BAB I
PENDAHULUAN
di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker
lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia
menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker
payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker nasofaring. Kanker payudara
kematian karena kanker tertinggi pada wanita yaitu sekitar 19%. Lima data
Kanker payudara adalah yang paling sering diteliti dalam studi tentang
keseharian yang terjadi ditempat kerja dan hubungan keluarga, serta tuntutan
a. Agar perawat mengetahui dan mengerti tentang perawatan pada kasus Pre
BAB II : Konsep dasar yang berisi konsep dasar CA. Mamae yang meliputi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
yang paling banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya
pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak
dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjaadi benjolan tumor (kanker). Apabila
tumor ini tidak diambil , dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam
jaringan yang sehat. Ada kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri dan
kelompok umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan
cepat sesuai dengan pertumbahan usia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia
dibawah 30 tahun.
2.2 Etiologi
genetic ini termaksud perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan pengaruh
Hormone steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam
kanker payudara.
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan,
benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut,
benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker
stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit
payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
rasa sakit dapat juga tanpa rasa sakit, keluar cairan yang abnormal dari puting
susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga
bernanah), timbul kelainan kulit berupa perubahan warna atau tekstur kulit
maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu) dan luka
yang tidak sembuh dalam waktu yang lama. Gejala lainnya yang mungkin
ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk
payudara, kulit di sekitar puting susu bersisik atau ada lekukan pada kulit, puting
6
susu tertarik ke dalam (retraksi puting susu) atau terasa gatal atau pembengkakan
salah satu payudara. Konsistensi payudara yang keras dan padat, benjolan tersebut
berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum
atau tanda metastasis jauh. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang,
penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. Setiap kelainan
pada payudara harus dipikirkan ganas sebelum kita buktikan tidak ganas.
kelompok sel yang berubah dengan ciri : proliferasi yang berlebihan dan tak
organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara
biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari
suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi pre concerous yang bisa ditemukan
di serviks uteri, rongga mulut, paru, saluran cerna, kulit dn akhirnya juga di
payudara.
Sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel
2.5 Pathway
9
Tanda tandanya:
1. Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan spontan,
para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Faktor ini penting
wanita yang mungkin diuntungkan dari kelangsungan hidup yang terus meningkat
dan pengobatan dini. Selain itu, riset lebih jauh tentang faktor-faktor resiko akan
dari wanita dengan kanker payudara. Resikonya meningkat dua kali jika
4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita
dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara dibanding dengan wanita
11. Masukan alkohol. Sedikit peningkatan risiko ditemukan pada wanita yang
Risikonya dua kali lipat di antara wanita yang minum alkohol tiga kali
Perancis dan Itali), angkanya sedikit lebih tinggi. Beberapa temuan riset
12
menunjukan bahwa wanita muda yang minum alkohol lebih rentan untuk
menunjukan perbedaaan lima kali lipat dalam angka kanker payudara antara dua
kelompok, dengan wanita Amerika yang mempunyai insidens yang lebih tinggi.
antara diet tinggi lemak dan kanker payudara. Namun, karena lemak mempunyai
dampak dalam kanker kolon dan penyakit jantung, pasien wanita diuntungkan dari
kontraksi kapsular fibrosis dang gangguan imun tertentu. Namun, tidak ada bukti
kanker payudara.
pada keluasan penyakit. Pentahapan segala bentuk kanker sangat penting karena
terbaik yang ada, memberikan prognosis, dan beberapa pemeriksaan darah dan
prosedur ini mencankup rontgen dada, pemindaian tulang, dan fungsi hepar,
pentahapan klinik yang paling banyak digunakan untuk kanker payudara adalah
sistem klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, jumlah nodus limfe
3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4. T1 :Tumor <>
c. T1c :Tumor 1 2 cm
5. T2 :Tumor 2 5 cm
6. T3 : Tumor diatas 5 cm
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter
jauh.
15
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter
3. 2 : Lemah, tidak dapat bekerja namun dapat berjalan dan merawat diri
4. 3 : Jelek, tidak dapat berjalan, dapat bangun dan merawat diri sendiri,
5. 4 : Jelek sekali, tidak dapat bangun dan tidak dapat merawat diri sendiri,
ada.
16
keperluan sendiri.
7. 40% : Tidak mampu merawat diri, perlu bantuan dan perawatan khusus.
dan derajat diferensiasi buruk (40,48%). Karnofsky kurang 60%, tidak layak
diberikan sitostatika.
membantu menentukan prognosis dan mengarah pada pemahaman yang lebih baik
merupakan 75% dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena
keras saat dipalpasi. Kanker jenis ini biasanya bermetatasis ke nodus aksila.
10% kanker payudara. Tumor ini biasanya terjadi pada suatu area penebalan yang
tidak baik pada payudara bila dibandingkan dengan tipe duktal menginfiltrasi.
Tipe ini lebih umum multisentris, dengan demikian, dapat terjadi penebalan
beberapa area pada salah satu atau kedua payudara. Karsinoma duktal
menyebar ke tulang, paru, hepar atau otak, sementara karsinoma lobular biasanya
tumbuh dalm kapsul di dalam duktus. Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi
lender, juga tumbuh dengan lambat; sehingga, kanker ini mempunyai prognosis
sampai 2%) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara
lainnya. Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri; payudara secata
abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor ini merah dan agak hitam.
Sering terjadi edema dan retraksi puting susu. Gejala-gejala ini dengan cepat
lebih cepat di banding pasien wanita lainnya dengan masa kecil pada payudara.
Penyakit dapat menyebar dengan cepat pada bagian tubuh lainnya; preperta
kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
dari mamografi.
panas karena peningkatan suplai darah dan penyesuaian suhu kulit yang
lebih tinggi.
mamografi.
7. CT-scan dan MRI: teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara,
khususnya massa yang lebih besar, atau tumor kecil, payudara mengeras
yang sulit diperiksa dengan mamografi. Teknik ini tidak bisa untuk
9. Asai hormon reseptor: menyatakan apakah sel tumor atau spesimen biopsi
pembagian sel. Kurang lebih dua pertiga semua wanita dengan kanker
10. Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung sel darah, dan scan tulang:
2.10 Komplikasi
1. Terapi kuratif :
- Terapi ajuvan, :
diulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1 atau CAP
tahun
21
(fisioterapi)
2. Terapi paliatif
a. Terapi utama
b. Terapi ajuvan
- inoperable (radioterapi)
odema lengan
mastitis karsionamtosa
22
- Borok,perawatan borok
2.12 Prognosis
Tujuan akhir dari suatu program ini bukan saja memperbaiki ketahanan
hidup , tetapi juga perbaikan penyembuhan sebab kanker yang diobatik pada
1. PENGKAJIAN
b. Keluhan utama ada benjolan pada payu dara dan lain-lain keluahan serta
c. Konsep diri mengalmi perubahan pada sebagian besar klien dengan kanker
mamma.
d. Pemeriksaan klinis ;
tangan jatuh ke samping dan pemeriksa berdiri didepan dalam posisi yag
1) Inspeksi
atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang
ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-
lain.
2) Palpasi
e. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan radiologist
- Mammografi/USG Mamma
- X-foto thoraks
- Kalau perlu
v Galktografi
v Tulang-tulang
25
v USG abdomen
v Bone scan
v CT scan
b) Pemeriksaan laboratorium
c) Pemeriksaan sitologis
2) Pemeriksaan sitologis/patologis
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRA OPERASI
a. Cemas
Tujuan :
pengobatan.
27
INTERVENSI RASIONAL
adanya duplikasi
yang sesuai.
wajar. ditolong.
Tujuan :
Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada
tingkatan siap.
prosedur tersebut.
pengo- batan.
INTERVENSI RASIONAL
menderita kanker.
tidak diperlukan.
d.
klien.
optimal. adekuat.
h.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Biodata
Nama : Ny. S
Umur : 55 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
1. Keluhan utama/ alasan masuk rumah sakit : terdapat benjolan pada payudara
4. Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti
klien
A. Pola Tidur/Istirahat
B. Pola Eliminasi
1. BAB : 1x/hari
Data Psikososial
C. rekreasi : -
Hobby : -
sebagai IRT
Data Spiritual
dari Tuhan
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
b. Rambut : hitam
warna : hitam
2. Mata
d. Pupil : hitam
3. Hidung
4. Telinga
6. Leher
c. suara : sedang
a. kebersihan : bersih
b. kehangatan : hangat
c. warna : coklat
e. tekstur : halus
f. kelembapan : lembab
sebelah kanan
E. Pemeriksaan thorak/dada
1. inspeksi thorak
b. pernafasan
37
frekuensi : 20 x / menit
2. Pemeriksaan paru
b. perkusi : resonan
c. auskultasi
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi
Pulpasi : teraba
b. Perkusi
c. Auskultasi
F. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
b. Auskultasi
c. Palpasi
d. Perkusi
1. Genetalia
dikaji
c. perineum : +
39
I. Pemeriksaan Neorologi
6. refleks :
Pemeriksaan Penunjang
1. laboratorium : DL :8,4/16570/148000
2. Rontgen : -
3. ECG : -
5. lain lain : -
Ondansetron 3 x 8 mg
Carboplatin 450 mg
Brexel (docetaxel) 80 mg
Laxadine : 3 x C1
UDCA : 3 x 250 mg
Ranitidine 50 mg
Furosemide 20 mg
Frutolike 500 cc
41
Umur : 55 Tahun
Suplai nutrisi/jaringan
lain
kebutuhan
Gangguan perfusi
jaringan perifer
42
Umur : 55 Tahun
KEP. TGL
kebutuhan
perifer
Umur : 55 Tahun
7. nyeri akut
8. mobilisasi fisik
44
Umur : 55 Tahun
KEP.
tujuan dibutuhkan Fe
nutrisi tentang
kebutuhan
nutrisi
5. Monitor
jumlah nutrisi
dan kandungan
kalori
3.5 Implementasi
Umur : 55 Tahun
7 Juli 2015
Laxadine 3 x Ci
8 Juli 2015
9 Juli 2015
10 Juli 2015
3.6 Evaluasi
Umur : 55 Tahun
JAM
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
konstipasi
O:
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
50
A. Kesimpulan
yang paling banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya
pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur. Tak ada satupun penyebab spesifik
penting dalam kanker. Apabila tumor ini tidak diambil , dikhawatirkan akan
masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada kemungkinan sel-sel
tahun, tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan
pertumbahan usia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia dibawah 30 tahun.
B. Saran
terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun,
51
obesitas Diet tinggi lemak, kontraseptif oral, . terapi penggantian hormon dan
DAFTAR PUSTAKA
1. Arif Mansjoer, dkk (Editor). 2000. Bedah Tumor dalam Kapita Selekta
keperawatan). Bandung.
3. Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih
EGC : Jakarta.
Bursa Aesculapius.