Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah
dilimpahkan kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Akuntansi
Keuangan ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun berdasarkan tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan baik dari cara penulisan maupun dari segi bahasanya. Oleh sebab itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penyusun untuk kedepannya demi
kelancaran penyusunan makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada
umumnya.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang tepat mengenai masalah- masalah
akuntansi yang berhubungan dengan penurunan nilai juga dapat disimpulkan dari makalah
ini. Selanjutnya diharapkan bahwa makalah ini dapat menjelaskan prosedur-prosedur
akuntansi mengenai penurunan nilai aset tetap pada perusahaan-perusahaan dan juga
menjelaskan bagaimana melaporkan dam menganalisa perusahaan tersebut.
1.4 Maksud
Untuk meningkatkan dan memantapkan kemampuan dalam menerapkan ilmu
Untuk menanamkan, memantapkan rasa disiplin dan rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
Berusaha mempelajari sesuatu yang baru untuk meningkatkan kemampuan
Menambah wawasan
BAB II
PEMBAHASAN PENURUNAN NILAI
2.9 Goodwill
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis
harus, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan pada unit penghasil kas pihak pengakuisisi, (atau
kelompok unit penghasil kas) yang diharapkan memberikan manfaat dari senergi
kombinasi. Rugi penurunan nilai dialokasikan untuk menurunkan jumlah tercatat dari asset
dengan tahapan sebagai berikut. Pertama, menurunkan jumlah tercatat dari goodwill yang
telah dialokasikan pada UPK. Kedua, mengalokasikan pada asset lainnya pada UPK secara
perorate dari jumlah tercatat pada masing-masing asset dalam UPK
Aset korporat termasuk asset kelompok atau divisi seperti bangunan kantor pusat atau divisi
dari entitas, perlengkapan EDP, atau pusat penelitian, karakteristik khusus asset korporat
adalah bahwa asset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk secara independen dari
asset atau kelompok asset lain dan jumlah tercatatnya tidak sepenuhnya diatribusikan ke
unit penghasil kas yang sedang ditelaah. Jika sebagian jumlah tercatat asset korporat, adalah
sebagai berikut.
Dapat dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten terhadap unit tersebut.
Tidak dapat dialokasikan pada suatu dasar yang layak dan konsisten ke unit itu, entitas
harus; (i) membandingkan jumlah tercatat unit, di luar asset korporat, dengan jumlah
terpulihkan dan mengakui setiap rugi penurunan nilai; (ii) mengidentifikasi kelompok
terkecil dari unit penghasil kas yang mencakup unit penghasil kas yang telaah dan yang
sebagian dari jumlah tercatat asset korporat dapat dialokasikan atas dasar yang layak dan
konsisten; (iii) membandingkan jumlah tercatat dari kelompok unit penghasil kas tersebut
(termasuk bagian dari jumlah tercatat asset korporat yang dialokasikan ke kelompok dari
unit tersebut) dengan jumlah terpulihkan dari kelompok unit itu.
Entitas menilai pada akhir setiap periode laporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk asset (selain Goodwill,
karena untuk Goodwill tidak diperbolehkan adanya pemulihan rugi penurunan nilai)
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal,
indikasi berikut ini:
Jika indikasi dimaksud ditemukan, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan asset tersebut.
Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui pada
periode-periode sebelumnya untuk asset (selain Goodwill) mungkin tidak ada lagi atau
mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini.
3.11.1 Informasi yang bersumber dari luar, antara lain sebagai berikut.
Nilai wajar asset telah meningkat secara signifikan selama periode tersebut. Perubahan
signifikan dengan dampak menguntungkan untuk entitas telah terjadi selama periode
tersebut.Suku bunga pasar atau tingkat pengembalian investasi pasar yang lain telah turun
selama periode itu.
3.11.2 Informasi yang bersumber dari dalam, antara lain sebagai berikut
Perubahan signifikan dengan dampak menguntungkan bagi entitas telah terjadi selama
periode tersebut, atau diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat. Bukti tersedia dari
pelaporan internal yang mengidikasikan bahwa kinerja ekonomi asset lebih baik atau
akan lebih baik dari yang diharapkan.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk asset
selain Goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika terdapat perubahan estimasi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas asset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
Pembalikan rugi penurunan nilai untuk suatu unit penghasil kas dialokasikan kepada
asset-aset dari unit (kecuali untuk goodwill) prorate dengan jumlah tercatat dari asset-
asetnya. Dalam mengalokasikan pembelian rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas,
jumlah tercatat asset tidak boleh dinaikan di atas nilai yang terendah dari:
Jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan jumlah tercatat yang telah ditentukan
(amortisasi atau depresiasi neto) seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk asset tersebut dalam periode sebelumnya. Jumlah pemulihan rugi penurunan
nilai yang sebaliknya telah dialokasikan untuk asset tersebut harus dialokasikan prorate
ke asset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill.
Suatu entitas mengoperasikan peralatan minyak di dasar laut. Entitas menyediakan biaya
restorasi senilai Rp 15 M, yang mencerminkan nilai kini dari biaya tersebut. Entitas tersebut
menerima tawaran untuk membeli peralatan minyak seharga Rp 21 M, dan nilai biaya pelepasan
seharga Rp 7 M. Nilai pakai sebesar Rp 29 M. Sedangkan nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp
25 M.
Nilai wajar dikurangi cost to sell dari peralatan adalah Rp 14 M (Rp 16 M Rp 2 M).
Sehingga, nilai terpulihkan dari unit penghasil kas melebihi nilai tercatatnya, sehingga aset ini
tidak diturunkan nilainya.
PT Melati melakukan review penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011, berikut ini aset yang
dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Catat
Goodwill Rp200.000.000
Properti, Pabrik, dan Peralatan,telah didepresiasi Rp400.000.000
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya Rp300.000.000
Properti Investasi, setelah didepresiasi Rp350.000.000
Aset Keuangan, pada nilai wajar Rp207.000.000
Persediaan, at cost Rp150.000.000
Piutang Dagang Rp230.000.000
Total Rp1.837.000.000
Setelah review penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang dapat dipulihkan
atas UPK X senilai Rp900 juta termasuk properti investasi senilai Rp300 juta.
Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.
Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro rata terhadap nilai tercatat dari
aset tidak lancar tersebut.
Jumlah Tercatat Alokasi Kerugian
Setelah Alokasi
Jumlah Tercatat Penurunan Nilai
Penurunan Nilai
Goodwill Rp 200 juta Rp (200 juta) Rp 0
Property, plant and equipment 400 juta (392.6 juta) 7.4 juta
Aset Tak Berwujud 300 juta (294.4 juta) 5.6 juta
Properti Investasi
(350 jt-50 jt) 300 juta - 300 juta
Aset Keuangan 207 juta - 207 juta
Persediaan 150 juta - 150 juta
Piutang Dagang 230 juta - 230 juta
Total 1787 juta (887 juta) 900 juta
4.1. Kesimpulan
Penurunan nilai akan membuat aset entitas mencerminkan manfaat ekonomi di masa depan
dan tidak akan dicatat melebihi potensi manfaat ekonomi yang akan diterima entitas di masa
mendatang. Penurunan nilai didasarkan pada konsep konservatif, kehati-hatian dan relevansi
informasi.