Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LAB.

TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI


REV.00

Percobaan No.5
Pengukuran Karakteristik Antena Yagi VHF

Oleh:
Kelompok 1/Kelas 3B1

1. Roni Cahyadi (141331059)


2. Alifan Ramadhan (151331033)
3. Andri Noor Lucky (151331034)
4. Andre Alhidayat (151331035)

Tanggal Praktikum: 13 November 2017

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
NOVEMBER 2017
I. PERCOBAAN NO.5

II. JUDUL PERCOBAAN


Pengukuran Karaktersitik Antena Yagi VHF

III. TUJUAN
Adapun Tujuan yang ingin didapatkan dari percobaan kali ini:
3.1 Dapat mengukur dan mengetahui Gain Antena Yagi Terhadap Antena Referensi
Dipole.
3.2 Dapat menggambarkan pola radiasi yang didapatkan dari hasil pengukuran.
3.3 Dapat mengukur dan mengetahui level sinyal, kuat medan dan level noise yang
diterima oleh antena.

IV. TEORI PENDAHULUAN


Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk
memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau
sebaliknya dari udara ke media kabel. Pada pengukuran kali ini, antena yang diukur
(antena under test) dipasang sebagai antena pada sisi penerima. Antena tersebut adalah
Antena Yagi VHF.
Antena Yagi adalah desain antena yang menggunakan elemen pasif. Antena ini
murah dalam pembuatannya dan efektif, karena dapat menghasilkan penguatan gain
signal yang bagus. Seperti di sebutkan bahwa Antena yang digunakan kali ini adalah
Antena Yagi VHF yang artinya memiliki frekuensi yang sangat tinggi. Antena Yagi
VHF biasanya digunakan dalam frekuensi diatas 10 MHz.
Antena Yagi hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah
(yaitu depan), olek karena itu antenna ini berbeda dengan antenna dipole standar yang
dapat mengambil sinyal sama baiknya dalam setiap arah. Antenna Yagi biasanya
memiliki Gain sekitar 3-20 dB
Prinsip Kerja Antena Yagi
Setiap elemen menerima energy dan memancarkan kembali energi tersebut.
Batang batang yang bertetangga mengambil kembali sebagian energy yang di
pancarkan, jika batang-batang terletak dalam jarak yang baik. Keadaan ini
memperlihatkan suatu penggandeng pemancaran. Antenna Yagi adalah antenna
directional yaitu antenna yang hanya dapat mengambil atau menerima sinyal dari satu
arah yaitu depan karena sisi antenna yang berada di belakang reflector memiliki gain
yang lebih kecil daripada di depan director
Pola Radiasi Antena Yagi

Antena mempunyai karakteristik tersendiri yang di sebut Pola Radiasi. Pola


Radiasi antenna Yagi adalah Direksional,. Artinya permabatan sinyal dari antenna
Yagi hanya terletak pada stu garis lurus. Jika terjadi kemiringan sudut dari antenna
atau sumber sinyal, maka sinyal yang diterima akan menjadi kurang bagus. Pola
radiasi direksional antenna Yagi di gambarkan sebagai berikut:
Pada saat 0 adalah arah kemana antenna harus diletakkan menghadap
pemancar. Gambar disamping mempunyai sudut bukaan Eo, 7 = 36 pemancar yang
terletak pada arah daerah bukaan akan diterima dengan baik.

Kelebihan dan Kekurangan Antena Yagi


No kelebihan Kekurangan
Penguatan dapat diatur sesuai Bahan untuk merangkai cukup
1.
keburuhan banyak
Penggunakan perinsip antenna Pembuatan dan perhitungan relative
2.
direksional sulit
Bisa digunakan pada frekuensi
3.
tinggi
V. SETUP PENGUKURAN

Gambar 5.1 Setup Pengukuran Antena Yagi dengan Polarisasi Horizontal

Gambar 5.2 Setup Pengukuran Antena Yagi dengan Polarisasi Vertikal

Gambar 5.3 Setup Pengukuran Antena Dipole dengan Polarisasi Horizontal


Gambar 5.4 Setup Pengukuran Antena Dipole dengan Polarisasi Vertikal

VI. ALAT/BAHAN YANG DIGUNAKAN


Adapun alat/bahan yang akan digunakan pada percobaan kali ini yaitu:
1. Antena Yagi
2. Antena Dipole
3. Tripod rotator
4. Multimeter
5. Measuring Receiver Level ML524B
6. Battery Accu

VII. METODE PENGUKURAN


Metode pengukuran pada praktikum kali ini adalah:
1. Pengecekan alat ukur dan antena under test
Lakukan pengecekan pada baterai accu. Baterai accu yang digunakan tidak
boleh kurang dari 12,7 V untuk dapat melakukan pengukuran sebanyak 3
kali pada antena yagi VHF dengan polarisasi vertikal, kemudian polarisasi
horizontal untuk arah 0-360 dan pengukuran polarisasi vertikal dan
horizontal untuk antenna dipole pada arah 0. Pengecekan tersebut dapat
dilakukan dengan dua cara. Cara pertama menyalakan Measuring Receiver
Level ML524B dengan sumber tegangan dari baterai accu karena pada alat
tersebut terdapat skala yang menunjukkan level baterai. Cara kedua cek
baterai accu dengan menggunakan multimeter. Setelah kami melakukan
pengecekan dengan cara kedua pada baterai accu di dapat tegangan sebesar
13,3 V.
Antena under test yang digunakan adalah antenna yagi VHF yang posisi
0nya diarahkan menuju antena pemancar baik dalam posisi vertikal
maupun horizontal. Begitu pun juga dengan antena dipole, posisi 0nya di
arahkan menuju antena pemancar.
2. Pengukuran level sinyal dan level noise
Pengukuran level sinyal dilakukan di satu putaran penuh 0-360
dengan mencoba mencari level sinyal yang baik pada 0 sebanyak 3
kali. Pengukuran tersebut dilakukan untuk level sinyal dengan tone dan
tanpa tone. Cara melakukan pengukuran tersebut adalah dengan
menunggu antena penerima (antena yagi VHF) menerima sinyal. Saat
menerima sinyal antena tersebut akan merespon dengan membuat alat
Measuring Receiver Level ML524B berbunyi (dengan tone) dan tanpa
bunyi (tanpa tone). Namun saat tidak menerima sinyal, antena tersebut
akan mencari sinyal pada arah yang berbeda (alat ukur akan
memberikan jeda waktu untuk memindahkan antena pada arah yang di
tentukan). Pola penerimaan sinyalnya adalah akan ada bunyi (dengan
tone) tanda antena penerima menerima sinyal kemudian hilang
digantikan dengan bunyi derau setelah itu tidak akan ada bunyi (tanpa
tone) dan setelah itu bunyi derau kembali, begitu seterusnya dilakukan
dari 0-360.
Pengukuran level noise dilakukan di satu putaran penuh 0-360 dengan
mencoba mencari level sinyal yang baik pada 0 sebanyak 3 kali.
Pengukuran tersebut dilakukan untuk level sinyal dengan tone dan
tanpa tone. Cara melakukan pengukuran tersebut adalah dengan
menunggu antena penerima (antena yagi VHF) menerima sinyal. Ikuti
cara pengukuran pada Measuring Receiver Level ML524B. Jika ketika
dengan tone Measuring Receiver Level ML524B akan menunjukkan
level sinyal, maka pada multimeter akan menunjukkan level noisenya.
Begitu juga saat tanpa tone multimeter akan menampilkan level noise
untuk keadaan tersebut.
Pengukuran seperti di atas dilakukan untuk antenna dipole cukup pada
arah 0 saja pada polarisasi antena vertical dan horizontal.
VIII. HASIL DAN ANALISIS
Tanggal : 13 November 2017
Lokasi RX : Dekat Lab. Sipil bawah
Lokasi TX : Lab. Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung
Frekuensi : 134 MHz
Cuaca : Panas dan berangin
Waktu/jam : 08.00-09.30 WIB
Polarisasi Antena : Horizontal

Level Sinyal (dBv) Level Noise (mA)


Arah
Antena With Tone Without Tone With Tone Without Tone

0 79.9 80.6 0.79 0.03

0 80.0 80.9 0.79 0.029

0 79.8 80.9 0.79 0.027

10 80.0 80.4 0.79 0.035

20 78.2 79.0 0.793 0.023

30 77.1 78.0 0.793 0.037

40 73.8 74.4 0.794 0.035

50 69.3 70.0 0.794 0.039

60 66.2 66.3 0.792 0.032

70 63.0 64.4 0.794 0.034

80 63.2 63.7 0.791 0.033

90 61.4 62.5 0.795 0.035

100 60.6 61.4 0.793 0.033

60.7 62.0 0.792 0.036


110
120 61.8 64.3 0.79 0.038

130 64.4 65.0 0.75 0.04

140 64.8 64.8 0.76 0.039

150 65.7 65.7 0.76 0.033

160 66.0 66.0 0.76 0.028

170 66.7 66.7 0.76 0.034


180 65.2 65.2 0.76 0.031

190 63.0 63.0 0.76 0.033

200 62.3 63.6 0.76 0.033

210 60.5 63.0 0.76 0.034

220 62.3 63.5 0.76 0.036

230 59.8 60.6 0.76 0.036

240 55.2 52.6 0.75 0.035

250 56.3 60.4 0.76 0.037

260 65.8 66.0 0.76 0.039

270 67.7 68.2 0.76 0.033

280 68.5 69.4 0.76 0.034

290 69.8 70.0 0.76 0.037

300 72.8 73.7 0.76 0.037

310 75.9 76.7 0.76 0.037

320 80.0 78.8 0.76 0.037

330 78.8 79.0 0.76 0.034

340 79.1 79.9 0.75 0.032

350 79.7 80.4 0.76 0.034

360 80.0 80.0 0.76 0.034

Analisis :
Pada pengukuran kali ini untuk melihat nilai kuat medan (dengan dan tanpa
tone) dilihat dari Measuring Receiver Level ML524B dan untuk melihat level noise
tertera pada multimeter. Pada pengamatan, nilai yang muncul bergantian pada saat
tone dan tanpa tone di setiap sudut. Didapat data seperti pada table diatas, baik level
sinyal maupun level noise sifatnya cenderung konstan, tidak mengalami perubahan
yang signifikan. Jika mengalami perubahan pun, selisihnya tidak terlalu jauh.
Tanggal : 13 November 2017
Lokasi RX : Dekat Lab. Sipil bawah
Lokasi TX : Lab. Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung
Frekuensi : 134 MHz
Cuaca : Panas dan berangin
Waktu/jam : 08.00-09.30 WIB
Polarisasi Antena : Vertikal

Level Sinyal (dBv) Level Noise (mA)


Arah
Antena With Tone Without Tone With Tone With Tone

0 79.1 80,2 0.79 0.037

0 79.1 80 0.79 0.034

0 79.1 79.9 0.79 0.039

10 78.8 77.7 0.79 0.031

20 78.6 75.8 0.79 0.034

30 77.2 72.6 0.79 0.032

40 75.2 69.1 0.79 0.036

50 71.3 71.8 0.79 0.035

60 68.5 73.9 0.79 0.037

70 71.0 74.7 0.79 0.030

80 73.1 72.7 0.79 0.035

90 73.6 60.6 0.79 0.036

100 71.4 70.3 0.79 0.034

70.7 67.4 0.79 0.031


110
120 69.3 69.2 0.79 0.032

130 68.3 70.0 0.79 0.034

140 63.8 78.2 0.79 0.031

150 66.4 68.6 0.79 0.033

160 66.0 67.1 0.79 0.033

170 69.0 67.5 0.79 0.036

180 67.0 68.5 0.79 0.034


190 62.2 68.5 0.79 0.036

200 66.9 70.6 0.79 0.035

210 68.7 71.6 0.79 0.036

220 61.7 72.0 0.79 0.036

230 71.5 72.3 0.79 0.034

240 71 72.7 0.79 0.032

250 71 72 0.78 0.037

260 71.2 69.9 0.78 0.032

270 71.1 70.2 0.78 0.033

280 68.6 71.6 0.78 0.034

290 69.5 76.4 0.78 0.037

300 71.7 73.3 0.78 0.039

310 76.0 79.4 0.78 0.034

320 78.0 78.8 0.78 0.036

330 78.8 79.0 0.78 0.034

340 78.8 80 0.78 0.032

350 79.5 81.1 0.78 0.034

360 80.5 81.1 0.78 0.036

Analisis :
Sama seperti pada pengukuran polarisasi antena horizontal, pada pengukuran
kali ini untuk melihat nilai kuat medan (dengan dan tanpa tone) dilihat dari Measuring
Receiver Level ML524B dan untuk melihat level noise tertera pada multimeter. Pada
pengamatan, nilai yang muncul bergantian pada saat tone dan tanpa tone di setiap
sudut. Didapat data seperti pada table diatas, baik level sinyal maupun level noise
sifatnya cenderung konstan, tidak mengalami perubahan yang signifikan. Jika
mengalami perubahan pun, selisihnya tidak terlalu jauh.
Tanggal : 13 November 2017
Lokasi RX : Dekat Lab. Sipil bawah
Lokasi TX : Lab. Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung
Frekuensi : 134 MHz
Cuaca : Panas dan berangin
Waktu/jam : 08.00-09.30 WIB
Polarisasi Antena : Dipole Horizontal dan vertical

Arah Vertikal Horizontal


Antena

Level Sinyal Level Noise Level Sinyal Level Noise

(dBv) (mA) (dBv) (mA)

With Without With Without With Without With Without


Tone Tone Tone Tone Tone Tone Tone Tone

0 74.7 75 0.78 0.02 72.7 73.3 0.78 0.03

Perhitungan gain
a. Gain pada antenna penerima terhadap antena dipole
Gt (dBd) = kuat medan yagi maks. - gain dipole
= 80 - 74.7
= 5.3 dB
b. Gain pada antenna penerima terhadap antenna isotropis
Gt (dBd) = (kuat medan yagi maks. gain dipole) + 21.5
= 5.3 + 21.5
= 26.8 dB

Analisa:
Pengukuran pada antena dipole bertujuan untuk mengukur gain antena pada
sisi penerima. Seperti data yang di dapat dari hasil perhitungan, gain antena penerima
adalah sebesar 26.8 dB.
IX. KESIMPULAN
Pengukuran Karakteristik Antena Yagi dapat terkendala oleh banyak hal
diantaranya yaitu masalah cuaca dan tata bangunan yang menghalangi sehingga hasil
pengukuran karakteristik dapat berubah ubah walaupun pada tempat yang sama.
Antena Yagi memiliki satu sudut direksi yang difokuskan untuk menerima sinyal
pada arah itu. Oleh karena itu pemakaian antenna yagi harus diarahkan ke pada
pengirim. Itu dibuktikan dengan hasil praktikum, ketika Antena Yagi mengarah pada
pemancar maka akan semakin kuat level sinyal yang didapat. Dengan begitu dapat
terlihat pola radiasi antenna yagi dari hasil pengukuran kuat level sinyal yang di plot.
Noise yang terukur relative sama karena pada saat pengukuran tempat dan kondisi
tidak berubah ubah. Ketika ada perubahan noise sedikit itu kemungkinan disebabkan
oleh perubahan dari cuaca dan tingkat kecepatan angin pada saaat pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai