Anda di halaman 1dari 5

SOAL

1. Sebutkan dan jelaskan unsure-unsur pengelola proyek!


2. Apa saja ciri-ciri organisasi proyek!
3. Sebutkan dan jelaskan hubungan antarunsur pengelola proyek!
4. Sebutkan dan jelaskan apa saja manajemen pelaksanaan proyek di
lapangan!
5. Sebutkan dan jelaskan mengenai tujuan Manajemen Konstrusi!

JAWABAN
1. a. Pemilik Proyek
Disebut juga sebagai owner atau pemberi tugas adalah suatu badan
usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang memiliki,
memberikan pekerjaan serta membiayai suatu proyek dalam proses
pembangunan suatu bangunan.
b. Konsultan Quantity Surveyor (QS)
Konsultan QS ini ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai orang atau
badan yang mengatur biaya, waktu, kontrak untu pekerjaan dalam proyek
serta bernegosiasi. Alasan untuk menggunakan QS sendiri ini karena owner
tidak mempunyai suatu badan atau orang yang dapat mengatur pendanaan.
c. Konsultan Perencana
Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang
merencanakan suatu rencana dalam perencanaan struktur, arsitektur, dan
mekanikal/elektrikal, dengan ketentuan yang diinginkan sesuai dengan
kemauan pemilik proyek. Tugas dari konsultan perencana adalah:
d. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah organisasi atau perorangan yang bersifat
multidisiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik proyek (owner).
Pengawas harus mampu bekerja sama dengan konsultan perencana dalam
suatu proyek.

e. Kontraktor Pelaksana
Adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam bidang
pelaksanaan pemborongan. Kontraktor dapat berupa perseorangan ataupun
badan hukum, baik pemerintah maupun swasta yang telah ditetapkan dari
pemilik proyek serta telah menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK).
Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja
(bestek), rencana kerja, dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun
sebelumnya.

2. Organisasi proyek yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


a. Terjadi hubungan yang harmonis dalam kerja sama
b. Terjadi kerja sama berdasarkan hak, kewajiban, dan tanggung jawab
masing-masing unsur pengelola proyek

3. 1. Owner dengan Konsultan QS (Quantity Surveyor)


Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan
kontraktor ataupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan
penyedia jasa untuk mencapai kesepakatan sehinggan dibuat kontrak kerja
yang berisi biaya waktu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

2. Owner dengan Konsultan Perencana


Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk
merencanakan dan mendesai bangunan secara keseluruhan sehingga
konsultan perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut
kepada owner dan dapat merencanakan bangunan sesuai dengan yang
diinginkan oleh owner.

3. Owner dengan Kontraktor


Ada ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban
melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan
serta harus mampu mempertanggungjawabkannnya kepada owner.
Sebaliknya, owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang
tertera dalam dokumen kontrak kepada kontraktor agar proyek berjalan
lancer sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan kedua belah
pihak. Koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu seali, terutama jika
terdapat perubahan rencana, baik bermula dari owner maupun sebaliknya.

4. Kontraktor dengan Konsultan Perencana


Kontraktor wajib melaksanakan pembangunan proyek tersebut dengan
mengacu pada desain rencana yang dibuat oleh konsultan perencana. Jika
terjadi hal-hal yang akan mengubah perencanaan, dikonsultasikan kepada
konsultan perencana.

4. Langkah-langkah yang diambil sebelum dan pada saat dilaksanakan hingga


pembayaran adalah sebagai berikut.
1. Perizinan
Perizinan merupakan pengajuan/permintaan izin untuk
melaksanakan pekerjaan yang sudah siap untuk dikerjakan, baik
kesiapan alat, bahan maupun tenaga kerja. Jika kesiapan telah
memenuhi syarat yang telah ditentukan, ownr dapat menyetujui
pekerjaan tersebut untuk dilaksanakan.

2. Pelaksanaan
Menuntut pemahaman terhadap pekerjaan yang akan datang
ataupun yang sedang dilaksanakan untuk menghindari kesalahan
pengerjaan. Untuk itu, pelaksana diharapkan memahmi gambar-
gambar konstruksi perencanaan dengan baik dan menggunakan
metode yang tepat dalam pelaksanaa pekerjaan.

3. Pengawasan
Dalam pelaksanaa pekerjaan, pengawasan yang cermat wajib
dilaksanakan untuk menjamin keberhasilan suatu proyek. Dengan
pengawasan yang baik dapat dihindari kesalahan-kesalahan yang
merugikan. Dalam hal ini, pengawasan dilakukan oleh konsultan
pengawas sebagai pengawas dan pengendali proyek.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian proyek dilakukan dengan pengawasan dan
pemantauan langsung selama masa pelakasanaan proyek melalui rapat
koordinasi dengan tujuan mengoptimalkan kerja seluruh unsure yang
terlibat dalam proyek. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
berikut.
a. Time Scheduling
Time Scheduling merupakan uraian pekerjaan dari awal hingga
akhir pekerjaan secara global. Time Scheduling disusun berdasarkan
urutan langkah-langkah kerja dengan network planning.

b. Pelaporan
Pelaporan adalah kegiatan yang telah dilaksanakan yang
meliputi jenis pekerjaan yang dilakukan, kuantitas atau volume
pekerjaan, serta hal-hal yang bersifat non-teknis, seperti keadaan
cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan.

Pelaporan dapat dibedakan menjadi tiga bagian berikut:


1) Laporan harian (Daily Report)
Laporan harian ini dibuat setiap hari secara tertulis dengan
ditandatangani oleh pihak kontraktor utama dan pihak dari
konsultan pengawas.
2) Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan mingguan bertujuan untuk memperoleh gambaran
kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dalam satu minggu, yang
disusun dalam laporan harian selama satu minggu. Pada laporan
ini, pihak kontraktor diwajibkan melakukan pemotretan yang
menggambarkan setiap tahap kemajuan pekrjaan.

3) Laporan Bulanan (Monthly Report)


Laporan bulanan ini pada prinsipnya sama dengan laporan
mingguan, yaitu memberikan gambaran untuk kemajuan
pelaksanaan proyek selama satu bulan, baik dari segi teknis,
dana maupun manjerial. Untuk itu, dibuat rekapitulasi laporan
harian ataupun laporan mingguan dengan dilengkapi data-data
foto selama pelaksanaan pekerjaan selama sebulan. Laporan
bulanan dibuat oleh kontraktor utama dan diberikan kepada
konsultan pengawas dan pemilik proyek.

c. Gambar Kerja
Rencana gambar kerja yang telah dibuat masih perlu dijelaskan
dengan gambar dan detail agar memudahkan pelaksanaannya dan
menghindari kesalahan serta memperlancar jalnnya pelaksanaan
pekerjaan.

d. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi idealnya diadakan stiap seminggu sekali. Rapat ini
dihadiri oleh berbagai perwakilan dari kontrakto pelaksana, konsultan
perencana, konsultan pengawas, dan pemilik proyek.

5. Tujuan manajemen konstruksi (MK) adalah mengelola fungsi manajemen


atau mengatur pelaksanaa pembangunan sedmikin rupa sehingga diperoleh
hasil optimal sesuai dengan persyaratan untuk keperluan pencapaian tujuan
ini.

Anda mungkin juga menyukai