Anda di halaman 1dari 16

(POSYANDU)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara
keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat
desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah,
maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan
layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat
sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung
pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan
dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting
dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber
daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang
besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran serta
masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta
masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik
masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum.
Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan
sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya
satu kali selama enam bulan terakhir.
Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upanya untuk menurunkan angka
kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan
sejahtera, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara
pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka
kematian bayi dan angka kelahiran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan posyandu?
2. Apa saja manfaat posyandu?
3. Sebutkan tujuan posyandu?
4. Apa saja jenis-jenis posyandu?
5. Apa saja kegiatan utama yang dilakukan di posyandu?
6. Siapa pengelola dan sasaran posyandu?
7. Apa dasar pelaksanaan posyandu?
8. Sebutkan apa saja kegiatan posyandu?
9. Apa alasan pembentukan dan pendirian posyandu?
10. Bagaimana cara mencapai keberhasilan posyandu?
11. Apa saja faktorfaktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di posyandu?
12. Bagaimana sistem informasi posyandu (SIP)?
13. Siapa yang memberikan biaya posyandu?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui apa itu Posyandu, apa tujuan dilaksanakannya Posyandu, manfaat
dan kegiatan apa saja yang biasa dilakukan dalam Posyandu serta bagaimana cara mencapai
keberhasilan dalam pelaksanaan Posyandu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Posyandu


Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005). Posyandu merupakan
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemmudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI. 2006 ).
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program
lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya
program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga.
berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini yaitu dalam peningkat mutu manusia di masa yang akan datang dan akibat dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :

a) Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.
b) Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi
tenaga kerja tangguh.
c) Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.
Intervensi a dan b dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi
yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke c perlu dipersiapkan dengan memperhatikan
aspek-aspek Poleksosbud.

2.2 Manfaat Posyandu


1. Bagi Masyarakat :

a) Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:


Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.
Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4
kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali.
Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000 SI)
Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6
bulan (Februari dan Agustus)

b) Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat


c) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
d) Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
e) Mendukung pelayanan KB.
f) Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan.
g) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.

2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat


a) Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.
b) Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan.

3. Bagi Puskesmas
a) Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan S1.
b) Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan.
c) Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian pelayanan secara
terpadu.
4. Bagi Sektor Lain
a) Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah.
b) Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-masing.

2.3 Tujuan Posyandu


Tujuan didirikannya Posyandu Yaitu :

a) Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,
melahirkan dan nifas).
b) Membudayakan NKKBS.
c) Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
d) Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

2.4 Jenis Posyandu


Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes RI 2006, Posyandu
secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu :
1.Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan
bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader terbatas yakni kurang dari
5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping
jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang
dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah
jumlah kader.
2.Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi
cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu < 50%. Intervensi yang dapat
dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkat cakupan dengan mengikut sertakan
tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan
Posyandu.
3. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan
utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program tambahan seta telah memperoleh
sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih
terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari
kegiatan utamanya > 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah
memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya
lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi yang
dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga terjamin
kesinambungannya.

2.5 Kegiatan Utama Posyandu


Kegiatan utama di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita,
pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk mencegah penyakit,
penanggulangan diare, pelayanan KB penyuluhan dan konseling/rujukan konseling bila
diperlukan.

2.6 Pengelola dan Sasaran Posyandu


Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat/ keluarga, utamanya adalah bayi baru
lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.
1. Tingkat desa dan kelurahan
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut :
a) Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
b) Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
c) Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK).
d) Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
e) Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.
2. . Pokjanal Posyandu
Pokjanal Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari unsur
Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu :
a) Tingkat Propinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi terdiri dari PMD (Pembinaan
Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.
b) Tingkat Kab/Kodya : Kantor Depkes/Kantor Dinkes, BKKBN, PMD, Bappeda.
c) Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas
Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan), dan KPD (Kader
Pembangunan Desa)

Pokjanal Posyandu bertugas :


a) Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
b) Menyiapkan kader.
c) Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
d) Menyusunan rencana.
e) Melakukan pemantauan dan bimbingan.
f) Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.
g) Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.

2.7 Dasar Pelaksanaan Posyandu


Surat keputusan bersama Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23 tahun
1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan Posyandu
yaitu :
a) Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK.
b) Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program-program pembangunan
masyarakat desa.
c) Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan.
d) Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/ di daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN.
e) Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.
2.8 Kegiatan Posyandu
Beberapa kegiatan di Posyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu
(Panca Krida Posyandu), antara lain:
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita
dan anak prasekolah.
b) Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin
dan mineral
c) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya
d) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
2. Keluarga Berencana
a) Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus
kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan
golongan ibu beresiko tinggi
b) Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3. Immunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil. Pada bayi umur 0-11 bulan
memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1
kali. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000 SI). Anak 12-59
bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan
Agustus).
4. Peningkatan gizi
a) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
b) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada
anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui.
c) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5. Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu
(Sapta Krida Posyandu), yaitu:
a) Kesehatan Ibu dan Anak
b) Keluarga Berencana
c) Immunisasi
d) Peningkatan gizi
e) Penanggulangan Diare
f) Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah
yang benar, pengolahan makanan dan minuman.
g) Penyediaan Obat essensial
Berdasarkan hal diatas adapun kegiatan pokok yang dilakukan dalam pelaksanaan
Posyandu yaitu :
a) KIA
b) KB
c) lmunisasi
d) Gizi.
e) Penanggulangan Diare

2.9 Alasan Pembentukan dan Pendirian Posyandu


Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
a) Pos penimbangan balita
b) Pos immunisasi
c) Pos keluarga berencana desa
d) Pos kesehatan
e) Pos lainnya yang dibentuk baru

Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:


a) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
b) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan
keluarga berencana (Effendi, 1998).

2.10 Keberhasilan Posyandu


Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
a) S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
b) K : Semua balita yang memiliki KMS.
c) D : Balita yang ditimbang.
d) N : Balita yang Berat Badannya naik.

2.11 FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu


FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu adalah sebagai
berikut:
a) Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
b) Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
c) Pekerjaan iu
d) Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
e) Sarana dan prasarana di posyandu
f) Jarak dari posyandu tersebut

2.12 Sistem Informasi Posyandu (SIP)


Sistem informasi Posyandu (SIP) adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan data
dan informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh kembang anak dan pelayanan
kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan program, pencapaian program,
kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan partisipasi masyarakat yang sesuai dengan
kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. Oleh sebab itu Sistem
Informasi Posyandu (SIP) merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara
keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi
yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam
lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.
Adapun manfaat System Informasi Posyandu (SIP) yaitu sebagai bahan kader
Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan yang
tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan sebagai bahan informasi yang tepat guna
dan tepat waktu mengenai pengelolaan posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam
pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk membina posyandu demi kepentingan
masyarakat.
Macam-macam format System Informasi Posyandu (SIP) seperti:
a) Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan
nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran posyandu.
b) Registrasi bayi dan balita di wilayah kerja posyandu. Berisi catatan pemberian tablet
besi, vitamin A, pemberian oralit, tanggal imunisasi, dan apabila bayi meninggal,
maka perlu dicatat tanggal bayi meninggal diwilayah kerja posyandu tersebut.
c) Register WUS dan PUS diwilayah kerja posyandu. Berisi daftar ibu hamil, catatan
umur kehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi, pemeriksaan kehamilan,
tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yang hidup dan meninggal, serta data ibu
meninggalndi wilayah kerja posyandu.
d) Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja posyandu. Berisi daftar wanita dan
suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai anak ( hamil ).
e) Data posyandu. Berisi catatn jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS, PUS, ibu hamil,
menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader posyandu,
kader PKK, PKB/PLKB, paramedic dan sebagainya).
f) Data hasil kegiatan posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa dan
mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang yang dilayani,
penimbangan balita, semua balita yang mempunyai KMS, balita yang timbangannya
naik dan di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang mendapatkan vitamin A, KMS
yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan imunisasi (DPT,
Polio, campak, hepatitis B) serta balita yang menderita diare.

Mekanisme Operagional Sistem Informasi Posyandu (SIP) :


a) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah Pokjanal Posyandu di
Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMD/Kelurahan
berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.
b) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu.
c) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen :
Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma
(kader PKK) .
Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember.
Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas.
Data hasil kegiatan Posyandu.

2.13 Pembiayaan Posyandu


Adapun beberapa pembiayaan yang didapatkan untuk melakukan posyandu
didapatkan dari:
1. Sumber Daya Masyarakat
a) Iuran Pengguna Posyandu
b) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
c) Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat
d) Dana social keagamaa, misalnya zakat, infak dsb

2. Swasta/ Dunia Usaha


Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan dan
bantuannya dapat berupa dana, prasarana atau tenaga sukarelawan.
3. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya dapat
disumbangkab untuk pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok Usaha Bersama (KUB)
dan Taman Obat Keluarga (TOGA).

4. Pemerintah
Bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya-upaya yang
sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat menolong diri dan
keluarganya dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting dengan mengikuti kegiatan
Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita. Dapatlah tercapai apa yang kita
harapkan yaitu sumber daya manusia yang berkemampuan dalam menghadapi kehidupan
dimasa yang akan datang. Namun kita tidak boleh menutup mata untuk memperhatikan para
kader yang sangat banyak pengorbanannya dalam mangelola Posyandu, baginya tidak lupa
perhatian kita padanya.

3.2 Saran
Sebagai seorang bidan agar lebih memberikan pelatihan yang berkualitas bagi kader
kadernya dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam hal
kesehatan. Bagi para calon kader atau yang telah menjadi kader agar selalu mengikuti
pelatihan kader yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.
DAFTAR PUSTAKA

Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar.


Dalam http://suaramerdeka.com.
Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga. Jakarta.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
http://duniakebidanan-dinireal.blogspot.com/2012/03/posyandu.html
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/bab-i-pendahuluan-latar-belakang.html
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/posyandu-balita.html
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul POSYANDU tepat waktunya.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan, dukungan dan
kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang terkait sehingga pada kesempatan kali ini
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun perbaikan
sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, akhirnya kami berharap walaupun masih ada
kekurangan kiranya dapat memberi manfaat kepada pembaca atau pihak yang memerlukan.

Padang, 17 April 2015


Tugas makalah IKM

(POSYANDU )

DOSEN :REFNI ZILMAWATI ,S.ST

NAMA KELOMPOK

DILA RIANI

GISRA DINA

FENNY OKTRIA PUTRI

HAYATI MARDIA

LILLAH HAYATI

NADIA PUTRI SYAHARA

DIII KEBIDANAN

STIKES AMANAH PADANG

TAHUN AJARAN 2014-2015

Anda mungkin juga menyukai