SURABAYA
2017
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan bagi kami untuk
menyelesaikan tugas Pemodelan Transportasi Laut (MS 141319) ini. Tanpa kekuatan
dari-Nya, mustahil rasanya untuk menyelesaikan tugas ini.
Bapak Dr.-Ing. Setyo Nugroho selaku dosen pengampu mata kuliah Pemodelan
Transportasi Laut atas kesabaran dan bimbingannya dalam menyelesaikan tugas
ini.
Teman-teman mahasiswa Jurusan Transportasi Laut.
Dan semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan tugas Pemodelan Transportasi
Laut.
Semoga tugas Pemodelan Transportasi Laut (MS 141319) ini bermanfaat bagi
mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa Sistem Transportasi Laut. Amin
Ttd.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL............................................................................................................ vi
iii
III.3 Hasil Simulasi ............................................................................................... 19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Muara sungai merupakan pertemuan antara laut dan sungai dan menjadi batas
lingkungan (environment) air asin dan air tawar. Di daerah muara sering terjadi
perubahan kecepatan aliran air. Pada saat aliran air memasuki muara akan terjadi
perubahan (transisi) kecepatan aliran dari kecepatan aliran tertentu dari hulu ke
kecepatan yang mendekati nol dalam laut, sehingga terjadi peredaman energi
didalamnya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pengendapan yang sangat besar di
dalam muara sehingga mengakibatkan pendangkalan. Debit air yang besar dan
melewati muara sungai yang datang dari hulu akan membentuk alur dangkal yang
melebar sehingga terbentuklah sifat muara yang dipengaruhi oleh aliran debit dari
hulu oleh pergerakan air pasang surut. Pelabuhan Kalimas merupakan salah satu
pelabuhan rakyat di Indonesia yang terletak di muara sungai, yaitu muara sungai
Kalimas, Surabaya. Secara umum pelabuhan mengalami berbagai hambatan fisik antara
lain masalah pendangkalan yang disebabkan oleh sedimentasi yang terjadi pada kolam
pelabuhan dan alur pelayaran.
1
Sehingga dibutuhkan peramalan tingkat sedimentasi, kapan muara atau pantai
mengalami penumpukan sedimen atau terjadi sedimentasi atau terjadi abrasi yang
menghilangkan sedimen pantai. Sehingga dapat dilakukan penanganan terhadap muara
sungai. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan model dinamis
yang dilakukan dengan menggunkan software Powersim Studio 2005.
I.3 Tujuan
2
BAB 2
GAMBARAN UMUM
Muara sungai merupakan pertemuan antara laut dan sungai dan menjadi
batas lingkungan (environment) air asin dan air tawar. Di daerah muara sering terjadi
perubahan kecepatan aliran air. Hal tersebut yang menyebabkan adanya pengendapan di
3
wilayah perairan sehingga menyebabkan pendangkalan di perairan tersebut.
Sedimentasi terjadi tiap tahun di perairan pelabuhan Muara Sungai Kalimas
walaupun telah dilakukan pengerukan pada area dermaga, namun jumlah
sedimentasi yang terjadi tiap tahun selalu lebih besar dari sebelumnya sehingga
akan mengganggu transportasi laut dan proses bongkar muat di dermaga.
II.2 Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang
4
Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau
proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik
bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi
dan dibuang kelingkungan.
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam,
ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah
sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampahn institusi /
kantor / sekolah, dan sebagainya.
1. Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan
mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah
dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik),
tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga
banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan
dan lain-lain.
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati,
baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan
tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-
produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik,
sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/
mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian
lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada
tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng,
(Gelbert dkk, 1996).
6
II.3 Sedimentasi
Partikel sedimen mempunyai ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kasar
sampai halus. Menurut Buchanan (1984) dalam Reinnamah (2009) berdasarkan skala
Sedimen terdiri dari beberapa komponen bahkan tidak sedikit sediment yang
merupakan pencampuran dari komponen-komponen tersebut. Adapun komponen itu
bervariasi, tergantung dari lokasi, kedalaman dan geologi dasar (Forstner dan Wittman,
1983). Pada saat buangan limbah industri masuk ke dalam suatu perairan maka akan
terjadi proses pengendapan dalam sedimen. Hal ini menyebabkan konsentrasi bahan
pencemar dalam sedimen meningkat.
Menurut Umi M dan Agus S (2002) bagian sungai yang paling efektif untuk
proses pengendapan (sedimentasi) ini adalah bagian hilir atau pada bagian slip of slope
pada kelokan sungai, karena biasanya pada kelokan sungai terjadi pengurangan energi
yang cukup besar. Ukuran material yang diendapkan berbanding lurus dengan besarnya
energi pengangkut, sehingga semakin ke hilir, energi semakin kecil, material yang
diendapkan pun semakin halus.
8
(terjadi erosi). Pengendapan terjadi bila kecepatan sungai menurun
atau bahkan hilang.
Aliran air akan mengerus bagian tepi dan dasar sungai. Semakin
besar gesekan yang terjadi maka air akan mengalir lebih lambat.
Sungai yang dalam, sempit, dan permukaan dasar tidak kasar, aliran
airnya deras. Sungai yang lebar, dangkal, dan permukaan dasarnya
tidak kasar, atau sempit dalam tetapi permukaan dasarnya kasar,
aliran airnya lambat.
9
sungai, sistem hidrologi serta energi pasang surut di muara sungai juga sangat
mempengaruhi sedimentasi.
Jumlah sedimen yang terangkut aliran sungai ditentukan oleh rantai erosi
pengangkutan sedimen, muka pengangkutan sedimen dan produksi sedimen
dipengaruhi oleh keadaan topografi, sifat tanah penutup tanah, laju dan jumlah
limpasan permukaan, juga sumber sedimen, sistem pengangkutan, tekstur tanah
dan sifat daerah aliran sungai, luas topografi, bentuk dan kemiringan tanah.
(Suroso,Ruslin dan Rahmanto.)
Ciri-ciri sistem dinamik yaitu mencakup lintasan waktu dan sebuah mekanisme
waktu (clock mechanism) menggerakkan waktu, sehingga variabel status berubah saat
waktu berubah. Suatu model sistem dinamik dibentuk karena adanya hubungan sebab-
akibat (causal) yang memengaruhi struktur di dalamnya baik secara langsung antar dua
11
struktur, maupun akibat dari berbagai hubungan yang terjadi pada sejumlah struktur,
hingga membentuk umpan-balik (causal loop). Struktur umpan-balik ini merupakan
blok pembentuk model yang diungkapkan melalui lingkaran-lingkaran hubungan sebab-
akibat dari variabel-variabel yang melingkar secara tertutup.
1. Identifikasi masalah,
2. Tentukan faktor-faktor yang dominan terhadap permasalahan,
3. Menelusuri terbentuknya loop umpan balik dan interaksi antara loop satu
dengan yang lainnya,
4. Melakukan perhitungan simulasi,
5. Menentukan validitas dari model yang dibuat,
6. Menerapkan kebijaksaan tertentu dalam melakukan modifikasi terhadap
model,
7. Melakukan simulasi berikutnya dengan model yang mengalami
perubahan,
8. Menarik kesimpulan.
12
BAB III
PERMODELAN SIMULASI DAN PEMBAHASAN
Laju sedimentasi.
Merupakan tingkat atau kadar sedimen yang berada di dalam air. Hal ini
merupakan suatu fungsi dari koefisien rata rata sedimentasi yang kemudian
dikurangi koefisien rata rata abrasi. Dikarenakan sedimentasi dan abrasi
adalah 2 proses yang berlawanan.
Timbulan sampah.
Diperoleh dari 2 sisi, yaitu sampah yang dihasilkan dari penduduk
sekitar pelabuhan pelayaran Rakyat Kalimas dan sampah yang dihasilkan dari
kapal. Jumlah penduduk sekitar pelabuhan dipengaruhi oleh angka kelahiran
dan kematian di daerah tersebut, sehingga akan diketahui jumlah sampah yang
diproduksi setiap harinya. Perhitungan sampah dari kapal dapat dilakukan
13
dengan menghitung jumlah ABK nya. Volume sampah akan muncul dari bekal
yang dibawa ABK.
Untuk membuat model simulasi penugasan ini, peneliti menggunakan alat bantu
berupa perangkat lunak Powersim Studio 2005, model ini dibuat berdasarkan diagram
sebab akibat, data yang didapatkan dari penelitian sebelumnya, data survey dan
beberapa asumsi. Data yang tersebut sebagai berikut:
14
Perbekalan
Bekal yang dibutuhkan oleh tiap ABK akan menimbulkan volume
sampah sebesar 0,5 m3 tiap harinya.
Waktu berlayar
Rata-rata waktu operasi pelayaran kapal adalah 5 hari.
Dermaga Kalimas
Lebar (m) : 15
15
kondisi sedimen
laju abrasi
laju sedimentasi
sedimentasi maks
koefisien rata2
tinggi sarat
abrasi
koefisien rata2
sedimentasi
total sedimentasi
total
Luas muara
penduduk sekitar
kalimas
kelahiran kematian
ABK
sampah penduduk
jumlah kapal
total sampah
total perbekalan
per hari
Bekal
Seatime
16
III.3.4 Sub Model Sedimentasi
Luas muara
17
III.3.5 Sub Model Sampah
penduduk sekitar
kalimas
kelahiran kematian
ABK
sampah penduduk
jumlah kapal
total sampah
total perbekalan
per hari
Bekal
Seatime
Diagram diatas menunjukkan bahwa sampah berasal dari 2 sisi, yaitu dari
penduduk dan dari kapal. Untuk perhitungan sampah oleh penduduk diperoleh dengan
cara menghitung jumlah jumlah penduduk yang ada, kemudian dikalikan dengan fraksi
kelahiran dan kematian. Jumlah penduduk yang di teliti adalah jumlah penduduk yang
berada di sekitar pelabuhan. Data jumlah penduduk didapatkan dari Badan Pusat
Statistik Kota Surabaya, dengan melihat populasi penduduk pada Kelurahan Perak
Utara, Kecamatan Pabean Cantikan. Diasumsikan produksi volume sampah tiap
penduduk adalah sebanyak 0,0025 m3. Kemudian dari sisi Kapal, sampah dihitung dari
aktivitas ABK dengan menghitung total perbekalan ABK di tiap kapal untuk melakukan
pelayaran. Diasumsikan volume sampah yang diproduksi tiap ABK adalah sebesar 0,5
m3. Setelah 2 sisi dihitung dengan kriteria masing masing, maka kemudian total sampah
yang diproduksi dijumlahkan, sehingga diperoleh kontribusi sedimentasi yang
diasumsikan sebesar 0,025 dari total sampah. Berikut keterangannya :
18
Tabel 2 Rincian keterangan sub model sampah
Time total sedimentasi (m) tinggi sarat (m) sedimentasi maks (m)
01 Jan 2017 10,00 2,94e-4 1,50
01 Feb 2017 1.589,01 0,05 1,50
01 Mar 2017 3.168,02 0,09 1,50
01 Apr 2017 4.747,03 0,14 1,50
01 Mei 2017 6.326,04 0,19 1,50
01 Jun 2017 7.905,05 0,23 1,50
01 Jul 2017 9.484,06 0,28 1,50
01 Agust 2017 11.063,07 0,32 1,50
01 Sep 2017 12.642,09 0,37 1,50
01 Okt 2017 14.221,10 0,42 1,50
01 Nop 2017 15.800,11 0,46 1,50
01 Des 2017 17.379,12 0,51 1,50
01 Jan 2018 18.958,13 0,56 1,50
01 Feb 2018 20.537,14 0,60 1,50
01 Mar 2018 22.116,15 0,65 1,50
01 Apr 2018 23.695,16 0,70 1,50
01 Mei 2018 25.274,17 0,74 1,50
01 Jun 2018 26.853,18 0,79 1,50
01 Jul 2018 28.432,19 0,84 1,50
01 Agust 2018 30.011,20 0,88 1,50
01 Sep 2018 31.590,21 0,93 1,50
01 Okt 2018 33.169,22 0,97 1,50
01 Nop 2018 34.748,23 1,02 1,50
01 Des 2018 36.327,24 1,07 1,50
01 Jan 2019 37.906,26 1,11 1,50
01 Feb 2019 39.485,27 1,16 1,50
01 Mar 2019 41.064,28 1,21 1,50
01 Apr 2019 42.643,29 1,25 1,50
01 Mei 2019 44.222,30 1,30 1,50 19
01 Jun 2019 45.801,31 1,35 1,50
01 Jul 2019 47.380,32 1,39 1,50
01 Agust 2019 48.959,33 1,44 1,50
01 Sep 2019 50.538,34 1,48 1,50
01 Okt 2018 33.169,22 0,97 1,50
01 Nop 2018 34.748,23 1,02 1,50
01 Des 2018 36.327,24 1,07 1,50
01 Jan 2019 37.906,26 1,11 1,50
01 Feb 2019 39.485,27 1,16 1,50
01 Mar 2019 41.064,28 1,21 1,50
01 Apr 2019 42.643,29 1,25 1,50
01 Mei 2019 44.222,30 1,30 1,50
01 Jun 2019 45.801,31 1,35 1,50
01 Jul 2019 47.380,32 1,39 1,50
01 Agust 2019 48.959,33 1,44 1,50
01 Sep 2019 50.538,34 1,48 1,50
01 Okt 2019 52.117,35 1,53 1,50
01 Nop 2019 53.696,36 1,58 1,50
01 Des 2019 55.275,37 1,62 1,50
01 Jan 2020 56.854,38 1,67 1,50
58.433,39 1,72 1,50
Tabel diatas menunjukkan 60.012,40 1,76 dijalankan di Powersim.
hasil ketika simulasi model 1,50
61.591,41 1,81 1,50
Dengan adanya Total sedimentasi 63.170,43
terus bertambah di tiap 1,86
waktunya. Batasan maksimal
1,50
64.749,44
tinggi sedimentasi agar kapal tetap 1,90 1,5 m. Angka tersebut
dapat beroperasi adalah 1,50
66.328,45 1,95 1,50
didapatkan dari perhitungan total draft kolam pelabuhan sebesar
67.907,46 1,99
2,5 m dikurangi1,50
draft
69.486,47
kapal sebesar 1 m. Ketika tinggi 2,04
sedimentasi mencapai 1,5 m yaitu pada 1,50
bulan
71.065,48 2,09 1,50
September 2019, maka langkah 72.644,49
yang harus dilakukan 2,13
adalah pengerukan. Tinggi
1,50
74.223,50
sedimentasi diperoleh dengan cara 2,18
membagi total sedimentasi 1,50
dengan luas muara
75.802,51 2,23 1,50
sedimentasinya. Pada saat pengerukan, area kolam pelabuhan
77.381,52 2,27
harus steril, sehingga
1,50
78.960,53
kapal tidak dapat beroperasi dan pemilik 2,32Hal ini adalah salah
kapal bisa merugi. 1,50
satu
80.539,54 2,37 1,50
dampak dari adanya sedimentasi. 82.118,55 2,41 1,50
83.697,56 2,46 1,50
85.276,57 2,50 1,50
86.855,58 2,55 1,50
88.434,60 2,60 1,50
90.013,61 2,64 1,50
91.592,62 2,69 1,50
93.171,63 2,74 1,50
94.750,64 2,78 1,50
20
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
Ice Trisnawati Togatorop, Warsito Atmodjo, Sugeng Widada, 2015 Pengaruh Arus
Terhadap Muatan Padatan Tersuspensi di Muara Sungai Kalimas, Surabaya
Putra, A., 2015. sistem monitoring pengkuran pasang surut air laut berbasis sms
menggunakan sensor ultrasonik dan komputer mini. tugas akhir, 1(1), pp. 1-14.
http://surabaya.tribunnews.com/2014/09/02/sedimentasi-penyebab-kontribusi-
pelabuhan-kalimas-rendah
http://www.enciety.co/susahnya-merawat-terminal-kalimas/
https://m.tempo.co/read/news/2015/10/30/058714659/tol-laut-jokowi-bikin-terminal-
kalimas-meredup/2
https://metohidrocean.wordpress.com/sedimentasi/
http://www.dobraknews.com/2014/09/sedimentasi-dan-sampah-kalimas-masih.html
Muatan sedimen : 0 0
Populasi penduduk : 0 0
Total sedimentasi : 0 +
22