Anda di halaman 1dari 65

KONSEP MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN
Balikpapan, 8 Mei 2017
BAGAIMANA PELAYANAN
PUSKESMAS BISA
DISEBUT BERMUTU?
Seandainya praktek klinis bisa
sesederhana ini

X Y
Pasien Pasien
konsultasi sembuh
dg Dokter dan puas
Banyak faktor yang mempengaruhi
X1 Usia X4 Koordinasi
pelayanan
kesehatan
Y Outcome
pasien (sembuh,
X2 Gender perbaikan
fungsional atau
kepuasan)
X3 Status
kesehatan X5 Komunikasi
Time 1 Time 2 Time 3
Kenyataannya seperti ini
R1 R4

X1 Usia X4 Koordinasi
pelayanan
kesehatan
R2 Y Outcome
pasien (sembuh,
X2 Gender perbaikan
R3 fungsional atau
kepuasan)
X3 Status
kesehatan
R5
X5 Komunikasi
Time 1 Time 2 Time 3
PELAYANAN DISEBUT
BERMUTU JIKA SESUAI
DENGAN STANDAR
Crosby, 1984
DONABEDIAN
Input Proses Outcome

Standar pelayanan bermutu meliputi standar input, proses, dan output


PELAYANAN DISEBUT BERMUTU JIKA SESUAI /
MELEBIHI KEINGINAN PELANGGAN
DIMENSI MUTU (WHO, IOM)
Berpusat Tepat
Aman Efektif pada Pasien Waktu Efisien Kesetaraan
PENGEMBANGAN DIMENSI MUTU
Safe Timely Effective Efficient

Equitable Patient Centered Efficacy Appropriateness

Respect and
Availability Continuity
Caring
DEFINISI MUTU PELAYANAN KESEHATAN
MENURUT KEMENKES
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang
menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan
kepuasan pada setiap pasien (pengguna) sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan
Quality adalah tanggungjawab semua karyawan
TRILOGI JURAN
MANAJEMEN

SISTEM SISTEM
MANAJEMEN MANAJEMEN
MUTU PELAYANAN

PELAYANAN YANG BERMUTU


WAKTU TUNGGU
Variasi Masalah
proses Mutu
MANAJEMEN
Komitmen Leadership

Mengukur
SISTEM Memonitor SISTEM
MANAJEMEN Mengendalikan MANAJEMEN
MUTU Memelihara PELAYANAN
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
Mengukur Indikator

Memonitor

Standar/
Mengendalikan
SPO

Ringkas, Rapih,
Memelihara
Resik, Rawat, Rajin

CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
UPAYA PERBAIKAN MUTU
ADALAH KERJA TIM
RANTAI EFEK BERWICK
UPAYA PERBAIKAN MUTU HARUS
DIDUKUNG DENGAN DATA
1. Apa yang ingin dicapai?
2. Bagaimana kita tahu bahwa perubahan yang terjadi adalah
suatu peningkatan?
3. Intervensi apa yang bisa dilakukan untuk embut perubahan?

Tim merancang perubahan apa yang akan


Perubahan apa yang harus dilakukan
dilakukan?
berikutnya?
Apa yang diharapkan?
Kapan akan melakukan siklus PDSA
Bagaimana melakukannya?
berikutnya?
Soap yang akan melakukan?
Intervensi apa yang akan dilakukan?
Dimana akan dilakukan?

Review/Analisis data yang sudan


dikumpulkan Lakukan rencananya
Bandingkan dengan dugaan di awal project Mulai sedikit demi sedikit
Rangkum apa pembelajarannya Catat permasalahan yang muncul
Mengumpulkan data
Implementing new

Repeated use of procedures & systems


- sustaining change

the PDSA cycle


Testing and
refining ideas

Bright
idea!
UPAYA PENINGKATAN MUTU BERKELANJUTAN
DI BANYAK UNIT
Create Multiple PDSA Ramps
A P A P A P
S D S D S D
A P A P A P
S D S D S D
A P A P A P
S D S D S D

A P A P A P
S D S D S D

receptionist porters Nurses


14 Prinsip Manajemen untuk TQM Menurut Deming

1. Lakukan upaya yang konsisten untuk peningkatan mutu


2. Menerapkan filosofi mutu
3. Mengurangi ketergantungan pada pengawasan
4. Hentikan pendapat bahwa harga membawa nama
5. Peningkatan mutu berkesinambungan dan selamanya
6. Pendidikan dan pelatihan karyawan (OJT)
7. Kepemimpinan yang mempunyai komitmen thd mutu
8. Menghilangkan rasa takut dalam iklim kerja
9. Menghilangkan barier antar unit kerja
10.Hapuskan slogan yang tidak jelas
11.Mengurangi penekanan pada angka pencapaian target
12.Meningkatkan kepuasan kerja
13.Merencanakan dan melaksanakan program diklat yang membangun
14.menjadikanperubahan sebagai tugas setiap karyawan
7 hambatan TQM

1.Kurang konsisten
2.Tujuan jangka pendek
3.Berfokus pada pengukuran performa, indeks kepuasan
4.Pergantian manajemen terlalu sering
5.Manajemen berdasarkan pencapaian yg diketahui
6.Biaya penyelenggaraan pelayanan tinggi
7.Biaya liability tinggi
14 langkah Crosby

1. Komitmen manajerial
2. Bentuk Kelompok Kerja Mutu
3. Ukur proses
4. Rencanakan biaya mutu
5. Kembangkan kesadaran akan mutu
6. Lakukan tindakan koreksi
7. Monitor perkembangan
8. Latih supervisor
9. Tetapkan hari bebas cacat (zero defect day)
10.Tetapkan tujuan peningkatan mutu dengan jelas
11.Hilangkan rasa takut
12.Berikan penghargaan
13.Bentuk dewan mutu
14.Lakukan sebagai kegiatan yang berkesinambungan
KESELAMATAN PASIEN
DEFINISI KESELAMATAN PASIEN
Upaya until mereduksi dan meminimalkan
tindakan yang tidak aman dalam sistem
pelayanan kesehatan, sebisa mungkin
melalui praktik yang terbaik untuk
mencapai luaran klinis yang optimum.
(The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003)
SUMBER ERROR
RISIKO DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien
Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis
Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga
kesehatan yang lain
Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
Risiko financial
Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan
penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya
ambulans, vans, sepeda motor dsb)
DEFINISI KESELAMATAN PASIEN
Upaya upaya yang dirancang untuk:
mencegah terjadinya adverse outcomes/
events (hasil/kejadian yang tidak
diharapkan, yang disebaBkan bukan oleh
kondisi pasien) sebagai akibat tindakan
yang tidak aman atau kondisi laten
KTD KTC
Kejadian Tidak Diharapkan Kejadian Tidak Cedera

KNC KPC
Kejadian Nyaris Cedera Kejadian Potensial Cedera
PENYEBAB KTD
Human error:
Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau
salah persepsi)
Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori
lupa/tdk ingat)
Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental
dalam assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam
merencanakan asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan,
kesalahan dalam mengambil keputusan klinis

Violation (pelanggaran)

Sabotage (sabotase)
PENYEBAB KONDISI LATEN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ERROR

Tekanan waktu

Lingkungan kerja yang tidak menentu

Beban kerja yang tinggi

Menghadapi situasi, alat, kasus yang belum pernah sebelumnya

Kesibukan yang tinggi shg kurang istirahat

Tuntutan kecepatan dlm menangani kasus setiap saat

Petunjuk yang meragukan/tidak tepat

Terlalu percaya diri

Komunikasi yang tidak memadai

Lingkungan kerja dg stress tinggi


Error bisa terjadi karena:

Omission Commission

Tidak Melakukan
melakukan yang
yang semestinya
semestinya tidak
dilakukan dilakukan
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
TEPAT LOKASI, TEPAT PASIEN, TEPAT PROSEDUR
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)

Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
Evaluasi risiko internal
tdk
ya

Tindakan/treatment
terhadap
risiko
KEBIJAKAN KESEHATAN
Suatu aksi sosial yang dilakukan (oleh pemerintah)
untuk mempengaruhi secara langsung atau tidak
langsung terhadap perilaku dan fungsi tenaga
kesehatan dan/atau organisasi kesehatan

Perijinan
Sertifikasi
(lisensi)

Peraturan
Akreditasi
Perundangan
DEFINISI AKREDITASI

Akreditasi adalah pengakuan oleh public


melalui lembaga akreditasi pelayanan
kesehatan nasional pada suatu organisasi
pelayanan kesehatan atas tingkat
pencapaian terhadap standar akreditasi
yang diwujudkan melalui penilaian eksternal
oleh peer secara independen terhadap tingkat
kinerja terkait dengan standar tersebut
v UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
v UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
v UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
v UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ;
v Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019
v Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
JKN
v Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
v Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
v Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015 -
2019
AKREDITASI FKTP
PARIPURNA
PUSKESMAS

PARIPURNA

KLINIK PRATAMA
UTAMA

DPM
MADYA TERAKREDITASI
MADYA
TIDAK
DASAR TERAKREDITASI
DASAR
TIDAK
TIDAK TERAKREDITASI
TERAKREDITASI

1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN


2. UKM 2. LAYANAN KLINIS 2. LAYANAN KLINIS
3. LAYANAN KLINIS (UKP)

776 EP 503 EP 234 EP


Penyelenggaraan
Pelayanan
Peraturan (Produksi):
Perundangan Kebijakan -mengukur
Pedoman Outcome
Pedoman Kr.Acuan -memonitor
Prosedur Pelayanan
Acuan -mengendalikan
Manual Kepuasan
Standar -memelihara
-menyempurnakan
-mendokumentasikan

Akreditasi

Standar
Akreditasi
STANDAR AKREDITASI FKTP
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121 EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS) dengan 53
EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat (KMUKM)
dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 58 EP
Tiap pembuktian pada elemen diberikan
nilai:
0 = jika belum ada sama sekali atau baru
sebagian kecil ada ( 0% 20 %)
5 = jika sebagian besar sudah
dilaksanakan (20 79 %)
10 = jika sudah dilaksanakan (80 100 %)

Skor total untuk tiap kriteria =


jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 %
jumlah elemen pd tiap kriteria x 10
Skor total untuk tiap bab=
jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 %
jumlah elemen pd tiap bab x 10

Anda mungkin juga menyukai