Teknik Menulis cara lain untuk menghindari plagiarisme ketika menulis buku adalah dengan
melakukan kutipan tidak langsung. Mengutip secara tidak langsung dapat diwujudkan dalam tiga
bentuk yakni membuat parafrase, meringkas atau menyusun kesimpulan. Ketiga hal ini adalah cara
pengutipan yang membutuhkan keahlian yang berbeda. Serta penting dilakukan saat menulis buku.
Parafrase merupakan salah satu cara meminjam gagasan/ide dari sebuah sumber tanpa menjadi
plagiat. Menurut Kamus Oxford Advanced Leaners Dictionary, parafrase merupakan cara
mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata
yang berbeda agar membuatnya lebih mudah untuk dimengerti.
Pengutipan yang dilakukan dalam teknik menulis parafrase merupakan kutipan yang
menggunakan kata-kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama. Sehingga dapat diaplikasikan
saat menulis buku. Dan aktivitas tersebut ialah legal. Selain membuat gagasan lebih mudah untuk
dimengerti, parafrase dapat juga digunakan untuk menjaga koherensi dan keutuhan alur tulisan.
Menurut OWL Purdue, sebuah website yang banyak memberikan ulasan tentang menulis buku
akademis (https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/619/1/), parafrase didefinisikan sebagai
berikut: 1) Kemampuan seseorang untuk menulis ulang ide atau gagasan orang lain dengan kata-
katanya sendiri dan ditampilkan dalam bentuk yang baru, 2) Merupakan cara yang legal dan syah
dalam meminjam gagasan orang lain, 3) Sebuah pernyataan ulang (restatement) yang lebih lengkap
dan detail dibandingkan dengan sebuah ringkasan. Teknik menulis parafrase merupakan sebuah
keahlian yang sangat berharga karena: 1) Parafrase lebih baik dibandingkan dengan mengutip
informasi dari sebuah paragraf atau tulisan yang kurang menonjol, (2) Parafrase membantu penulis
untuk mengontrol cobaan melakukan kutipan yang terlalu sering, (3) Proses mental yang dibutuhkan
bagi keberhasilan sebuah prafrase membantu penulis untuk memahami sepenuhnya makna teks
sumber yang akan ia sadur.
Setiap penulis memiliki dan mengembangkan tekniknya sendiri untuk mengembangkan
keahlliannya dalam melakukan parafrase. Teknik tersebut bersifat unik. Bagi penulis pemula, ia perlu
belajar mengembangkan keahlian membuat parafrase. Jika belum terbiasa melakukan parafrase,
berikut ini adalah 6 teknik menulis efektif dalam melakukan parafrase seperti yang diberikan oleh
panduan OWL Purdue (https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/619/1/): (1) Bacalah kembali teks
sumber sampai Anda memahami benar isi teks tersebut, (2) Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan
tulislah ulang gagasan dalam teks tadi dalam sebuah kertas, (3) Buatlah daftar beberapa kata dibawah
parafrase Anda tadi untuk mengingatkan Anda kembali pada cara Anda memahami naskah asli
tersebut. Di atas kartu catatan tadi, tuliskan kata kunci yang menunjukkan subjek atau tema parafrase
Anda, (4) Bandingkan tulisan parafrase Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah
semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut, (5)
Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, atau frase yang
Anda pinjam dari naskah asli, dan yang Anda ambil sama pesis dengan naskah asli, (6) Tuliskan
sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini mempermudah Anda untuk
menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila Anda bermaksud mengambil parafrase tersebut
Jika masih memiliki kesulitan dalam melakukan parafrase, maka mulailah berlatih dari
tingkatan yang termudah terlebih dahulu, yakni membuat parafrase pada taraf kalimat. Sebelum
memparafrase satu artikel saat Anda menulis buku ilmiah. Jika telah cukup mahir dalam melakukan
parafrase kalimat, maka buatlah parafrase untuk sebuah paragraf.
Selain itu dalam pengolahan informasi atau gagasan dapat juga dilakukan dengan metode
perangkuman. Rangkuman ialah ringkasan sebuah teks atau nonteks fiksi ataupun nonfiksi secara
singkat, jelas, dan berurutan atau kronologis. Menurut Djurhani, rangkuman ialah membuat ringkasan
tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat yang tersusun secara proporsional.
Dengan demikian, merangkum artinya membuat catatan panjang menjadi lebih pendek yang mana
tetap memperhatikan sistematika urutan kronologis ide pokok dalam tulisan atau lisan yang hendak di
rangkum.
Perbandingan juga dapat dijadikan cara untuk mengolahan informasi. Perbandingan adalah
suatu upaya untuk mengamati persamaan atau perbedaan yang dimiliki oleh dua buah objek atau lebih
yang memiliki suatu kesamaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, paragraf perbandingan
adalah suatu paragraf yang di dalamnya terdapat kalimat utama yang dikemukakan dengan cara
membandingkan dengan hal lain secara koheren dan kohesif.
Sering terjadi kesalahan penafsiran antara kalimat perbandingan dan pertentangan karena
mereka berdua paragraf yang serupa namun tak sama. Yang membedakan ke dua paragraf ini adalah
cara penyampaian atau cara mengemukakan gagasan utamanya. Pada paragraf perbandingan, gagasan
utama dikemukakan dengan cara membandingkan 2 hal yang memiliki kesamaan misalnya, antara
sepak bola dan futsal. Sedangkan paragraf pertentangan membandingkan 2 hal yang berlawanan atau
bertentangan dengan menonjolkan perbedaannya saja dan memihak suatu objek.
Di karenakan paragraf perbandingan merupakan pengembangan dari paragraf eksposisi. Oleh
karena itu, hal yang dibandingkan haruslah bersifat konkret, logis dan umum. Kalimat-kalimat
pendukung yang disajikan pun harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau fakta.
Terakhir, dalam mencantumkan informasi atau gagasan dari seseorang yang sudah terpublikasi
terdapat teknik untuk menulis rujukannya. Perujukan dilakukan dengan menggunakan dan tahun di
antara tanda kurung. Jika dua penulis, perujukan dilakukan dengan carar menyebut nama akhir kedua
penulis. Jika penilisnya lebih dari dua orang penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama
penulis pertama dari penulis tersebut, kemudian diikuti dengan dkk (dan kawan-kawan) atau et al. (et
alili). Pilih salah satu, yang penting konsiste dalam satu karya ilmiah. Jika nama penulis tidak
disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama
dokumen yang diterbitkan, atau nama Koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan
cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis
yang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Kemudian dalam merujuk dibedakan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Cara
Merujuk Kutipan Langsung terdapat dua cara, yaitu yang kurang dari 40 kata dan lebih dari 40 kata.
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulisa di antara tanda kutip (...) sebagai bagian yang
terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis
dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam
tanda kurung. Sedangkan kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang
mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan jarak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis.
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kuripan dapat disebut terpadu
dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor
halaman disebutkan.
DAFTAR RUJUKAN
Malqin, Khoirul. 2015. Teknik menulis Parafrase yang Benar untuk Menghindari Plagiarisme.
(Online) (https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g071/), diakses 1
Oktober 2017
Kelasindonesia. 2015. Pengertian, Cara Membuat Rangkuman, dan Contohnya. (Online)
(http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-cara-membuat-rangkuman-dan-
contohnya.html), diakses 1 Oktober 2017
Kelasindonesia. 2015. Pengertian dan Contoh Paragraf Perbandingan Beserta Ciri-Cirinya. (Online)
(http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-paragraf-perbandingan-
beserta-ciri-cirinya.html), diakses 1 Oktober 2017
Naga, Dali S. 1997. Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan Pada Penulisan Karya Ilmiah.
(Online) (http://www.buku.asikbelajar.com/2016/10/cara-merujuk-dan-menulis-daftar-
rujukan.html), diakses 1 Oktober 2017