Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
sebesar yaitu 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km, dengan luas wilayah
perairan sebesar 5,8 juta m2 (Dishidros TNI AL). Dengan luas wilayah laut yang cukup
besar laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati biota laut tertinggi di dunia yang
memiliki 2.500 jenis moluska, 2.000 jenis krustasea, 6 jenis penyu laut, 30 jenis mamalia
laut, dan terdapat 3.500 jenis ikan yang sebagaian besar jenis ikan diseluruh dunia, selain
itu laut Indonesia juga kaya akan terumbu karang laut yang merupakan tempat
tinggal/habitat bagi satwa laut. Luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai
60.000 km2 yaitu sekitar 12-15% dari luas terumbu karang dunia, hal ini membuat
Indonesia menjadi Negara pengekspor terumbu karang dan hewan-hewan laut di dunia. (
www.google.com/PotensiLautIndonesia ). Dengan keanekaragaman laut yang di miliki,
menjadikan laut Indonesia sebagai sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat
Indonesia.
Pemanfaatan potensi laut Indonesia masih dalam pemanfaatan untuk keperluan
pangan saja, yaitu dengan eksploitasi hewa-hewan laut untuk keperluan eksport.
Pemanfaatan potensi laut Indonesia dapat dilakukan dengan mengembangkan wisata
bahari Indonesia, sehingga dapat menambah pendapatan Negara dan membangun
perekonomian wilayah bahari. Pemerintah menyatakan bahwa sektor pariwisata
Indonesia menekankan pada alam dan nilai budaya bangsa bagi budidaya kepariwisataan
dan memperkenalkannya kepada wisatawan domestik maupun asing, dimana
diversifikasi produk wisata dialihkan untuk memberikan variasi kuantitatif dapat
memenuhi kebutuhan dari pada sektor kegiatan wisata di Indonesia berdasarkan GBHN
ketetapan MPR RI No. II/MPR/1989.
Akibat dari eksploitasi hasil laut yang dewasa ini yang dilakukan secara besar-
besaran dan terus menerus membuat kerusakan ekosistem dan habitat laut yang
berpengaruh pada keberlangsungan makhluk hidup didalamnya, termasuk flora dan fauna
yang ada. Maka perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga

1
kelestarian alam, terutama yang ada di laut sehingga dapat tetap lestari dan dapat
dinikmati hingga masa mendatang. Pelestarian laut dapat dilakukan dengan bentuk
pengembangan wisata bahari yang dapat memberikan informasi dan pendidikan
mengenai kehidupan biota laut beserta ekosistemnya, yang dapat dengan mudah diakses
dan memberikan informasi bagi masyarakat. penyajian ekosistem laut ini bisa dilakukan
dalam sebuah aquarium raksaksa yang berisikan biota laut yang dapat dinikmati oleh
semua kalangan masyarakat yang lebih dikenal di Indonesia dengan Seaworld.
Dengan masih terdapat satu objek wisata Seaworld di Indonesia, yaitu Seaworld
Ancol yang ada di Jakarta yang di rasa kurang memadahi untuk menampilkan kekayaan
biota dan ekosistem laut Indonesia. Serta masih kurang memadahi untuk memberikan
informasi dan menjadi objek kunjungan wisata bagi seluruh masyarakat di Indonesia
mengingat keterjangkauan lokasi yang cukup jauh. Maka di perlukannya adanya
pembangunan objek wisata baru berupa Seaworld di Indonesia.
Jawa timur merupakan provinsi terpadat kedua setelah Jawa Barat, Jawa Timur
memiliki bandara Internasional yang berada di kota Sidoarjo yang berada dikawasan
pesisir Sidoarjo. Dengan adanya bandara Internasional kota Sidoarjo memiliki peluang
yang besar dalam mengembangkan kawasan wisata terutama kawasan wisata bahari
dengan besarnya jumlah wisatawan yang datang dari bandara baik wisatawan domestik
maupun mancan negara. Tabel 1.1 menunjukkan jumlah kedatangan wisatawan
domestik dan mancannegara ke Sidoarjo.
Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan ke Sidoarjo
TAHUN
BULAN
2015 2016
JANUARI 15.366 11.674
FEBRUARI 14.003 14.955
MARET 16.338 17.894
APRIL 16.063 18.186
MEI 17.355 18.386
JUNI 18.311 14.755
JULI 18.167 20.424

2
TAHUN
BULAN
2015 2016
AGUSTUS 18.311 19.029
SEPTEMBER 18.167 19.907
OKTOBER 15.798 20.819
NOVEMBER 20.255 23.126
DESEMBER 16.863 21.415
TOTAL 200.663 210.570
Sumber : https://jatim.bps.go.id/

Berdasarkan data banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke Sidoarjo dari tahun
2015 hingga 2016 mengalami peningkatan yang cukup seknifikan, dengan banyaknya
wisatawan yang datang berkunjung ke kota Sidoarjo maka pemerintah daerah kabupaten
Sidoarjo merencakan pengembangkan pariwisata terutama pariwisata bahari. Kawasan
pesisir di Sidoarjo masih kurang dikembangkan terutama dalam sektor pariwisata yang
dapat dikunjungi oleh semua kalangan dan juga dapat memberikan pengetahuan
mengenai biota laut dan ekosistemnya, selain itu Jawa Timur belum memiliki objek
wisata bahari berupa akuarium air laut raksaksa yang menampilkan biota-boita laut
Indonesia beserta ekosistemnya yang dapat memberikan informasi mengenai kelautan
dan habitat yang ada di laut kepada masyarakat, maka diperlukan adanya pengembangan
objek wisata Seaworld di wilayah Jawa Timur tepatnya di kota Sidoarjo. Dengan adanya
pembangunan Seaworld di Sidoarjo diharapkan mampu meningkatkan citra kawasan dan
dapat menjadi salah satu landmark kota dan landmark kawasan wisata bahari di Sidoarjo,
selain itu dengan adanya Seaworld di Sidoarjo diharapkan dapat meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan ke Sidoarjo baik wisatawan domestik maupun mancan Negara yang
nantinya dapat menambah pendapatan devisa Negara dan mampu meningkatkan
perekonomian daerah setempat.

1.2. Tujuan Dan Sasaran Perancangan


Tujuan dari perancangan objek Seaworld di persisir kota Sidoarjo adalah sebagai
berikut :

3
Sebagai sarana rekreasi dan edukasi bagi keluarga.
Sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengakses maupun mempelajari
tentang ekosistem yang ada di laut temasuk biota-biota laut yang ada.
Sabagai salah satu alternatif objek wisata yang ada di Sidoarjo.
Meningkatkan potensi kunjungan wisatawan ke kota Sidoarjo yang diharap
mampu meningkatkan perekonomian setempat.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dengan dirancangnya Seaworld di pesisir


Sidoarjo ini adalah merupakan:
Wadah yang berfungsi sebagai objek wisata edukasi bahari bagi keluarga yang
nyaman dan ramah bagi semua kalangan.
Sebagai wadah untuk menampilkan biota-biota laut yang ada di Indonesia.
Wadah yang menampilkan ekosistem laut beserta boita-boita yang ada
didalamnya dengan tampilan yang lebih menarik dan menggunakan teknologi
modern.
Objek wisata yang dapat meningkatkan citra kawasan dengan hadirnya objek
wisata bahari berupa Seaworld yang diharapkan mampu menjadi landmark
wisata bahari kawasan objek wisata yang ada di Sidoarjo.

1.3. Batasan Dan Asumsi


Batasan proyek atau cakupan objek rancang yang harus diperhatikan dalam
perancangan Seaworld ini agar tepat sasaran dari tujuan yaitu :
Objek rancangan sebagai aquarium dengan skala nasional, yang terkategori
bangunan publik yang terdiri atas kawasan indoor dan oudoor dengan penataan
landskap nya.
Luasan lahan yang digunakan kurang lebih 4 ha.
Pembagian zonasi aquarium air laut yang meliputi zona fotik, zona remang-
remang, dan zona laut dalam.
Perancangan fasilitas hiburan yang disertai dengan adanya fasilitas edukatif
yang menyajikan keanekaragaman hayati laut dalam bentuk yang menarik.

4
Bangunan publik yang sasaran utama pengunjungnya adalah keluarga dan
pelajar, tetapi pengguna bangunan tidak di dibatasi usia.

Karena proyek ini kemungkinan besar akan di realisasikan oleh pihak swasta yang
bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, maka di perlukan beberapa asumsi
sebagai dasar perencanaan dan perancangan, yaitu :
Diasumsikan bangunan milik swasta yang bekerja sama dengan pemerintah
daerah untuk mewujudkan akan terrealisasinya bangunan Seaworld.
Diasumsikan lokasi lahan study layak untuk didirikan bangunan sesuai dengan
peruntukan lahan sebagai kawasan wisata yang bersifat komersial.
Diasumsikan kondisi perairan yang baik dan tidak menghambat keberadaan
dan keberlangsungan proyek.

1.4. Tahapan Perancangan


Penyusunan laporan perancanaan dan perancangan Seaworld di Sidoarjo
dilakukan dengan metode adalah metode Deskriptif Analisis, yaitu pengumpulan data
data primer dan data data sekunder dengan mengulas dan memaparkan data dari studi
yang meliputi data fisik, sistem pengolahan, aktivitas, dan pemakaian, serta dilengkapi
data literature guna merumuskan masalah dan menganalisis data untuk memperoleh
kesimpulan, pengumpulan data dilakukan dengan cara :
Survey lapangan
Tinjauan langsung ke lapangan atau lokasi yang dianggap sesuai dengan objek
perancangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang
berkaitan dengan kondisi fisik maupun non fisik objek rancangan. Hal ini berkaitan
dengan penentuan lokasi dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
Metode pengumpulan data yang meliputi :
1. Studi kasus
Mencari objek yang sesuai dengan kondisi dan situasi objek rancangan yang
akan ditangani dan objek kasus yang dikunjungi merupakan objek yang sudah
terbangun sehingga dapat ketahui standar-standar yang digunakan dalam
sebuah objek wisata Seaworld yang kemudian dapat dianalisis sesuai dengan

5
data yang didapat guna menunjang proses perancangan. Studi kasus dilakukan
pada bangunan Seaworld yang ada di Indonesia yaitu SeaWorld Ancol, Jakarta.
2. Studi literatur
Mengumpulkan data-data dan refrensi yang relevan yang membahas tentang
Seaworld, termasuk di dalamnya standar-standar ruang, struktur, utilitas, serta
sirkulasi, dll.
3. Studi komparatif
Studi terhadap bangunan-bangunan sejenis guna mendapatkan informasi
tentang Seawolrd yang dijadikan pembanding antar objek studi yang nantinya
akan di buat kesimpulan yang akan menjadi acuan dalam merancang objek
rancang.
4. Wawancara
Wawancara kepada nerasumber yang berkompeten dalam bidang Seaworld dan
kebutuhan sector pariwisata di kota Sidoarjo, salah satunya wawancara dengan
pakar pariwisata atau travel.

1.5. Sistematika Dan Pembahasan


Sistematika pembahasan pada dasarnya beisi uraian secara logis tentang tahap-
tahap pembahasan yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti menjelaskan secara
argumentative hubungan antar bagian (bab) secara singkat. Sistematika pembahasan
dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, antara lain :
Bab pertama, yaitu pendahuluan. Dalam bab ini terdapat sub-sub bab yang terdiri
dari latar belakang masalah, tujuan dan sasaran perancangan, batasan dan asumsi, tahapan
perancangan, dan sistematika laporan.
Bab kedua, yaitu menganai tinjauan objek perancangan. Dalam bab kedua ini
membahas mengenai tinjauan umum perancangan, yang terdapat sub-sub bab yang terdiri
dari pengertian judul, studi literatur, studi kasus objek, dan analisa hasil studi. Selain
tinjauan umum perancangan bab kedua ini juga membahas mengenai tinjauan khusus
perancangan, yang terdapat sub-sub bab yang terdiri atas penekanan rancangan, lingkup
pelayanan, aktifitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luasan ruang, dan program ruang.

6
Bab ketiga, yaitu tinjauan lokasi perancangan. Berisikan latar belakang pemilihan
lokasi, penetapan lokasi, kondisi fisik lokasi. Kondisi fisik lokasi membahas mengenai
kondisi existing site, aksesibilitas, potensi lingkungan, infrastruktur kota, derta peraturan
bangunan setempat.
Bab keempat, yaitu analisa perancangan. Dalam bab ini membahas mengenai
analisa site, analisa ruang, dan analisa bentuk dan tampilan. Analisa site terdiri atas
analisa aksesibilitas, analisa iklim, analisa lingkungan sekitar, dan analisa zoning. Analisa
ruang terdiri atas organisasi ruang, hubungan ruang dan sirkulasi, dan diagram abstrak.
Sedangkan analisa bentuk dan tampilan terdiri atas analisa bentuk massa bangunan, dan
analisa tampilan.
Bab kelima, yaitu konsep rancangan. Terdiri atas tema rancangan, dengan sub-sub
bahasan pendekatan tema, dan penentuan tem rancangan, pendekatan rancangan,metode
perancangan, dan konsep rancangan yang terdiri atas konsep tatanan massa dan sirkulasi,
konsep bentuk massa bangunan, konsep tampilan bangunan, konsep ruang dalam, konsep
struktur dan material, konsep utilitas dan instalasi kebakaran, konsep mekanikal
elektrikal, dan konsep sistem akustika.
Daftar pustaka, berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam
perencanaan ini. Serta lampiran, melampirkan gambar-gambar, peta, tabel atau grafik
yang menjadi sumber acuan dengan skala yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai