TINJAUAN PUSTAKA
7
Ovarium dilapisi oleh satu lapisan yang merupakan
modifikasi macam-macam mesotelium yang dikenal sebagai epitel
permukaan dan germinal. Stroma ovarium dibagi dalam region
kortikal dan medullari, tapi batas keduanya tidak jelas. Stroma
terdiri dari sel-sel spindel menyerupai fibroblast, biasanya tersusun
berupa whorls atau storiform pattern. Sel-sel terdiri atas
cytoplasmic lipid dan dikelilingi oleh suatu serat retikulin.
Beberapa sel menyerupai gambaran seperti miofibroblastik dan
immunoreaktif dengan smooth muscle actin (SMA) dan desmin.
Bagian korteks dilapisi suatu lapisan biasanya ditutupi oleh
jaringan ikat kolagen yang aseluler. Folikel mempunyai tingkatan
maturasi yang bervariasi di luar korteks. Setiap siklus menstruasi,
satu folikel akan berkembang menjadi suatu folikel grafian, yang
mana akan berubah menjadi korpus luteum selama ovulasi.
Medula ovarium disusun oleh jaringan mesenkim yang longgar
dan terdiri dari kedua duktus (rete ovarii) dan small clusters yang
bulat, sel epiteloid yang mengelilingi pembuluh darah dan
pembuluh saraf. Ovarium mempunyai dua fungsi yaitu :
1. Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan.
8
Gambar 3. Skema siklus ovulasi (dikutip dari KossDiagnoctic
Cytology and Its Histopathologi Bases)
9
2.2 Kanker Ovarium
Karsinoma ovarium sering mengenai wanita usia di atas 40
tahun, rata-rata terdiagnosa usia 58 tahun. Angka kelangsungan
hidup 5 tahun sekitar 40% dan tergantung pada stadium.
Bervariasinya epidemiologi akan meningkatkan faktor resiko
obstetrik, endokrin, dan ginekologi menimbulkan kesulitan, dan
tidak menghasilkan kesimpulan (Runnebaum dan Stickeler, 2001).3
Munculnya limfosit sel T intratumoral berhubungan dengan
kelngsungan hidup yang lebih baik (Zhang et al, 2003).
Keberadaan limfosit dalam tumor dihubungkan dengan
sitotoksik T limfosit (CTL), karena CTL adalah mekanisme
pertahanan utama terhadap tumor. Limfosit yang tergolong CTL ini
berusaha untuk melawan baik antigen yang spesifik untuk tumor
(tumor specific antigen (TSA)) maupun antigen yang berhubungan
dengan tumor (tumor association antigen (TAA)). Namun perlu
dipertimbangkan apakah limfosit ini tidak digolongkan pada sel
Treg (Treg cell) Berbeda dengan limfosit dalam penelitian ini, sel
Treg bersifat membantu melindungi sel tumor. Limfosit Treg
memberi pertanda CD4+, CD25+ dan FOXP3+. Berdasarkan
keterangan di atas perlu pemikiran lebih lanjut, mengenai sifat
imunohistokimia dari limfosit yang berada dalam massa tumor
2.2.1 ETIOLOGI
Penyebab dari karsinoma ovarium saat ini belum diketahui
secara pasti,namun berhubungan dengan faktor lingkungan termasuk
paparan dengan makanan,virus,dan bahan-bahan industri
10
memegang peranan penting dalam perkembangan tumor ini.
Gonadal dysgenesis pada anak-anak berhubungan dengan faktor
resiko kanker ovarium
2.2.3 PATOGENESIS
12
2.2.5 DETEKSI DINI KARSINOMA OVARIUM
Semakin dini tumor ovarium ditemukan dan mendapat
pengobatan harapan akan semakin baik. Metode pemeriksaan yang
sekarang ini digunakan sebagai skrining karsinoma ovarium
adalah:
pemeriksaan pelvik dan rektal : termasuk perabaan uterus
dan ovarium untuk mengetahui bentuk dan ukuran yang
abnormal,meskipun pemeriksaan rektovaginal tidak dapat
mendeteksi stadium dini karsinoma ovarium.
ultrasonografi (USG)
penanda tumor CA-125
2.2.6 KLASIFIKASI
Klasifikasi WHO untuk karsinoma ovarium berdasarkan jenis
sel berasal. Karsinoma ovarium dibagi ke dalam tiga komponen : 1.
Epitel permukaan ovarium yang berasal dari epitel celomic atau
epitel endometrium ektopik. Epitel ini akan meningkatkan epitel
mullerian selama perkembangan embrionik. Ini berasal dari tuba
falopi (sel kolumnar serosa yang bersilia), lapisan endometrium
(sel kolumnar tanpa silia), atau kelenjar endoserviks (sel
musinosum tanpa silia); 2. Sel germinal, yang bermigrasi ke
ovarium dari yolk salk dan totipotensial; dan 3. Stroma ovarium,
termasuk seks kord. Disamping itu tumor ovarium bisa juga berasal
dari metastase tumor lain.
15
Gambar 6. Klassifikasi tumor ovarium (dikutip dari Pathologic Basis of Disease)
16