Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, hidayah
dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pengantar
Ekonomi Moneter, Bapak Faizal Karim, SE, MM.

Makalah ini ditulis dari hasil ungkapan pemikiran saya sendiri yang bersumber dari
internet dan buku sebagai referensi, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
pengajar mata kuliah Pengantar Ekonomi Moneter atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Penulis
berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, semoga
hal ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.

Jakarta, 1 Juli 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 3
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Leasing (Sewa Guna Usaha) ....................................................................................... 5
B. Sejarah Leasing (Sewa Guna Usaha) ............................................................................................ 5
C. Mekanisme Pemberian Leasing ...................................................................................................... 5
D. Jenis-Jenis Leasing .......................................................................................................................... 6
E. Jenis Perusahaan Leasing ............................................................................................................... 6
F. Manfaat Leasing ............................................................................................................................... 6
G. Penegertian Modal Ventura ........................................................................................................... 7
H. Sejarah Modal Ventura................................................................................................................... 8
I. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Modal Ventura ....................................................................... 8
J. Mekanisme Modal Ventura ............................................................................................................ 8
K. Tujuan Modal Ventura ................................................................................................................... 9
L. Jenis-Jenis Modal Ventura .............................................................................................................. 9
M. Keuntungan Bagi Perusahaan Modal Ventura dan Pasangan Usaha...................................... 10
N. Sumber Pendanaan Modal Ventura............................................................................................. 11
O. Tahap Pembiayaan Modal Ventura ............................................................................................. 13
P. Bentuk Pembiayaan Modal Ventura ............................................................................................ 13
Q. Bentuk Kesepakatan Modal Ventura .......................................................................................... 14
R. Penarikan Modal Pada Perusahaan Modal Ventura Bagi Pasangan Usaha ............................ 15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kehidupan manusia di zaman modern ini begitu cepat berputar. Setiap hari manusia
bekerja demi mempertahankan hidupnya. Kehidupan yang serba cepat memcu manusia
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup nya secara cepat pula.
Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan membuka peluang
bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis. Aktifitas bisnis itu sendiri diwarnai oleh
berbagai bentuk hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang melibatkan pelaku bisnis.
Dengan semakin berkembangnnya aktifitas bisnis sekarang ini maka keperluan akan modal
atau dana bagi pelaku usaha atau masyarakat perlu di perluas.
Umumnya dana yang di butuhkan tersebut dapat di sediakan oleh Lembaga
Perbankkan melalui fasilitas kredit. Namun fasilitas kredit dari perbankan sangat terbatas
dan tidak semua pelaku usaha punya akses untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari
bank. Selain itu lembaga perbankan ini juga memerlukan jaminan yang kadang kala tidak
bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang bersangkutan, maka perlu suatu upaya lain yaitu
tanpa jaminan dan lebih mudah prosesnya .
Upaya lain tersebut dapat di lakukan melalui suatu jenis badan usaha yaitu melalui
Lembaga Pembiayaan yakni Leasing dan Modal Ventura .

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas ada beberapa rumusan masalah, diantaranya :


1. Apa pengertian dari leasing?
2. Bagaimana sejarah dari leasing?
3. Bagaimana mekanisme pemberian leasing?
4. Apa saja jenis-jenis leasing?
5. Apa saja jenis perusahaan leasing?
6. Apa manfaat dari leasing?
7. Apa pengertian dari modal ventura?
8. Bagaimana sejarah dari modal ventura?
9. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam modal ventura?
10. Bagaimana mekanisme dari modal ventura?
11. Apa tujuan dari modal ventura?
12. Apa saja jenis-jenis modal ventura?
13. Apa keuntungan bagi perusahana modal ventura dan pasangan usaha?
14. Darimana sumber pendanaan modal ventura?
15. Bagaimana tahap pembiayaan modal ventua?
16. Apa bentuk pembiayaan dalam modal ventura?
17. Bagaimana bentuk kesepakatan dalam modal ventura?
18. Bagaimana penarikan modal pada perusahaan modal ventura bagi pasangan usaha?

3
C. Tujuan

Tujuan dati disusunnya makalah ini agar kita dapat mengetahui tentang:
1. Pengertain leasing
2. Sejarah leasing
3. Mekanisme pemberian leasing
4. Jenis-jenis leasing
5. Jenis perusahaan leasing
6. Manfaat leasing
7. Pengertian modal ventura
8. Sejarah modal ventura
9. Pihak-pihak yang terlibat dalam modal ventura
10. Mekanisme modal ventura
11. Tujuan modal ventura
12. Jenis-jenis modal ventura
13. Keuntungan bagi perusahaan modal ventura dan pasangan usaha
14. Sumber pendanaan modal ventura
15. Tahap pembiayaan modal ventura
16. Bentuk pembiayaan modal ventura
17. Bentuk kesepakatan modal ventura
18. Penarikan modal pada perusahaan modal ventura bagi pasangan usaha

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Leasing ( Sewa Guna Usaha )


Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan kepada perusahaan ( badan hukum ) atau
perorangan dalam bentuk pembiayaan barang modal. Pembayaran kembali oleh
peminjam dilakukan secara berkala dan dalam jangka waktu menengah atau panjang.
Perusahaan yang menyelenggarakan Leasing disebut Lessor, sedangkan perusahaan
yang mengajukan Leasing disebut Lessee.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian
dan Menteri Perdaganngan Republik Indonesia Nomor.Kep
122/MK/IV/2/1974,32/M/SK/2/1974, 30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Pebuari 1974,
Pengertian Leasing di Indonesia di definisikan sebagai berikut : Leasing ialah setiap
kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang barang modal
untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka tertentu , berdasarkan
pembayaran pembayaran secara berkala di sertai dengan hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang barang modal yang bersanngkutan atau
memperpanjang jangka waktu Leasing berdasarkan nilai sisa yang telah di sepakati
bersama.

B. Sejarah Leasing ( Sewa Guna Usaha )


Sejarah perkembangan sewa guna usaha atau leasing moderen menurut T.M Tom
Clark dimulai sekitar tahun 1850, pada saat tercatatnya perusahan pertama yang
menyewakan kereta api,di America Serikat, The Bell Telephone Company mulai
memberikan layanan penyewaan telepon kepada para langganannya melalui
pembayaran secara cicilan pada tahun 1877. Sementara di tahun 1952,perusahaan
Leasing di San Fransisco mendatangi perusahan- perusahaan penghasil barang untuk
menawarkan jasa penjualan secara Leasing.

Kejadian ini mendorong munculnya usaha Leasing di Inggris,Jerman dan Jepang. Di


Indonesia ,Leasing mulai muncul pada tahun 1974, dan berkembang sedemikian rupa
sehingga pada tahun 1984 telah berdiri 48 perusahaan leasing; dengn total kontrak
mencapai 436,1 miliyar rupiah.

C. Mekanisme Pemberian Leasing


Transaksi Leasing biasanya melibatkan tiga pihak, yaitu Lessor, Lessee, dan
Pemasok. Lessor adalah perusahaan yang membiayai kegiatan tersebut, atau dikatakan
pula sebagai pemilik barang modal secara hukum. Lessee adalah pihak yang
memperoleh manfaat ekonomi dari kegiatan tersebut, sedangkan pemasok ( Supplier )
adalah penghasil atau distributor atau dealer barang modal yang dibutuhkan Lessee.
Proses Leasing secara umum meliputi hal-hal berikut :
1. Tahap Perjanjian :
a) Calon Lessee melakukan negosiasi dengan pemasok tentang barang modal yang
diperlukan, meliputi : harga, masalah garansi, perawatan, dan sebagainya.
b) Pihak pemasok minta kepada Lessor untuk membuat surat pesanan pembelian atas
barang modal yang diinginkan tersebut, yang intinya adalah Lessor akan menjadi
pemilik barang tersebut, setelah barang dibayar.
c) Pihak Lessor membuat perjanjian leasing dengan pihak Lessee atas barang tersebut,
yang intinya Lessee adalah pemilik ekonomis barang tersebut, dan bertanggung
jawab atas pemeliharaan, asuransi dan pengoperasiannya.

5
d) Pihak-pihak yang berkepentingan melaksanakan kontrak leasing, meliputi :
pembayaran sewa, periode leasing, dan nilai sisa ( jika diperlukan ).
2. Pricing, menyangkut biaya yang harus dibayar oleh lessee, yaitu :
a) Fee ( Management Fee, Commitment Fee, dan sebagainya ), biasanya berkisar 1 %
yang akan dibebankan pada Lessee
b) Bunga kredit
3. Rental, yang akan dibayar oleh Lessee, diperhitungkan atas :
a) Bunga kredit
b) Cara pembayaran sewa ( di depan setisp bulan sewa atau di belakang )

D. Jenis Jenis Leasing


Ada dua macam pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan leasing yaitu :
1) Operating lease adalah usaha leasing dimana pihak Lessee hanya membayar sewa
pembiayaan ( rental ) sesuai perjanjian,tanpa di ikuti dengan pemilikan ( hak opsi )
barang modal tersebut oleh Lessee pada akhir masa perjanjian.
2) Financial lease adalah usaha leasing dimana selain membayar sewa yang
ditetapkan; pada akhir masa kontrak pembiayaan lessee akan membeli barang
barang modal tersebut berdasarkan sisa yang disepakati bersama.

E. Jenis Perusahaan Leasing


Dalam menjalankan kegiatan usahanya,perusahaan leasing dapat di golongkan
kedalam 3 kelompok antara lain :
a) Independent leasing company
b) Captive lessor
c) Lease broker atau packager

F. Manfaat Leasing
Pembiayaan melalui leasing menciptakan beberapa keuntungan antara lain
1) Menghemat modal
Pemanfaatan sistem leasing memungkinkan pihak lesseemenghemat modal kerja,karena
untuk memulai produksinya,lessee tidak harus menyediakan uang dalam jumlah besar
untuk membelli mesin mesin dan sebagainya. Uang tersebut selanjutnya dapat
digeserkan untuk kebutuhan usaha lainnya.
2) Sangat luwes
Keluwesan ini menyangkut berbagai aspek antara lain struktur kontrak, besarnya
sewa,jangka waktu kontrak serta nilai sisa ( residu )
3) Sebagai sumber dana
Sumber dana yang di ciptakan usaha leasing adalahdari jenis sale and lease back.
4) Menguntungkan cash flow
Keluwesan dalam penentuan besarnya sewa akan menguntungkan cash flow lessee.
5) Menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi.
pembayaran sewa bersifat tetap dan dalam jangka menengah atau panjang.oleh karena
itu, nilai riil sewa ( serta residu )akan turun jika terjadi inflasi dalam perekonomian .
6) Sarana kredit jangka menengah dan panjang
7) Dokumentasi sederhana
Dokumentasi leasing biasanya sudah standar, sehingga untukmelakukan transaksi
leasing berikutnya tinggal mengikuti dokumentasi yang sudah ada
8) Perlindungan akibat kemajuan teknologi

6
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang
di sewa tersebut mengalami ketinggalan modal atau sistem yang di sebabkan oleh
pesatnya perkembangan teknologi.
9) Sumber Pelunasan Kewajiban
Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredi dapat di atasi melalui leasing karena
pelunasan atau pembayaran sewa hampir selalu di perkirakan berasal dari modal kerja
yang di hasilkan oleh adanya aktiva yang di sewa.
10) Resiko kesusangan
Dalam keadan yang serba tidak menentu, operating lease yang berjangka waktu relatif
singkat dapat mengatasi kekhawatiaran lessee terhadap resiko keuangan ( Obsolescence
).

G. Pengertian Modal Ventura


Modal ventura adalah suatu bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal ventura
kepada badan usaha ( perusahaan ) kecil yang berupa penyertaan modal untuk jangka
waktu sementara. Balas jasa yang didapat oleh perusahaan modal ventura ini adalah
bagi hasil,jika perusahaan yang dibiayai ( Perusahaan Pasangan Usaha / PPU ) untung,
dan berbagi beban jika rugi.

Menurut Pasal 1 angka 11 Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan, pengertian Perusahaan Modal Ventura adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan Pasangan Usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Modal
ventura adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke
dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu.
Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai
yang ditukar dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Investasi modal
ventura ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun memberikan imbal hasil
yang tinggi pula.

Kapitalis ventura adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal
ventura. Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang
tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki risiko
tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka
ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan. Investasi modal ventura ini
dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal. Kebanyakan dana
ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan keuangannya, bank
investasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana ataupun
kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.

Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan dilakukan
terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum memilkii suatu riwayat
operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu pinjaman. Sebagai
bentuk kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanya memiliki hak suara sebagai
penentu arah kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Modal Ventura merupakan salah satu solusi yang menjanjikan dalam menjalankan
suatu usaha karena biasanya penyertaan modal bersifat jangka panjang yakni biasanya
di atas 3 (tiga) tahun. Jangka waktu masa penyertaan modal dibatasi dan Keputusan
Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, Pasal 4 ayat (2) memberikan batasan, bahwa

7
penyertaan modal tersebut bersifat sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10
(sepuluh) tahun.

H. Sejarah Modal Ventura


Munculnya konsep pembiayaan dengan modal ventura diawali antara tahun 1920
1930 pada saat keluarga keluarga kaya di Amerika Serikat seperti Ford, Rockefeller,
Payson dan lain lain membentuk suatu pendanaan. Pendanaan ini diarahkan untuk
menolong usaha usaha individu yang sedang mengalami kesulitan modal dalam suatu
kegiatan investasi yang potensial dan kegiatan ini terus menerus berkembang ke seluruh
dunia termasuk di Indonesia yang dikenal sebagai usaha modal ventura,.
Awal pengakuan secara formal adanya usaha modal ventura di Indonesia adalah
pada saat berlakunya Paket 20 Desember 1988 ( Pakdes 20, 88 ) yang menempatkan
usaha modal ventura sebagai salah satu kegiatan pembiayaan di samping bentuk bentuk
kegiatan pembiayaan yang lain. Pada kenyataannya usaha model ventura relatif kurang
berkembang di Indonesia di bandingkan lembaga pembiayaan yang lain.

I. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Modal Ventura


1. Pihak Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company)
2. Pihak Perusahaan Pasangan Usaha
3. Pihak Penyandang Dana

J. Mekanisme Modal Ventura

1. Single tier approach


Pembentukan modal ventura yang langsung dikelola oleh manajemen
perusahaan modal ventura itu sendiri. Mekanisme modal ventura sejenis ini disebut
modal ventura konvensional atau single tier approach. Pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan investasi modal ventura dalam mekanisme modal ventura sebagaimana
dijelaskan pada Gambar pertama. dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan modal
ventura itu sendiri sebagai badan hukum, atau dengan kata lain, suatu perusahaan
modal ventura dapat sebagai venture capital fund dan dalam waktu yang sama
menjadi management venture capital company. Oleh karena itu kebijakan dan
analisis investasi: pelaksanaan monitoring; keterlibatan pada manajemen perusahaan
pasangan usaha; serta pelaksanaan dalam proses divestasi, dilakukan oleh
perusahaan modal ventura yang bersangkutan.

2. Two tier approach


Pembentukan modal ventura yang pengelolaannya diserahkan kepada
perusahaan manajemen investasi, yang memang memiliki keahlian di bidang modal

8
ventura. Pendekatan kedua ini disebut two tier approach.Mekanisme modal ventura
dengan pendekatan venture capital fund company sebagaimana dijelaskankan pada
Gambar kedua, berbeda dengan metode pertama, seperti yang telah dijelaskan di
atas. Pelaksanaan semua kebijakan dan strategi investasi mulai dari analisis,
monitoring, sampai pada proses divestasi dan review merupakan tugas dan tanggung
jawab perusahaan manajemen investasi. Semua tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya tersebut didasarkan pada kesepakatan yang telah diatur
dalam perjanjian kontrak manajemen.Atas tanggung jawabnya tersebut, perusahaan
manajemen mendapatkan contract fee atau management fee dan success fee.

K. Tujuan Modal Ventura


a. Untuk mengembangkan suatu proyek tertentu misalnya, proyek penelitian, dimana
proyek ini tanpa memikirkan keuntungan semata, tetapi lebih bersifat
pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Pengambilan kepemilikan suatu perusahaan
c. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan
d. Ahli teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi
lama
e. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan lekuiditas
f. Membantu pendirian perusahaan baru, dimana tingkat resiko kerugiannya sangat
besar

L. Jenis-Jenis Modal Ventura


Pembiayaan modal ventura yang selama ini dikenal adalah pembiayaan kepada
perusahaanperusahaan yang telah memiliki badan hukum perseroan dalam bentuk
penyertaan saham. Jenis pembiayaan ini merupakan kendala utama dalam operasional
modal ventura dibandingkan dengan pembiayaan kredit yang diberikan sektor
perbankan. Adanya keharusan bentuk hukum PT bagi perusahaan pasangan usaha
mengakibatkan terbatasnya pangsa pasar modal ventura.
Di sisi lain, bagi perusahaan-perusahaan masih terdapat keengganan untuk
menggunakan modal ventura sebagai sumber pembiayaan, karena umumnya, mereka
tidak berminat atau tidak bersedia apabila sebagian saham perusahaan berpindah kepada
pihak lain. Untuk mengatasi kendala tersebut, Departemen Keuangan memberikan
alternatif pembiayaan berdasarkan pola bagi hasil. Dengan pembiayaan bagi hasil ini
memungkinkan semua bentuk usaha dapat memperoleh pembiayaan melalui modal
ventura, termasuk usaha kecil.

9
Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan modal ventura dapat dilakukan dalam
beberapa cara, yaitu sebagai berikut:
1. Equity Financing
merupakan jenis pembiayaan langsung dalam hal iniperusahaan modal ventura
melakukan penyertaan secara langsung padaperusahaan pasangan usaha dengan cara
mengambil bagian dari jumlahsaham milik perusahaan pasangan usaha
2. Semi Equity Financial
merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeliobligasi konversi yang diterbitkan
oleh perusahaan pasangan usaha.
3. Mendirikan perusahaan baru
dalam hal ini perusahaan modal venturabersama-sama dengan perusahaan pasangan
usahamendirikan usaha yangbaru sama sekali.
4. Bagi Hasil
merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha kecilyang belum memiliki
bentuk badan hukum PT. Namun tidak tertutupkemungkinan dengan yang berbadan
hukum PT, apabila kedua pihak salingmenginginkannya.

M. Keuntungan Bagi Perusahaan Modal Ventura Dan Pasangan Usaha


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa keikutsertaan perusahaan modal
ventura dalam bisnis yang mengandung resiko tinggi adalah ntuk memperoleh
keuntungan. Begitu pula bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dengan bantuan
penyertaan modal dari perusahaan modal ventura diharapkan akan memperoleh
berbagai manfaat. Adapun keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat dalam
kegiatan modal ventura adalah sebagai berikut:

1. Bagi pasangan Modal ventura


a. Memperoleh keuntungan berupa deviden dari penyertaan modalnya dalam
bentuk saham.
b. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih dari transaksi
penjualan dan pembelian surat-surat berharga (saham)
c. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil untuk usaha tertentu sesuai
dengan perjanjian yang sudah dibuatnya.
2. Bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)

10
a. Membantu penambahan modal usaha bagi perusahaan yang sedang
mengalami kekurangan modal (likuiditas).
b. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan dari teknologi lama ke teknologi
baru sehingga dapat membantu peningkatan kapasitass produksi dan
peningkatan mutu produknya.
c. Membantu pengembangan usaha melalui perluasan pasar an pengembangan
usaha baru, seperti melalui deversifikasi usaha.
d. Mengalami reiko kerugian. Maksudnya jika perusahaan beroperasi dengan
modal sendiri, maka resiko kerugianpun ditanggung sendiri, namun apabila
dijalankan bersama dengan modal ventura maka resiko dapat disebarkan
antara keduanya.

N. Sumber Pendanaan Modal Ventura


Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain sebagai
berikut:
1. Investor Perseorangan
Umumnya, investor perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan
investasi pada usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek. Investor
individu yang memiliki kesabaran dan kesiapan untuk menerima dan menanggung
risiko tinggi dalam suatu usaha dianggap sebagai seorang venture capitalist murni
karena dalam usaha modal ventura sulit diharapkan akan memberi hasil yang besar
atas investasi yang ditanam dalam kurun waktu satu atau dua tahun.

2. Investor Institusi
Biasanya perusahaan-perusahaan besar, terutama di negara-negara industri,
memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal ventura. Tugas
divisi khusus ini adalah menampung dan mengevaluasi suatu ide-ide, terutama
dalam bidang teknologi, yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk teknologi
baru yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan investor institusi ini merupakan alternatif
sumber dana modal ventura.

3. Perusahaan Asruransi dan Dana Pensiun.

11
Lembaga keuangan non-bank ini merupakan sumber dana modal ventura yang
cukup besar. Potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha modal ventura
didukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.

4. Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik
melakukan bisnis modal ventura. Namun, perlu dipertimbangkan mengenai dana
bank yang bersifat jangka pendek, sementara modal ventura bersifat jangka
panjang. Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan dengan pola bagi hasil yang berjangka waktu pendek.

5. Lembaga Keuangan Internasional


Lembaga keuangan internasional dapat menjadi sumber dana modal ventura,
terutama yang berkaitan dengan upaya untuk membantu pengembangan sektor-
sektor tertentu. Kelebihan sumber dana ini, di samping berbiaya murah, juga
biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan masa tenggang waktu.

O. Tahap Pembiayaan Modal Ventura


Penentuan waktu pemberian bantuan pada pasangan usaha.
1. Pengembangan ide usaha
Tahap ini merupakan tahap yang paling berisiko. Pada tahap ini pada
pengembangan ide dasar.
2. Awal kegiatan usaha
Pada tahap ini calon pengusaha Usaha sudah sangat yakin akan kelayakan dan
prospek dari kegiatan usaha yang akan dilakukan.
3. Awal pengembangan usaha
Pada tahap ini Perusahaan Pasangan Usaha telah berhasil memulai usahanya dan
hasilnya menunjukan tanda-tanda adanya prospek pengembangan usaha.
4. Ekspansi
Perusahaan kali ini melakukan pengembangan antara lain berupa peningkatan
omzet, peningkatan pangsa pasar, perluasan pasar, dan lain-lain.
5. Kejenuhan atau penurunan

12
Kegiatan usaha yang awalnya menunjukan tanda-tanda baik dapat saja berubah
menjadi kurang menguntungkan karena berbagai macam sebab. Penyebab
terjadinya hal ini bisa sajakarena adanya pesaing, krisis ekonomi, perubahan atau
pergeseran selera konsumen, perubahan kebijakan pemerintah, dan lain-lain.

P. Bentuk Pembiayaan Modal Ventura


1. Penyertaan modal dalam bentuk saham.
2. Obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham.
3. Pinjaman yang dapat dikonversikan menjadi saham.
4. Pinjaman yang memberikan hak opsi bagi Perusahaan Modal Ventura untuk
membeli saham.
5. Pinjaman dengan tingkat bunga yang relatif rendah.
6. Pinjaman yang tidak perlu dibayar bila perusahaan belum mampu menutupi biaya
operasinya.
7. Pinjaman yang apabila terjadi likuidasi, maka pengembaliannya berada pada
prioritas setelah obligasi dan pinjaman lainnya.
8. Dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip modal ventura.

Q. Bentuk Kesepakatan Modal Ventura


Kesepakatan-kesepakatan antara Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan
Pasangan Usahanya dituangkan dalam suatu kesepakatan formal atau perjanjian resmi
secara tertulis yang meliputi mekanisme pemberian bantuan dana dan sejak awal sampai
dengan dilakukannya tahap divestasi. Perjanjian ini penting bagi pelaksanaan modal
ventura karena kegiatan operasional modal ventura selanjutnya didasarkan pada
perjanjian tersebut.
1. Jumlah pembiayaan
Jumlah pembiayaan harus disebutkan dengan jelas dengan satuan mata uang yang
telah disepakati bersama.
2. Cara penarikan atau pencairan
Cara penarikan dana dapat bermacam-macam. Dana tersebut dapat ditarik secara
tunai, menggunakan cek, menggunakan bilyet giro, dan lain-lain sesuai
kesepakatan bersama.
3. Jadwal penggunaan bantuan dana

13
Harus disesuaikan dengan kebutuhan dana tersebut dalam kegiatan usaha
Perusahaan Pasangan Usaha.
4. Jangka waktu bantuan dana
Harus disebutkan dengan tegas sehingga Perusahaan Pasangan usaha dapat
merencanakan cash flow yang sesuai.
5. Bentuk balas jasa finansial
Dapat berupa bunga, bagi hasil dari keuntungan biaya, dan lain-lain.
6. Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa finansial
Harus disertai proporsi bagi hasil atas dasar waktu dan periode tertentu.
7. Cara penarikan kembali investasi
Harus disepakati pada awal proses modal ventura.
8. Syarat divestasi yang dipercepat
Dalam keadaan tertentu, divestasi dapat saja dilakukan lebih awal daripada waktu
yang telah direncanakan. Keadaan tertentu sebagai pra syarat pelaksanaan divestasi
yang dipercepat tersebut bisa dengan bervariasi, antara lain: prospek Perusahaan
Pasangan Usaha yang sangat diragukan, kerugian Perusahaan Pasangan Usaha
yang sangat besar, krisis ekonomi, keuntungan atau perkembangan Perusahaan
Pasangan Usaha yang sangat besar sehingga tidak lagi memerlukan bantuan modal
ventura dan lain-lain sesuai dengan kesepakatan.
9. Perubahan atau perpindahan kepemilikan
Kesepakatan tentang adanya kemungkinan perubahan atau perpindahan
kepemilikan atas Perusahaan Pasangan Usaha.

R. Penarikan Modal Pada Perusahaan Modal Ventura Bagi Pasangan Usaha


Mengingat penyertaan modal ventura adalah bersifat sementara, maka kedua belah
pihak harus memikirkan cara-cara divestasi.
1. Pembelian kembali saham modal ventura oleh Perusahaan Pasangan Usaha
Apabila Perusahaan Pasangan Usaha cukup mampu maka divestasi dapat dilakukan
dengan cara pembelian kembali saham modal ventura oleh Perusahaan Pasangan Usaha
itu sendiri.
2. Penawaran saham melalui pasar modal (go public)
Cara ini dapat dilakukan apabila kondisi Pasangan Usaha betul-betul sehat dan
prospektif. Sehingga sahamnya nanti dapat dijual melalui bursa efek dengan harga yang
wajar.
14
3. Pemberian kredit atau pinjaman dari bank
Sebagai pengganti dari penyertaan yang ditarik, maka Perusahaan Modal Ventura
berusaha menghubungkan Perusahaan Pasangan Usaha dengan bank untuk
mendapatkan kredit atau pinjaman. Cara ini dapat dilakukan apabila keadaan
perusahaan pasangan usaha cukup sehat dan prospektif menurut penilaian bank.
4. Perusahaan Pasangan Usaha dijual kepada perusahaan atau pihak lain
Apabila ada perusahaan lain yang ditarik untuk memiliki Perusahaan Pasangan Usaha
tersebut, maka Perusahaan Pasangan Usaha dapat dijual kepada Perusahaan lain
tersebut, baik dengan cara tunai maupun dibeli dengan saham.
5. Perusahaan pasangan usaha dilikuidasi
Cara ini hanya ditempuh apabila cara-cara lain seperti yang telah disebutkan di atas
sudah sama sekali tidak mungkin untuk ditempuh. Likuiditas terpaksa dilakukan
biasanya karena setelah diberikan bantuan modal ventura usaha nasabah tidak dapat
berkembang dan cenderung rugi atau mempunyai prospek dimasa mendatang yang
tidak menentu.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa paparan diatas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan kepada perusahaan ( badan hukum ) atau
perorangan dalam bentuk pembiayaan barang modal. Pembayaran kembali oleh peminjam
dilakukan secara berkala dan dalam jangka waktu menengah atau panjang.
2. Sejarah perkembangan sewa guna usaha atau leasing moderen menurut T.M Tom Clark
dimulai sekitar tahun 1850, pada saat tercatatnya perusahan pertama yang menyewakan
kereta api,di America Serikat.Kemudian mendorong munculnya usaha Leasing di
Inggris,Jerman dan Jepang. Di Indonesia ,Leasing mulai muncul pada tahun 1974.
3. Proses Leasing secara umum meliputi hal-hal berikut :
a. Tahap Perjanjian
b. Pricing,
c. Rental
4. Modal ventura adalah suatu bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal ventura kepada
badan usaha ( perusahaan ) kecil yang berupa penyertaan modal untuk jangka waktu
sementara.
5. Munculnya konsep pembiayaan dengan modal ventura diawali antara tahun 1920 1930
pada saat keluarga keluarga kaya di Amerika Serikat seperti Ford, Rockefeller, Payson
dan lain lain membentuk suatu pendanaan. Pendanaan ini diarahkan untuk menolong usaha
usaha individu yang sedang mengalami kesulitan modal dalam suatu kegiatan investasi
yang potensial dan kegiatan ini terus menerus berkembang ke seluruh dunia termasuk di
Indonesia yang dikenal sebagai usaha modal ventura.
6. Sebelum membicarakan mekanisme pemberian modal ventura kepada suatu Perusahaan
Pasangan Usaha, perlu di ingatkan lagi bahwa bantuan yang di berikan oleh perusahaan
modal ventura meliputi dua bentuk, yaitu bantuan dana dan bantuan menejemen.

16

Anda mungkin juga menyukai