Anda di halaman 1dari 18

PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES

PADA KAPAL SELAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan Izin-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penerapan Hukum
Archimedes Pada Kapal Selam. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas

mata kuliah Fisika Dasar I.

Tak lupa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini,terutama kepada yang terhormat

1. Ibu Rianita Puspasari,ST. Selaku dosen mata kuliah Fisika Dasar I


2. Rekan-rekan program studi Teknik Industri angkatan 2015
3. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu pada kesempatan ini,
yang telah bersedia memberikan bantuan moral maupun materil dalam proses
penyelesaian makalah ini

Semoga tuhan Yang Maha Esa membalas atas segala bantuan yang telah
diberikan. Makalah ini jauh dari kesempurnaan karena itu kritik dan saran nya
terhadap makalah ini sangat penulis harapkan agar makalah ini bisa menjadi lebih
baik dan bermanfaat bagi semua pihak

Karawang, 11 januari 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Fluida Statis ............................................................................... 3
2.2 Archimedes................................................................................ 3
2.3 Gaya angkat ke atas .................................................................. 8
2.4 Terapung ................................................................................... 8
2.5 Melayang ................................................................................... 8
2.6 Tenggelam................................................................................. 9

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Penjelasan dan penguraian tentang kapal selam ................... 10
3.2 Konsep Archimedes bekerja pada Kapal Selam ..................... 11

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................ 14
4.2 Saran ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................. ............................................ 15

ii
DAFTAR GAMBAR

3.1 Gambar Benda dalam Tiga Kondisi ....................................................3


3.2 Gambar Benda Melayang ...................................................................5
3.3 Gambar Benda Terapung .................................................................. 6
3.4 Gambar Benda Tenggelam ................................................................7
3.5 Gambar Bagian-bagian Kapal selam ................................................11
3.6 Gambar Kapal Selam di Tiga Kondisi ...............................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ilmu fisika dapat diterapkan dalam kehidupan untuk digunakan manusia. Ilmu
fisika akan berguna bagi manusia apabila sudah diwujubkan dalam bentuk hasil
teknologi. Beberapa konsep fisika dapat tergabung dalam satu bentuk peralatan
sebagi hasil teknologi. Dalam arti ada peralatan yang hanya menggunakan satu
konsep fisika dan ada yang lebih dari satu konsep fisika. Ilmu fisika akan
mendasari perkembangan peralatan yang digunakan manusia. Penemuan-
penemuan terbaru dalam bidang fisika akan memperbaiki teknologi yang sudah
ada.

Banyak orang yang beranggapan bahwa Fisika hanya sekedar ilmu biasa
yang hanya mempelajari ilmu alam tanpa ada penerapannya. Terutama masih
banyak orang yang beranggapan bahwa Fisika hanya mempelajari rumus. Dan
tak sedikit yang tidak menyadari bahwa banyak peristiwa bahkan hal-hal yang
sangat dekat dengan kita melibatkan ilmu Fisika. Bahkan Fisika merupakan ilmu
dasar yang sangat dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa Fisika
sangat penting dalam kehidupan kita? Tentu karena banyak peristiwa dalam
kehidupan kita yang melibatkan ilmu Fisika baik kita sadari maupun tan.pa kita
sadari. Semakin kita memahami Fisika kita akan mengetahui bahwa Fisika
mempunyai cakupan yang luas.

Aktifitas manusia dalam kehidupan tidak lepas dari gejala atau fenomena
alam. Disadari maupun tidak disadari dalam aktifitas manusia selalu berhadapan
dengan fenomena alam. Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya
tidak memperhatikan gejala alam yang terjadi. Manusia memperhatikan hal-hal
yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Salah satu dari ilmu fisika yang akan dibahas dalam makalah ini adalahKapal
Selam, yang menjadi pertanyaan kita adalah Bagaimana bisa kapal selam dapat
diposisikan dalam keadaan terapung, melayang dan tenggelam di dalam air?

1
Bagaimana cara kerja kapal selam itu sebenarnya? Hal-hal inilah yang akan
dibahas dalam makalah kali ini.

1.2 Rumusan masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. Bagaimana penjelasan dan penguraian dari konsep archimedes ?
b. Bagaiamana konsep archimedes bekerja pada kapal selam ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui cara kerja dari kapal selam
b. Mengetahui Penerapan hukum archimedes pada kapal selam

1.4 Manfaat
Manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah :
a. Sebagai sumber referensi bagi para akademisi mengenai konsep archimedes
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
b. Menambah informasi dan wawasan tentang kapal selam dan cara kerjanya
c. Menambah wawasan dan informasi kepada penulis tentang hukum
archimedes dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Fluida statis

Wujud zat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zat padat, cairr, dan gas.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, zat padat mempunyai bentuk dan volume
tetap, zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuknya berubah sesuai wadhnya,
sedangkan gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Zat cair dan
gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki
kemampuan untuk mengalir. Fluida adalah zat yang dapat mengalirdan dapat
memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.
misalnya zat cair dan gas. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat
cair atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Fluida yang dalam keadaan diam
disebut fluida statis

2.2Archimedes

Kita tentunya pernah atau bahkan sering melihat kapal yang berlayar di laut,
benda-benda yang terapung dipermukaan air, atau batuan-batuan yang
tenggelam didasar sungai. Konsep terapung, melayang, dan tenggelamnya
suatu benda di dalam fluida, pertama kali diteliti oleh Archimedes.

Gambar 3.1

3
Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kedalam fluida akan mendapat gaya angkat ke atas oleh fluida, yang besarnya
sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Pernyataan ini adalah bunyi hukum
Archimedes. Berat benda dalam fluida lebih kecil dibandingkan berat benda di
udara. Makin besar volume zat cair yang dicelupkan kedalam zat cair, makin
besar gaya keatas yang dialami oleh benda itu. Besar gaya ke atas ini disebut
gaya apung. Munculnya gaya apung ini diakibatkan oleh tekanan zat cair yang
meningkat terhadap kedalaman, dan nilainya dapat ditulis dalam persamaan:

Fa = Wu - Wa

Fa = gaya keatas yang di alami benda (N)


Wu = berat benda di udara (N)
Wa = berat benda di air (N)

Fa = Mf g = f Vbt g

Mf = massa fluida yang dipindahkan oleh benda (kg)


f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbt = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

apabila sebuah benda padat dicelup kedalam zat cair, maka ada tiga
kemungkinan yang terjadi pada benda tersebut yaitu tenggelam, melayang, dan
terapung.

4
Melayang

Gambar 3.2

Benda melayang terjadi apabila seluruh bagian benda tercelup kedalam zat
cair, tetapi tidak menyentuh dasar zat cair. Sebuah benda akan melayang
dalam zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda sama dengan
berat benda

Fa = W

Jika benda dicelupkan kedalam zat cair dan ternyata seluruh bagian benda itu
berada di bawah zat cair, maka berat jenis benda tersebut sama dengan berat
zat cair sehingga gaya ke atas yang dialami benda akan sama dengan berat
benda

Fa= f Vbt g
Fa = Wb

f Vbt g = benda Vbt g

f = benda

5
Terapung

Gambar 3.3

Benda terapung terjadi apabila sebagian benda tercelup di dalam zat cair.
Jika volume yang tercelup sebesar Vf , maka gaya ke atas oleh zat cair
yang di sebabkan oleh volume benda yang tercelup sama dengan berat
benda

Fa = W

Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair dan ternyata sebagian
dari benda itu akan muncul di permukaan air dan sebagian lagi di bawah
permukaan air, dapat diketahuibahwa berat jenis benda tersebut lebih kecil
dari pada berat jenis zat cair. Berat benda yang mengapung dalam zat cair
sama dengan berat zat cair yang didesak oleh benda sehingga gaya ke
atas yang di alami benda lebih besar daripada berat benda. Pada kasus
terapung, volume benda yang tercelup dalam zat cair lebih kecil dari pada
volume benda seluruhnya.

Fa> Wbenda Fa= Wb


b = f f Vbt g = bVbg
bagian benda yang
Vbt =Vb

tercelup =

6
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida dan memiliki massa jenis yang lebih
kecil daripada massa jenis fluida akan terapung (b <f ). Massa jenis benda
yang terapung dalam ffluida memenuhi persamaan berikut.


b= f


b= f

Vbt =volumebenda yang tercelup dalam fluida (m3)


Vb= volume benda (m3)
hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m)
hb = tinggi benda (m)
b = massa jenis benda (kg/ m3)
f = massa jenis fluida (kg/ m3)

Tenggelam

Gambar 3.4
Benda tenggelam terjadi apabila seluruh bagian benda berada di bawah
permukaan zat cair. Sebuah benda akan tenggelam kedalam suatu zat
cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda lebih kecil dari pada
berat benda

7
Fa< Wb

Jika benda dicelupkan kedalam zat cair dan ternyata seluruh bagian
benda itu berada di dasar bejana, dapat diketahui berat jenis benda lebih
besar daripada berat zat cair sehingga gaya ke atas yang di alami benda
lebih kecil dari pada berat benda.

b > f
Wbf = Wb- Fa
Wbf = (b - f) Vbg

Wbf = berat benda dalam fluida (N)


Wu = berat benda di udara (N)

2.3 gaya angkat ke atas

Gaya angkat ke atas atau biasa di sebut sebagai gaya apung terjadi karena
tekanan zat cair yang meningkat terhadap kedalaman

2.4 Terapung

Benda terapung terjadi apabila sebagian benda tercelup di dalam zat cair. Jika
volume yang tercelup sebesar Vf , maka gaya ke atas oleh zat cair yang di
sebabkan oleh volume benda yang tercelup sama dengan berat benda

2.5 melayang

Benda melayang terjadi apabila seluruh bagian benda tercelup kedalam zat cair,
tetapi tidak menyentuh dasar zat cair. Sebuah benda akan melayang dalam zat
cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda

8
2.6 tenggelam

Benda tenggelam terjadi apabila seluruh bagian benda berada di bawah


permukaan zat cair. Sebuah benda akan tenggelam kedalam suatu zat cair
apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda lebih kecil dari pada berat benda

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kapal selam

Apa itu kapal selam? Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah
permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer.
Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam
sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain
digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu
pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak
sesuai untuk penyelam manusia.

Jerman memiliki kapal selam yang populer dengan sebutan U-Boat


yang merupakan ringkasan bagi Unterseeboot, mulai ditugaskan dalam
Perang Dunia I sebagai sistem senjata yang mematikan bagi Angkatan Laut
lawan terlebih-lebih pada Perang Dunia II. Sehingga terkenal dengan sebutan
U-Class. Selain Jerman, negara yang populer menggunakan kapal selam
sebagai kekuatan utama Angkatan Laut adalah Uni Soviet/Rusia.

Akibatnya, kapal selam mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal
selam telah mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan tersebut,
kapal selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka
kembali, volume air dalam rongga akan bertambah sehingga kapal selam
akan tenggelam. Jika kapal selam akan muncul ke permukaan dari keadaan
tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga rongga hanya terisi
udara. Dengan demikian, kapal selam mengalami gaya apung sama dengan
berat kapal selam. Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan dan
mengapung.

Di zaman sekarang ini kapal selam masih menjadi salah satu arsenal
tempur yang masih ditakuti. Kemampuan kapal selam yang bisa menyerang
secara diam diam sehingga sulit terdeteksi lawan, kemudian menghilang
dengan cepat. Berikut ini beberapa tipe kapal selam baik yang bertenaga
diesel maupun nuklir. Urusan kapal selam memang dua negara ini, Amerika
dan Rusia memang masih yang terbaik, karena mereka punya segalanya,
baik teknologi maupun pendanaan.

10
3.2 Konsep archimedes bekerja pada kapal selam
Kapal selam bekerja berdasarkan prinsip yang cukup sederhana, yaitu
menggunakan prinsip penerapan hukum archimedes terkait dengan
terapung, melayang dan tenggelam. Kapal selam memiliki beberapa bagian
yang membuat kapal selam dapat terapung di dalam air, bagian-bagian
tersebut adalah

Gambar 3.5

Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air


Katup udara, berfungsi untuk memasukan udara ke dalam ballast ( tangki).
Katup air, berfungsi untuk memasukan air ke dalam ballast ( tangki ).
Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast
dan di ganti dengan udara

Kapal selam di desain memiliki tangki ballast ( trim ), tangki ballast berfungsi
menyimpan udara dan air.

Untuk dapat membuat kapal selam siap untuk menyelam kedalam air
laut, beratnya harus ditambah sehingga lebih besar dari pada gaya ke atas (
w > Fa). Hal ini dilakukan dengan membuka katup-katup besar yang dikenal
dengan kingston, yang terletak di dasar tangki ballast yang memungkinkan
air laut masuk kedalam tangki pemberat. Sewaktu air lautmasuk melalui
katup-katup yang terletak dibawah tangki pemberat, air laut tersebut
mendorong udara di dalam tangki keluar melalui katup-katup pada bagian

11
atas, yang dikenal sebagai lubang-lubang angin. Air laut jauh lebih berat
daripada udara, sehingga berat total kapal selam menjadi lebih besar dan
itulah yang membuat kapal selam terbenam kedalam air laut.

Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu,


maka awak kapal harus mengatur volume air laut dalam tangki pemberat
sedemikian rupa sehingga berat total sama dengan gaya ke atas. Pada saat
tersebut kapal selam melayang pada ke dalaman tertentu dibawah
permukaan laut.

Gambar 3.6

Ketika kapal selam siap untuk muncul ke permukaan atau mengapung


kembali, lubang-lubang angin ditutup dan udara dipompakan ke dalam tangki-
tangki pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar melali
katup-katup bagian bawah atau melalui kingston. Udara jadi jauh lebih ringan
daripada air laut sehingga berat total kapal selam menjadi lebih ringan dan
kapal selam itu pun naik.

Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi


sebagai pelampung kapal selam sehingga kapal selam dapat terapung.
Syarat benda dapat melayang di dalam air adalah ketika gaya apung benda

12
sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika akan
menyelam, membuka katup air dan menutup katup udara sehingga air laut
masuk ke dalam tangki ballast dan membuat berat kapal selam bertambah
serta tenggelam hingga ke kedalaman yang diinginkan. Karena masih
memiliki udara dari tangki kompresor udara, kapal selam dapat
menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya. Namun kapal selam akan
pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan
hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan
hidrostatisnya akan semakin besar.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan


sebagai berikut :

a. Archimedes adalah bagian dari fluida statis. Fluida itu sendiri merupakan
salah satu cabang dari ilmu fisika yang membahas tentang suatu zat yang
dapat mengalir
b. Dalam archimedes dikenal istilah gaya angkat ke atas. Gaya angkat ke atas
atau biasa di sebut sebagai gaya apung terjadi karena tekanan zat cair yang
meningkat terhadap kedalaman
c. Hukum archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya angkat ke
atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
d. Dalam praktiknya kapal selam menggunakan prinsip terapung,melayang, dan
tenggelam dari archimedes sehingga kapal selam bisa beroprasi di lautan.

4.2 Saran

a. Untuk lebih memahami pengaplikasian hukum archimedes ini diperlukan


peragaan atau praktik secara langsung menggunakan model yang sederhana

b. Materi ini bisa digunakan dalam proses pembelajaran karena merupakan


dasar fisika.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_selam

https://nurazizah441.wordpress.com/2013/04/.../fisika-teknik-kapal-selam
ilmufisikadanpendidikanevaluasi.blogspot.com/.../cara-kerja-kapal-selam
Ruwanto, Bambang. 2007. Fisika 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudistira

Anda mungkin juga menyukai