Tabel : 7.1
Produk batubara
Ukuran Persentase
No Produksi ton/jam Pemanfaatan
produk (mm) produk
100%
Out put dari primary crushing sebesar 150-300 mm, kemudian ditanport
dengan belt conveyor untuk dilanjutkan ketahap pengolahan ke dua (secondary
crushing).
b. Secondary crushing
Peremukan sekunder (secondary crusher) merupakan lanjutan dari
peremukan primer (primary crusher) dengan tujuan untuk menghasilkan ukuran
produk yang telah direncanakan sesuai dengan tujuan pemanfaatan produk.
Pada peremukan sekunder PT.Assalam Coal memilih alat cone crusher. Factor
yang menjadi dasar pemilihan cone crusher sebagai peremukan tahap kedua
(secondary crusher) karena Cone crusher memiliki karakteristik kekuatan tarik
besar, efisiensi tinggi, kapasitas crushing tinggi, biaya operasi yang rendah dan
usia alat yang relatif panjang. Hal ini mudah untuk beroperasi dan ekonomis.
Bahan hancur adalah dengan ukuran yang sama, sehingga mengurangi beban
beredar.
Pemilihan jenis, tipe, model dan ukuran cone crusher ditentukan
berdasarkan ukuran terbesar dari umpan yang akan diolah, kapasitas alat dan
berdasarkan ukuran produk yang akan ingin dihasilkan. Yaitu ukuran -50+30,
-30 +20, -20 +10 dan -10.
Ukuran terbesar dari umpan cone crusher adalah ukuran terbesar dari
produk jaw crusher yaitu 150-300 mm. produksi hasil jaw crusher sebesar 250
ton/jam akan diumpankan menuju ke cone crusher.
Alat cone crusher yang digunakan adalah model dan spesifikasi cone crusher
sebagai berikut :
Gambar 7.3 :
Model dan spesifikasi cone crusher
Gambar 7.4 :
Diagram distribusi ukuran cone crusher
Tujuan dari settingan ini adalah agar taget produksi perhari dapat tercapai dan
persentase dari tiap-tiap produk yang apabila di jumlahkan mencapai sasaran 100%.
Berdasarkan diagram distribusi bijih diatas. Didapatkan hasil, pada settingan 24 mm
maka ukuran lolos 50 mm adalah 100% artinya under size = 0%. Dalam hal ini semua
ukuran -50 mm akan lolos dan menghasilkan 4 produk yang telah direncanakan.
Ukuran Persentase
No Produksi ton/jam
produk (mm) produk
100%
Hasil atau output dari cone crusher atau peremukan tahap kedua transport material
menggunakan belt conveyor menuju vibrating screen.
c. Vibrating screen
Vibrating screen atau saringan berfungsi sebagai penyaring material
yang keluar dari cone crusher atau prinsipnya adalah memisahkan material
berdasarkan ukuran sehingga mudah ditangani. Yang menjadi alasan dalam
pemilihan penyaringan ini memakai vibrating screen karena pada prinsipnya
terdiri dari screen surface yang dibuat bergetar dengan amplitude kecil dan
frekwensi tinggi. Adanya getaran tinggi membuat material terangkat dan
bergerak diatas permukaan saringan.
Berdasarkan output yang keluar dari cone crusher atau pengolahan tahap kedua
dengan ukuran produk maksimal -50 dan -10 mm maka vibrating screen yang
gunaka sesaui dengan output dari dari cone crusher karena telah menjadi
sasaran produksi PT Assalam Coal.
Model dan spesifikasi dari vibrating screen yang digunakan, dpat dilihat pada
gambar dibawah ini
Gambar 7.5 :
Model dan spesifikasi vibrating screen
Setalah material telah di saring atau dipisahkan berdasarkan ukuran selanjutnya
material yang telah terpisah ini ditransport dengan belt coveyor menuju tempat
penampungan material, penampungan material berdasarkan ukuran material.
d. Belt conveyor