1. Tujuan
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan
pengembangan SAP yang selanjutnya dapat disebut standar. Tujuannya adalah sebagai
acuan bagi:
penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya;
penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum
diatur dalam standar;
pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan standar; dan
para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang 12 disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar.
Kerangka Konseptual berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat masalah
akuntansi yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahan. Dalam hal
terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar, maka ketentuan standar
diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual. Dalam jangka panjang, konflik
demikian diharapkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan SAP di masa
depan.
2. Ruang Lingkup
Kerangka konseptual membahas:
1. tujuan kerangka konseptual;
2. lingkungan akuntansi pemerintahan;
3. pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
4. entitas akuntansi dan entitas pelaporan;
5. peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar
hukum;
6. asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam
laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan
7. unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukurannya.
Kerangka konseptual berlaku bagi pelaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah.
3. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik
tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Ciri-ciri penting lingkungan pemerintahan
yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:
a. bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;
b. sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antarpemerintah;
c. pengaruh proses politik;
d. hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.
2. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:
a. anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai alat
pengendalian;
b. investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan;
c. kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian; dan
Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi karena digunakan dalam
kegiatan operasional pemerintahan.
8. Anggaran Sebagai Pernyataan Kebijakan Publik, Target Fiskal, dan Alat Pengendalian
Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal hasil kesepakatan
antara eksekutif dan legislatif tentang belanja yang ditetapkan untuk
melaksanakan kegiatanpemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup
keperluan belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan
terjadi defisit atausurplus. Dengan demikian, anggaran mengkoordinasikan aktivitas
belanja pemerintah dan memberi landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan
pembiayaan oleh pemerintah untuk suatu periode tertentu yang biasanya mencakup
periode tahunan. Namun, tidak tertutup kemungkinan disiapkannya anggaran untuk jangka
waktu lebih atau kurang dari satu tahun. Dengan demikian, fungsi anggaran di lingkungan
pemerintah mempunyai pengaruh penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan,
antara lain karena:
1. Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.
2. Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara
belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.
3. Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum.
4. Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.
Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah
sebagai pernyataan pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.
32. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.