ikuti pula dengan peningkatanjumlah penduduk untuk mereduksi total biaya sistem
yang cepat. Pada tahun 1990 Kota Administrasi persampahan. [6]
Depok penduduknya berjumlah 271.134 jiwa, Reduksi biaya ini akan diperoleh ber-
dan tahun pada tahun 1998 meningkat menjadi dasarkan penentuan waktu tempuh terpendek
828.870 jiwa. 8aat ini dengan pertumbuhan (bel urn tentu rute dengan jarak tempuh ter-
penduduk rata-rata 6,75 persen per tahun pendek) dari kendaraan pengangkut sampah da-
hingga tahun 2001 berjumlah 1.204.687 jiwa lam perjalanannya menuju TPA. Artinya, pe-
dengan luas Kota Depok 20.029 hektar dan nentuan rute pengangkutan sampah yang akan
tingkat kepadatan penduduk yaitu kurang dari memberikan waktu tempuh terpendek, akan
50 jiwa per hektar hingga lebih dari 200 jiwa menjadi uiung tombai< yang akan mengeksekusi
per hektar.[12] hal ini.
Melihat perkembangan penduduk diatas
akan diiringi dengan peningkatan kegiatan per- 2. TINJAUAN PUSTAKA
ekonomian di Kota Depok, sehingga arus ba-
rang dan arus jalan akan semakin meningkat, 2.1. Elemen Pendukunga P,mgangkutan
apalagi dengan disandangnya stastus Kota Sampah
Depok sebagai salah satu kota macet di Elemen pendukung utama dalam
Jabotabekdikarenakan pada pagi hari, siang system pengangkutan sampah adalah elemen
hari bahkan malam hari beberapa ruas jalan di jalan dan elemen transportasi. Elemen jalan
Kota Depok terjadi kemacetan yang cukup merupakan prasarana yang menyediakan piranti
parah, hal ini menjadi permasalahan baru yang keras dalam infrastruktur yang mel1dukung
dapat mengurangi kinerja sistem pengangkutan system pengangkutan sampah. Sedangkan ele-
sampah di Depok men transportasi merupakan sarana yang
Keterbatasan dana yang dialokasikan oleh menyediakan piranti lunak yang menyertai
Pemda Kota Depok untuk pengelolaan sampah elemenjalan. [11]
merupakan masalah lain yang menambah kom-
pleknya permasalahan sampah, temtama de- 2.2. Si~fpm Tnrn,"m~~j GMgrafis (5!G)
ngan penyediaan sarana pengangkutan sampah. SIG dengan menggunakan software Arcview
Dari beberapa komponen dalam sistem 3.2 dengan ekstension network analysis dapat
managemen sampah, maka besaran yang paling digunakan untuk memecahkan masalah jaringan
mendominasi terdapat pada sistem pengang- dengan menggunakan algoritmajikstra.[4]
kutan sampah. Dengan kata lain, besaran sistem
pengangkutan sampah memiliki kemampuan 3. METODE PENELITIAN
untuk menyerap sumber daya keuangan yang Dalam melakukan menyelesaikan perma-
lebih tinggi dari besaran lainnya. 8ehingga, salahan sampah yang terjadi di Kota Depok,
peningkaUin efisiensi, efektifitas, serta produk- penulis menggunakan metode penelitian dengan
tifitas yang terkait pada sistem pengangkutan alur sebagai berikut.
sampah, merupakan salah satu kunci utama
Tidak
Rekomendasi
Data Primer:
Data Komponen Pengangkutan
Data Volume
B. Data Sekunder:
1. Data Timbulan sampah DKP Kota Depok
2. DataTPS DKP Kota Depok
3. Data 1alan DLLAJ Kota Depok
4. Data Peta Depok BPPT
5. Data Penduduk BPS
Sumber : Survei, 2004
3.1. Metode yang Digunakan 1 merupakan jenis dan lokasi pengambilan data
Penelitian ini dilakukan dengan meng- yang akan dilakukan.
gunakan beberapa metode penelitian yaitu me- Pengambilan data dengan metode survei
tode untuk pengambilan data dan metode untuk dilakukan dengan mengikuti kendaraan sampah
analisa data. Untuk pengambilan data diguna- sejumlah 30 kendaraan yang dipilih secara
kan dua metode, yaitu metode survey dan acak, dengan asumsi :
metode wawancara dengan pihak-pihak yang
terkait terutama saat berada di lapangan. Tabel
1. Kendaraan tersebut mewakili data dari 36 Data-data primer dan sekunder yang di
truk yang dimiliki oleh DKP terutarna data dapat dari survei lapangan ataupun dari instansi
pengangkutan disetiap Korcam. yang berkaitan langsung maupun tidak lang-
2. Semucl kendaraan diasumsikan berangkat sung dengan pengangkutan sampah tersebut
dan kembali ke TPA di Cipayung. kemudian diolah untuk menentukan penyebab
3. Kendaraan tidak melakukan operasi terjadinya masalah menumpuknya sampah di
pengangkutan di Pasar, karena di lokasi beberapalokasipenampungan.
tersebut telah dilayani oleh Dinas Pasar. Langkah pertama adalah menentukan
Perincian pengambilan sampel dari jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh
masing-masing kcrcam adalah sebagai berikut. sumber tim':>ulan sampah baik dari rumah tang-
ga, industri dan lain-lain kemudian dibanding-
kan dengan jumlah dan kapasitas penampungan
dalam hal ini bak-bak penampungan dan TPS
yang disediakan oleh DKP.
1. Sl!kmaJaya Langkah kedua adalah dengan menen-
2. Sawangan
3. Pancoran Mas
tukan komponen-komponen pengangkutan sam-
4. Cimanggis pah untuk mengetahui jumlah sampah yang
5. Beji dapat diangkut oleh DKP setiap harinya. Kom-
6. Limo ponen pengangkutan tersebut dapat dilihat pada
tabel 4 dibawah ini.
Surve: lapangan dilakukan, dengan sur- Dari komponen teknis pengangkutan
veyor berjumlah 30 orang, masing-masing diatas kemudian dicari nilai jumlah ritase yang
melakukan pengambilan data komponen dapat dilakukan dalam satu hari dengan jam
pengangkutan dengan mengikuti kendaraan dari kelja rata-rata kendaraan 8 jam sehari dan
TPA ke TPS selama satu minggu dari tangal28 jumlah volume terangkut total semua kendaraan
Oktober 2004 sampai dengan 6 November 2004 dalam satu hari.
diluar Hari Minggu karena pada hari itu tidak Langkah ketiga adalah dengan memban-
diiakukan pengambilan sampah. dingkan antara jumlah sampah yang dapat
Pencarian data sekunder, berupa data-data ditarnpung di TPS dengan jumlah sampah yang
yang sebagian besar berasal dari instansi- dapat diangkut oleh DKP, serta jumlah sampah
instansi di pemerintahan, dilakukan mulai yang ditimbulkan dari sumber timbulan sampah
Bulan Maret 2004 sampai dengan Bulan dengan jumlah kapasitas sampah yang dapat
Januari 2005. ditampung, dapat di ketahui penyebab menum-
puknya sampah di beberapa lokasi TPS.[9]
3.2. Analisa Data Penampungan dan
Komponen Pengangkutan Sampah.
3.3. Analisa Alternatif Kebijakan dengan Untuk melakukan analisa altematif kebij?kan
Merubah Komponen Pengangkutan digunakan persamaan yang digunakan dalam
pengangkutan sampah dibawah ini. [16]
kontainer kosong
Konteiner
kontainer penuh
TPA
1) Perhitungan volume sampah terangkut per Waktu yang dibutuhkan setiap rit dapat
hari. menggunakan persamaan sebagai berikut.
Untuk menghitung jumlah volume sampah _ H -(t. +(2 )
yang dapat diangkut per hari, dapat dilihat Nd - (2)
(T", +T)
dari persamaan 3.1 dibawah ini.
Kontainer Kosone
Konteiner
Konteiner
Pembuatan Kriteria
Operasi Spasial
Pemilihan dan Penambahan Field data dalam tabel infonnasiatau Analisis Tabulasi
mungkinan dapat dilalui kendaraan pengangkut dan jumlah sampah terangkut, didapat jumlah
sampah sehingga diperoleh rute yang terpendek timbulan sampah sebesar
yang dapat dilalui. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan
Dalam melakukan perhitungan dengan rumus diatas pada beberapa altematif kebijakan
analisis network, digunakan algoritma Djikstra yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah
yaitu untuk menentukan rute terpendek. volume sampah terangkut dengan meminimal-
kan biaya yang dikeluarkan, didapat hasil
sebagai berikut.
Deng:ln melakukan penambahan jumlah kontainer hasil perbaikan pada beberapa kecamatan
didapat jumlah sampah tertampung sebagai berikut.
nPI"hn'lKf;rn Sarana.
Sumber:
i
g.........
~
II
... I
c I,
L:______ _
c .. .. !\
.... i
~--II
Sedangkan untuk proyeksi tahun 2010 diperlukan jumlah penambahan sarana pengangkutan
sejumlah 23 arm roll truck dan 101 kontainer sesuai dengan tabel8 dibawah ini.
GRARKP~~NGANVOLUMESAMPAH
TBUAMPUNG
II-
....... .-
:.. '.'
i .
.
iC
II: -
;[]
... -
11::-
.. I:
,i .
':. 1
i
j
..........
Ie' ,_.
I
: ___ . __ . . . __. _____ J
l ____________ . ______ .. ____________________________ . ____ . _________ .J
JENII ALTERNATF
Sedangkan prediksi penambahan sarana pengangkutan pada tahun 2010 dapat dilihat pada
tabel 11 diabwah ini. Dan untuk perkiraan biaya dapat dilihat pada tabel 12.
Dengan rute baru yang dapat dilalui seiring dengan pembangunan SPA pada 2 lokasi yaitu di
Rangkapan Jaya Baru disebelah Barat Depok dan di Sukamaju Baru di sebelah Timur Kota Depok
dapat dilihat pada gambar 9 dan 10.
W-$-E s
.
. .
. . . . . ._ _. . . . . . . . . . ._ _. . . . . . . . . . . . . . ._ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _._'2 KM _ _ _ _ _
Dari penelitian diatas dapat diambil [1] Agung Suprihatin. et all, Sampah dan
kesimpulan sebagai berikut: Pengelolaannya, PPGT I. VEDC
1. Penyebab terjadinya penumpukan Malang, Indah Offset, Malang,
sampah di beberapa lokasi di Kota 1996.
Depok adalah kecilnya volume sampah
yang diangkut oleh DKP ke TPA. [2] Ahmad A, Analisa Laluan Terpendek,
2. Dari beberapa alternatif kebijakan yang Juroal Kolej Universiti Teknologi Tun
dapat dilakukan, didapat kebijakan Hussein Onn, Malaysia, 2000.
dengan menggeser waktu pemberang-
katan dari TPA, perubahan sistem [3] BPPT, Model Pengelolaan
pengumpulan dari door to door Persampah-an Perkotaan, 2002, Tim
menjadi sistem kontainer, penambahan Penyusun P2KTPW.
personel dan pembangunan SPA adalah
reko-mendasi yang tepat untuk [4] Budiyanto Eko, Sistem Informasi Geo-
meningkatkan volume sampah yang grafts dengan Menggunakan Arc View
terangkut. GIS, 2002, Andi, Yogyakarta.
[6] Dinas Kebersihan dan Pertamanan [12] Pemda Depok, Basis Data Lingkungan
(DKP) Kota Depok, Profile Hidup Kota Depok, DKP Kota Depok,
Pengelolaan Per-sampahan Kota 2003.
Depok, Depok, 2003.
[13] Prahasta Eddy, Konsep-Konsep Dasar
[7] Laporan Kegiatan Sistem Informasi Geografis, 2002,
Pengangkut-an Sampah bulan Juni Infor-matika, Bandung.
2004, DKP Kota Depok, 2004.
[14] Puntodewo Ati. et all, Sistem Informasi
[8] Henderson Paul, Chine Waste Manage- Geografis untuk Pengelolaan Sumber
ment Working Paper for Streams Daya Alam, CIFOR, Bogor, 2003.
Techno-logy Programme,
Environmental Resour-ces [15] Rahmawati. Diah, Tinjauan
Management, Shanghai, 2004. Persyaratan Kesehatan Tempat
Penampungan Sam-pah ui Kota
[9] Howard, Peavy, Environmental Depok, Tugas Akhir Maha-siswa UI,
Engineering, 1985, McGraw-Hill. Jakarta, 2004.
[10] Kodoatie Robert, AnaUs is Ekonomi [16] Tjalfe G. Poulsen, Journal Solidwaste
Tek-nik, 2000, Andi, Yogyakarta. Management, Aalborg University, Ger-
many, 2003.
t 11] Koianus. D, Kajian Terhadap Sistem
Pengcmgkutan Sampah PD Kebersihan