Anda di halaman 1dari 5

RESUME KASUS PELAYANAN ABORSI DI RUMAH SAKIT

DENGAN DALIH MASALAH PADA IBU

Diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Etika Humaniora 2

Disusun oleh:

Hardianti Azhari Putri 220110160008

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2017
Kasus :

Seorang mahasiswa keperawatan yang sedang bertugas di kamar VK (kamar bersalin)


bertemu dengan pasangan yang mengaku suami istri dan bertanya terkait rencana terminasi
kehamilan, wanita tersebut mengaku umur kehamilannya berumur 6 minggu dan indikasi
dilakukan terminasi kehamilan disebabkan selama 2 minggu terakhir mengonsumsi obat-
obatan karena merasa kurang sehat.

Rumusan Masalah :

1. Analisis kasus tersebut berdasarkan nilai-nilai pancasila


2. Berikan pendapat dari kasus tersebut berdasarkan nilai-nilai yang diangkat
3. Sebagai tenaga kesehatan solusi apa yang akan diberikan pada saat menghadapi situasi
tersebut
4. Apa topik riset atau PKM yang relevan dengan kasus tersebut ?

Pembahasan :

1. A. Menurut nilai ketuhanan :


- Penyimpangan kejujuran karena dalam kasus tersebut sang istri hanya mengaku,
saya berasumsi bahwa mengaku memiliki peluang besar untuk berbohong.
- Jika memang benar berbohong, pasangan suami istri telah melanggar perintah
agama karena melakukan hubungan di luar nikah.
- Ada beberapa ulama yang memperbolehkan melakukan terminasi kehamilan
dibawah umur kandungan 4bulan, namun ada beberapa yang memang langsung
mengharamkan terminasi kehamilan.

B. Menurut nilai kemanusiaan :

- Pada kasus tersebut pasangan suami istri tidak memanusiakan manusia, hal ini dapat
dilihat dari pilihan tindakan terminasi kehamilan.
- Dengan mengambil tindakan terminasi kehamilan, maka pasangan suami istri sama
saja mengambil hak hidup janin yang dikandungnya.
- Nilai kemanusiaan juga berhubungan erat dengan harkat martabat seseorang,
tindakan terminasi kehamilan dapat merendahkaan harkat martabat seorang
perempuan dimata masyarakat.
- Jika dalam terminasi kehamilan tidak berjalan dengan lancar, akan berakibat
mengancam nyawa dari ibu tersebut bahkan ancaman kematian sekalipun.

C. Menurut nilai keadilan :

- Walaupun janin yang di dalam kandungan tersebut belum memiliki nyawa, jika
dilihat dari nilai keadilan terminasi kehamilan bukan menjadi solusi yang tepat,
terkecuali memang ada diagnosis medis yang menyatakan bahwa harus dilakukan
terminasi kehamilan.
- Dalam kasus tersebut pasangan suami istri tidak menghargai hak hidup seseorang.
- Pasangan suami istri tersebut

D. Nilai norma sosial :

- Pasangan suami istri telah melanggar norma dengan melakukan suatu hal yang
dapat mempermalukan diri sendiri bahkan keluarganya.
E. Nilai hukum yang berlaku :
- Menurut KUHP Bab XIX Pasal 346: Seorang perempuan yang dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
- Menurut pasal 75 ayat 1 : Setiap orang dilarang melakukan aborsi.

F. Analisis lebih lanjut


- Apa yang menyebabkan sang istri bersikukuh mengambil tindakan terminasi
kehamilan ?
- Apa jenis obat yang telah dikonsumsi sang istri ? Berasal dari mana obat tersebut ?
- Melalui kajian fisik, apakah sang istri dalam kondisi kegawatdaruratan sehingga
memilih tindakan terminasi kehamilan ?
- Apa yang bisa dibuktikan bahwa pasangan suami istri tersebut adalah sah ?
- Sudahkan pasangan tersebut berdiskusi dengan keluarga atau dokter spesialis
kandungan sebelum memilih tindakan terminasi kehamilan ?
- Apa sebenarnya tujuan pasangan suami istri mengambil tindakan terminasi
kehamilan ?
2. A. Nilai kemanusiaan :
Pada kasus tersebut sang istri belum menyadari baik atau buruknya pengambilan keputusan
tersebut. Apakah dapat diterima oleh masyarakat atau tidak.
B. Nilai ketuhanan :

Menurut saya, tindakan terminasi kehamilan merupakan salah satu upaya membunuh
seseorang yang tidak memandang janin didalam kandungan trsebut sudah ada nyawa atau
belum. Menurut sumber yang saya baca, ada beberapa ulama yang memperbolehkan aborsi
dengan ketentuan usia kandungan tidak lebih dari 4 bulan, karena pada usia 4 bulan ruh dalam
janin sudah ada.

C. Nilai keadilan :

Menurut saya sebelum pasangan suami istri memutuskan berhubungan, seharusnya


mereka mempunyai tujuan yang baik, tetapi melihat kasus yang ada tidak masuk akal mereka
memutuskan tindakan terminasi kehamilan hanya karena selama 2 minggu terakhir
mengonsumsi obat-obatan.

D. Nilai kerakyatan :

Pasangan suami istri hendaknya saling berdiskusi dengan dokter kandungan, keluarga
terdekat jika memang terdiagnosis mengharuskan mengambil tindakan terminasi kehamilan.
Dengan berpikir jernih dan terbuka kemungkinan akan mendapat solusi yang lebih baik selain
terminasi kehamilan.

3. Seharusnya dilakukan :
- Menanyakan riwayat jenis obat apa yang telah dikonsumsi
- Menanyakan bukti fisik bahwa benar-benar pasangan suami istri
- Berkolaborasi dengan tenaga medis lain untuk memberikan pandangan tentang
terminalis kehamilan
- Setelah berdiskusi, berikan kesempatan pasangan suami istri memilih apakah tetap
memilih tindakan terminalis kehamilan atau tidak
- Mengkaji gejala-gejala apa saja yang timbul selama 2 minggu terakhir
4. Ide riset atau PKM yang relevan :
- PKM P:
a. Kajian manajemen stress dan pain terhadap ibu hamil muda
b. Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil terhadap jenis obat-obat yang
dikonsumi yang berkaitan dengan gejala-gejala tertentu
c. Gambaran kualitas kepekaan ibu hamil muda terhadap calon janin yang
dikandungnya
d. Kajian motivasi efektif untuk meningkatkan perkembangan janin
- PKM M :
a. SABU PERES (Senam Ibu Hamil Peluntur Stres)

Anda mungkin juga menyukai