Anda di halaman 1dari 21

Pembangkit Tenaga Listrik Airport & Aerocity

PT Bandarudara Internasional Jawa Barat

Agustus 2016
OUTLINE

Penilaian Mitra Strategis

Individual Power Producer (IPP)

Introduction
Introduction
KEBUTUHAN LISTRIK BANDARA KERTAJATI

Tahapan Tahun Kebutuhan listrik Satuan


Tahap 1 2016 13.813.750 VA
phase 1
Penambahan Phase 1 tahap 2 2023 228.718 VA
phase 2 Penambahan phase 2 2030 57.990 VA
phase 3 Penambahan phase 3 2036 8.272.772 VA
Total Kebutuhan Hinnga Ultimate 2036 22.373.230 VA
Sumber : RTT Arkonin-Penta, 2016

4
POWER SOLUTIONS

5
POWER SOLUTIONS

6
Individual Power
Producer (IPP)
KRITERIA DALAM PEMILIHAN INDIVIDUAL POWER
PRODUCER (IPP)

Metode AHP merupakan salah satu metode pemilihan dengan menggunakan hirarki. Langkah
pertama adalah menentukan kriteria untuk Teknologi Pembangkit yang terbaik saat ini. Kriteria
yang dibandingkan yaitu :

1. Ketersediaan Bahan Bakar

2. Aspek Lingkungan

3. Aspek Ekonomi

4. Karakteristik Pembangkit

8
9
PLTB (Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (Angin)
Kerapatan udara/angin Kerapatan udara merupakan fungsi dari
temperatur dan tekanan udara yang angkanya tidak dapat diperkirakan
secara eksak. Kerapatan udara rata-rata adalah 800 kali lebih rendah
dibanding dengan kerapatan air. Sebagai contoh didaerah puncak
gunung memiliki kecepatan angin yang tinggi namun semakin tinggi
gunung semakin mengurangi kerapatan udara di daerah tersebut. Angka
kerapatan udara yang biasa digunakan dalam mendesain turbin angin
adalah sebesar 0,1 0,5.

Salah satu teknologi dengan menggunakan Angin atau bayu yang di


kenal dengan PLTB ini adalah penggunaan sistem turbin angin direct-
drive permanet magnet generator yang dapat menghasilkan listrik secara
optimal pada rentang kecepatan angin rendah dan berubah-ubah. Sistem
turbin angin ini walaupun dapat menyelesaikan masalah ketersediaan
angin, namun ditinjau dari segi biaya masih cukup mahal untuk
direalisasikan dalam skala besar.
10
Ketersediaan Bahan Bakar
Fossil
Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1, persediaan bahan bakar
fosil di dunia ini adalah terbatas. Cadangan sumber energi yang
berasal dari fosil diperkirakan hanya akan bertahan sampai 40 tahun
untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk
batu bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin
meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun ketahun, serta
tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan global/polusi
lingkungan menjadikan tantangan buat Indonesia untuk segera
menguasai teknologi baru sumber energi yang terbarukan.

11
PEMILIHAN TEKNOLOGI

Suplai Gas Biaya Operasional


Persediaan Gas yang ada di muka
Dari Teknologi yang di
Biaya Operasional relatif murah
bumi di wilayah RI dapat karena biaya perolehan gas relatif
mengakomodir sampai 58 tahun ke sampaikan diatas dapat di murah
depan ambil kesimpulan bahwa
Teknologi yang dapat kita pakai
saat ini adalah dengan
Karakteristik
CO2 menggunakan Teknologi
Pembangkit
Polutan CO2 paling sedikit
GAS dengan pertimbangan 1. Keandalan Pembangkit Tinggi
dibandingkan teknologi PLTU
sebagai berikut:
2. Waktu Start cepat
lainnya
3. Biaya Operasi yang murah
dengan kapasitas yang tinggi

4. Efisien tinggi mencapai 60%


HAL HAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN
Lokasi yang dipakai sebagai posisi IPP berlokasi di Energi centre dimana pertimbangan ini didasarkan
tidak hanya pada pencapaian kuota jumlah lokasi semata, tapi didasarkan pada kebutuhan dan
kemampuan sistem kelistrikan setempat.

Agar penanda tanganan Proses enginering dan instalasi harus


kontrak dilakukan setelah dilakukan sesuai kaidah engineering
diperoleh kejelasan lahan dan baku serta dengan alokasi waktu
pendanaan. yang memadai.

Agar diusahakan untuk


Agar dalam masa memilih peralatan yang
persiapan dan pelaksanaan memiliki After Sales
proyek, Mitra Strategis Service yang baik
yang di tunjuk benar benar
memiliki SDM yang jumlah
dan kompetensinya
memadai
Kluster Aerocity

14
SKEMA KERJASAMA PENYEDIA UTILITAS LISTRIK

Skema I Skema II

PT BIJB Mitra Strategis PT BIJB Mitra Strategis

JV KSO

Service Charge Service Charge

Tenants/ Tenants/
Consessioner Consessioner

Analisis Bentuk Kerjasama :

Untuk Investor lebih nyaman bentuk JV karena adanya kepastian kontinuitas dalam bekerjasama

Bentuk JV akan mempermudah dalam permintaan Ijin karena yang meminta ijin adalah yang memiliki hak Konsesioner

Bentuk JV memungkin ijin di hitung sebagai In Kind dalam perhitungan Share Holder Aggrement 15
Penilaian Mitra
Strategis
KAPABILITAS PERUSAHAAN
Laporan Keuangan Audited
(3 tahun terakhir) Bidang Usaha Perusahaan
1. Nilai 1 apabila tidak memiliki Laporan Keuangan 1. Nilai 1 apabila tidak pernah bergerak di bidang Power Plant dan sejenisnya

2. Nilai 2 apabila Laporan Keuangan belum mencapai 3 tahun dan tidak di 2. Nilai 2 apabila bergerak sebagai pemasok industri Power Plant dan
audit KAP Independent sejenisnya
3. Nilai 3 apabila memiliki Laporan Keuangan 3 tahun tapi tidak di audit KAP 3. Nilai 3 apabila pernah investasi di bidang Power Plant dan sejenisnya
4. Nilai 4 apabila Laporan Keuangan belum mencapai 3 tahun dan di audit KAP
4. Nilai 4 apabila investasi di bidang Power Plant dan sejenisnya
5. Nilai 5 apabila memiliki laporan keuangan 3 tahunan dan di audit KAP
5. Nilai 5 apabila bergerak di bidang Investasi Power Plant dan
pengelolaannya
Nilai Asset Pendanaan
1. Nilai 1 apabila Asset dibawah Rp. 10 M 1. Nilai 1 apabila tidak memiliki dana untuk pembangunan, hanya broker
2. Nilai 2 apabila Asset diatas Rp. 10 M dibawah Rp. 100 M 2. Nilai 2 apabila pendanaan menggunakan dana Pinjaman Asing
3. Nilai 3 apabila Asset diatas Rp. 100 M di bawah Rp. 500 M
3. Nilai 3 apabila pendanaan menggunakan dana dengan Partner yang di
4. Nilai 4 apabila Asset diatas Rp. 500 M di bawah Rp. 1 T buktikan dengan dokumen terkait
5. Nilai 5 apabila Asset diatas Rp. 1 T 4. Nilai 4 apabila pendanaan menggunakan dana Bank

5. Nilai 5 apabila pendanaan menggunakan dana Internal Perusahaan

17
Powerplant

Reliability Mesin
1. Nilai 1 apabila Mesin
01
memiliki tingkat reliability
After Sales Service
2.
dibawah 90%
Nilai 2 apabila Mesin
memiliki tingkat reliability 1. Nilai 1 apabila tidak
02
diatas 90% dibawah 95% memiliki cabang di
Efisiensi Biaya Operasional
3. Nilai 3 apabila Mesin
memiliki tingkat reliability
diatas 95% dibawah 97%
2.
Indonesia
Niai 2 apabila menunjuk
perwakilan tidak memiliki 1. Nilai 1 apabila TOC >Rp.
03
teknisi di Indonesia 1600 per Kwh
Emisi
04
4. Nilai 4 apabila Mesin
2. Nilai 2 apabila : Rp
memiliki tingkat reliability 3. Nilai 3 apabila memiliki
1500<TOC<= Rp. 1600 per
diatas 97% dibawah 99% kantor cabang dan memiliki
Kwh 1. Nilai 1 apabila emisi gas buang yang di hasilkan >= ppm
5. Nilai 5 apabila Mesin Teknisi di Indonesia
3. Nilai 3 apabila : Rp. 2. Nilai 2 apabila emisi gas buang yang dihasilkan < emisi <=
memiliki tingkat reliability 4. Nilai 4 apabila memiliki 1200<=TOC<1500 per Kwh ppm
diatas 99% warehouse penyimpanan 4. Nilai 4 apabila : Rp. 3. Nilai 3 apabila emisi gas buang yang dihasilkan < emisi <=
untuk suku cadang dan 1000<=TOC<1200 per Kwh ppm
Teknisi di Indonesia 5. Nilai 5 apabila TOC < Rp. 4. Nilai 4 apabila emisi gas buang yang dihasilkan < emisi <=
1000 ppm
5. Nilai 5 apabila memiliki
5. Nilai 5 apabila emisi gas buang yang dihasilkan Emisi <= ppm
fasilitas perakitan di
Indonesia
18
Bentuk Kerjasama

Manajemen Pengoperasian :
Nilai 1 apabila tidak memiliki kapabilitas dalam mengoperasian Power Plant

Nilai 2 apabila memiliki kapabilitas dengan menguasai person kunci saja selebihnya adalah outsourching

Nilai 3 apabila memiliki kapabilitas dan Jumlah SDM yang cukup dan bertaraf Nasional dalam mengoperasikan
Power Plant

Nilai 4 apabila memiliki kapabilitas dan Jumlah SDM serta sistem pengendalian yang terintegrasi yang bertaraf
International

Nilai 5 apabila memiliki kapabilitas dan Jumlah SDM serta sistem pengendalian yang terintegrasi yang bertaraf
International dan menjalin kerjasama mutual benefit dengan BUMD di Jawa Barat yang berkompeten

19
Suplai Energi

Sumber Gas:
Nilai 1 apabila tidak ada kepastian supply gas ataupun sumber energi lainnya

Nilai 2 apabila ada jaminan supplay gas namun jarak angkut yang cukup jauh lebih dari 200 km sehingga harga gas
mahal

Nilai 3 apabila ada jaminan supplay gas dengan jarak angkut 100< jarak angkut <=200 km

Nilai 4 apabila ada jaminan supplay gas dan jarak angkut <=100 km

Nilai 5 apabila ada jaminan supplay gas dan alat angkut menggunakan metoda trucking dengan jarak angkut <= 100
dan metoda hydrant

20
Thank you!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai