Anda di halaman 1dari 8

Makalah Biologi Molekuler

Pembuatan Insulin dengan Teknik DNA Rekombinan

Kelompok : 6

Nama Kelompok :

1. Dikky Arisanti (4001140007)


2. Fensi Andrawina (4001140011)
3. Visensius Krisdianilo (4001140028)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

TAHUN AJARAN 2016-2017


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan
memberikan kemudahan bagi kami dalam setiap beraktivitas. Terutama dalam
pembuatan tugas makalah ini, mulai dari perumusan dan pembuatannya hingga
tersusunlah makalah ini. Makalah ini berisi tentang Bioteknologi Pembuatan
Insulin

tujuan untuk memenuhi sebuah tugas dalam mata kuliah Biologi


Molekuler dengan Dosen sekaligus untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca khususnya untuk mahasiswa DIV Analis Kesehatan

Dengan ini kami menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih terdapat
kesalahan-kesalan dalam penulisan makalah ini, maka kami mohon kritik dan
saran dari para pembaca makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima
kasih.

Palembang, Maret 2016


Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan

Bab II Pembahasan

2.1. Sejarah Insulin


2.2. P
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi diartikan sebagai teknologi yang menggunakan sel hidup
yaitu mikroorganisme, untuk menghasilkan suatu produk. Bioteknologi
modern ( bioteknologi molekular) merupakan teknologi yang memanfaatkan
gen hayati atau komponen-komponennya yang telah mengalami rekayasa
genetik melalui teknologi DNA rekombinan untuk menghasilkan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dan lingkungan.
Teknologi DNA rekombinan digunakan untuk melakukan pemindahan gen
dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang berguna atau mengubah
proses produksi menjadi lebih efisien.
Bioteknologi pada umumnya menggunakan jasad renik atau bagiannya dan
dilakukan pada skala besar untuk produksi senyawa yang mempunyai nilai
jual tinggi. Sifat bioteknologi berubah nyata setelah teknologi DNA
rekombinan berkembang. Penggabungan teknologi DNA rekombinan dengan
bioteknologi menghasilkan suatu disiplin yang dinamik dan menantang yang
dinamakan bioteknologi molekular.
Pembuatan insulin merupakan salah satu contoh DNA rekombinan yang
terdapat dalam bioteknologi molekular. Proses pembuatan insulin sebagai
salah satu terapi penyakit DM (Diabetes Mellitus). Penyakit diabetes
mellitus (DM) yang dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau
kencing manis, terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan
kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor
insulin tidak berfungsi dengan baik. Diabetes yang timbul akibat
kekurangan insulin disebut dengan DM tipe 1 atau Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi
dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM).
Tidak keluarnya insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa
disebabkan oleh reaksi autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel beta
pankreas. Pada penderita DM tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan
baik karena reseptor insulin pada sel berkurang atau berubah struktur
sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel.
Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah
kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang berfungsi mengatur
metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan glukosa
menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dari insulin ?


2. Apa yang dimaksud dengan insulin ?
3. Mengapa pada pembuatan insulin menggunakan bakteri E-coli
4. bagaimana cara pembuatan insulin ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari insulin ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah dan pengertian dari insulin tersebut.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari insulin.

3. untuk mengetahui cara pembuatan insulin.


BAB II

Pembahasan

2.1. Sejarah dan pengertian insulin

Insulin pertama kali di ekstraksi dari jaringan pankreas anjing pada


tahun 1921 oleh para ahli fisiologi asal kanada Sir Federick Glant
Banting dan Charles Hebert Best serta ahli fisiologi asal Inggris John
James Richard Macleod. Seorang ahli boikimia James Betram Collip
kemudian memproduksi dengan tingkat kemurnian yang cukup baik untuk
digunakan sebagai obat pada manusia. Pada tahun 1965 insulin manusia
telah berhasil disintesis secara kimia.

Insulin merupakan protein manusia pertama yang disintesis


secara kimia. Secara tradisional, insulin untuk pengobatan pada
manusia diisolasi dari pankreas sapi atau babi. Walaupun insulin
hewan secara umum cukup memuaskan tetapi untuk penggunaan
pada manusia dapat menimbulkan dua masalah. Pertama, adanya
perbedaan kecil dalam asam amino penyusunnya yang dapat
menimbulkan efek samping berupa alergi pada beberapa penderita.
Kedua, prosedur pemurnian sulit dan cemaran berbahaya asal hewan tidak
selalu dapat dihilangkan secara sempurna.

Pada tahun 1981 telah terjadi perbaikan secara berarti cara


produksi insulin melalui rekayasa genetika. Insulin yang diperoleh
dengan cara ini mempunyai struktur mirip dengan insulin manusia.
Melalui teknologi DNA rekombinan, insulin diproduksi menggunakan
sel mikroba yang tidak patogen. Karena kedua hal tersebut di atas, insulin
hasil rekayasa genetika ini mempunyai efek samping yang relatif
sangat rendah dibandingkan dengan insulin yang diperoleh dari
ekstrak pankreas hewan, tidak menimbulkan efek alergi serta tidak
mengandung kontaminan berbahaya.
Insulin adalah suatu hormon polipeptida yang diproduksi
dalam sel-sel kelenjar Langerhaens pankreas. Insulin berperan penting
dalam regulasi kadar gula darah (kadar gula darah dijaga 3,5-8,0
mmol/liter).

Pembuatan Insulin menggunakan Bakteri E-coli


Escherrichia coli (E. coli), penghuni saluran pencernaan manusia,
adalah pabrik
yang digunakan dalam rekayasa genetika insulin. Ketika bakteri
bereproduksi, gen insulin
direplikasi bersama dengan plasmid. E. coli seketika memproduksi enzim
yang dengan cepat
mendegradasi protein asing seperti insulin. Hal tersebut dapat dicegah
dengan cara
menggunakan E. coli strain mutan yang sedikit mengandung enzim
ini. Pada E. coli, Bgalaktosidase adalah enzim yang mengontrol
transkripsi gen. Untuk membuat bakteri
memproduksi insulin, gen insulin perlu terikat pada enzim ini.

2.3. Proses Pembuatan Insulin


Proses pembuatan insulin dengan teknik DNA recombinan adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreas
manusia:
a) Mula-mula mRNA yang telah disalin dari gen penghasil insulin
diekstrak dari sel pancreas. Kemudian enzim transkriptase
ditambahkan pada mRNA bersamaan dengan nukleotida
penyusun DNA.
b) Enzim ini menggunakan mRNA sebagai cetekan untuk membentuk
DNA berantai tunggal.
c) DNA ini kemudian dilepaskan dari mRNA.
d) Enzim DNA polymirase digunakan untuk melengkapi DNA
rantai tunggal menjadi rantai ganda,disebut DNA komplementer
(c- DNA), yang merupakan gen penghasil insulin.
2. Melepaskan salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara
memotong kromosom secara khusus menggunakan enzim retrikasi.
3. Mengekstrak plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka plasmid
dari sel bakteri dengan menngunakan enzim retrikasi lain. Sementara
itu, di dalam serangkaian tabung reaksi atau cawan petri, gen penghasil
insulin manusia dalam bentuk c- DNA disiapkan untuk dipasangkan pada
plasmid yang terbuka tersebut.
4. Memasang gen penghasil insulin kedalam cincin plasmid. Mula-mula
ikatan yang terjadi masih lemah, kemudian enzim DNA ligase
memperkuat ikatan ini sehingga dihasilkan molekul DNA
rekombinan/plasmid rekombinan yang bagus.
5. Memasukkan plasmid rekombinan kedalam bakteri E.coli. Di dalam sel
bakteri ini plasmid mengadakan replikasi.
6. Mengkultur bakteri E.coli sehingga bakteri E.coli akan berkembang biak
dengan cepat dan menghasilkkan klon-klon bakteri yang mengandung
plasmid rekombinan penghasil insulin, setelah itu bakteri yang
mengandung plasmid rekombinan akan dimurnikan, sehingga menjadi
insulin murni.
2.5 . Kelebihan dan kekurangan insulin
Kelebihan Insulin
Keuntungan yang mendasar dari penggunaan insulin dibandingkan
obat antidiabetik oral dalam pengobatan diabetes melitus adalah
insulin terdapat di dalam tubuh secara alamiah. Selain itu, pengobatan
dengan insulin dapat diberikan sesuai dengan pola sekresi insulin
endogen. Sementara itu, kendala utama dalam penggunaan insulin
adalah pemakaiannya dengan cara menyuntik dan harganya yang
relatif mahal. Namun demikian, para ahli dan peneliti terus mengusa-
hakan penemuan sediaan insulin dalam bentuk bukan suntikan,
seperti inhalan sampai bentuk oral agar penggunaannya dapat lebih

Anda mungkin juga menyukai