Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian
merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga . Agar diperoleh data
pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga , perawat diharapkan
menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana
(Suprajitno: 2004).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan cara
sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga , diklasifikasikan dan
dianalisa (Friendman, 1998: 56).

1. Pengumpulan data
a. Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe
keluarga .
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga
inti.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber
pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.
c. Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga
1) Kebiasaan makan
Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh keluarga .
2) Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan
faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit.
3) Pengobatan tradisional
Merupakan pilihan bagi keluarga untuk menentukan pengobatan yang
diinginkan ataupun alternative pilihan yang dipilih yaitu pengobatan
tradisional.
d. Status Sosial Ekonomi
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam mengenal suatu
penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh pula terhadap pola pikir dan
kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dangan
tepat dan benar.
2) Pekerjaan dan Penghasilan
Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga dalam
melakukan pengobatan dan perawatan pada angota keluarga yang sakit salah
satunya disebabkan karena suatu penyakit. Menurut (Effendy,1998)
mengemukakan bahwa ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya
sumber-sumber yang ada pada keluarga .
e. Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga
Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini
termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang
unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga
yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat
mengakibatkan kecemasan.
f. Aktiftas
Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga dapat berpengaruh terhadap
terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga .
g. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai rumah,
penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor penyebab
terjadinya suatu penyakit.
2) Karakteristik Lingkungan
Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan.
Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat kesehatan.
h. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi
Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien adalah
berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan suatu
tekhnik diman usaha mengajak pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran
dan perasaan. Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun
non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.

2) Struktur Kekuasaan
Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi kesehatan,
kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologik.
3) Struktur peran
Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan konsisten terhadap
peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga puas atau
tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima
dan tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan ketegangan dalam
keluarga .
i. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar tidak
menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu bagi anggota
keluarga itu sendiri
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak memberikan kebebasan pada
anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi.
Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.
3) Fungsi kesehatan
Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain diluar rumah.
Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan
pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :
a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga memahami
fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi: pen gertian, tanda
dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ;
Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat
dan luasnya masalah
Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah
kesehatan.
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang
ada.
Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
c) Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan
dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat,
yang perlu dikaji adalah ;
Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangnan
perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah
kesehatan/ penyakit.
Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang
diperlukan untuk perawatan.
Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang
diperlukan memadai.
Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap
perawatan yang diperlukan
Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri
sendiri dalam keluarga
Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam
memelihara lingkungan dimasa mendatang.
Apakah keluarga mempunyai upaya penuingkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit
Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan
bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut.
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
(diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi).
Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya
perawatan dan pencegahan.
d) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
Berapa jumlah anak
Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga .
e) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan
Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat sdalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga .
j. Stress dan Koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi/stressor.
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
4) Strategi adaptasi disfungsional
5) Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
k. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
l. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
m. Pola istirahat tidur
Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami masalah
yang belum terselesaikan.
n. Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik juga
dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua anggota
keluarga . Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih
terfokuskan.
o. Koping keluarga
Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga , sedangkan koping keluarga tidak
efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga yang berkepanjangan.
p. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber
air minum yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat,
budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga
dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis
atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ketidakmampuan Koping keluarga b.d gangguan kemampuan untuk memenuhi
tanggung jawab
2. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relefan
3. Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan perawaatan rumah yang sehat.
4. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal
masalah komunikasi pada keluarga baru nikah.
C. INTEVENSI
1. ketidakmampuan Koping keluarga b.d gangguan kemampuan untuk memenuhi
tanggung jawab

a. Tujuan : Keluarga menyusun tujuan jangka panjang dan pendek untuk perubahan.
b. Criteria hasil
Menyebutkan harapan untuk diri sendiri dan keluarga
Menyebutkan sumber daya komunitas yang tersedia
c. Intervensi
Beri kesempatan pada seluruh anggota keluarga untuk menddiskusikan
penilaian mereka terhadap situasi.
Hindari saling menyalahkan tetapi fasilitasi ventilasi amarahnya
Krarifikasi perasaan anggota keluarga
Jika ada indikasi, minta anggota keluarga untuk mempertimbangkan
masalah dari perspektif anggota keluarga yang lain
Jika ada anggota keluarga yang sakit, bantu keluarga untuk mempunyai
harapan yang lebih realistis.
2. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relefan
a. Tujuan
Keluarga akan membuat pilihan berdasarkan informasi
b. Criteria hasil
Menyatakan keuntungan dan kerugian dari pilihan berkeluarga
Menceritakan mengenai ketakutan dan keprihatinan mengenai pilihan
pasangannya.
c. Intervensi
Tetapkan hubungan saling percaya yang berarti meningkatkan saling
pengertian dan perhatian
Gali apa yang timbul bila tidak mengambil keputusan
Benahi kesalahan informasi
Beri dorongan pada pasangan untuk terlibat dalam mengambil keputusan
Kolaborasi denag keluarga untuk mengklarifikasi proses pengambilan
keputusan
3. Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan perawaatan rumah yang sehat.
a. Tujuan
Keluarga mengenal masalah perawatan rumah yang menunjang kesehatan
Keluarga memutuskan untuk memelihara rumah dengan lebih baik.
b. Criteria hasil
Keluarga dapat menjelaskan rumah sehat
Menjelaskan efek perawatan rumah yang kurang baik terhadap kesehatan
keluarga
Menjelaskan penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat lingkungan rumah
yang tidak mendukung kesehatan.
c. Intervensi
Jelaskan tentang rumah sehat
Jelaskan tentang efek rumah tidak sehat terhadap kesehatan keluarga.
Jelaskan penyakit- penyakit akibat lingkungan rumah yang kurang sehat.
Motivasi keluarga untuk membuat keputusan perawatan rumah yang lebih
baik
Identifikasi sumber daya keluarga untuk meningkatkan perawatan rumah.
4. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal
masalah komunikasi pada keluarga baru nikah.
a. Tujuan
mengenal masalah komunikasi dalam keluarga
membuat keduanya saling memahani dan mengerti serta lebih bersabar
dengan keadaan yang kadang tidak memihak
b. Kriteria Hasil
Keluarga dapat memahami pentingnya berkomunisi yang baik pada pasangan
baru nikah
Membina rasa saling percaya dan lebih saling menyayangi antar suami dan
istri
Menjaga keutuhan rumah tangga dengan tidak mementingkan keegoisan
masing-masih.
c. Intervensi
Jelaskan komunikasi yang baik antara suami kepada istrinya dan sebaliknya
Jelaskan pentingnya komunikasi dalam keluarga baru nikah dan kepercayaan
sehingga tidak terjadi pertengkaran
Jelaskan keutuhan keluarga itu penting untuk tugas perkembangan kelurga
nantinya.

Anda mungkin juga menyukai