Penyimpanan bahan reagensia adalah suatu tindakan menyimpan bahan
reagensia sesuai dengan sifat reagen masing-masing, kedalam suatu wadah atau tempat yang memiliki kriteria dimana apabila reagen tersebut di simpan Pengertian didalamnya, reagen tersebut awet dan efek yang di timbulkan reagen tersebut tidak menimbulkan gejala-gejala negatif , baik didalam laboratorium maupun diluar laboratorium
Tujuan Sebagai Pedoman
SK Kepala Puskesmas Lemo Kebijakan
Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Referensi Kesehatan Masyarakat.
1. Botol gelas berwarna gelap
2. Botol gelas transparan 3. Almari asam Alat 4. Almari basa 5. Kotak logam tahan api
1. Botol gelas berwarna gelap : Botol ini digunakan untuk menyimpan
reagen yang mudah rusak bila terkena paparan sinar matahari langsung. Warna botol yang gelap ditujukan untuk menghalangi sinar matahari kontak langsung dengan reagen. Contoh H2SO4, NaOH 2. Botol gelas transparan : botol ini digunakan untuk menyimpan reagen yang berwarna dan tidak mudah rusak bila terkena paparan sinar Prosedur Tetap matahari langsung 3. Almari asam : almari yang digunakan untuk menyimpan reagen asam yang mempunyai sifat kuat dan korosif 4. Almari basa : almari yang digunakan untuk menyimpan reagen basa yang mempunyai sifat kuat dan korosif 5. Kotak logam tahan api : kotak ini digunakan untuk menyimpan reagen yang mudah terbakar, misalnya asam asetat, methanol, ethanol, ether.