluran-akar.html
http://www.scribd.com/doc/72755585/En-Do