PENDAHULUAN
RINGKASAN BUKU
6. Prinsip
Malcom felming mengungkapkan banyak prinsipyang harus diperhatikan dalam
menyusun desain pembelajaran.
Dari berbagai prinsip dalam desain pembelajaran, pada dasar nya prinsip-prinsip
dapat disarikan menjadi 6 prinsip yakni:
1. Kesiapan dan motivasi
2. Penggunaan alat pemusat perhatian
3. Partisipasi aktif siswa
4. Perulangan
5. Umpan balik
6. Dibatasinya materi yang tidak relevan
a. Model banathy
Model ini disajikan lebih dulu karena model banathy ini pernah populer di
indonesia pada saat berlaku nya kurikulum 1975 pada sekolah dasar dan
sekolah menengah (sd-smp-sma)
Pada waktu itu model banathy diadaptasi dan diadopsi dengan sebutan
prosedur pengembangan sistem pembelajaran(PPSI). Adalima pokok PPSI
yaitu:
1. Perumusan tujuan
2. Pengembangan alat evaluasi
3. Penentuan kegiatan pembelajaran
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran
5. Pelaksanaan KBM(gafur, 1986:28)
1. Pengertian Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi yang meliputi unsur unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan ( Hamalik, 2003 ).
Manakala kita menetapkan criteria keberhasilan pendidikan diukur dari hasil belajar
seperti menjawab soal ujian dalam mata pelajaran yang diujikan, maka kita perlu konsisten
dan tidak malu malu mengatakan bahwa tujuan pendidikan kita yang paling utama adalah
penguasaan materi pelajaran. Dengan demikian, kita perlu melatih dan membekali guru
guru kita dengan berbagai strategi yang dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguasai materi pelajaran sebanyak banyaknya.
1. Manfaat Perencanaan :
a. Melalui proses perencanaan yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang
bersifat untung untungan.
b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah.
c. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
d. Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
2. Fungsi Perencanaan
a. Fungsi Kreatif
b. Fungsi Inovatif
c. Fungsi Selektif
d. Fungsi Komunikatif
e. Fungsi Prediktif
f. Fungsi Akurasi
g. Fungsi Pencapaian Tujuan
h. Fungsi Kontrol
1. Signifikansi
2. Relevan
3. Kepastian
4. Adaptibilitas
5. Kesederhanaan
6. Prediktif
A. Hakikat Perencanaan
Kurikulum sebagai alat pendidikan tidak hanya sebagai dokumen yang siap pakai,
akan tetapi bagaimana dokumen tersebut dikembangkan pada program perencanaan dan
diimplementasikan dalam kegiatan yang lebih praktis oleh guru.
Ada beberapa program yang harus dipersiapkan guru sebagai proses penerjemahan
kurikulum, yakni sebagai berikut :
Desain sebagai proses pemecahan masalah. Tujuan sebuah desain adalah untuk
mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah
informasi yang tersedia. Dengan demikian, suatu desain muncul karena kebutuhan manusia
untuk memecahkan masalah suatu persoalan. Mendesain pembelajaran harus diawali dengan
studi kebutuhan, sebab berkenaan dengan upaya untuk memecahkan persoalan yang berkaitan
dengan proses pembelajaran siswa dalam mempelajari suatu bahan atau materi pembelajaran.
Banyak model desain pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli, di antaranya
sebagai berikut :
1. Model Kemp
2. Model Banathy
3. Model Dick and Cery
4. Model PPSI ( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional )
3.1.5 Bab 5 Model Desain Sistem Pembelajaran Berorientasi Pencapaian Kompetensi ( DSI
PK )
A. Latar Belakang
Pertama, lahirnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; TAP MPR
No. IV/MPR/1999 tentang Arah Kebijakan Pendidikan Di Masa Depan; UU No. 25 Tahun
2000 tentang Kewenangan Pemerintahan dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom;
serta lahirnya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
B. Model DSI PK
1. Model DSI PK adalah model desain yang sederhana dengan tahapan yang jelas dan
bersifat praktis.
2. Model Desain secara jelas menggambarkan langkah langkah yang harus ditempuh.
3. Model Desain merupakan pengembangan dari analisis kebutuhan.
4. Model Desain ditekankan kepada penguasaan kompetensi sebagai hasil belajar yang
dapat diukur.
Secara umum, ada dua jenis analisis kebutuhan, yakni kebutuhan akademis dan
kebutuhan nonakademis :
Kompetensi tujuan memiliki fungsi yang sangat penting dalam system pembelajaran.
Dengan demikian, sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Tujuan merupakan pengikat segala aktivitas guru dan siswa. Oleh karena itu,
merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang
sebuah perencanaan program pembelajaran.
Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai
tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur.
Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN ) adalah tujuan yang bersifat paling umum dan
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan, artinya
setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus dapat membentuk manusia yang sesuai
dengan rumusan itu, baik pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal,
informal, maupun nonformal. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk
perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang
dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang undang. TPN merupakan sumber dan
pedoman dalam usaha penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan pembelajaran merupakan kemampuan yang harus dimiliki anak didik setelah
mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu pula. Ada dua jenis tujuan
pembelajaran, yakni tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Bentuk
perilaku yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran umum biasanya perilaku yang masih
bersifat umum, yakni bentuk perilaku yang belum operasional sehingga tidak dapat
diobservasi pada waktu setelah proses pembelajaran berakhir, sedangkan bentuk perilaku
dalam tujuan pembelajaran khusus, merupakan perilaku yang dapat diuji atau diobservasi
keberhasilannya setelah proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat beberapa aspek dalam setiap kompetensi sebagai tujuan yang ingin dicapai,
yaitu :
1. Kompetensi Lulusan
2. Kompetensi Standar
3. Kompetensi Dasar
Bahan atau materi pelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang
harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar
kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pelajaran
merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pengajaran yang
berpusat pada materi pelajaran, materi pelajaran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran.
Sumber materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dapat
dikategorikan sebagai berikut :
Beberapa pertimbangan teknis dalam mengemas isi atau materi pelajaran menjadi
bahan belajar diantaranya adalah :
Proses memberikan pengalaman belajar pada siswa terdiri atas beberapa tahap, yaitu
sebagai berikut :
1. Tahap Prainstruksional
2. Tahap Instruksional
3. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam pengembangan pengalaman
belajar, yaitu sebagai berikut :
Strategi berbeda dengan metode, strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk
mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan dalam melaksanakan
strategi.
Media merupakan bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan,
akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber balajar atau juga berupa kegiatan
semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi dan lain sebagainya yang dikondisikan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah
keterampilan.
Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, di mana guru berperan
sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirmkan oleh guru
berupa isi atau materi pelajaran yang dituangkan ke dalam symbol symbol komunikasi baik
verbal maupun nonverbal.
1. Media audiovisual gerak seperti film suara, pita video, film TV.
2. Media audiovisual diam seperti film rangkai suara.
3. Audio semigerak seperti tulisan jauh bersuara.
4. Media visual bergerak seperti film bisu.
5. Media visual diam seperti halaman cetak, foto, slide bisu.
6. Media audio seperti radio, telepon, pita audio.
7. Media cetak seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.
1. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran
2. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
4. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektifitas dan efisiensi.
5. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
1. Pesan
2. Orang
3. Bahan
4. Alat
5. Teknik
6. Latar
Dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dapat dibedakan menjadi tes tulisan, tes lisan,
dan tes perbuatan.
C. Evaluasi Pembelajaran
D. Ujian Nasional
1. Perkembangan Motorik
2. Perkembangan Kognitif
3. Perkembangan Sosial dan Moral