Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Siklus Krebs
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob sebenarnya dapat juga berlangsung didalam udara yang
bebas, akan tetapi proses ini tidak menggunakan O2 yang tesedia di udara tersebut.
Pernapasan anaerob sering juga disebut dengan fermentasi. Meskipun tidak
semua fermentasi itu dikatakan anaerob. Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerob, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerob dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan
yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol,
asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai
bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam
bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron
eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi (Anonim, 2007).
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang
digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi
makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari
tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan
bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan (Anonim, 2007).
Lintasan Respirasi Anaerob:
Pada fermentasi ragi
Untuk mengetahui besarnya oksigen yang diperlukan selama respirasi
digunakan alat yang dinamakan dengan respirometer. Respirometer adalah alat
yang digunakan untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan
mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Hal ini
memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor-faktor seperti umur atau pengaruh
cahaya mempengaruhi rata-rata pernapasan. Alat ini bekerja atas suatu prinsip
bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada
karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu
disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh
organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi.
Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa
kapiler berskala (Anonim, 2007).
Respirometer sederhana adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur
kecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga, bunga,
akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada perubahan suhu yang berarti, kecepatan
pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang
digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik (Anonim, 2007).
Respirometer Sederhana
Respirometer Ganong
BAB III
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan adalah respirometer Ganong dan statif, corong gelas
dan penunjuk waktu. Bahan yang diperlukan adalah kecambah kacang hijau
(segar), larutan KOH 10 % dan aquades, vaselin dan larutan eosin.
4.1 Hasil
Gambar Rangkaian Alat
Keterangan:
1. Eosin
2. Tabung spesimen
3. Tabung skala
4. Tempat kapas
yang dicelupkan
aquades atau
KOH
5. Penekan udara
(suntikan)
6. Tabung skala
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran