Anda di halaman 1dari 15

LAYANAN DASAR DALAM BIMBINGAN KONSELING

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling


yang Diampu oleh Citra Ayu Kumala Sari, M.Psi

oleh:

Wilda Khoirun Nisa 17208153003


Ayu Renita 17208153005
Bayu Ervan. HP 17208153015
Rohdotul Zanah 17208153034

TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TABBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
September 2016
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas matakuliah
Ekologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), dengan judul Layanan
Dasar Dalam Bimbingan dan Konseling .
Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung;
2. Citra Ayu Kumala Sari, M.Psi selaku dosen pengampu mata kuliah
Bimbingan dan Koseling;
3. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan dukungannya;
4. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya tugas makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tulungagung, 20 September 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Layanan Dasar .......................................................... 3
B. Tujuan layanan dasar .................................................................. 4
C. Fokus pengembangan layanan dasar ......................................... 5
D. Jenis-jenis layanan dasar ............................................................. 8
BAB III : PENUTUPAN
A. Simpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan


pengukuran kebutuhan (need assesment) yang diwujudkan dalam bentuk
program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro
untuk tiga tahun meso satu tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan
memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus program menjadi landasan yang
jelas terukur layanan professional yang diberikan oleh konselor di sekolah.
Layanan dasar bimbingan dan konseling dalam kurikulum bimbingan
juga memfasilitasi siswa agar siswa mampu mengembangkan pemahaman,
pengetahuan, keterampilan, bahasa, dan membentuk kepribadian yang baik,
konseling juga menciptakan lingkungan sosial sekolah yang kondusif
sehhingga para siswa bisa mengembangkan potensi dan pengetahuan secara
optimal.
Layanan ini juga membantu semua siswa memperoleh perkembangan
yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan
dasar dalam hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka
mencapai hasil tugas-tugas perkembangannya. Dalam layanan Bimbingan
konseling ada 4 layanan namun dari paparan diatas maka penulis akan
mengambil satu pembahas yaitu mengenai Layanan Dasar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian layanan dasar?
2. Bagaimana tujuan layanan dasar?
3. Bagaimana fokus pengembangan layanan dasar?
4. Apa saja jenis-jenis layanan dasar?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pegertian layanan dasar.
2. Untuk mengetahui tujuan layanan dasar.
3. Untuk mengetahui fokus pegembangan layanan dasar.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan dasar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Dasar


Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan
instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas
sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini. Asesmen
kebutuhan diperlukan untuk dijadikan landasan pengembangan pengalaman
tersetruktur yang disebutkan1
Layanan dasar adalah layanan yang diberikan secara terstruktur dan
terprogram serta terintegrasi dengan program sekolah. Layanan dasar ini
ditujukan bagi seluruh siswa dan terkait dengan pencapain standar dan
kompetensi pribadi, sosial, belajar, dn karir.2 Layanan dasar juga dapat
diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui
kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku
jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang
dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam
pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam
menjalani kehidupannya. Di Amerika Serikat, istilah pelayanan dasar ini lebih
populer dengan sebutan kurikulum bimbingan (guidance curriculum). Tidak
jauh berbeda dengan pelayanan dasar, kurikulum bimbingan ini diharapkan

1
Sunaryo Kartadinata,dkk,Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
departemen pendidikan nasional).2007. hal 30
2
Dede, Rahmat., Herdi, Bimbingan Konseling, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2014), hlm.
135.

3
dapat memfasilitasi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
tertentu dalam diri siswa yang tepat dan sesuai dengan tahapan
perkembangannya (Bowers & Hatch dalam Fathur Rahman).

B. Tujuan Layanan Dasar


Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar
mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan
pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar
(1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu
mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan
lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan
masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai
tujuan hidupnya3
Layanan bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
ketrampilan dasar hidupnya. Tujuan layanan ini dapat juga dirumuskan
sebagai berikut : 4
1. Upaya membantu siswa agar memiliki kesadaran pemahama ntentang diri
dari dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial-budaya, dan
agama).
2. Mampu mengembangkan ketrampilan untuk mengidentifikasi tanggung
jawab atau seperangkat tingkah laku ynag tepat (memadai) bagi
penyesuaian dirinya dengan lingkungannya.
3. Mampu menanggani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya.
4. Serta mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

3
Sunaryo Kartadinata,dkk,Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
departemen pendidikan nasional).2007. hal 30-31
4
Syamsu Yusuf., A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2012), h. 26.

4
5. Mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan siswa yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya.

C. Fokus Pengembangan Layanan Dasar


Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan
menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini
berkaitan erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirian). Materi
pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi
kemandirian antara lain mencakup pengembangan5:
1) Self-esteem, Istilah Self adalah diri sendiri sedangkan Esteem adalah
penghargaan. sedangkan Slavin. E Robert (1994:91) mengatakan self
esteem adalah nilai-nilai yang ada pada diri, kemampuan dan perilaku.
Berdasarkan kata self esteem itu dapat dikatakan sebagai penghargaan
seseorang terhadap dirinya sendiri karena apa yang ada pada diri seseorang
itu adalah kekuatan yang mesti dihargai dan dikembangkan.6

2) Motivasi berprestasi, adalah suatu dorongan atau alasan yang mendasari


seorang individu agar bisa meningkatkan prestasi akademik maupun non-
akademik.
3) Keterampilan pengambilan keputusan, adalah kemampuan seseorang
dalam menentukan suatu keputsan sekaligus mempertimbangkan resiko
yang akan didapat
4) Keterampilan pemecahan masalah, adalah suatu keterampilan dimana
ketika seseorang mendapatkan masalah ia mampu dengan sendirinya
menyelesaikan masalah yang sedang ia dihadapi.

5
Sunaryo Kartadinata,dkk,Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
departemen pendidikan nasional).2007.hal 31
6
http://konselingindonesia.com/index.php.Online.diakses tanggal 22 September 2016

5
5) Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi, adalah suatu
kemampuan dalam menjalin komunikasi dan hubungan pertemanan antar
sesama.
6) Penyadaran keragaman budaya, budaya merupakan hasil cipta manusia
yang bisa mengandung sesuatu yang baik dan bisa jadi kurang baik.
Adanya keragaman budaya hendak lah menjadikan kita agar toleransi
terhadap apa yang menjadi ciri-ciri suatu masyarakat, agar kita bisa saling
menghargai dan menghormati tanpa mencela kebudayaan orang lain
7) Perilaku bertanggung jawab yaitu perilaku menjalankan apa yang telah
menjadi tugas dan kewajibannya.

Hal-hal yang terkait dengan perkembangan karir (terutama di tingkat


SLTP/SLTA) mencakup pengembangan:
Fungsi agama bagi kehidupan, dimana peran agama adalah sebagai cara
pandang seseorang dalam menjalani kehidupannya.
Pemantapan pilihan program studi, karena pilihan bidang studi
digunakan untuk menunjang karier dikemudian hari.
Keterampilan kerja profesional, karena setiap pekerjaan dituntut agar
bisa profesional agar menghasilkan output yang baik untuk kedepannya
dalam menitih kariernya.
Pesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi
pekerjaan,
Perkembangan dunia kerja, agar mereka terus mengetahui peluang
pekerjaan maupun pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan
mereka.
Iklim kehidupan dunia kerja, bahwa kehidupan di dunia kerja tidak
sama dengan kehidupan dibangku sekolah, dunia kerja lebih keras dan
harus terus memiliki inovasi maupun keahlian dibidangnya agar dapat
bersaing dengan yang lain
Cara melamar pekerjaan, bagaimana cara menyusun strategi maupun
cara melamar agar dapat diterima dalam pekerjaan yang dinginkan.

6
Kasus-kasus kriminalitas, banyaknya persaingan di dunia kerja
menyebabkan banyak nya orang nekat melakukan hal yang tidak
sepatutnya harus dilakukan.
Bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan marak juga perkelahian
yang terjai dikalangan remaja.
Dampak pergaulan bebas. Dampak pergaulan bebas lebih banyak
negatifnya dari pada positifnya sebab
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan
menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan
erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirian). Materi
pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi
kemandirian antara lain.7
1. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pengembangan kemandirian emosional.
3. Pengebangan kemampuan individual (Problem Solving / Decivision
Making)
4. Pengembagan sikap dan kebiasaan belajar yang positif atau keterampilan
belajar yang efektif.
5. Pengembangan perilaku sosial yang bertanggung jawab (Sikap toleran
dalam kehidupan yang heterogen: multibudaya, etnis, ras, dan agama)
6. Pengembangan upaya pencapaian peran sosial sebagai pria atau wanita.
7. Pengembangan sikap mnerima diri secara objektif dan pengembangannya
secara tepat.
8. Pengembangan sikap dan kemampuan untuk mencapai kemandirian
ekonomi.
9. Pengembangan sikap dan kemampuan mepersiapkan karir di masa depan.
10. Pengembangan upaya pencapaian hubungan baru yang lebih matang dengan
teman sebaya baik pria maupun wanita.
11. Pengembangan sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga.

7
Syamsu Yusuf., A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2012), h, h. 26-27.

7
D. Jenis-Jenis Layanan Dasar
Ada 7 layanan dasar di sekolah, yaitu:
1. Layanan orientasi, ditujukan kepada siswa baru atau siswa pindahan untuk
memahami situasi sekolah dan lingkungannya. Orientasi dapat mencakup
pengenalan terhadap program sekolah, kurikulum, pola pembelajar dan
evaluasi yang berlaku di sekolah, fasilitas dan cara penggunaannya, serta
hal-hal lain yang diperkirakan perlu dipahami oleh siswa baru. Layanan ini
dapat dilakukan secara individu atau kelompok dan sebaiknya
diprogramkan pada setiap awal tahun ajaran baru.
2. Layanan Informasi, dimaksudkan untuk membantu siswa mendapatkan
informasi yang diperlukan. Ada informasi yang diperlukan oleh banyak
siswa sehingga layanannya dilakukan secara kelompok misalnya tentang
kesehatan, perkembangan remaja, serta perguruan tinggi. Tetapi ada juga
yang hanya diperlukan oleh siswa tertentu sehingga layanannya diberikan
secara individu.
3. Layanan Pembelajaran, ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan ini dapat diberikan secara
individu misalnya bagi siswa yang memiliki kesulitan belajar tertentu atau
dapat secara kelomok jika ada beberapa orang yang mengalami kesulitan
serupa.
4. Layanan Penempatan dan Peyaluran, ditujukan untuk mebantu siswa
dalam penjurusan, memperoleh kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai,
mendapatkan jurusan di perguruan tinggi atau lapangan kerja yang sesuai
dengan minat dan bakat serta kepribadian siswa.
5. Layanan Konseling Perorangan, ditujukan untuk membantu siswa secara
individu, khususnya yang mengalami masalah, misalnya problem dengan
orang tua atau teman. Layanan diarahkan untuk memecahkan masalah dan
tidak untuk menyalahkan siswa. Layanan dilakukan secara individu agar
kerahasiaan masalah yang dihadapi siswa tejaga.
6. Layanan Konseling Kelompok, ditujukan untuk pemecahan masalah
pribada tetapi mengena pada beberapa orang siswa, misalnya siswa yang

8
kesulitan membayar uang sekolah, masalah ketertiban sekolah, ujian dan
sebagainya.8
7. Bimbingan Kelas, program yang dirancang menuntut konselor untuk
melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara
terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta
didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain
storming (curah pendapat).
8. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi), Merupakan
kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta
didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan
dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
Demikin beberapa Layanan dasar dalam Bimbingan dan Konseling di
sekolah.

8
Putu Suarnaya, Manajemen Pendidikan. (Malang: Gunung Samudera, 2010), h. 47.

9
BAB III
PENUTUPAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan yang diperlukan.
2. Tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu
konseli agar memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan
lingkungannya, mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang
layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu
mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
3. Materi pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar
kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan:self-
esteem,motivasi berprestasi, keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan pemecahan masalah, keterampilan hubungan antar pribadi
atau berkomunikasi, penyadaran keragaman budaya, dan perilaku
bertanggung jawab.
4. Ada 7 layanan dasar dalam Bimbingan dan konseling yaitu : layanan
Orientasi, layanan informasi, layanan pembelajaran, layanan Penempatan
dan Peyaluran, konseling peorangan, konseling kelompok, bimbingan
kelas dan layanan pengumpulan data.
B. SARAN
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

10
Penulis berharap kepada para penulis berikutnya untuk membahas lebih
lengkap tentang perkembangan anak masa sekolah menenggah pertama dan
menengah atas, yang berbeda dengan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suarnaya , Putu.2010. Manajemen Pendidikan. Malang: Gunung Samudera


A, Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan,2012. Landasan Bimbingan dan
Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Sunaryo Kartadinata,dkk,2007. Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan
konseling dalam jalur pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan
mutu pendidikan dan tenaga kependidikan departemen pendidikan nasional).

Pengertian harga diri. (http://konselingindonesia.com/index.php).Online.diakses


tanggal 22 September 2016
Dede, Rahmat dan Herdi. 2014. Bimbingan Konseling, Bandung: PT. Rosda
Karya

12

Anda mungkin juga menyukai