Pada hakikatnya, materi Bimbingan Teknis SMK3 Konstruksi terdiri dari 3 (tiga)
bagian utama, yaitu materi mengenai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan persyaratn lainnya, materi-
materi terkait Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi,
serta Workshop Penyusunan Rencana K3 Kontrak (RK3K).
ii
Materi ini kemudian dipecah menjadi 12 (dua belas) modul, disesuaikan dengan
jumlah kebutuhan tatap muka setiap harinya dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis,
yaitu:
Modul-modul ini telah dikaji dan disusun sedemikian rupa oleh Tim Penyusun agar
dapat dipahami dengan baik oleh para pembaca, tanpa mengubah substansinya.
Namun demikian, sebagaimana pepatah Tak Ada Gading Yang Tak Retak, maka
Tim Penyusun sangat terbuka bagi saran dan kritik yang membangun, demi
tersempurnakannya Modul Bimbingan Teknis SMK3 Konstruksi ini.
Akhir kata, ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga Modul Bimbingan Teknis SMK3 Konstruksi ini dapat tersusun
dengan baik dan semoga dapat memberikan manfaat bagi penggunanya.
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .. ii
Daftar Isi iv
Daftar Contoh.. .... v
Tujuan Pengajaran .. vi
I. PENDAHULUAN .... 1
II. PERATURAN TERKAIT ... 2
III. PENGERTIAN PRA-RK3K DAN RK3K .. 2
IV. SISTEMATIKA PENYUSUNAN ... 3
4.1. Pra RK3K .. 3
4.2. RK3K .. 11
4.3. Pengesahan RK3K .. 39
V. KESIMPULAN .... 41
iv
DAFTAR CONTOH
TUJUAN PENGAJARAN
A. TUJUAN UMUM
Agar peserta dapat memahami tata cara penyusunan Pra RK3K dan
RK3K.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Peserta Bimbingan Teknis dapat merencanakan kegiatan K3 pada
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dituangkan dalam Pra RK3K
dan RK3K.
2. Menyusun Pra-RK3K pada saat mengikuti lelang;
3. Menyusun RK3K untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan setelah
Penyedia Jasa ditetapkan sebagai pemenang lelang.
vi
PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (PRA
RK3K) DAN RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(RK3K)
I. PENDAHULUAN
Ketika calon Penyedia Jasa telah ditetapkan sebagai pemenang lelang, maka
selanjutnya Penyedia Jasa yang bersangkutan wajib membuat RK3K seperti
yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
09/PRT/M/2008 Pasal 11, Ayat (5) sebagaimana Lampiran 1 dan Lampiran 2,
dengan ketentuan:
a. Dibuat pada awal kegiatan;
b. Harus mencantumkan kategori risiko pekerjaan yang telah ditentukan
bersama PPK;
c. Pada awal dimulainya kegiatan, Penyedia Jasa mempresentasikan RK3K
kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan;
d. Tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu dilakukan
kaji ulang) dilakukan setiap bulan secara berkesinambungan selama
pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung.
antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
1. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN PENYEDIA JASA;
Penyedia Jasa wajib membuat atau memiliki Kebijakan K3 yang
ditandatangani oleh manajemen puncak dari perusahaan tersebut.
Kebijakan K3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Sesuai dengan sifat dan kategori risiko K3;
b. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
c. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lain yang terkait;
d. Sebagai kerangka untuk menyusun dan mengkaji sasaran K3;
e. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
f. Dikomunikasikan kepada semua personil;
g. Dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan;
h. Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan
K3 masih relevan dan sesuai.
Contoh 1. Kebijakan K3 Perusahaan
Kami berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan menyediakan tempat kerja yang
sehat dan aman bagi pekerja dan pelanggan dengan penerapan program perbaikan
berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3), dengan cara :
1. Membangunan sistem manajemen K3 perusahan berpedoman pada Permen PU
No. 09/PRT/M/2008 tentang SMK3 Konstruksi Bidang PU;
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran
dan program K3 secara berkala agar sesuai dengan kondisi pekerjaan dan
persyaratan pekerjaan;
3. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan
K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi;
4. Melaksanakan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko K3
semua tahap kegiatan operasi;
5. Menyediakan kerangka acuan kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran
K3;
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan SMK3;
7. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran K3 kepada semua personil
secara berkala;
8. Mengelola dan menangani semua sumberdaya fisik material, alat dan
subkontraktor untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja;
9. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya;
10. Meninjau aspek manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.
Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang bekerja untuk
PT.XYZ sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing - masing.
Jakarta, ..
20..
.
Direktur Utama
Apabila pada pekerjaan dilakukan kerjasama dengan perusahaan lain
(Kerjasama Operasi/KSO), maka kebijakan K3 terlebih dahulu harus
disusun bersama oleh pihak yang ber-KSO. Kebijakan tersebut bisa
menggunakan kebijakan dari salah satu perusahaan atau kebijakan
baru yang disepakati dan ditanda tangani bersama.
Jakarta, .. 20.
PT . PT ..
() ()
Direktur Utama Direktur Utama
2. PERENCANAAN;
Dalam Perencanaan terdapat 3 (tiga) sub elemen yang terdiri dari :
2.1. Manajemen Risiko (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Pengendaliannya);
Manajemen Risiko merupakan kegiatan identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendalian risiko yang harus dilakukan terhadap setiap
kegiatan, proses, material, peralatan dan lingkungan kegiatan
pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan dokumen lelang.
Untuk menyusun identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian risiko tersebut, bisa digunakan sekurang-kurangnya
seperti contoh format sebagai berikut:
2.2. Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya;
Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dapat disusun
sesuai dengan jenis pekerjaan sebagaimana daftar peraturan
perundangan K3 sekurang-kurangnya seperti yang tercantum pada
contoh daftar di bawah ini.
19. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
20. Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Standar dan Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi
KEPUTUSAN MENTERI
21. Kpts. Bersama Menaker-MenPU No. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi.
Kep/174/ MEN/1986
22. KepMenKes No. 1405/2002
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
23. Kepmenaker No. 68/2004 Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.
PERSYRATAN LAIN
24. OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Assessment Series
25. SNI 2833:2008 Standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan
26. SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Peraturan Perundangan harus tersedia di lokasi pekerjaan dalam
bentuk hard copy atau soft copy. Daftar dan isi peraturan dapat
disesuaikan keterkaitannya dengan jenis pekerjaan dan bahaya K3.
Program K3 harus disusun guna mencapai sasaran K3.
SASARAN K3
1. Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal
Accident);
2. Tidak terjadi sakit akibat kerja;
3. Tingkat keberhasilan penerapan penyelenggaraan SMK3 minimal 60%;
4. Semua pekerja memakai APD yang sesuai dengan bahaya dan risiko
pekerjaannya masing-masing.
PROGRAM K3
1. Setiap pekerja mengikuti induksi K3 sebelum mulai bekerja;
2. Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja
berbahaya;
3. Memastikan ketersediaan APD bagi setiap pekerja baru atau mulai suatu
pekerjaan sudah diberikan pengarahan dan pemakaian APD yang sesuai;
4. Mengadakan pelatihan K3 dan P3K denganmengikutsertakan pegawai dan
seluruh pekerja lapangan;
5. Mengadakan safety meeting tiap hari Senin pagi sebelum bekerja;
6. Melaksanakan safety induction sebelum pekerjaan dimulai;
7. Menetapkan Petugas P3K;
8. Melakukan kegiatan olahraga bersama setiap seminggu;
9. Melakukan kegiatan nonton bareng (misal: nonton bola);
10. Melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan kerja
secara periodik;
11. Pemeriksanaan kesehatan secara berkala.
3. PE
ENERAPAN DAN OP
PERASI K3
3;
Dala
am eleme
en Penera
apan dan
n Operasi K3 pada Pra RK3K,
R
Pen
nyedia Jasa
a diwajibka
an untuk membuat
m 1 (satu) sub elemen yaitu
Stru
uktur Organisasi yan
ng dilengka
api dengan
n uraian tu
ugas, tanggung
jawa
ab dan wewenang.
Con
ntoh 6. Stu
uktur Organ
nisasi K3
4.2. RK3K
Berdasarrkan Perm
men No. 09/PRT/M
M/2008 ten
ntang Ped
doman Sistem
Manajem
men Kesela
amatan dan
n Kesehata
an Kerja (S
SMK3) Kon
nstruksi Bidang
Pekerjaan Umum, Penyedia
a Jasa diwajibkan
d untuk membuat RK3K
R
dengan sekurang-k
s kurangnya
a mengikutti contoh sistematikka penyusunan
RK3K, ya
aitu sebaga
ai berikut:
Pusa
at Pembinaa
an Penyelenggaraan Konstruksi
K 11
RENCANA K3 KONTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
1. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN PENYEDIA JASA
2. PERENCANAAN
2.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendaliannya
2.2. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
2.3. Sasaran dan Program K3
3. PENERAPAN DAN OPERASI
3.1. Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Pertanggung jawaban
3.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian
3.3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi
3.4. Dokumentasi
3.5. Pengendalian Dokumen
3.6. Pengendalian Operasional
3.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
4. PEMERIKSAAN
4.1. Pengukuran dan Pemantauan
4.2. Evaluasi Kepatuhan
4.3. Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan
4.4. Pengendalian Rekaman
4.5. Audit Internal
5 TINJAUAN MANAJEMEN
5.1. Tinjauan Manajemen.
1. KEBIJAKAN K3;
Kebijakan K3 dalam RK3K dapat dilihat pada penjelasan Kebijakan
K3 Penyedia Jasa pada Pra-RK3K.
2. PERENCANAAN;
2.1. Manajemen Risiko (Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko);
Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko dalam RK3K
dapat dilihat pada penjelasan Manajemen Risiko (Identifikasi
Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko) dalam Pra-RK3K.
Contoh 7. Struktur Organisasi P2K3
Contoh 8. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
No. Nama Jabatan Tugas Pokok Wewenang Tanggung-jawab
Project Manager Membuat rencana kerja dan anggaran Menetapkan kebutuhan sumber daya Tercapainya sasaran biaya, mutu,
konstruksi Menentukan alternatif mencapai target waktu, k3 dan lingkungan
Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi Menyetujui rencana dan metode kerja Efisiensi dan efektifitas
Melakukan koordinasi dengan semua pihak Menunjuk pemasok dan subkontraktor penggunaan sumber daya
terkait Terkoordinasinya semua pihak
Membangun komunikasi internal dan terkait
eksternal Kepuasan pelanggan
QHSE Officer Menyiapkan rencana mutu, RK3K dan Menerima/menolak mutu material dan Terukurnya kinerja mutu, K3 dan
Lingkungan pekerjaan lingkungan
Melaksanakan pengukuran kinerja mutu, K3 Menghentikan kegiatan berbahaya Terkendalinya risiko K3, dokumen
dan lingkungan Mengusulkan perbaikan berkelanjutan dan rekaman QHSE
Mengendalikan dokumen dan rekaman QHSE
Kepala Seksi Menyediakan sarana administrasi dan Mengusulkan prioritas pembayaran Kelancaran arus kas, pembayaran
Administrasi dan kebutuhan dana Mencari alternatif pola pembayaran sumber daya
Keuangan Merencanakan dan mengendalikan arus kas Mengatur administrasi perkantoran Terlayaninya kebutuhan dan
Menyediakan fasilitas kebutuhan SDM sesuai asuransi SDM
hak Terkendalinya dokumen
administrasi dan keuangan
Kepala Seksi Menyiapkan desain teknis, standar, gambar Menetapkan standar pekerjaan dan sumber Terpenuhinya persyaratan teknis.
Teknik kerja daya sesuai syarat kontrak Tersedianya desain dan gambar
Membuat metode kerja dan SOP Mengajukan alternatif desain, gambar kerja kerja yang selamat, mudah
Membuat desain yang selamat, bermutu dan Menghentikan, membongkar pekerjaan yang dipahami dan dilaksanakan
ramah lingkungan tidak sesuai syarat teknis Terkendalinya dokumen teknis
Mengendalikan dokumen teknis (engineering) dan gambar
Kepala Seksi Menyiapkan rencana kebutuhan sumber daya Mengusulkan dan mengajukan klaim-klaim Terukurnya kinerja/produktivitas
Komersial dan jadwal kegiatan konstruksi Menominasikan pemasok dan subkontraktor sumber daya
Menetapkan target kegiatan konstruksi Bernegosiasi dengan pemasok dan Terkendalinya risiko
No. Nama Jabatan Tugas Pokok Wewenang Tanggung-jawab
No. Nama Jabatan Tugas Pokok Wewenang Tanggung-jawab
, . 2011
(..) (..)
Dewan Direksi Project Manager
3.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian;
Kompetensi ditetapkan berdasarkan:
pengalaman,
pendidikan; dan
pelatihan.
Contoh 9. Tanggung Jawab, Wewenang dan Kompetensi Unit K3
GAP ANALYSIS
TANGGUNG JAWAB WEWENANG KOMPETENSI
KESESUAIAN KETERANGAN
YA TIDAK
KETUA UNIT K3LM
Menetapkan dan melakukan sosialisasi program kerja Membuat instruksi Bertugas sebagai
Unit K3LM serta melaksanakan semua kegiatan kerja K3LM Kabag KEU & KSDM
keselamatan dan kesehatan kerja di Kantor Wilayah Melaksanakan site Sudah pernah
Timur inspection secara mengikuti pelatihan :
periodik
Memastikan semua prosedur K3LM telah dilaksanakan Melakukan komunikasi Awareness K3LM
dengan baik di semua lini organisasi ke berbagai
OHSAS 18001 :
pihak/instansi yang
2007
terkait dengan K3LM
Memastikan semua pekerja subkontraktor/ mandor telah CSMS
bekerja sesuai aturan K3LM yang ditetapkan.
Membuat keputusan-
keputusan strategis
Membuat laporan administrasi Unit K3LM secara tertib
yang berkaitan dengan
dan teratur K3LM
Memberi masukan ke manajemen agar tercipta kondisi Mengangkat dan
peningkatan berkesinambungan menghentikan anggota
Unit K3LM
SEKRETARIS UNIT K3LM
Menjamin, dilaksanakan dan dipeliharanya proses yang Mewakili Ketua Unit
dibutuhkan dari K3LM di Kantor Wilayah Timur K3LM dalam
Sudah pernah
berhubungan dengan
mengikuti pelatihan :
pihak ekstern
Awareness K3LM
khususnya yang
berkaitan dengan K3LM
Melaksanakan sosialisasi terhadap persyaratan- OHSAS 18001 : Ya
persyaratan K3LM kepada seluruh tingkat dalam 2007
organisasi Kantor Wilayah sehingga tercapainya Ahli K3 *) Tidak
kesadaran dalam bekerja senantiasa mengutamakan
PPGD level 1
keselamtan, kesehatan kerja dan lingkungan.
TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMPETENSI UNIT K3LM
GAP ANALYSIS
TANGGUNG JAWAB WEWENANG KOMPETENSI
KESESUAIAN KETERANGAN
YA TIDAK
Secara rutin memberikan data tentang K3LM untuk Accident
bahan laporan bulanan K3LM Kepala Wilayah Timur Investigation
Safety Inspection
(STOP)
Menjamin terlaksananya peningkatan berkesinambungan Auditor OHSAS
di Kantor Wilayah Timur 18001 : 2007
*) Bila bukan ahli
K3, Staf PK
ANGGOTA SEKSI UNIT K3LM
Secara rutin memberikan data tentang K3LM untuk Memantau Sudah pernah
bahan laporan bulanan K3LM Kepala Wilayah Timur pelaksanaan kegiatan mengikuti pelatihan :
di sekitar Saudara dan Awareness K3LM
memastikan
Menjamin terlaksananya peningkatan berkesinambungan OHSAS 18001 :
kegiatan/aktivitas yang
di Kantor Wilayah Timur 2007
ada tersebut sesuai
dengan Instruksi Kerja
Menjamin, dilaksanakan dan dipeliharanya proses yang yang ada di Kantor
dibutuhkan dari K3LM di Kantor Wilayah Timur Wilayah
Melaksanakan site
inspection secara
periodik
3.3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi;
Kegiatan ini dapat berupa: Safety Induction, Safety Morning Talk,
Toolbox Meeting, brosur, poster, papan pengumuman, jadwal rapat
K3 dan lain sebagainya.
KOMUNIKASI
1. Safety Induction
Setiap orang yang baru masuk pertama kali ke lokasi proyek (pegawai, pengguna jasa, konsultan,
subkontraktor, tamu, dsb.) harus mendapatkan safety induction, yaitu penjelasan tentang:
Peraturan Keselamatan dan kesehatan kerja di proyek
Potensi bahaya terkait dengan pekerjaan atau lokasi yang akan dihadapi
Upaya pencegahan kecelakaan yang harus dilakukan ketika berada di tempat berbahaya
Petunjuk keselamatan yang harus diikuti
Tindakan darurat, yang harus disadari, dipahami dan dilakukan bila terjadi keadaan darurat.
2. Safety Talk (biasa disebut Safety Morning Talk)
Sebelum mulai bekerja, disampaikan himbauan/komitmen bersama melindungi dan menjaga K3 diri masing-
masing dan orang-orang yang berada di dekatnya dengan mematuhi peraturan K3 dan berperilaku selamat dan
hati-hati. Safety Talk dapat diJadwalkan satu hari dalam setiap minggunya.
3. Safety Awareness
Berupa program promosi, kampanye/ memotivasi semua orang yang ada di tempat kerja untuk secara terus-
menerus melaksanakan program K3 secara konsisten untuk kepentingan keselamatan dan kesehatan mereka,
sebagai hal yang sangat berharga. Kegiatan ini berupa pemberian informasi dan berita terkait K3 melalui papan
pengumuman, poster, spanduk, rambu-rambu, serta bila ada waktu dan dana mengadakan safety sharing
event, disertai pemberian penghargaan kepada yang telah mematuhi dan menjalankan program K3 dengan
sebaik-baiknya.
PARTISIPASI
1. Penyampaian keluhan pekerja lewat sarana perwakilan lembar isian, kotak saran, email, jejaring sosial, dll atau
menyampaikan secara langsung;
2. Melibatkan keluarga pekerja dalam acara Family Gathering yang menyisipkan penerapan K3 baik di kantor
maupun di rumah;
KONSULTASI
1. Minta pendapat/saran Pengguna Jasa atau Disnakertrans setempat jika merasa ada kendala dalam
menerapkan SMK3;
2. Berkonsultasi atau meminta saran kepada pemasok dan sub kontraktor jika ada perubahan design atau
perubahan metode pelaksanaan yang mengubah Program K3.
3.4. Dokumentasi;
Dokumentasi dapat dibuat daftar sebagaimana contoh dibawah ini:
Contoh 12. Pengelompokkan Dokumen Sesuai Jenisnya
3.5. Pengendalian Dokumen;
Dokumen-dokumen yang telah tersusun/terdaftar tersebut harus
dikendalikan agar tetap terjaga keasliannya. Penyedia Jasa harus
membuat, menerapkan dan memelihara dokumen untuk:
1) Menyetujui dokumen untuk kecukupannya sebelum dikeluarkan;
2) Mengkaji ulang dan memutakhirkan seperlunya dan menyetujui
kembali dokumen tersebut;
3) Menyimpan dokumen tersebut dan diidentifikasi (diberi nomor)
sehingga mempunyai kemampuan telusur;
4) Memastikan versi terbaru dari dokumen yang dipakai telah
teridentifikasi dan tersedia di tempat yang digunakan;
5) Memastikan dokumen external asli yang penting untuk
perencanaan dan operasi SMK3 telah diidentifikasi dan
dikendalikan pendistribusiannya;
6) Menjaga penggunaan yang tidak diinginkan dari dokumen
kadaluarsa dan melakukan identifikasi yang sesuai jika dokumen
tersebut disimpan untuk tujuan tertentu.
Contoh 13. Format Pengendalian Dokumen
Distribusi
Nomor Judul
No Penerbit Diterima Diterima Diterima
Dokumen Dokumen
Penerima Tgl Paraf Penerima Tgl Paraf Penerima Tgl Paraf
1 01/Dok/S-P/2001 Kebijakan Kantor Project Ahli K3 Site Eng.
K3 Pusat Manager
2 02/Dok/S-P/2001 Peraturan Kantor Project Ahli K3 Site Eng.
Per-UU Pusat Manager
3 03/Dok/S-P/2001 RK3K Kantor Project Ahli K3 Site Eng.
Pusat Manager
4 04/Dok/S-P/2011 Dokumen Kantor Project QE QC
Lelang Pusat Manager
5 05/Dok/S-P/2011 BA PCM Kantor Project QE QC
Pusat Manager
dst
3.6. Pengendalian Operasional;
Penyedia Jasa harus mengidentifikasi semua risiko bahaya pada
detil kegiatan, salah satunya melalui Job Safety Analysis (JSA).
Pengendalian operasional berupa:
Pengendalian operasional sesuai keperluan penyedia jasa dan
aktivitas-aktivitasnya;
Pengendalian terkait pembelian material;
Pengendalian terkait para rekanan/subkontraktor, pemasok
(supplier) dan tamu-tamu lain ke tempat kerja.
Contoh 14. Format Job Safety Analysis dan Ijin Kerja
IJIN KERJA
PEKERJAAN ..........................
Permintaan ijin kerja (diisi oleh Penyedia Jasa )
Diminta oleh : Penyedia Jasa : Jumlah personil :
Nama Personil : : 1. 3. 5.
2. 4. dst
Untuk melaksanakan pekerjaan : Pekerjaan diijinkan untuk dimulai pada :
Jenis Pekerjaan : Tanggal :
3.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat;
Keadaan darurat adalah suatu kondisi, baik yang disebabkan oleh
tindakan manusia, alat dan beberapa bencana alam yang cenderung
meluas dan bisa melibatkan seluruh pekerja dan peralatan dan
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit.
f) Menempelkan nomor telepon pihak-pihak terkait butir 3.
6. Menyediakan sarana yang diperlukan, meliputi:
a) APAR;
b) Tandu;
c) Kotak P3K yang berisi keperluan K3;
d) Rambu/petunjuk jalur evakuasi ;
e) Sirine;
f) Lokasi Assembly Point (Titik Kumpul).
7. Menetapkan wewenang Penanggung Jawab Tanggap Darurat,
misalnya:
a) Memimpin seluruh kegiatan pada saat terjadi keadaan darurat;
b) Melapor kejadian tersebut kepada pihak-pihak terkait;
c) Membuat laporan tertulis kronologis kejadian;
d) Mengeluarkan biaya dalam kondisi darurat;
e) Menjawab pertanyaan dari instansi terkait dan wartawan;
f) Memutuskan kondisi sudah aman.
Contoh 15. Flow Chart Kebakaran
4. PEMERIKSAAN;
Pemeriksaan terdiri dari 5 (lima) sub elemen yaitu:
1) Pengukuran dan Pemantauan;
2) Evaluasi Kepatuhan;
3) Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan;
4) Pengendalian Rekaman;
5) Audit Internal
4.1. Pengukuran dan Pemantauan;
Pengukuran dan Pemantauan adalah suatu kegiatan untuk
melaksanakan pengukuran terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
apakah telah sesuai dengan ketentuan, yang selanjutnya untuk
dilakukan tindakan/langkah-langkah perbaikan.
Contoh 16. Checklist Pengukuran dan Pemantauan
NO. URAIAN KETENTUAN HASIL PENGUKURAN KET
1. Pengukuran SKB Menaker dan Men - Landasan tdk cukup - Diperkuat
Kualitatif PU No.174/MEN/1986 kuat unt memikul Dikencangkan
dan 104/KPTS/1986 beban
a. Perancah/ Perancah harus - Baut-baut masih
Scaffolding dibuatkan untuk semua banyak yang kendor
pekerjaan yang tidak bisa
dikerjakan secara aman
pada suatu ketinggian
4.2. Evaluasi Kepatuhan;
Merupakan evaluasi kepatuhan terhadap peraturan perundangan K3
yang berlaku dalam melaksanakan kegiatan.
4.3. Penyelidikan insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan;
Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan dimaksudkan untuk menghilangkan dan memperbaiki
penyebab ketidaksesuaian yang potensial akan terjadi dan
melakukan tindakan pencegahan, agar pelaksanaan pekerjaan dapat
dikerjakan sesuai dengan penerapan K3 yang sudah direncanakan.
Contoh 18. Format Penyelidikan Insiden
Logo
PENYELIDIKAN INSIDEN
Penyedia Jasa
PerkiraanPenyebabKecelakaan
Kerja/Ketidaksesuaian
PenyebabUtama
c. Mengevaluasi tindakan perbaikan dan pencegahan agar tidak
terjadi ketidaksesuaian;
d. Mengkomunikasikan hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
yang diambil kepada pemangku kepentingan; dan
e. Mengkaji ulang keefektifan tindakan perbaikan dan pencegahan
yang diambil.
4.4. Pengendalian Rekaman;
Rekaman merupakan dokumen yang menyatakan hasil yang
dicapai atau member bukti pelaksanaan.
Tujuan dilakukannya pengendalian rekaman adalah sebagai
bukti yang menyatakan bahwa SMK3 telah dilaksanakan sesuai
dengan yang dipersyaratkan;
Bukti kerja berbentuk dokumen (diantaranya: laporan, dan
bukti-bukti kerja lainnya) hasil kerja, risalah, surat menyurat,
berita acara, gambar, foto, bukti penyimpangan, dan
sebagainya.
Dalam melakukan pengendalian rekaman, wajib dibuat, diterapkan
dan dipelihara prosedur pengendalian rekaman yang dengan
ketemtuan sebagai berikut:
1) Membuat dan memelihara rekaman yang diperlukan.
2) Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
identifikasi, penyimpanan, pemeliharaan kemamputelusuran,
masa simpan dan pemusnahan rekaman.
3) Rekaman harus dapat terbaca, teridentifikasi dan mudah
diperoleh.
Contoh 19. Format Pengendalian Rekaman
Penanggung Tempat
No. Rekaman Akses Masa Simpan
Jawab Penyimpanan
1 Shop Drawing Drafter Odner dalam Hard Copy 10 tahun
lemari arsip Ijin Manajer
Perancah Scaffolder Proyek
Girder
2 Daftar jenis dan Petugas K3/ Odner dalam Hard Copy Sampai
jumlah APD Ahli K3 lemari ars ip Ijin Manajer dengan Final
Proyek Hand Over
(FHO)
3 Instruksi Kerja Pelaksana Odner dalam Hard Copy Sampai
Pekerjaan Galian Galian lemari arsip Ijin Manajer dengan Final
Proyek Hand Over
(FHO)
Dst
.
5. TINJAUAN MANAJEMEN;
a. Pimpinan puncak harus melakukan tinjauan manajemen SMK3,
pada interval waktu yang telah direncanakan, untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan dan keefektifan secara berkelanjutan.
b. Peninjauan harus memasukkan analisa peluang untuk
peningkatan dan perlunya perubahan SMK3, termasuk
kebijakan dan sasaran K3.
c. Tinjauan manajemen mencakup:
1) Hasil audit internal dan evaluasi kepatuhan terhadap
persyaratan peraturan dan persyaratan lainnya;
2) Hasil keterlibatan dan konsultasi;
3) Komunikasi dari pihak luar yang relevan, termasuk kritik dan
saran;
4) Kinerja K3;
5) Perluasan sasaran yang telah dicapai.
6) Status penyelidikan insiden, tindakan perbaikan dan
pencegahan;
7) Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya;
8) Perubahan lingkup termasuk pengembangan dari
persyaratan, peraturan dan persyaratan lainnya yang terkait
dengan K3; dan
9) Rekomendasi bagi peningkatan.
d. Hasil dari tinjauan manajemen harus sesuai dengan komitmen
perusahaan untuk peningkatan berkelanjutan.
e. Hasil dari tinjauan manajemen harus berupa keputusan untuk
perbaikan:
1) Kinerja K3;
2) Kebijakan dan sasaran K3;
3) Sumber Daya; dan
4) Unsur-unsur lain dari SMK3.
f. Hasil tinjauan manajemen harus dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan
Contoh 20. Format Hasil Rapat Tinjauan Manajemen:
PERMASALAHAN RENCANA TINDAK TARGET
NO. STATUS P.I.C.
YANG DIBAHAS LANJUT WAKTU
1 Belum ditetapkan Segera ditetapkan dan 10 hari Segera Ahli K3
Struktur buat jadwal :
Organisasi 1. Pelatihan Tanggap
Tanggap Darurat darurat
2. Pelatihan P3K
3. Simulasi Tanggap
Darurat
2 Masih ada pekerja Beri sanksi/teguran Besok pagi Mendesak Ahli K3
yang tidak pakai
APD
3 Lokasi galian Pasang Lampu 1 hari Mendesak Ahli K3
sumuran gelap
4 Bekerja di Beri sanksi/teguran Besok pagi Mendesak Ahli K3
ketinggaian tanpa
menggunakan
safety harness
5. Surat Teguran dari Dilakukan Sesuai Segera Project
PPK pembahasan dengan isi Manager
surat
teguran
dst
Contoh 21
1. Format Pengesahan RK3K
ogo Perusahaan
Lo
LEMB
BAR PENGESAHAN P
Penyedia Ja
asa
Paket Pe
ekerjaan : Pemba
angunan
Lokasi :
Pada ha
ari ini,
Tang
ggal
, Bulan, T
Tahun...... Pra
Rencana
a K3 Kontra
ak yang diajjukan dalam
m penawara
an oleh PT
.. untuk
u
Paket Pe
ekerjaan Pe
embanguna
an .., telah
h dipresentasikan pada
a Pre
Construcction Meetin
ng yang diselenggarak
kan pada Ha
ari ..
Tanggal. Bulan
B .Tahun ..
telah direvissi dan diperrbaiki
dengan mengacu Peraturan
P M
Menteri Peke
erjaan Umum Nomor 09/PRT/M/20
008,
uai hasil pembahasan serta risala
dan sesu ah rapat Pre
e Constructiion Meeting
g,
sehingga
a menjadi Rencana
R K3
3 Kontrak (R
RK3K) yang
g berlaku se
ebagai Pedo
oman
Pelaksan
naan Sistem
m Manajem
men K3 Kons
struksi dalam paket pe
ekerjaan
Pembangunan .., RK3K ini telah dise
epakati ked
dua belah piihak
njadi sarana
dan men a interaksi penerapan
p K3
K pada pelaksanaan
pekerjaa
an..................................
Pihak Penyedia
P Ja
asa Pihak Pengguna Jas
sa
PT. XYZ
.. KSO S
Satuan Kerjja Pelaksan
naan
Jalan Nassional Wilay
yah
..
Dibuat oleh: Diketahui ole
eh Disetu
ujui oleh:
..)
( (
..) (
..)
Manajer Proyek De
ewan Direkttur Pe
ejabat Pembuat Komitm
men
Pusa
at Pembinaa
an Penyelenggaraan Konstruksi
K 40
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
vii
TIM PENYUSUN
viii