Anda di halaman 1dari 29

PERANCANGAN DAN SIMULASI REAKTOR PLUG FLOW

NON ADIABATIS DALAM PRODUKSI STEAM BERTEKANAN


TINGGI MENGGUNAKAN PROGRAM SCILAB

Disusun oleh :

1. Atik Kurnia 21030114120077


2. Faqihudin Mubarok 21030114120106

LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS BESAR
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jenis Reaktor : Perancangan Reaktor Alir Pipa yang Bekerja secara Non Adiabatisuntuk
Produksi Steam Bertekanan Tinggi Menggunakan Program Scilab
Kelompok : 6/Selasa Siang
Anggota : 1. Atik Kurnia 21030114120077
2. Faqihudin Mubarok 21030114120106

Semarang, 26 November 2016


Menyetujui,
Asisten Pembimbing

Tita Dela Arimbi


NIM. 21030113120059
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya, tugas
besar Praktikum Komputasi Proses yang berjudul Perancangan Dan Simulasi Reaktor Plug
Flow Non Adiabatis Dalam Produksi Steam BertekananTinggi Menggunakan Program
Scilab ini dapat diselesaikan.

Dalam penulisan laporan resmi ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan resmi ini, khususnya
kepada:

1. Dr. Ir. Budi Sasongko, DEA.selaku dosen pembimbing LaboratoriumKomputasi Proses

2. Seluruh asisten Laboratorium Komputasi Proses tahun 2015 yang telah membimbing
kami

Dalam penulisan tugas besar ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
padateknis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan resmi ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan resmi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dengan menambah ilmu pengetahuan yang baru bagi
pembaca.

Semarang, 26 November 2016


Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia semakin berkembang dengan teknologi komputerisasi. Penggunaan


komputer dalam berbagai macam pekerjaan sudah seperti suatu kebutuhan yang tidak dapat
dihindari demi mencapai atau mendapatkan sebuah tekhnologi yang canggih dan berkelas
tinggi. Hal ini disebabkan oleh efisiensi dan kemudahan yang dapat diperoleh dengan
menggunakan teknologi komputer dalam menyelesaikan berbagai macam masalah. Teknik
Kimia adalah disiplin ilmu yang mempelajari desain dan operasi pada proses kimia skala
komersial. Proses-proses kimia ini mencakup berbagai langkah pengolahan bahan mentah
yang memanfaatkan reaksi kimia dan biokimia, dan perubahan sifat fisik dan kimia dari
bahan mentah untuk mengkonversi bentuk fisik, kandungan energi, dan/atau komposisi
kimia, sehingga tercipta produk bernilai komersial.

Dalam perancangan proses kimia, insinyur proses berperan dalam scale-up teknologi
dan reaksi-reaksi kimia skala lab ke skala komersial dengan menyusun rangkaian unit
operasi utama, menghitung aliran materi dan energi antarunit operasi, memilih tipe dan
ukuran equipment yang seusai untuk pengoperasian, menghitung kebutuhan utilitas proses,
seperti air pendingin, bahan bakar, steam, kelistrikan, yang diperlukan untuk mendukung
keseluruhan proses, dan menyusun layout fasilitas proses

Insinyur proses juga mengevaluasi keekonomian proses dan memperhatikan aspek


keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan pabrik proses. Di Industri kimia, penggunaan
reaktor merupakan jantung dari proses kimia untuk mendapatkan produk yang
diinginkan. Untuk mempermudah perancangan reaktor tersebut, maka dibutuhkan salah
satu software yang terinstal dikomputer.

Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Dengan
terjadinya reaksi inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada
yang terjadi secara spontan dan terjadi dengan sendirinya atau bisa juga butuh bantuan
energi seperti panas. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kimia, jadi terjadi
perubahan bahan bukan fase misalnya dari air menjadi uap yang merupakan reaksi fisika.
Untuk merancang sebuah reaktor diperlukan bekal pengetahuan tentang pengaruh
variabel-variabel: konsentrasi, suhu, tekanan, kecepatan aliran umpan pada persamaan
kecepatan reaksi, yang dapat dipelajari dari materi kinetika dan katalisa.

Metode numerik merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan permasalahan


model matematis dari berbagai bidang, baik dalam bidang teknis maupun sains.
Penyelesaian model matematis dengan metode numerik ini tidak lepas dari aplikasi
pemrograman komputer. Scilab merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk
komputasi numerik dan visualisasi data yang bebas biaya dan serupa dengan perangkat
lunak Matlab yang telah terlebih dahulu dikenal di Indonesia (Sasongko, 2010). Program
Scilab ini mempermudah pengguna untuk melakukan komputasi pada cakupan luas
operasi-operasi matematika dari operasi yang relatif sederhana seperti perkalian hingga
kepada operasi tingkat tinggi seperti korelasi dan aritmetika kompleks. Serta
mempermudah dalam analisis statistika, perbaikan gambar, simulasi dinamika fluida, dan
lain-lain. Tidak hanya itu, Scilab juga dapat digunakan untuk permodelan, pembentukan
algoritma, pembuatan prototype dan rekayasa (Syahputra, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Reaksi gas oksigen dengan gas metana dan gas hidrogen dalam produksi steam
bertekanan tinggi berlangsung pada temperatur 220C pada tekanan 100 kPa. Dengan
kondisi tersebut akan dirancang sebuah reaktor plug flow pada kondisi non-adiabatis,
eksotermis, reversible, bimolekuler dan paralel. Untuk merancang reaktor dengan berbagai
spesifikasinya tersebut diperlukan perhitungan neraca massa dan neraca energi yang dapat
dilakukan dengan memanfaatkan program Scilab. Sehingga dengan menggunakan program
Scilab diharapkan perhitungan mencakup neraca massa dan energi menjadi lebih cepat dan
akurat.

1.3 Tujuan

1. Mampu menyusun program komputasi dalam perancangan reaktor mengenai neraca


masa dan neraca energi.
2. Dapat mensimulasikan dan menentukan profil hubungan konversi dengan volume
reaktor pada reaksi gas oksigen dengan gas metana dan hidrogen pada pembuatan
steam bertekanan tinggi.
3. Dapat mensimulasikan dan menentukan profil hubungan konversi dengan suhu pada
reaksi gas oksigen dengan gas metana dan hidrogen pada pembuatan steam bertekanan
tinggi.
4. Dapat mensimulasikan dan menentukan profil hubungan suhu dengan volume reaktor
pada reaksi gas oksigen dengan gas metana dan hidrogen pada pembuatan steam
bertekanan tinggi.

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa mampu menyusun program komputasi dalam perancangan reaktor


mengenai neraca masa dan neraca energi.
2. Mahasiswa mampu mensimulasikan dan menentukan profil hubungan konversi dengan
volume reaktor pada reaksi gas oksigen dengan gas metana dan hidrogen pada
pembuatan steam bertekanan tinggi.
3. Mahasiswa mampu mensimulasikan dan menentukan profil hubungan konversi dengan
suhu pada reaksi gas oksigen dengan gas metana dan hidrogen pada pembuatan steam
bertekanan tinggi.
4. Mahasiswa mampu mensimulasikan dan menentukan profil hubungan suhu dengan
volume reaktor pada reaksi gas oksigen dengan gas metana dan hidrogen pada
pembuatan steam bertekanan tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


2.1.1 Jenis Reaktor

Ada berbagai jenis reaktor, hal yang paling mendasar dalam penggolongan reactor
adalah kondisi operasi dari reaksi yang diinginkan untuk dioperasikan. Reaktor yang sering
digunakan biasa dibagi menjadi 3 jenis reactor utama diantaranya Batch Reaktor (BR),
Plug Flow Reaktor (PFR), dan Continuous Stirred Tank Reaktor (CSTR).
Batch Reactor (BR)
Dalam BR, bahan baku atau reaktan dimasukkan semua pada awal proses dalam
container, kemudian dicampur dengan merata, dan dibiarkan bereaksi pada jangka waktu
tertentu. Setelah reaksi selesai, produk dikeluarkan. Proses yang terjadi merupakan proses
unsteady state atau tidak tetap dimana komposisi berubah bergantung waktu, akan tetapi
komposisi saat berada dalam reactor tetap konstan (Levensiel,1999).
Plug Flow Reactor (PFR)
Salah satu contoh jenis reactor alir steady ideal biasanya sering disebut plug flow,
slug flow, piston flow, ideal tubular, dan unmixed flow reaktor. Secara umum, jenis reactor
ini disebut PFR. Reaktor jenis ini ditandai dengan adanya aliran fluida di dalam reactor
tanpa adanya pencampuran dengan pengadukan atau difusi dari satu senyawa dengan
senyawa lain. Kondisi yang perlu diperhatikan dalam PFR adalah waktu tinggal
senyawa di dalamnya (Levensiel, 1999).
Continous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Mixed reaktor, back mixed reactor atau CSTR sesuai dengan namanya, dalam
reactor ini terdapat pengadukan yang mencampur dan membuat campurannya homogen.
Oleh karena itu produk yang keluar dari reactor ini memiliki komposisi yang sama dengan
fluida yang berada dalam reactor.
Gambar 2.1 Tiga jenis reaktor ideal: (a) reactor BR, (b) reaktor PFR, (c) reaktor CSTR

2.1.2 Jenis-Jenis Reaksi


1. Berdasarkan Kesetimbangan Reaksi
Reversibel-Irreversibel
Konstanta keseimbangan merupakan indicator dari arah suatu reaksi. Ada 2 jenis
arah reaksi yaitu irreversible danreversible. Reaksi irreversible adalah reaksi1 arah dimana
reaksi bergerak dari reaktan kearah produk sedangkan reaksi reversible adalah reaksi 2
arah dimana reaksi dapat bergerak dari reaktan kearah produk. Dalam reaksi reversible
biasanya dipengaruhi oleh suhu, tekanan, dan komposisi dari senyawa yang terlibat dalam
reaksi (Smith, et al., 2001).
2. Berdasarkan Panas Reaksi
Eksotermis-Endotermis
Dalam sebuah reaksi ada yang disebut dengan reaksi endotermis atau reaksi
eksotermis. Hal tersebut ditinjau dari entalpi atau panas yang dihasilkan atau diserap dalam
sebuah reaksi. Reaksi endotermis adalah reaksi yang menyerap panas dari lingkungan ke
dalam reaksi, sedangkan reaksi eksotermis adalah reaksi yang melepas panas dari reaksi ke
lingkungan. Reaksi endotermis dan eksotermis dapat dilihat dari nilai H-nya atau
entalpinya. Jika positif maka reaksi endotermis, jika negative maka reaksi eksotermis.
Dalam reaksi yang disimulasikan merupakan reaksi endotermis dimana proses reaksi
membutuhkan panas atau dapat menyerap panas dari lingkungan.
3. Berdasarkan Penyerapan Panas
Adiabatis Non Adiabatis
Panas dapat dihasilkan atau diserap ke dalam sebuah reaksi. Panas tersebut dilihat
dari Q atau kalor yang berpindah dalam sebuah reaksi. Dalam perancangan reactor ada
reaksi yang adiabatic dan nonadiabatic. Adiabatis adalah reaksi dimana tidak terdapat
perpindahan panas dari reaksi kelingkungan sekitar, sedangkan non adiabatic adalah
reaksi dimana ada perpindahan panas dari reaksi ke lingkungan (Smith, et al., 2001).
Dalam simulasi kali ini dimaksudkan untuk merancang reactor yang non adiabatic.
4. Berdasarkan Jumlah Reaktan
Monomolekuler Bimolekuler
Berdasarkan jumlah reaktannya, reaksi dibagi menjadi 2 yaitu reaksi
monomolekuler dan reaksi bimolekuler. Reaksi monomolekuler adalah reaksi dengan 1
jenis reaktan saja sedangkan reaksi bimolekuler adalah reaksi dengan jumlah jenis reaktan
2 sesuai dengan namanya.
5. Berdasarkan reaksi kompleks
Seri Parallel
Dalam sebuah reaksi hamper tidak mungkin ditemukan bahwa reaksi akan
bergerak kearah 1 produk saja namun akan terdapat reaksi samping atau produk samping
dari sebuah reaksi. Produk samping yang terbentuk dapat terjadi melalui reaksi parallel atau
reaksi seri. Reaksi parallel adalah reaksi dimana reaktan akan bergerak ke 2 arah reaksi
yang berbeda seperti
A B

A C

Reaksi seri adalah reaksi dimana produk yang dihasilkan akan mengalami reaksi
lebih lanjut dan berubah menjadi produk lain (Fogler, 2004). Reaksi seri digambarkan
sebagai berikut

A B C

2.2 Studi Kasus

2.2.1 Deskripsi Proses

Proses pembuatan steam bertekanan tinggi menggunakan transfer line yang


menghubungkan aliran Primary Reformer ke inlet gas Secondary Reformer. Jaket air
pendingin dipasang untuk perlindungan transfer line.
Secondary Reformer terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas (mixing zone) dan
bagian bawah (reaction zone). Gas alam dan udara masuk Secondary Reformer secara
terpisah pada bagian atas. Panas yang diperoleh dari pembakaran langsung dengan udara di
dalam reactor. Reaksi pembakaran yang terjadi adalah:
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g)+ 2H2O(g)
2H2(g) + O2(g) H2O(g)
Temperatur gas yang keluar dari Secondary Reformer masih sangat tinggi sehingga
panas ini dimanfaatkan untuk memproduksi steam bertekanan tinggi di Waste Heat Boiler.
Aliran gas kemudian didinginkan lebih lanjut dengan dialirkan ke tube side agar mencapai
kondisi inlet High Temperatur Shift Converter.
2.2.2 Spesifikasi bahan baku dan produk
A. Spesifikasi Bahan Baku
Metana
Berat Molekul : 16,04 gr/gmol
Nilai Bakar : 995 Btu/ft3 (pada 600F, 30in Hg)
Titik Didih : -161,40 C
Titik Lebur : -182,60 C
Oksigen
Wujud : Gas
Densitas : (0 C, 101.325 kPa) 1.429 g/L
Titik Leleh : 54.36 K, -218.79 C, -361.82 F
Titik Didih : 90.20 K, -182.95 C, -297.31 F
Titik Kritis : 154.59 K, 5.043 MPa
Kalor Peleburan :(O2) 0.444 kJmol1
Kalor Penguapan :(O2) 6.82 kJmol1
Kapasitas Kalor :(O2) 29.378 Jmol1K1
Hidrogen
Wujud : Gas
Densitas : 0,08988 g/L (0oC, 101, 325 kPa)
Titik Leleh : 14,01 K
Titik Didih : 20,28 K
Titik Kritis : 13, 8033 K, 7, 042 kPa
B. Spesifikasi Produk Utama
Karbondioksida
Wujud : Gas
Densitas : 1, 98 g/L (0oC, 101, 325 kPa)
Titik Leleh : 216 K
Titik Didih : 195 K
Momen Dipol : Nol
Viskositas : 0, 07 cP pada -78oC
C. Spesifikasi Produk Samping
Air
Tidak berbau, berasa, dan tidak berwarna
Berbentuk heksagonal dalam keadaan padat
Berat molekul : 18 gr/gmol
Titik beku : 0 oC ( pada 1 atm)
Densitas : 995,68 kg/m3
Viskositas : 8,949 mP (pada kondisi standar, 1 atm)
Koefisien difusi : 2,57 x 10-5 cm2/dt
Konstanta disosiasi : 10-4
Panas ionisasi : 55,71 Kj/mol
2.2.3 Kondisi Operasi

Reaksi pembentukan steam bertekanan tinggi senyawa metana dan hidrogen dengan
oksigen dengan kondisi operasi:
Suhu operasi: 2200C atau 493 K (Hyman, 1968).
Reaksinya bimolekuler, parallel, bersifat endotermis dan reversible
Reaktor beroperasi dengan kondisi nonadiabatis dan isothermal (ada perpindahan
kalor)
Dengan kondisi operasi ini didapatkan:
Nilai konstanta kecepatan reaksi utama berdasarkan Hyman (1968) dengan
kondisi isothermal:
k1 = k1 = 5,85 L/mols
dimana k = konstanta kecepatan reaksi
Nilai konstanta kecepatan reaksi utama berdasarkan Hyman (1968) dengan
kondisi isothermal:
k2 = k2 = 0,25 L/mols
dimana k = konstanta kecepatan reaksi
2.2.4 Tinjauan Thermodinamika

Tinjauan secara termodinamika ditujukan untuk mengetahui sifat reaksi dan arah
reaksi.
Pembentukan steam bertekanan tinggi dengan bahan baku metana, hidrogen dan
oksigen adalah reaksi yang bersifat endotermis.
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Data-data entalphi:
H298 CH4 = -74,520 kJ/mol
H298 O = 0 kJ/mol
H298 H2O = -241,818 kJ/mol
H298 H2 = 0 kJ/mol
H298 CO2 = -393,509 kJ/mol
Hreaksi utama = Hproduk - Hreaktan
= (-393,509 +(-241,818))-(-74,520)

= -560,807 kJ/mol

Hreaksi samping= Hproduk - Hreaktan


= (-241,818) 0

= -241,818 kJ/mol

Secara keseluruhan reaksi bersifat eksotermis, artinya ada sejumlah panas yang
dilepaskan oleh reaksi pembentukan 1 gmol H2O pada kondisi standar 298 K.
Konstanta kesetimbangan reaksi standart pada suhu 298,15 K dapat dihitung,
dengan:
G
k exp
RT
Data-data energi Gibbs (Gibbs heat of formation):
G298 CH4 = -50,460 kJ/mol
G298 O = 0 kJ/mol
G298 H2O = -228,572 kJ/mol
G298 H2 = 0 kJ/mol
G298 CO2 = -349,359 kJ/mol
Greaksi utama = Gproduk - Greaktan

= (-349,359 +(-228,572))-(-50,460)

= -527.471 kJ/mol

G
k exp
RT
(527,471) kJ
mol
k exp
8.314 kJ mol o K 298,15 o K

k exp 0,2128
k = 1,237
Menghitung harga K pada suhu 220 C (493 K) dapat dihitung :
2 298 1 1
= ( )
1
493 560,807 1 1
= ( )
298 0,008314 493 298
493 = 1,237 89,53
= 1,622 x 10-39
Greaksi samping = Gproduk - Greaktan

= (-228,572) - 0

= -228,572 kJ/mol

G
k exp
RT
(228,572) kJ
mol
k exp
8.314 kJ mol o K 298,15 o K

k exp 0,0922
k = 1,097
Menghitung harga K pada suhu 220 C (493 K) dapat dihitung :
2 298 1 1
= ( )
1
493 241,818 1 1
= ( )
298 0,008314 493 298
493 = 1,097 38,606
= 2,788 x 10-15
Karena harga konstanta kesetimbangan sangat kecil maka reaksi berjalan bolak-
balik (reversibel).
2.2.5 Tinjauan Kinetika

Tinjauan secara kinetika dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu


terhadap kecepatan reaksi. Secara kinetika, reaksi pembentukan steam bertekanan tinggi
merupakan reaksi orde satu untuk reaksi utama dan orde dua untuk reaksi samping dengan
persamaan kecepatan reaksi sebagai berikut:
Reaksi 1:
k1

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g)+2H2O(g) = =k1CA- k1Cc CD
k1
A B C D

Reaksi berorde satu dikarenakan oksigen dibuat berlebih sehingga konsentrasi


hidrogen dapat diabaikan.
Reaksi 2: k2

2H2(g) + O2(g) k2 H2O(g) = = k2CECB- k2CD

E B D

Laju reaksi: = (k1CA- k1Cc CD) + (k2CECB-k2CD)


Dimana :
k1 = konstanta kecepatan arah produk reaksi utama
k1 = konstanta kecepatan arah reaktan reaksi utama
k2 = konstanta kecepatan arah produk reaksi samping
k2= konstanta kecepatan arah reaktan reaksi samping
CA = konsentrasi metana
CB = konsentrasi oksigen
CC = konsentrasi karbondioksida
CD = konsentrasi air
CE = konsentrasi hydrogen
Menurut persamaan Arhenius:
G
k exp
RT
Dimana:
k = konstanta kecepatan reaksi
A = factor tumbukan
E = energy aktivasi
R = tetapan gas ideal
T = suhu mutlak
Dari persamaan Arhenius diketahui bahwa dengan bertambahnya suhu reaksi maka
akan memperbesar harga konstanta kecepatan reaksi (k), yang berarti mempercepat
kecepatan reaksi.
2.2.6 Kasus yang Akan Dirancang

Diketahui Reaksi pembuatan steam bertekanan sebagai berikut:


CH4(g) + 2O2(g) CO2(g)+ 2H2O(g)
2H2(g) + O2(g) H2O(g)
Dimana laju reaksi totalnya:
= (k1CA- k1Cc CD) + (k2C2E-k2CD)
Umpan masuk reaktor pada tekanan 100 kPa dan suhu 493 K (Hyman, 1968), terdiri
dari A dan B murni dalam perbandingan yang stoikiometris. Diinginkan hasil konversi dari
reaksi ini sebesar 80%.
2.2.6.1. Neraca Massa
Tabel 2.1 Neraca Massa pada Reaktor
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

CH4 648,9 648,9

O2 59540,6 7580,0

CO2 64869,8 49951,1

H2 27409,7 17879,4
H2 O 69782,6 65397,6

Total 222251,6 222251,6

2.2.6.2. Neraca Panas


Tabel 2.2 Neraca Panas pada Reaktor
QInput (kJ/jam) Qoutput (kJ/jam)
CH4 26141050,82 CH4 314830563,66
O2 36825061,92 O2
CO2 73650123,84 CO2
H2 52282101,63 H2
H2O 73650123,84 H2O
Total 314830563,68 Total 314830563,66
2.2.6.3. Data Cp
Tabel 2.3 Data Panas Jenis
Komponen Tmin, K Tmax, K Cp at Tmin x Cp at Tmax x
1E-05 1E-05
CH4 50 1500 33300 88900
O2 100 1500 3,349 x 10-6 5,928 x 10-6
H2 250 1500 28430 32250
CO2 50 5000 29370 63350
H2O 100 2273,15 33360 52760

Digunakan reactor plug flow yang dioperasikan pada kondisi nonadiabatis. Dari
persoalan diatas, akan dicari neraca massa, neraca energi, hubungan konversi dan volume
reactor, hubungan konversi dan suhu serta hubungan suhu dengan volume reactor.
BAB III
METODE PENYELESAIAN

3.1Pemodelan
Simulasi dan perancangan reaktor yang akan dibuat adalah PFR (plug flow reactor), non
adiabatis dari reaksi yang bersifat reversible, eksotermis, bimolecular dan reaksi paralel. Suhu
reaktor dijaga dengan cara menambahkan pemanas.
Reaksi pembentukan steam bertekanan tinggi senyawa metana dan hidrogen dengan
oksigen:
Reaksi utama CH4(g) + 2O2(g) CO2(g)+2H2O(g)
Reaksi samping 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

Q=Ua(Ta-T)

Ta
FA0 FA
T
T0 T

V V+V

Gambar 3.1 Pemodelan Reaktor Plug Flow

Keterangan :
FAo = kecepatan molar aliran masuk
FA = kecepatan molar aliran keluar
Ta = temperatur sekitar diluar pipa pada titik tinjauan
U = koefisien perpindahan panas keseluruhan
a= luas perpindahan panas per unit volume reaktor
V = volume reaktor
V = perubahan volume reaktor
3.2 Algoritma penyelesaian
k1
Reaksi utama CH4(g) + 2O2(g) CO2(g)+2H2O(g)
k2
A B C D
k3
Reaksi samping 2H2(g) + O2(g) H2O(g)
k4
E B D
Selektivitas 80%
3.2.1Neraca massa:
Kecepatan Aliran Kecepatan Aliran A Kecepatan Perubahan A Akumulasi A dalam
[ ][ ]+[ ]=[ ]
A masuk sistem Keluar Sistem Karena Reaksi Dalam Sistem Sistem
dNA
FA0 - FA + rA.V =
dt

Karena pada kondisi steady state, maka =0

FA0 - FA+ + rA.V = 0

=
dibagi V

lim V0


+ = 0


=

=
FA = FA0(1-XA)
dFA = -FA0 dXA
= 0
0
=

0
=

Laju reaksi:
-rA = -k1.CA.CB2+k2.CC.CD2
Stoikiometri :
Karena reaktor fasenya gas, persamaannya sebagai berikut (Fogler, 3-46) :
0 ( + )
=
(1 + )
0
= 0
0
0 ( + ) 0
= =
0 (1 + ) 0
0 ( + ) 0
=
(1+) 0

Nilai P = P0(tidak ada perubahan tekanan)


Nilai dicari dengan cara :
0
=
0
Nilai dicari dengan cara :

=

Nilai dicari dengan cara:
= 0 .
1 2 1 2
= + = + =0
1 1 1 1

0 = 0 =1
0

Persamaan Stoikiometri
0 ( + ) 0
=
(1 + )
Persamaan stoikiometri untuk masing-masing komponen
0 (1 ) 0
=
(1 + )
0
0 ( )
0 0
=
(1 + )
0 0
=
(1 + )
0 0
=
(1 + )
0 0
=
(1 + )
Kombinasi persamaan
0
=

0
=
k1. . 2 + k2. 2
k1. . 2 + k2. 2
=
0
Data pendukung
T reaksi = 298 K
T = 623 K

F0= 56818,2

FA0 : FB0 = 2 : 1

FO2 (0)=29500 = 921,875


F CH4(0)= 648,9 = 40,556


F H2(0)= 27409,7 = 13704,85
3
0 = = 10.000

0
0 =
0
0
0 =
0
1 2 1 2
= + = + =0
2 2 2 2
= 0 =0
3.2.2 Neraca Panas
Laju energi yang
Laju alir panas Laju energi yang
Laju kerja ditambahkan ke Laju akumulasi
ke sistem meninggalkan sistem
[ ] [sistem dalam ] + sistem dari laju [ dari laju alir massa ] = [ energi pada ]
dari
lingkungan alir massa yang sistem
lingkungan yang keluar
[ masuk ]

Q - W + Fin.Ein - Fout.Eout =
= =

+ 0 =

=1 =1

Karena sistem steady state, = 0

Tidak ada kerja yang masuk system, maka W=0


Maka persamaan menjadi :
= =

+ 0 = 0
=1 =1

Fi0Hi0 = FA0HA0 + FB0HB0 + FC0HC0+FD0HD0


FiHi= FAHA + FBHB + FCHC+FDHD
Stoikiometri
= 0 (1 )
= 0 ( )
= 0 ( + )
= 0 ( + )

Kombinasi
= =

+ 0 0 = 0
=1 =1

+ 0 (0 ) ()0 = 0
Dengan :

= [() + ] [0() + 0 ] =
0

Maka persamaannya menjadi :


0 ()0 = 0


Nilai () = ( ) + , sehingga :

0 ( ( ) + )0 = 0

Diturunkan terhadap volume :



0 ( + ) 0 ( ( ) + ) =0

Dibagi FA0


( + ) ( ( ) + ) =0
0



( + ) ( ()) =0
0

diambil dari neraca massa =
0


= . ( )

Maka persamaannya menjadi:
. ( ) + ( )[ ()]
=
0 +
Jika persamaan diatas dibagi dengan persamaan neraca massa :

=
0
Maka didapat persamaan baru :
( )[ ()]
=
0 ( + )
(T)=HRX (TR) + Cp(T-TR)
= HReaksi utama (TR) + HReaksi samping(TR) + Cpreaksi utama(T-TR) +Cpreaksi
samping(T-TR)

Dimana : TR = 298 K
T = 623 K
Perhitungan
Data-dataentalphi:
H298 CH4 = -74,520 kJ/mol
H298 O2 = 0 kJ/mol
H298 H2O = -241,818 kJ/mol
H298 CO2 = -393,509 kJ/mol
Hreaksi utama = Hproduk - Hreaktan
=(Hf298 CO2 +Hf298 H2O)-(Hf 298 CH4 + Hf 298 O2)

Hreaksi samping= Hproduk - Hreaktan


=Hf298 H2O -(Hf298 H2 +Hf298 O2)

Tr = 623 K

Cpreaksi utama = Cpproduk - Cpreaktan

= (CpH2O + Cp CO2) (CpCH4 + CpO2 )

Cpreaksi samping = Cpproduk - Cpreaktan

= CpH2O (CpH2 + CpO2 )

= +

= + 0
0

3.2.3Hubungan Konversi dengan Volume Reaktor


Persamaan yang menyatakan hubungan konversi dengan volume reaktor adalah sebagai
berikut :
0
=
k1. . 2 + k2. 2
3.2.4 Hubungan dengan Suhudengan Konversi
Persamaan yang menyatakan hubungan suhu dengan konversi adalah sebagai berikut :
( )[ ()]
=
0 ( + )

Anda mungkin juga menyukai