AKHLAK (TASAWUF)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oleh :
NAMA : PUTRA DODI PRATAMA
NIM : 171011402536
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan keimanan, keislaman, kesehatan
dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah
dengan judul Akhlak (Tasawuf) ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata
kuliah Pendidikan Agama Islam.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang
sebener-besarnya.
Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam
penyusunan makalaih ini, baik dari segi dalil, sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda
baca. Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai bahan
evaluasi penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan menarik
bagi pembaca. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 1
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 7
ii
PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji menurut
akal dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik, dan bila yang muncul dari
sifat itu perbuatan-perbuatan buruk maka disebut akhlak yang buruk. Didalam islam
pengertian akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan
manusia diatas bumi yang didasarkan kepada Al-Quran dan al-Hadist.
Akhlak menurut kaum muslimin, menujukkan kondisi jiwa yang
menimbulkan perbuatan atau perilaku secara spontan. Seseorang dikatakan
bermental penolong, ketika dihadapkan kepada orang yang sedang dirundung
kesulitan-kesulitan, secara spontan akan memberikan pertolongan tanpa banyak
memperhatikan atau memikirkan untung rugi, atau ketika seseorang sedang berjalan
tiba-tiba tersandung batu, maka kata-kata yang akan keluar dari mulutnya
mencerminkan akhlaknya, ketika yang keluar dari mulutnya kata-kata innalillahi wa
innailahi rojiun atau astaghfirullahaladzim atau subhanallah maka itu berarti dia
memiliki akhlak yang terpuji dan sebaliknya, ketika yang keluar dari mulutnya
nama-nama penghuni kebun binatang, maka itulah akhlaknya. Jadi akhlak
menunjukkan pada hubungan sikap batin dan perilaku secara konsisten.
Secara bahasa, akhlak berasal dari kata khalaqa yang berarti ciptaan atau
perbuatan. Melihat asal katanya akhlak mengandung arti perbuatan manusia, tetapi
kata akhlak biasanya dikaitkan dengan perbuatan yang bernilai baik atau buruk.
Karena itu objek yang dikaji dalam pembahasan akhlak adalah aspek tingkah laku
manusia dari segi nilai baik atau buruk. Dilihat dari struktur agama islam yang terdiri
dari aqidah, syariah, dan akhlak, maka akhlak dapat dinyatakan sebagai perilaku
yang tampak ketika seseorang telah melaksanakan syariat berdasarkan aqidah islam.
Karena itu, secara sruktual akhlak dapat diartikan sebagai perilakun yang telah
berkonotasi baik. Akan tetapi dalam realita sehari hari terdapat akhlak yang baik (
1
akhlaq al karimah) dan buruk (akhlak al mazmumah). Akhlak yang baik adalah
perilaku yang sesuai dengan norma ajaran islam, sedangkan akhlak yang buruk
adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma ajaran islam
Standar normatif dalam ajaran islam adalah al-quran dan hadist, karena itu
akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan tuntunan Al- Quran dan contoh
Rosulullah. Rasulullah adalah pribadi ideal yang dimuliakan Allah dan sangat pantas
bahkan harus kita tauladan.
Kajian tentang akhlak berkaitan dengan tata cara hubungan yang baik antara
manusia dengan Allah, manusia dengan manusia lain / jin, dan manusia dengan alam
semesra / makhluk lain.
2
3. Hubungan Akhlak Kepada Makhluk
1. Akhlak terhadap manusia dapat dirinci menjadi:
a) Akhlak terhadap rasulullah (Nabi Muhammad), antara lain:
b) Mencintai rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya.
c) Menjadikan Rasulullah sebagai idola, suri teladan dalam hidup dan
kehidupan.
d) Menjadikan apa yang disuruh-Nya, tidak melakukan apa yang dilarang-Nya.
2. Akhlak terhadap orang tua (Birrul Walidain), antara lain:
a) Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya.
b) Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang.
c) Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat, mempergunakan kata-kata
lemah lembut.
d) Berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya, dengan mengikuti
nasihatn baiknya, tidak menyinggung perasaan dan menyakiti hatinya,
membuat ibu bapak ridho.
e) Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun seorang
atau kedua-duanya telah meninggal dunia.
3. Akhlak terhadap diri sendiri antara lain:
a) Memelihara kesucian diri.
b) Menutup aurat
c) Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas dan rendah hati.
d) Malu melakaukan perbuatan jahat
e) Menjauhi dengki dan dendam.
f) Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain
g) Menjauhi dari segala perkataan dan perbuatan sia-sia.
4. Akhlak terhadap keluarga karib kerabat antara lain:
a) Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga
b) Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak
c) Berbakti kepada ibu bapak
d) Mendidik anak-anak dengan kasih sayang
3
e) Memelihara hubungan silaturahmi dan melanjutkan silaturahmi yang dibina
orang tua yang telah meninggal dunia.
5. Akhlak terhadap tetangga, antara lain :
a) Saling mengunjungi
b) Saling bantu diwaktu senang lebih-lebih tatkala susah
c) Saling beri memberi, saling hormat menghormati
d) Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan
6. Akhlak terhadap masyarakat, antara lain :
a) Memuliakan tamu
b) Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan
c) Saling menolong dalam melakukan kebajikan dan taqwa
d) Memberi makanan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan
kehidupan
e) Bermusyawarah dalam segala urusan
f) Memtaati keputusan yang telah diambil
g) Menepati janji
5. Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak adalah menggapai suatu kebahagiaan hidup umat manusia baik
di dunia dan di akhirat. Dikarekan itulah kita sebagai manusia untuk hidup saling
membantu baik dari pekerjaan, kebutuhan atau lainnya.
Tujuan mempelajari akhlak diantaranya adalah menghindari pemisahan
antara akhlak dan ibadah. Atau bila kita memakai istilah: menghindari pemisahan
4
agama dengan dunia (sekulerisme). Kita sering mendengar celotehan, Agama
adalah urusan akhirat sedang masalah dunia adalah urusan masing-masing.
Atau ungkapan, Agama adalah urusan masjid, di luar itu terserah semau gue.
Maka jangan heran terhadap seseorang yang beribadah, kemudian di lain waktu
akhlaknya tidak benar. Ini merupakan kesalahan fatal. Kita pun sering menjumpai
orang-orang yang amanah dan jujur, tetapi mereka tidak shalat. Ini juga keliru.
5
dan berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan terhindar dari
berbagai perbuatan yang dapat membahyakan dirinya.
Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa Ilmu Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam
mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Terhadap perbuatan yang baik ia
beruasaha melakukannya, dan terhadap yang buruk ia berusaha untuk
menghindarinya.
6
KESIMPULAN
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Secara bahasa, akhlak berasal dari kata khalaqa yang berarti ciptaan atau
perbuatan. Melihat asal katanya akhlak mengandung arti perbuatan manusia, Dalam realita
sehari hari terdapat akhlak yang baik (akhlaq al karimah) dan buruk (akhlak al mazmumah).
Akhlak yang baik adalah perilaku yang sesuai dengan norma ajaran islam, sedangkan akhlak
yang buruk adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma ajaran islam. Akhlak terbagi
menjadi tiga bagian, yakni akhlak kepada Allah, manusia, dan juga alam.
Akhlak kepada Allah dilakukan dengan cara berhubungan dengan Allah melalui
media-media yang telah disediakan Allah, yaitu ibadah yang langsung kepada Allah seperti
sholat, puasa dan haji. Sedangkan Akhlak kepada sesama makhluk meliputi, akhlak kepada
sesame manusia, orang tua, diri sendiri, keluarga, tetangga dan masyarakat. Manusia
merupakan bagian dari alam dan lingkungan, karena itu umat islam diperintahkan untuk
menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan hidupnya. Terakhir adalah akhlak kepada
alam, berikut beberapa perilaku yang menggambarkan akhlak yang baik terhadap alam
antara lain, memelihara dan menjaga alam agar tetap bersih dan sehat, menghindari
pekerjaan yang menimbulkan kerusakan alam.
Tujuan akhlak adalah menggapai suatu kebahagiaan hidup umat manusia baik di
dunia dan di akhirat. Tujuan mempelajari akhlak diantaranya adalah menghindari pemisahan
antara akhlak dan ibadah. Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam
mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang.