Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejaran Singkat Perusahaan

Dalam rangka melaksanakan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung


jawab berdasarkan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pokok-pokok
pemerintahan daerah, hal tersebut bertujuan memberi kemungkinan kepada daerah
untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna daerahnya. Pemerintah dalam
pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan diharapkan
mampu menggali potensi yang menjadi sumber-sumber penerimaan daerah
semaksimal mungkin. Hal ini merupakan tujuan pemerintah untuk dapat
membiayai pembelanjaan daerah yang semakin meningkat.

Mengingat potensi penerimaan daerah tersebut dalam georafis daerah Kota


Lhokseumawe yang demikian luas, maka untuk menampung kebutuhan tersebut
dipandang perlu membentuk Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota
Lhokseumawe yang menjalankan tugas dalam pengumpulan dan pengumutan
penerimaan daerah dari berbagai sumber.

DISPENDA mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah


dibidang pendapatan daerah. Selain itu, Dispenda berkewajiban mengadakan
koordinasi, pengarahan, bimbingan dan pembinaan baik administrasi maupun
teknis pemungutan pendapatan daerah terhadap seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD).

Berdasarkan Qanun Kota Lhokseumawe nomor 13 Tahun 2007 Susunan


Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan Kota
Lhokseumawe, maka DISPENDA Kota Lhokseumawe di ubah menjadi Dinas
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Lhokseumawe.
2.2 Struktur Organisasi BPKD

Struktur Organisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
sebuah organisasi,perusahaan, atau pemerintahan karena dengan adanya struktur
organisasi maka Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) akan mampu
memberi dan membagikan tugas serta tanggung jawab secara baik sehingga tujuan
dan sasaran pemerintahan akan terwujud. Struktur Organisasi dan Kedudukan
Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Lhokseumawe terdiri dari :
A. Susunan Organisasi DPKAD Kota Lhokseumawe

1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah


(BPKD) mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan
pemerintah dibidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Rincian
tugas BPKD adalah sebagian berikut :

a) Merumuskan rencana dan program kerja BPKD

b) Merumuskan kebijakan teknis dalam bidang BPKD

c) Merumuskan kebijakan umum dan kebijakan petunjuk teknis


dalam pengelolaan keuangan daerah.

d) Melaksanakan pedoman petunjuk teknis dalam bidang


pengelolaan keuangan daerah.

e) Melaksanakan tugas yang berhubungan dengan pembangunan


dalam bidang pengelolaan keuangan daerah serta
mendokumentasi dan menyebarluaskan hasil-hasilnya.

f) Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan petunjuk pelaksana


dan petunjuk teknis penataan pada BPKD sesuai dengan
ketentuan dan kebutuhan untuk mendukung kelancaran tugas.
g) Mengawasi penyusunan kebijakan umum daerah di bidang
pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar.

h) Menetapkan kebijakan teknis dalam bidang pengelolaan


keuangan daerah dan pemasukan pajak dan retribusi daerah
dalam meningkatkan PAD/PBB yang sesuai dengan kebijakan
umum yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

i) Melakukan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait baik di


pusat maupun daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam rangka singkronisasi pelaksanaan tugas.

j) Mengkoordinir usulan anggaran berdasarkan kebutuhan unit


kerja untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.

k) Menetapkan kebijakan teknis di bidang pengelola keuangan


daerah dan pemasukan Pajak dan Retribusi Daerah dalam
meningkatkan PAD/PBB yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Walikota.

l) Mengkoordinasikan sektretariat, Bidang Pendapatan, Bidang


Anggaran, Bidang Pengelolaan Aset Daerah dan Bidang
Akuntansi.

m) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan


organisasi lain yang menyangkut bidang pengelolaan
keuntungan daerah dan pendapatan daerah.

n) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan


oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, membawahi:

a) Sub. Bagian Bina Program, Evaluasi dan Pelaporan


b) Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

c) Sub. Bagian Keuangan

3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :

1) Bidang Anggaran, terdiri dari:

a. Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Tidak langsung

b. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Anggaran

c. Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Langsung

2.) Bidang Akuntansi, terdiri dari:

a. Seksi Verifikasi Penerimaan dan Pengeluaran.

b. Seksi Akuntansi

c. Seksi Pelaporan Keuangan

3) Bidang Bendaharaan, terdiri dari:

a. Seksi Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai

b. Seksi Belanja Tidak Langsung Non Belanja Pegawai

c. Seksi Belanja Langsung

4) Bidang Pengelolaan Aset Daerah, terdiri dari:

a. Seksi Penilaian, pemanfaatan dan pemeliharaan

b. Seksi Invetarisasi dan Penghapusan

c. Seksi Analisa Kebutuhan Aset Daerah

B. Sekretariat BPKD dipimpin oleh sekretaris BPKD yang berada


dibawah dan tanggung jawab kepada kepala BPKD. Sektretariat
BPKD mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk,
teknis dan koordinasi di bidang bina program dan pelaporan, umum
dan kepegawaian serta dalam bidang keuangan.

Rincian tugas Sekretariat BPKD adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana dan program kerja sektretariat BPKD.


2. Menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
dalam penyusunan kebijakan umum di bidang bina program,
evaluasi dan pelaporan umum, kepegawaian serta dalam bidang
keuangan.
3. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi perkantoran di
lingkungan BPKD.
4. Mengelola kegiatan bina program, umum dan kepegawaian serta
keuangan.
5. Menyusun RKBU lingkup BPKD.
6. Melaksanakan urusan umum dan perlengkapan, keprokolan dan
hubungan masyarakat serta keuangan.
7. Menyusun DUK dan Bazetting Formasi Pegawai menurut
klasifikasi.
8. Mengeluarkan SPT dan SPPD sesuai dengan arahan dan
petunjuk atasan.
9. Mengkoordinasi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas dan Rencana Kerja Tahunan
(RKT) Dinas.
10. Mengkoordinasi penyusunan administrasi keuangan.
11. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Adapun Struktur Organisasi pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)
yaitu :

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLA KEUANGAN


KOTA LHOKSEUMAWE

2.3 VISI dan Misi BPKD Kota Lhokseumawe


Adapun visi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota
Lhokseumawe adalah :

Terwujudnya pengelolaan keuangan Daerah yang prima melalui manajemen


yang handal, transparan, akuntabel dan terbaik di Indonesia.

Misi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Lhokseumawe


adalah :
1. Mewujudkan pelayanan aparatur yang potimal dan profesional pada
masyarakat.
2. Mengembangkan pola intensifikasi dan ektensifikasi pendapatn daerah
melalui inventarisasi dan analisis pendapatan daerah.
3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi tertib administrasi pendapatan dan
pendayagunaan pengelolaan kekayaan daerah melalui peningkatan
sosialisasi sistem administrasi pengelolaan barang daerah meliputi
perencanaan; penganggaran; pengadaan dan pemeliharaan; pemanfaatan
dan penilaian; penghapusan dan pemindahtanganan; penatausahaan;
pengendalian dan penyusunan barang daerah serta optimalisasi
pemanfaatannya.
4. Peningkatan efektifitas, dan efisiensi pengelolaan belanja daerah.
5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang keuangan.
6. Peningkatan sistem pengendalian administrasi pengelolaan keuangan
daerah melalui sosialisasi peraturan-peraturan dibidang keuangan,
pembinaan, aparatur dan evaluasi sistem pengendalian administrasi
keuangan daerah.
7. Peningkatan kualitas pelayanan yang bertumpu pada standar pelayanan.
8. Pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal.

2.4 Motto Perusahaan

2.5 Alamat, Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai