SKP
SKP
Keselamatan pasien adalah unsur yang paling penting dalam pelayanan kesehatan, oleh
karena itu SKP merupakan salah satu bab DASAR dalam penilaian akreditasi selain HPK,
PPK dan PMKP.
Cara Melaksanakan dan Menerapkan SKP di RS :
Harus diingat bahwa SKP ada 6 sasaran, antara lain :
1. Elektrolit pekat (KCl 7.46%, Meylon 8.4%, MgSO4 20%, NaCl 3%) tidak disimpan dalam
unit pasien kecuali dibutuhkan secara klinis, dan tindakan dilakukan untuk mencegah
penggunaan yang tidak seharusnya pada area yang diijinkan sesuai kebijakan.
2. Elektrolit pekat yang disimpan dalam unit perawatan pasien memiliki label yang jelas dan
disimpan di tempat dengan akses terbatas.
3. Obat-obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi lainnya : Golongan opioid, anti
koagulan, trombolitik, anti aritmia, insulin, golongan agonis adrenergic, anestetik umum,
kemoterapi, zat kontras, pelemas otot dan larutan kardioplegia.
Tips :
1. Pemberian elektorlit pekat harus dengan pengenceran dan menggunakan label khusus.
2. Setiap pemberian obat menerapkan Prinsip 7 Benar.
3. Pastikan pengeceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang kompeten.
4. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA (Look Alike Sound
Alike).
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi dimeja dekat pasien tanpa
pengawasan.
6. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA, saat memberi / menerima instruksi.
1. Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan
mengikutsertakan pasien dalam proses penandaan.
2. Menggunakan checklist atau proses lain untuk verifikasi lokasi yang tepat, prosedur yang
tepat, dan pasien yang tepat sebelum operasi, dan seluruh dokumen serta peralatan yang
dibutuhkan tersedia, benar dan berfungsi.
3. Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur time out sesaat sebelum
prosedur operasi dimulai.
Tandai lokasi operasi (Marking), terutama :
1. Amati dengan teliti di lingkungan kerja anda terhadap fasilitas, alat, sarana dan prasarana
yang berpotensi menyebabkan pasien cidera karena jatuh
2. Laporkan pada atasan atas temuan risiko fasilitas yang dapat menyebabkan pasien cidera
3. Lakukan asesmen risiko jatuh pada setiap pasien dg menggunakan skala (Skala Humpty
Dumpty untuk pasien anak, Skala Risiko Jatuh Morse (MSF) untuk pasien dewasa, dan
skala geriatric pada pasien geriatric.
Pasal 8
1. Setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien
2. Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tercapainya
hal-hal sebagai berikut:
a. Ketepatan identifikasi pasien;
b. Peningkatan komunikasi yang efektif;
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tercantum dalam Lampin Peraturan ini.