Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu indikator derajat kesehatan suatu bangsa dapat dilihat dari

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Di Indonesia

kematian ibu dan kematian bayi masih menjadi persoalan yang serius.Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih terbilang tinggi

bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Ini merupakan gambaran bahwa

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ibu hamil dan bayi masih rendah.

Di kawasan ASEAN, Indonesia berhasil mempunyai angka kematian ibu

dari 390/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 menjadi 334/100.000

kelahiran hidup pada tahun 1997 selanjutnya turun 228/100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2008 dan sesuai dengan target Departemen Kesehatan RI pada tahun

2010 adalah sebanyak 125/100.000 per kelahiran hidup, ternyata belum tercapai.

Kenyataannya Indonesia harus bekerja keras untuk mengejar target tersebut

(Depkes RI, 2010)

Menurut Dinkes Provinsi Sumbar 2010.Di Sumatera Barat berdasarkan

data dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2010 di dapat Angka

Kematian Ibu (AKI) mencapai 211,9/100.000 kelahiran hidup (KH), sementara

Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 28,5/1000 kelahiran hidup (KH).

Sedangkan pada tahun 2009, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 226/100.000

kelahiran hidup (KH) dari sebelumnya 228/100.000 pada tahun 2008, dan Angka
Kematian Bayi (AKB) adalah 28/1000 kelahiran hidup (KH) dari sebelumnya

32/1000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2008 (Dinkes Provinsi Sumbar, 2010)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang, Angka Kematian

Ibu (AKI) melahirkan di Kota Padang masih tinggi, pada tahun 2010 tercatat

181,20/100.000 kelahiran hidup (KH), sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB)

mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 28,7/1000

kelahiran hidup (KH).Penyebab langsung kematian ibu terbanyak (90 %)

disebabkan oleh komplikasi obstetri, yaitu pendarahan, infeksi dan eklamsia.

Komplikasi obstetri ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya bahkan

mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang telah diidentifikasi normal dan

penyebab tidak langsungnya adalah rendahnya taraf pendidikan masyarakat,

keadaan sosial ekonomi, terlambatnya mendapatkan pertolongan dari tenaga

kesehatan yang cepat dan tepat pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi

baru lahir serta penyebab lainnya adalah pertolongan persalinan oleh dukun.

Sedangkan penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum, infeksi,

prematuritas, berat bayi lahir rendah (BBLR), trauma persalinan dan cacat

bawaan (Dinkes Provinsi Sumbar 2010).

Oleh karena itu, untuk mencapai target pada tahun 2015 yaitu Angka

Kematian Ibu (AKI) 102/100.000 kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) 16/1000 kelahiran hidup (KH).

Untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan 4 strategi utama dan azas-

azas pedoman operasionalisasi strategi antara lain bahwa pemerintah kesehatan

memusatkan perhatiannya pada pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang

2
baku, efektif dan berdasarkan bukti (evidance based), pada semua tingkat

pelayanan dan rujukan kesehatan. (Pelayanan Kesehatan Maternal, 2010)

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan AKI ini

adalah memberikan pelayanan kesehatan maternal yang komprehensif dan

berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

sehingga dengan pemantauan dan asuhan yang efektif yang dilakukakan oleh

seorang bidan, angka kematian dan kesakitan dapat dikurangi.

Antepartum care berarti perawatan sebelum anak lahir, jadi perawatan

dalam kehamilan dan lebih ditujukan kepada keadaan ibu dan terhadap anak.

Tujuan antepartum care terhadap ibu adalah untuk mengurangi penyulit-penyulit

masa antepartum, supaya persalinan dapat berlangsung dengan aman, supaya ibu

sesehat-sehatnya postpartum. Tujuan antepartum terhadap anak adalah

mengurangi prematuritas, kelahiran mati, kematian neonatal dan kesehatan yang

optimal dari bayi. (Sastrawinata,2005)

Berdasarkan dari pernyataan diatas, maka dalam mata kuliah asuhan

kebidanan, penulis mempunyai minat untuk menerapkan Manajemen Asuhan

Kebidanan pada ibu hamil mulai trimester III yang di mulai dari usia kehamilan

38-41 minggu, persalinan, nifas dan bayi baru lahir di Bidan Praktek Swasta Rika

Hardi,S.ST mulai tanggal 08 september s/d 11 0ktober 2014

Diharapkan melalui kegiatan ini penulis mendapatkan pengalaman dan

keterampilan agar mampu memberikan pelayanan yang tepat dan sesuai dengan

standar pelayanan kebidanan.

3
B. Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi tentang Manajemen

Asuhan Kebidanan pada Ny V G1P0A0H0 kehamilan 38 minggu Sampai

Dengan Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di BKIA Gaung Padang Mulai

dari Tanggal 08 September s/d 11 oktober 2014

C. Tujuan penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa kehamilan,

persalinan, nifas, dan Bayi Baru Lahir dalam bentuk manajemen

kebidanan.

2. Tujuan Khusus

1) Mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir

2) Mampu menerapkan interpretasi data pada ibu hamil, bersalin, nifas

dan bayi baru lahir

3) Mampu mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi

pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir

4) Mampu menentukan tindakan segera secara mandiri, kolaborasi,

rujukan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

5) Mampu menentukan rencana tindakan asuhan kebidanan sesuai

dengan kebutuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru

lahir.

4
6) Mampu melaksanakan rencana asuhan yang baik dan sesuai

kebutuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

7) Mampu mengevaluasi asuhan yang baik pada ibu hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman bagi

penulis dalam menerapkan manajemen kebidanan

2. Bagi Institusi

Memberi sumbangan pikiran mengenai manajemen kebidanan dan

meningkatkan pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan

bayi baru lahir.

3. Bagi Pembaca

Memberikan masukan bagi mahasiswa kebidanan dan tenaga

kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

E. Metode Penulisan

Pada penulisan laporan ini meliputi:

1. Teknik Pengumpulan Data

1) Melakukan wawancara dengan klien dan keluarga serta tim

kesehatan lain yang menggunakan format pengkajian.

2) Pemeriksaan langsung kepada klien yang meliputi inspeksi,

palpasi, auskultasi, perkusi dan alat yang digunakan adalah

tensimeter, stetoskop, thermometer, timbangan, reflek patella,

stetoskop kebidanan dan Hb sahli.

5
2. Sumber Data

1) Primer : Data yang langsung di peroleh dari klien

2) Sekunder : Data yang di peroleh dari keluarga dan bidan.

3. Jenis Data

1) Data subjektif :

Data yang diperoleh dari keluhan yang disampaikan klien.

2) Data objektif :

Data yang di peroleh dari hasil observasi, pengamatan dan

hasil pemeriksaan.

4. Analisa Data

Data yang sudah terkumpul dengan cara menganalisa data,

menegakkan diagnosa, ditentukan rencana tindakan, dilaksanakan

tindakan sesuai dengan rencana, evaluasi serta melakukan komunikasi

kebidanan.

5. Pengkajian Data

Data yang telah terkumpul disajikan dalam format dan matrik.

6. Dokumentasi

Semua data dicatat dan disimpan dengan rapi

Anda mungkin juga menyukai