Anda di halaman 1dari 10

Latar belakang

Anak adalah anugerah dari sang pencipta, orang tua yang melahirkan anak harus
bertangung jawab terutama dalam soal mendidiknya, baik ayah sebagai kepala keluarga maupun
ibu sebagai pengurus rumah tangga. Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak merupakan
awal keberhasilan orang tua dalam keluarganya apabila sang anak menuruti perintah orang
tuanya terlebih lagi sang anak menjalani didikan sesuai dengan perintah agama.

Bobroknya moral seorang anak dan remaja bisa diakibatkan salah satu kesalahan dari
orangtuanya seperti dalam hal mendidik anak terlalu keras. keluarga yang sedang bermasalah
(broken home). Hal tersebut dapat membuat anak menjadi orang yang temperamental.
Kebanyakan dari orang tua tidak memikirkan hal ini, mereka berasumsi jika mereka menjalani
hidup sebagaimana yang sedang mereka jalani, peran pengasuhan akan terus dengan sendirinya.

Dalam era modernisasi sekarang ini, peran penting orang tua sangat dibutuhkan.
Berkenaan dengan perkembangan kecanggihan teknologi. Sesuatu yang tidak dapat dihindari
bahwa teknologi berkembang dengan pesat sehingga penggunaannya banyak digunakan tidak
semestinya, Teknologi IT yang paling sering digunakan para anak muda sekarang adalah akses
internet yang mudah ditemui, padahal pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang anti
pornoaksi dan pornografi tapi masih saja mereka kerap mengakses konten yang berbau negatif.
Yang jelas dapat merusak moral sang anak. Teknologi canggih yang semestinya diciptakan untuk
menambah wawasan malah berakibat pada moral yang jelek.

1. Perhatian

tugas orang tua terhadap anaknya harus dimulai dari perhatian sang orang tua kepada
anaknya, perhatian tersebut tidak hanya perhatian yang diperlihatkan secara fisik tetapi juga
perhatian yang diberikan secara psikolgis, dengan mendekati kepribadian sang anak sejak ia masih
dalam tumbuh kembang hingga ia menginjak dewasa, agar sang anak tersebut tidak merasa
bahwa ia sendirian, masih ada orang tuanya yang selalu mendukung dibelakangnya yang selalu
mendukung minat, bakat, hingga kegemarannya selama itu masih selalu dalam konteks atau
dalam jalur yang normal.

2. Moral
tugas orang tua tidak hanya selalu dalam masalah perhatian kepada sang anak tetapi juga,
orang tua selalu dituntut untuk bisa mengajarkan, memahami, bahkan menanamkan
bahwa pentingnya sikap moral bagi dirinya. sikap moral yang diajakan orang tua
kepadanya tidak harus dalam konteks yang keras, karena untuk menciptakan moral yang
baik bagi sang anak adalah dengan menciptakan komunikasi yang harmonis antara orang
tua dan anak, karena itu akan menjadi modal yang sangat penting bagi orang tua dalam
dalam pembentukan moral sang ana, kebanyakan ketika anak mulai beranjak remaja atau
dewasa, ia tidak akan mengingat ajaran-ajaran moral yang diajarkan diakibatkan tidak
adanya rung komunikasi dialogis antara dirinya ddengan orang tuanya sebagai "guru
pertama" yang semestinya terus memberikan pengajaran terhadap dirinya. jadi, hal
terpenting dalam membentuk moral sang anak adalah lingkungan sekitar rumah, setelah
itu lingkunga sekolah dan terakhir adalah lingkungan masyarakat sekitarnya. namun,
ketika dilingkungan rumahnya sudah tidak tidak nyaman lagi bainya, biasanya sang anak
tersebut akan melakukan pemberontakan diuar rumahny, kalau tidak disekolahnya maka
akan ia lakukan dilingkungan sekitarnya. oleh karena itu, agra tidak terjadi hal yang
demikian sudah menjadi kewajiban orang tua untuk membina interaksi komunikasi yang
baik dengan sang anak, seupaya ketika dewasa mendatang ketika sang amat tersebut
memiliki masalah maka mereka tidak akan merasa sungkan untuk meminta jalan keluar
kepada orang tuanya.
keluarga memiliki peranan terpenting dalam meinkatkan kualitas sumber daya manusia.
pendidikan moral dlam keluarga perlu ditanamkan pada anak dimulai sejak dini pada
setiap invidu sang anak. walau bagaimanapun, selain tingkat pendididkan, moral individu
dari setiap anak juga menjadi tolak ujkur berhasil tidaknya suatu pembangunan.

3. Biaya hidup
dan tugas orang tuapun tidak hanya berputar pada perhatian atau bahkan pemberian
ajaran moral sang anak tetapi juga, peran orang tua dalam membiayai kehidupan sang
anak, dengan kata lain orang tua mencoba memmnuhi setia kebutuhan sang anak
perlukan dengan kemampuan yang ia miliki, dengan tidak memaksakan untuk memenuhi
kebutuhan sang anak yang tidak seharusnya.
keluarga merupakan sosial pertama yang memberikan pengaruh sangat besar bagi
tumbuh kembangnya sang ana. secara ideal perkembangan sang anak akan optimal
apabila mereka bersema keluarganya yang berkecukupan, sehingga kebutuhan yang
dibutuhkan bisa terpenuhi. dalam kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak
semua keluarga dapat memnuhi bayangan yang idela tersebut.
perubahan ekonomi, sosial dan budayanya masyarakat akan berpengaruh pada kehidupan
sebuah keluarga. orang tua yang sibuk dengan pekerjaan dari kantor sampai larut malam
tanpa memikirkan, anak akan mempengaruhi psikis anak. kondisi yang demikian akan
menyebabkan komunikasi dan interaksi anatara sesama anggota keluarga. hubungan
kekeluargaan yang semula kuat dan erat cenderung longgar dan rapuh. ambisi karir dan
materi yang tidak terkendali, telah mengganggu interpersonal dalam keluarga.
keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan penting terhadap perkembangan
anak misalnya: keluarga yang perekonomian yang cukup, menyebabkan lingkungan materi
yang dihadapi oleh anak didalam keluarga lebih luas, sehingga ia mempunyai kesempatan
yang lebih luas untuk memperoleh macam-macam kebutuhan yang dalam masalahnya
dibutuhkan alat misalnya: seorang anak yang berbakat seni musik atidak dapat
mengembangkan bakatnya klaau tidak ada alat musiknya.

4. Pendidikan
Orang tualah yang pertama berkewajiban memelihara, mendidik, dan membesarkan anak-
anaknya agar menjadi manusia yang berkemampuan dan berguna. Setelah seorang anak
kepribadiannya terbentuk, peran orang tua selanjutnya adalah mengajarkan nilai-nilai
pendidikan kepada anak-anaknya. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya
adalah merupakan pendidikan yang akan selalu berjalan seiring dengan pembentukan
kepribadian anak tersebut. Peran orang tua terbatas pada persoalan dana.
Anak merupakan masa depan bagi setiap orang tua. Pada usia balita, anak-anak yang kurang
mendapat kasih sayang dan perhatian orang tuanya seringkali pemurung, labil dan tidak
percaya diri. Ketika menjelang usia remaja kadang-kadang mereka mengambil jalan pintas,
dan minggat dari rumah dan menjadi anak jalanan. Kesibukkan orang tua yang berlebihan,
terutama ibu, menyebabkan anak kehilangan perhatian. Seorang ibu yang berkarir di luar
rumah misalnya dan karirnya banyak menghabiskan waktu, lebih banyak menghadapi
masalah kekurangan interaksi ini. Bisa dibayangkan, bila dalam sehari ibu hanya punya
waktu paling banyak 2 3 jam bertemu dengan anak. Anak lebih dekat dengan pengasuh
atau pembantunya. Pada faktanya televisi tidak mampu menjadi orang tua yang baik, karena
acara-acara yang ditayangkan tidak semuanya baik. Masih ada film anak-anak yang kurang
mendidik dan terkesan merangsang anak melakukan tindakan perlawanan yang diputar di
stasiun televisi di Indonesia. televisi tidak begitu baik untuk masa depan pendidikan anak-
anak masa kini. Karena masa depan anak itu dilihat dari pendidikan yang diberikan orang tua
sejak dini.
Dengan memberikan pendidikan yang setinggi-tingginya, semua hidup anak-anak akan
berjalan mulus, pendidikan anaklah dasar kehidupan. Dan juga pendidikan masih merupakan
investasi yang mahal. Peran orang tua dalam pendidikan mempunyai peranan besar
terhadap masa depan anak. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka
sebagai orang tua harus berusaha untuk dapat menyekolahkan anak sampai ke jenjang
pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar anak mampu mandiri secara
finansial nantinya. Sebagai orang tua harus sedini mungkin merencanakan masa depan anak-
anak agar mereka tidak merana. Masa anak-anak merupakan masa transisi dan kelanjutan
dalam menuju tingkat kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan. Ini
berarti kemajuan perkembangan yang dicapai dalam masa anak-anak merupakan bekal
keberhasilan orang tua dalam mendidiknya. Baik buruknya sikap dan tingkah laku seseorang
di masa anak-anak, sangat banyak ditentukan oleh pengalaman mereka dalam melihat
orang-orang disekitarnya terutama kedua orang tuanya. Itu semua merupakan bekal
pendidikan bagi anak-anak nantinya.
Di sisi lain, anak-anak adalah generasi yang memiliki sejumlah potensi yang patut
dikembangkan dalam kegiatan pendidikan serta kreativitas mereka. Anak-anak mempunyai
karakteristik antara lain pertumbuhan fisik yang cepat dan matang. Semua potensi anak
tersebut akan bermakna apabila dibina dan dikembangkan secara terarah sehingga mereka
menjadi manusia yang memiliki keberdayaan. Tanpa bimbingan yang baik semua potensi itu
tidak akan memberikan dampak positif, bahkan bisa terjadi hal yang sebaliknya yaitu
menimbulkan berbagai masalah dan hambatan. Apalagi jika melihat ke depan, tantangan
globalisasi makin besar, maka pembinaan pendidikan terhadap anak pun harus semakin
dikuatkan. Anak-anak harus berorientasi terhadap pandangan hidup yang bersifat positif dan
aktif serta wajib menentukan dirinya sendiri, mementingkan kepuasan dari pekerjaan yang
dilakukannya, berorientasi ke masa depan dan belajar merencanakan hidup secermat
mungkin. Pendidikan merupakan sesuatu yang perlu mendapatkan prioritas.
Dalam sebuah keluarga, tentunya yang sangat berperan adalah ayah dan ibu (orang tua)
dalam mendidik anak.

Apa saja yang harus dilakukan oleh ayah dan ibu sebagai sebuah keluarga yang ideal dalam
mendidik dan mengembangkan potensi/kemampuan anak-anak :
1. Memahami makna mendidik.
Sebagai orang tua harus memahami benar apa makna dari mendidik sehingga tidak
berpendapat bahwa mendidik adalah melarang, menasehat atau memerintah si anak. Tetapi
harus dipahami bahwa mendidik adalah proses memberi pengertian atau pemaknaan
kepada si anak agar si anak dapat memahami lingkungan sekitarnya dan dapat
mengembangkan dirinya secara bertanggung jawab.
Proses memberi pengertian atau pemaknaan ini dapat melalui komunikasi maupun
teladan/tindakan, contoh : jika ingin anak disiplin maka orang tua dapat memberi teladan
kepada si anak akan hal-hal yang baik dan beretika atau orang tua menciptakan komunikasi
dengan si anak yang dialogis dengan penuh keterbukaan, kejujuran dan ketulusan. Apabila
kita mengedepankan sikap memerintah, menasehat atau melarang maka langsung ataupun
tidak akan berdampak pada sikap anak yang bergaya otoriter dan mau menang sendiri.
Kiranya orang tua dapat mengambil pesan moral dari sajak yang ditulis oleh Dorothy Law
Nolte dengan judul Anak Belajar dari Kehidupannya.
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki / Jika anak dibesarkan dengan
cemoohan, ia akan belajar rendah diri / Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan
belajar menahan diri / Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar menghargai / Jika
anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia akan belajar keadilan / Jika anak
dibesarkan dengan rasa aman, ia akan belajar menaruh kepercayaan / Jika anak dibesarkan
dengan dukungan, ia akan belajar menghargai dirinya / Jika anak dibesarkan dengan kasih
sayang dan persahabatan, maka ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Ada hubungan kausal antara bagaimana orang tua mendidik anak dengan apa yang
diperbuat anak. Atau ibaratnya apa yang orang tua tabur itulah yang nanti akan dituai. Peran
orang tua dalam mendidik anak tidak dapat tergantikan secara total oleh lembaga-lembaga
persekolahan atau institusi formal lainnya. Karena bagaimanapun juga tanggung jawab
mendidik anak ada pada pundak orang tua.
2. Hindari mengancam, membujuk atau menjanjikan hadiah.
Dalam mendidik anak jangan memakai cara membujuk dengan menjanjikan hadiah karena
hal ini akan melahirkan ketergantungan anak terhadap sesuatu hal baru dia melakuka
sesuatu. Hal ini akan mematikan motivasi, kreatifitas, insiatif dan pengertian serta
kemandirian mereka terhadap hal-hal yang harus dia kerjakan. Contoh : menjanjikan hadiah
kalau nilai sekolahnya baik, atau mengancam tidak memberi hadiah bila nilainya rendah.
3. Hindari sikap otoriter, acuh tak acuh, memanjakan dan selalu khawatir
Seorang anak akan dapat mandiri apabila dia punya ruang dan waktu baginya untuk
berkreasi sesuai dengan kemampuan dan rasa percaya diri yang dimilikinya. Ini harus
menjadi perhatian bersama karena hal tersebut dapat muncul dari sikap orang tuanya
sendiri yang sadar atau tidak sadar ditampakkan pada saat interaksi terjadi antara ayah dan
ibu dengan anak. Sehingga anak-anak akan termotivasi untuk mengaktualisasika potensi
yang ada pada dirinya tanpa adanya tekanan atau ketakutan.
4. Memahami bahasa non verbal.
Memarahi anak yang melakukan kesalahan adalah sesuatu yang tidak efektif melainkan kita
harus mendalami apa penyebab si anak melakukan kesalahan dan memahami perasaan si
anak. Oleh karena itu perlu dikembangkan bahasa non verbal sebagai suatu upaya efektif
untuk memahami masalah dan perasaan si anak. Bahasa non verbal adalah dengan memberi
sentuhan, pelukan, menatap, memberi senyuman manis atau meletakkan tangan di bahu
untuk menenangkan si anak, sehingga si anak merasa nyaman untuk mengungkapkan apa
yang dipikirkan atau perasaannya.
5. Membantu anak memecahkan persoalan secara bersama.
Pada kondisi tertentu dibutuhkan keterlibatan kita sebagai orang tua untuk memecahkan
masalah yang dihadapi si anak. Dalam hal membantu anak memecahkan persoalan anak,
kita harus melakukannya dengan tetap menjunjung tinggi kemandiriannya.
6. Menjaga keharmonisan dalam keluarga.
Ayah dan Ibu sering bertengkar dan berselisih bahkan melakukan kekerasan di depan anak-
anak, sehingga anak-anak mencontoh dengan bertindak tidak menghargai teman sebayanya
atau melakukan kekerasan pula pada temannya.

Demikian beberapa hal yang mestinya dijadi perhatian oleh para orang tua dalam mendidik
anak-anaknya. Diakui bahwa hal tersebut di atas dapat ditambahkan dengan hal lain yang positif
agar menjadi perbendaharaan pengetahuan dalam mendidik, namun yang terutama dari semua itu
adalah orang tua harus bagaimana menciptakan dan membangun komunikasi yang efektif dengan
anak. Karena hal ini akan secara langsung menjaga dan memelihara kedekatan secara emosional
dengan anaknya sehingga dapat mencegah perilaku menyimpang dari si anak. Dalam komunikasi
juga perlu ditanamkan sikap optimisme pada anak, mengembangkan sikap keterbukaan pada anak
dan perlu mengajarkan tata krama pada anak.
Karena begitu pentingnya peranan orang tua dan sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di
sekolah. Ada beberapa cara yang dikemukakan oleh Sulaiman dalam meningkatkan peran orang tua
terhadap pendidikan anak-anak mereka, yaitu:
1. Dengan mengontrol waktu belajar dan dan belajar anak.
Anak-anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat mendapat PR dari sekolah
atau akan mengadapi ulangan. Setiap hari anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang
diberikan oleh guru pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu
untuk bermain.
2. Memantau perkembangan kemampuan akademik anak.
Orang tua diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.
3. Memantau perkembanganb kepribadian yang mencakup sikap, moral, dan tingkah laku anak-anak.
Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui
perkembangan anak di sekolah.
4. Memantau efektivitas jam belajar di sekolah.
Orang tua dapat menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah. Dan
tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka. Kebanyakan tingkat SMP dan SMA tidak
melaporkan adanya kelas-kelas kosong dimana guru mereka berhalangan hadir. Sehingga
pembelajaran yang ideal di sekolah tidak terjadi dan menjadi tidak efektif.

Untuk itu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk juga belajar dan terus menerus mencari ilmu,
terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak. Agar terhindar dari kesalahan dalam mendidik
anak yang dapat berakibat buruk bagi masa depan anak-anak. Orang tua harus lebih memerhatikan
anak-anak mereka, melihat potensi dan bakat yang ada di diri anak-anak mereka mereka,
memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah. Para
orang tua diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk menciptakan
generasi yang mempunyai moral yang luhur dan wawasan yang tinggi serta semangat pantang
menyerah.
Background

Children are a gift from the creator, who gave birth parent should be responsible, especially
in the matter of educating him, both his father as head of the family and the mother as a
housekeeper. The participation of parents in educating children is the beginning of the success of
parents in the family when the children obey their parents even more child undergoing education in
accordance with religious orders.

Decaying morals of children and adolescents can be caused by one of the mistakes of their parents
as in terms of educating the child too hard. families are in trouble (broken home). It can make
children become temperamental. Most of the parents do not think about this, they assume if they
live their lives as they were living, parenting role will continue by itself.

In today's era of modernization, the important role of parents is needed. With regard to the
development of technological sophistication. Something that can not be avoided that the technology
is developing rapidly, so its use is widely used improperly, IT technology which is most often used by
young people now access the internet easily found, even though the government has issued laws
against pornographic and pornography but still they often access content smelled negative. What is
clear to damage the morale of the child. The advanced technology that should be created to
broaden even result in poor morale.

1. Attention

the duty of parents to their children should start from the attention of the parents to their
children, concern is not only the concern shown physically but also attention given psikolgis, by
approaching the personality of the child since he was still in the development until he stepped up, so
that the the child does not feel that he was alone, there are parents who always support behind who
always support their interests, talents, until his passion for it is always in the context or in the
normal track.

2. Moral responsibility
the duty of parents is not just always in a matter of concern to the child but also, the
parents are always required to be taught to understand, even instill the importance of
moral behavior for him. moral attitude diajakan parents to him not to be in the context
of harsh, because to create a moral good for the child is to create a harmonious
communication between parents and children, because it will be a very important asset
for parents in the moral formation the ana, mostly when children begin adolescence or
adulthood, he will not remember the moral precepts taught lack of due rung dialogical
communication between himself ddengan his parents as "first teachers" that should
continue to provide instruction on him. so, the most important thing in shaping the
morals of the child is the environment around the house, after the latter is an
environmental school and the surrounding community environment. however, when the
home environment is not uncomfortable anymore bainya, usually the child will do the
revolt diuar rumahny, if not in school then he would do in its environment. therefore,
agra no such thing happens it is the duty of parents to foster interaction good
communication with the child, seupaya as adults when the very future of the problems
then they will not feel embarrassed to ask the way out to his parents.
the family has a most important role in meinkatkan quality of human resources. dlam
family moral education needs to be instilled in children started early on any invidu child.
however, in addition to the level of pendididkan, moral individual of each child also
became the starting ujkur success or failure of a development.

3. Cost of living
and the duty of tuapun not only rotates in the attention or even giving moral teachings
of the child but also the role of parents in financing the child's life, in other words
parents try memmnuhi faithful to the needs of the child need the abilities they have, by
not imposing on meet the needs of the child should not be.
the family is the first social impact greatly to the growth of the ana. ideally the
development of the child would be optimal if they bersema family were well off, so that
the necessary requirements can be met. in fact, in everyday life, not all families are able
to fulfill the idela shadow.
changes in economic, social and cultural community will affect the life of a family.
parents are busy with work from the office until late at night without thinking, the child
will affect the psyche of children. Such conditions would cause anatara communication
and interaction among family members. the original family ties strong and closely tend
to loose and fragile. career ambitions and uncontrolled material, disturbing
interpersonal family.
socio-economic situation the family has an important role on the development of
children, for example: family economic fairly, causing material environment faced by
children within a larger family, so it has a wider opportunity to acquire a variety of needs
in the problem needed a tool, for example: a child who is gifted musical arts atidak can
develop his talent klaau no musical instruments.

4. Education
The parents were first obliged to maintain, educate and raise their children to become a
man capable and useful. Once a child's personality is formed, further the role of parents
is to teach the value of education to their children. Education given by parents to their
children is an education that will always go hand in hand with the formation of the
personality of the child. The role of parents is limited to funding issues.
Kids are the future for any parent. At the age of five, children who received less affection
and attention of their parents are often moody, unstable and insecure. When
approaching adolescence sometimes they take a shortcut, and ran away from home and
become street children. Kesibukkan parents excessive, especially mothers, causing the
child to lose attention. A mother is a career outside the home, for example, and spend
more time in his career, more face the problem of shortage of these interactions. It is
conceivable, if the day the mother only had at most 2-3 hours to meet with children.
Child closer to the nanny or maid. In fact, television is not capable of being good parents,
because of events that display is not all good. Still there is a children's movie that is less
impressed educate and stimulate children commit acts of resistance were played on
television stations in Indonesia. TV was not so good for the future education of children
today. Because the future of children's views of education provided parents early on.

By providing the highest level, all the children's lives will run smoothly, education
anaklah basis of life. And education is still an expensive investment. The role of parents
in education has a major role to the child's future. So as to have the best education, then
as parents should strive to be able to send their children to the highest level of
education is one way that children are able to be financially independent future. As a
parent should be as early as possible to plan the future of the children so they do not
languish. Childhood is a time of transition and continuity in towards maturity level as a
preparation to achieve rejuvenation. This means that the progress achieved in the
development of childhood is a provision the success of parents in educating. Both the
poor attitudes and behavior in childhood, is very much determined by their experience
in looking at the people around him, especially his parents. It was all the educational
provision for children later.

On the other hand, children are the generation that has a number of potential that
should be developed in educational activities as well as their creativity. Children have
characteristics include rapid physical growth and mature. All the potential of the child
will be meaningful if nurtured and developed in a focused so that they become human
beings who have empowerment. Without good guidance all the potential it will have a
positive impact, even the opposite can happen that cause a variety of problems and
obstacles. Especially if you look forward, the greater the challenges of globalization, the
development of the education of children must also be strengthened. Children should be
oriented towards a positive outlook on life and active and shall determine itself,
concerned with the satisfaction of their work, oriented to the future and learn to plan
life as carefully as possible. Education is something that should get priority.
In a family, of course, a very important role is the father and mother (parents) in
educating children.

What should be done by the father and mother as an ideal family in educating and
developing the potential / abilities of children:
1. Understanding the meaning of educating.
As a parent has to understand what it means to educate that to educate is not found
forbid, menasehat or govern the child. But it should be understood that educating is a
process of give sense or meaning to the child so that the child can understand the
surrounding environment and be able to develop themselves in a responsible manner.
The process gives the sense or meaning can be through communication and example /
actions, for example: if you want children discipline, parents can set an example for the
child to be things that are good and ethical or parents establish communication with the
child dialogic with full disclosure , honesty and sincerity. When we put forward the
attitude reigns, menasehat or prohibit the direct or will not have an impact on the
attitudes of children whose style authoritarian and bossy. Presumably parents can take
the moral message of the poem written by Dorothy Law Nolte titled "Children Learn
from His Life".
If children live with criticism, he will learn to curse / If children live with ridicule, they will
learn inferiority / If children live with tolerance, they will learn restraint / If children live
with praise, they will learn to appreciate / If children live with as well as possible
treatment, he will learn justice / If children live with security, they will learn to trust / If
children live with approval, they will learn to appreciate him / If children live with love
and friendship, then he will learn to find love in life.
There is a causal relationship between how parents educate children with what is done
for the child. Or supposing what parents later sow so shall you reap. The role of parents
in educating children can not be replaced completely by the institutions of formal
schooling or other institutions. Because after all the responsibility of educating children
is on the shoulders of parents.

2. Avoid threatening, cajoling or promises of gifts.


In educating children do not wear a promising way to persuade the gift because it will
give birth to a child dependency to something he melakuka something new. This will
shut motivation, creativity, initiative and understanding as well as their independence
against the things he should do. Example: promising a reward if the value of a good
school, or threatening not to give a gift if the value is low.
3. Avoid authoritarian attitudes, nonchalant, indulgent and always worried
A child will be independent when he has space and time for him to be creative according
to their ability and confidence he had. This should be a common concern as it might
appear on the attitude of parents themselves who consciously or unconsciously revealed
when the interaction occurred between a father and a mother with a child. So the
children will be motivated to mengaktualisasika potential in themselves without any
pressure or fear.
4. Understanding non-verbal language.
Scold children who make mistakes is something that is not effective, but we need to
explore what causes the child to make mistakes and understand the feelings of the child.
Therefore, it is necessary to develop non-verbal language as an effective effort to
understand the problems and feelings of the child. Non-verbal language is to give a
touch, a hug, staring, giving a sweet smile or putting a hand on his shoulder to calm the
child, so the child feels comfortable to express what he was thinking or feeling.

5. Help children solve problems together.


In certain circumstances required our involvement as parents to solve problems facing
the child. In the case of children helping children solve problems, we must do so while
upholding its independence.
6. Maintain harmony in the family.
Mom and Dad often quarreled and even violent quarrel in front of the children, so that
children imitate the act did not appreciate their peers or committed violence on her
anyway.

Similarly, some of the things that should dijadi attention by parents in educating their
children. It is recognized that the foregoing can be added to other positive things to
become treasury of knowledge in educating, but most of all it was the parents should be
"how to create and establish effective communication" with the child. Because this will
directly protecting and maintaining emotional closeness with their children so as to
prevent the deviant behavior of the child. In the communication also need to be instilled
optimism in children, develop an attitude of openness to children and the need to teach
manners to children.
Because of the importance and the role of parents is indispensable for the success of
children in school. There are several ways proposed by Solomon in promoting the role of
parents towards the education of their children, namely:
1. By controlling time and learning and children's learning.
Children are taught to learn on a regular basis, not only to learn when he gets homework
from school or will mengadapi replications. Every day, children are taught to repeat the
lessons given by the teacher on that day. And given the understanding when children
have time to play.

2. Monitor the development of children's academic abilities.


Parents are asked to check the values of repetition and task their children.
3. Monitor perkembanganb personality that includes attitudes, morals and behavior of
children.
It can parents do to communicate with the class teacher to know the progress of
children in school.
4. Monitor the effectiveness of teaching hours in schools.
Parents can ask their child's activities conducted during school. And any tasks given by
their teachers. Most junior and senior high school did not report their empty classrooms
where their teachers are unable to attend. So the ideal learning in school does not occur
and become ineffective.

For it is the duty of parents to also learn and continuously seek knowledge, especially
with regard to children's education. In order to avoid mistakes in educating children can
be bad for the future of children. Parents should pay more attention to their children,
saw the potential and talent that exist in themselves their children to them, provide
facilities and infrastructure to support their learning process at school. The parents are
expected to do all that with a sincere intention to create a generation that has the moral
high ground and insights that high and unyielding spirit.

Anda mungkin juga menyukai