Perhitungan Fluidisasi 2
Volume Partikel = luas (A) x tinggi partikel dalam kolom pada keadaan diam
= 5,04028 kg
= 0,01766 m2 x 0,285 m
= 5,033 x 10-3 m3
= 0,3147
= 0,0227 mmH2O
= 0,00227 cmH2O
Seperti yang diketahui dari hasil percobaan sebelumnya fluidisasi merupakan metode
pengontakkan butiran butiran padat dengan fluida baik cairan maupun gas. Pada percobaan
didapatkan dua jenis unggun yaitu unggun diam dan unggun terfluidisasi. Dimana unggun
diam adalah unggun yang berada didalam kolom dan diberi udara tekan dengan laju alir
fluida tertentu, tetapi unggun tersebut masih tetap dalam keadaan awal yaitu diam. Unggun
akan tetap diam apabila fluida yang dialirkan memiliki laju alir yang kecil. Pada percobaan
didapatkan data laju alir 0,3 untuk unggun yang diam. Dan unggun terfluidisasi merupakan
unggun yang bergerak. Gerakan ini disebabkan oleh fluida yang dialirkan dan akan
memberikan tekanan pada unggun, sehingga unggun akan bergerak. Dan data yang
didapatkan dapat dilihat bahwa semakin besar laju alir suatu fluida maka loncatan pada
unggun akan semakin tinggi. Fluida yang dialirkan akan merubah susunan dari partikel
partikel unggun.
Kesimpulan Fluidisasi 2
Semakin besar laju alir fluida yang diberikan, maka semakin besar pula penurunan
tekanannya.
Suhu pada saat fluida keluar lebih besar dari pada saat fluida masuk
Titik fluidisasi maksimum terjadi pada laju alir 0,6 L/min
Semakin besar laju alir yang diberikan, unggun akan semakin tinggi
Jenis unggun :
- 0,3 : diam
- 0,6 : minimum
- 0,9 : bubbling
- 1,2 18 : chaneling
- 2,1 3,0 : disperse
Daftar Pustaka