Anda di halaman 1dari 4

MUSEUM TSUNAMI ACEH

penerapan arsitektur berkelanjutan


analisis bangunan dari segi
Museum Tsunami Aceh atau juga dikenal dengan nama Rumoh Aceh
Escape Hill Berbagai konsep dalam mendukung arsitektur
berkelanjutan dari berbagai tokoh arsitek
2
dibangun di atas area seluas 10.000 m , berlokasi di Ibukota
Provinsi Nangroe Aceh Indonesia serta pakar dalam sustainable
architecture yang telah dirangkum oleh Probo Hindarto dalam
Darussalam, Jalan Sultan Iskandarmuda persisnya di bekas kantor
Dinas Peternakan websitenya Sustainable Architecture -
Arsitektur Berkelanjutan 1 (diakses pada 19 April 2017).
Aceh, sebelah pemakaman kuburan Belanda (Kerkho).
Berikut beberapa konsep yang telah beliau rangkum dan telah kami kaitkan dengan
bangunan Museum
Museum Tsunami Aceh ini merupakan karya dari juara pertama
dalam sayembara Tsunami Aceh:
pembuatan museum pengenang tragedi tsunami 26 Desember 2004. Museum
ini tidak E siensi Penggunaan Energi
hanya sebuah bangunan monumen, tapi juga menjadi museum yang
monumental. Sebuah Konsep desain yang dapat meminimalkan
penggunaan energi listrik di dalamnya. Penggunaan
bangunan yang mampu mengekspresikan kejadian tsunami . Museum
Tsunami Aceh ini void yang di tengah bangunan dan
rooster pada fasad bangunan meminimalisir penggunaan
menampilkan simulasi elektronik dari gempa bumi Samudra Hindia,
foto-foto korban serta lampu pada siang hari, serta desain
bangunan panggung untuk sirkulasi penghawaan alami dan
kisah nyata dari korban yang selamat.
lebih maksimal dengan dihadirkan kolam air di lantai dasar.
Fungsi dari Museum Tsunami, yaitu :
E siensi Penggunaan Lahan
1. Sebagai objek sejarah, dimana museum tsunami menjadi pusat
penelitian dan Konsep penggunaan lahan secara efektif dan
terencana secara proporsi antara lahan terbangun
pembelajaran tentang bencana tsunami sendiri
dan tak terbangun untuk lahan hijau. Dengan penghadiran komposisi lahan terbangun
sebanyak
2. Sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi
bencana tsunami 30% untuk ruang terbuka hijau dan lahan
terbangun sebanyak 70% yang telah digunakan pada
3. Sebagai warisan kepada generasi mendatang di Aceh bahwa di
daerahnya pernah lahan museum ini,
terjadi tsunami
E siensi Penggunaan Material
4. Untuk mengingatkan bahaya bencana gempa bumi dan tsunami
yang mengancam Konsep pemanfaatan material sisa untuk
digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak
wilayah Indonesia mendatang
terlalu membuang material. Sesuai sumber rujukan kami, objek ini penggunaan
material sisa

tidak digunakan, akan tetapi benda-benda peninggalan peristiwa tsunami, serta


mendatangkan

material dari daerah Jawa Barat.

Penggunaan Teknologi dan Material Baru


Konsep pemanfaatan potensi energi terbarukan untuk digunakan dalam konstruksi
maupun

material bangunan. Kami merujuk pada salah satu sumber terkait, bahwa Museum
Tsunami Aceh

menggunakan secondary skin pada selubung bangunan dan desain panggung pada dasar

bangunan.

Manajemen Limbah

Konsep penggunaan sistem pengolahan limbah dari akti tas di dalamnya. Untuk
manajemen

limbah pada Museum Tsunami Aceh, kami belum menemukan sumber yang terpercaya untk
kami

rujuk.

Museum Tsunami Aceh mempunyai 3 segmen yaitu Space of Memory,


Desain Museum Tsunami ini mengambil ide
Space
of Hope, dan Space of Relief.
dasar dari Rumoh Aceh atau rumah panggung

Zona spaces of memory direalisasikan dengan ruang tsunami


Aceh sebagai contoh kearifan arsitektural lokal

passage dan memorial hall. Tsunami passage di museum ini berupa koridor
masa lalu dalam merespon tantangan dan

sempit berdinding tinggi dengan suara air terjun yang bergemuruh untuk
bencana alam. Bangunan ini juga dapat menjadi

mengingatkan betapa menakutkannya suasana di saat terjadinya


iconic building di Aceh, sehingga dapat dikatakan

tsunami. Sedangkan memorial hall merupakan area di bawah tanah yang


sebagai bangunan anti-tsunami. Dalam

menjadi sarana interaktif untuk mengenang sejarah terjadinya tsunami.


pembuatan Museum Tsunami ini juga dirancang

Pada zona spaces of hope diwujudkan dalam bentuk blessing


untuk menggambarkan hubungan dengan

chamber dan atrium of hope. Blessing chamber merupakan ruang transisi


peristiwa yang telah terjadi. Dapat dilihat pada

sebelum memasuki ruang-ruang kegiatan non-memorial, berupa sumur


saat tragedi tsunami dimana para korban

tinggi dengan ribuan nama korban yang terpatri di dinding. Kemudian


dengan rasa ikhlas tetap beribadah kepada

atrium of hope berupa ruang atrium yang besar sebagai simbol dari
Allah dalam menghadapi musibah ini serta
Rujukan:

harapan dan optimisme menuju masa depan yang lebih baik dengan
Aryani,L. I., O., Y. D., Syah tri, & B., C. A. (N.d.). Museum Tsunami
saling menolong dalam keadaan yang sama-

pengarahan pengunjung diarahakan menggunakan ramp melintasi kolam


Aceh (Tugas Mata Kuliah). Surabaya: Universitas
sama ditinggal sanak saudara dengan
Pembangunan Nasional Veteran.
dan
atrium untuk merasakan suasana hati yang lega.
membantu menguburkan korban-korban
Riandito, A. R. (2009, Oktober). Sustainable Architecture

Zona spaces of relief diterjemahkan dalam the hill of light dan escape
[Blog]. Diakses 19 April 2017,
tsunami Aceh. Jika tampak dari atas, Museum
roof.
The hill of light merupakan taman berupa bukit kecil sebagai sarana
hp://riandito.blogspot.com/2009/10/sustainable-
Tsunami Aceh menganalogikan sebuah epicenter
architecture_16.html

penyelamatan awal terhadap tsunami. Sedang escape roof merupakan


atau pusat pusaran air dari gelombang laut
Probo, Hindar to. (2008, September). Sustainable
atap
bangunan yang dirancang berupa rooftop yang bisa ditanami
Architecture - Arsitektur Berkelanjutan 1 [Blog].
tsunami, sehingga bangunan ini dapat

rumput atau lansekap dan juga dipakai sebagai area evakuasi bilamana
D i a k s e s 1 9 A p r i l 2 0 1 7 ,
mengingatkan akan peristiwa tsunami itu
hp://www.astudioarchitect.com/2008/09/sustain

terjadi bencana banjir dan tsunami.


sendiri (building as a moment).
able-architecture-arsitektur.html

Anda mungkin juga menyukai