Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SGD

Lumpuh

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

Aflis (013.06.0004)
Amalia Sabariniliati Burhan (013.06.0008)
Denta Haritsa Apriliana (013.06.000 )
Dewi Martasari (013.06.000 )
Dwi Citra Agustia (013.06.0019)
Lalu Fatria Zulhadi (013.06.0033)
Made Rika Anastasya (013.06.00 )
Prita Wahyu Utami ()
Nur ()
Sandi Nurmanhadi (013.06.0056)
Silva ()

Universitas Islam Al-Azhar Mataram

Fakultas Kedokteran

Tahun 2013/2014
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWarrahmatullahiWabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas rahmat serta hidyah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih juga
kepada Tutor yang telah membimbing kami dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran melalui
metode small group discussion (SGD) ini kami membahas tentang lumpuh, dimana lumpuh itu
merupakan suatu penyakit yang merusak sistem saraf.

Semoga laporan ini membantu para dokter yang ada dalam mengembangkan komunikasi efektif
dengan pasien. Perubahan sikap dan peningkatan keterampilan berkomunikasi dengan pasien sekarang ini
memang menjadi suatu tuntutan yang tidak terelakkan. Tak lupa kami meminta maaf atas kekurangan dan
kesalahan yang terdapat dalam pembuatan laporan ini.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.

Mataram, 24 Oktober 2013

( Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan laporan ini adalah

1.3 Learning Objective

1. Carilah istilah-istilah yang kurang anda pahami dan cobalah untuk mengklarifikasikannnya.
2. Tentukan permasalahan-permasalahan yang anda hadapi.
3. Analisislah masalah-masalah tersebut sehingga lebih jelas dan lebih mudah dalam
memecahkannya.
4. Buatlah suatu hipotesis terhadap permasalahan tersebut berdasarkan pengetahuan yang telah anda
miliki.
5. Susunlah hipotesis-hipotesis tersebut sehingga dapat menjadi arah (tujuan) pembelajaran anda.
6. Cari dan kumpulkan informasi dari berbagai sumber (buku, teks, jurnal, internet, dll).
7. Kumpulkan dan diskusikan semua informasi yang telah anda peroleh.
BAB II
PEMBAHASAN
LBM

LUMPUH

2.1 Skenario

Seorang anak dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan kelumpuhan pada ekstremitas atas
dan ekstremitas bawah dengan kelumpuhan sebagian (parese) atau kelumpuhan total (plegi)
dapat mengarah ke beberapa diagnosis.kelainan yang mengenai susunan saraf tepi akan
menimbulkan gejala neurologis yang bersifat upper motor neuron (UMN) atau Lower motor
neuron (LMN).Lower motor neuron yaitu terjadi kelemahan otot dengan tonus yang
menurut,reflex fisiologi yang menurun, tanpa disertai adannya refleks patoiogis dan refleks
kutaneus superfisialis.Kelumpuhan Lower motor neuron akan dengan cepat diikuti oleh adanya
atrofi otot.

2.2 TERMINOLOGI :

1. Lumpuh
2. Ekstrimitas atas
3. Ekstrimitas bawah
4. Parese
5. Plegi
6. Upper motor neuron (UMN)
7. Lower motor neuron (LMN)
8. Tonus
9. Refleks fisiologis
10. Refleks patologis
11. Refleks kutaneus superfisialis
12. Atrofi otot
2.3 PEMBAHASAN :

1. Lumpuh
Adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak otot
2. Ekstrimitas atas
Adalah alat gerak atas yang terdiri dari lengan.
3. Ektrimitas bawah
Adalah alat gerak bawah yang terdiri dari kaki.
4. Parese
Adalah suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau kelumpuhan
yang menyerang sebagian organ
5. Plegi
Adalah kekuatan otot yang hilang sama sekali
6. LMN
Adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi sera-serat
sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di
otot rangka
7. UMN
Adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks motorik cerebri atau batang otak
yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam system saraf pusat.
8. Tonus
Adalah kontraksi otot yang ringan dan terus menerus pada otot rangka,membantu
mempertahankan postur dan pengembalian darah ke jantung.
9. Refleks fisiologis
Adalah refleks normal yang di temukan pada orang sehat
10. Refleks patologis
adalah reflek yang ditemukan pada orang yang mengalami sitem saraf
11. Refleks kutaneus superfisialis
adalah reflek sebagai respon simulasi pada kulit
12. Atrofi
adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan saraf akibat kurangnya
aktifitas atau jarang di gerakan

2.4 RUMUSAN MASALAH :

1. Apa penyebab kelumpuhan?


2. Perbedaan sifat kelumpuhan LMN dan UMN?
3. Apa yang terjadi jika kelumpuhan LMN dan UMN terjadi secara bersamaan ?
4. Bagaimana mekanisme refleks ?
5. Bagaimana sistem gerak biasa dan refleks ?
6. Apa saja macam-macam dari refleks fisiologi dan patologi ?
7. Bagaimana mekanisme jaras-jaras di medulla spinalis ?
8. Bagaimana saraf mengirimkan pesan ?

2.5 JAWABAN

1. Kelumpuhan disebabkan karena kerusakan pada sistem saraf terutama pada sumsum tulang
belakang. Kerusakan sistem saraf yang menyebabkan paralisis yang mungkin didalam otak atau
batang otak ataupun diluar batang otak.
2. Perbedaan antara UMN dan LMN
Upper Motor Neuron :
Kehilangan kontrol volunter
Peningkatan tonus otot (hipertonus)
Spastisitas otot kaku, karena tidak ada atrofi otot
Refleks fisiologis hiperaktif
Abnormal (patologis)

Lower Motor Neuron :

Kehilangan kontrol volunter


Penurunan tonus otot
Paralisis flaksid otot
Penurunan refleks
3. Akan terjadi penyakit motor neuron disease atau disebut MND
4. Mekanisme refleks :
Yang terbentuk melalui reseptorsaraf sensorik medulla spinalis dihubungkan
dengan saraf assosiasi (saraf penghubung) saraf motorik efektor
Refleks fisiologi
Refleks regang yaitu antara refleks bisep dan trisep, antara refleks patella dan
asiles
Refleks superfisia yaitu antara refleks kornea, kulit, tunica mucosa, dan diperoleh
oleh reaksi-reaksi motorik
Refleks khusus yaitu tidak melibatkan otot-otot skelet
Contoh : refleks cahaya pupil (neuron II,III ), pernafasan , kardiovaskular dan
salifasi
Refleks patologis
Dengan melegangkan otot (rangsangan supervicial)
Refleks patologis berbeda,dibedakan menjadi dua yaitu tidak muncul pada orang
normal sedangkan refleks segmental lebih rumit dari segmental sederhana dan
timbul akibat adanya suatu gangguan dalam keseimbangan impuls-impuls yang
mencapai neuron-neuron motorik (cornu anterior , medulla spinalis) dari bebagai
pusat dalam sistem saraf pusat.
5. Skema gerak biasa
Rangsang reseptor saraf sensorik otak saraf motorik efektor gerakan
Skema gerak refleks
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai