Anda di halaman 1dari 18

FISIKA RADIASI

MENGANALISIS APLIKASI RADIASI DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN

Ahmad Kasasi
14034025/2014

Dosen : Drs. Masril, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
SUMBER :

http://artikel.staff.uns.ac.id/2008/11/18/aplikasi-nuklir-di-bidang-kesehatan/
https://areknerut.wordpress.com/2012/12/09/pemanfaatan-teknologi-nuklir/
http://rizkioktav.blogspot.co.id/2015/02/aplikasi-teknik-nuklir.html
https://areknerut.wordpress.com/2012/12/09/pemanfaatan-teknologi-nuklir/
http://tech.dbagus.com/manfaat-teknologi-nuklir-dalam-berbagai-bidang
http://www.tatanusa.co.id/nonkuhp/1997UU10.pdf
http://www.minerba.esdm.go.id/library/sijh/UU%2010%20Tahun%2097_%20Nuklir.pdf
http://masudahkusuma.blogspot.co.id/2012/12/pemanfaatan-teknologi-nuklir.html
KESIMPULAN :

1. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Fisika

Radioisotop untuk diagnosa penyakit memanfaatkan instrumen yang disebut


dengan Pesawat Gamma Kamera atau SPECT (Single Photon Emission Computed
Thomography). Sedangkan aplikasi untuk terapi sumber radioisotop terbuka ini seringkali
para pakar menyebutnya sebagai Endoradio terapi.Rutherford dan Teknologi Pemercepat
Radioisotop Penemuan Rutherford memberikan jalan pada munculnya teknologi
pemercepat radioisotop, sehingga J Lawrence dapat menggunakan Siklotron Berkeley
dapat memproduksi P-32, yang merupakan radioisotop artifisial pertama yang digunakan
untuk pengobatan leukimia.
Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan
radiasi gamma atau sinar-x.
Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat
pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker.
2. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Kimia

1. TEKNIK PERUNUT

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi


kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam
karboksilat dan alkohol.

2. PENGGUNAAN ISOTOP DALAM BIDANG KIMIA ANALISIS

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur


kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut :
a. Analisis Pengeceran Isotop
b. Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
3. MEMPELAJARI MEKANISME REAKSI KIMIA
Dalam bidang kimia, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme
reaksi kimia, misalnya radioisotop oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari
mekanisme reaksi esterifikasi.
3. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Biologi

Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan:

a. untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis,

b. untuk pengukuran Usia Bahan Organik,

c. Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.

d. Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap

perkembangan tumbuhan.

e. Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.

f. Mempelajari kesetimbangan dinamis.

g. Mempelajari reaksi pengeseran

4. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Industri

Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan

digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di perut

bumi. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah banyak digunakan, misalnya untuk

sterilisasi, pengujian kualitas bahan, konstruksi, dan banyak lagi.

a. Pemeriksaan tanpa merusak.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau

sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan sifat

bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan

makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau
ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan

lebih hitam.

b. Mengontrol ketebalan bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam

dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi

yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi

dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas

radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur

penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

c. Pengawetan bahan

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-

barang seni dan lain-lain. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan

makanan melalui dua cara:

d. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica,

ketumbar, dan kemimiri.

e. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak

dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.

1) Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil.

2) Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja .

f. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Hidrologi

a. Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur

Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air.

b. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah


Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya

digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop

Na-24 ini dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan

alat pencacah radioaktif Geiger Counter..

g. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Kedokteran

Teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, baik untuk diagnosa maupun

untuk pengobatan atau terapi. Diantaranya:

1. Radiasi dari isotop radioaktif cobalt, dengan menggunakan radiasi ini pada dosis

tertentu terhadap sel-sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak

begitu terpengaruh selama pengobatan.

2. Sinar X untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan pembedahan,

3. Pesawat gamma kamera, renograf-prototipe yang berguna untuk diagnosis fungsi

ginjal,

4. Pesawat sinar X-prototipe yang berguna sebagai diagnosis anatomi organ tubuh,

5. Thyroid uptake-prototipe untuk uji tangkap gondok,

6. Brachterapi yang digunakan sebagai terapi kanker rahim, pemeriksaan jantung

koroner, dan mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan.

7. Radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi .dan Brakiterapi,

Radioisotop ini selain digunakan untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini juga telah

banyak digunakan untuk keperluan Gamma Knife, sebagai suatu cara lain pengobatan

kanker yang berlokasi di kepala.


8. Generator radioisotop-pun dengan generator ini masalah-masalah faktor produksi

ulang, waktu, dan jarak terhadap tempat yang memproduksi radioisotop, selain juga

mengurangi dosis yang diterima oleh pasien.

9. Teknologi Nuklir untuk Pemandulan Vektor Malaria. Salah satu cara pemandulan

nyamuk/vektor adalah dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan pada salah satu

stadium perkembangannya. Radiasi untuk pemandulan ini dapat menggunakan sinar

gamma, sinar X atau neutron.

h. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Farmasi

Aplikasi pada bidang farmasi dengan menggunakan teknologi umumnya dapat

dibedakan menjadi dua yaitu diagnosa dan terapi radiasi. Sinar X contohnya yang di gunakan

untuk perawatan bagi pasien yang menderita kanker.

Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril. Banyak

di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan dengan uap air

panas atau dipanaskan.

i. Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Pertanian

Dibidang pertanian, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk mendapatkan varitas tanaman

yang unggul seperti varitas padi dan kedelai melalui tehnik irradiasi. Di antara manfaat dari

teknologi nuklir adalah pengurangan penggunaan pupuk buatan serta pendayagunaan dan

peningkatan produktivitas lahan, pengendalian hama tanaman

.
PEMBAHASAN

Beberapa pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan ke


dalam berbagai bidang, antara lain sebagai berikut.
A. Bidang Peternakan

Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan

pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak

ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh

para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.

Hal ini menyebabkan ternak yang diberi formula tersebut bisa lebih cepat perkembangannya

gemuk dan bobotnya bertambah, meningkatkan kualitas dan produksi susu ternak, dan

mempercepat reproduksi.

Dibidang peternakan, teknologi nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin

untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit,

dan lain sebagainya.

Teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang kesehatan ternak, bermanfaat antara lain

untuk melemahkan patogenisitas penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan cacing. Para

ilmuwan juga telah berhasil menemukan pemanfaatan radiasi telah membuat radiovaksin dan

pengawetan produk ternak. Radiovaksin adalah teknik pembuatan vaksin dengan cara iradiasi.

Melalui vaksin ini, kekebalan atau antibodi ternak dalam melawan penyakit dapat ditingkatkan.

Dalam usaha perbaikan genetik hewan ternak pun, energi nuklir dapat dimanfaatkan.

B. Bidang Pertanian
Dibidang pertanian, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk mendapatkan varitas tanaman

yang unggul seperti varitas padi dan kedelai melalui tehnik irradiasi. Pusat Aplikasi Isotop dan

Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul yang baru dengan cara mutasi oleh

imbas radiasi, seperti varietas padi untuk dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang

hijau. Sebagai contoh, dulu produksi padi sawah hanya 4 5 ton perhektar, namun dengan

varietas unggul hasil mutasi radiasi, maka produktivitas panen bisa ditingkatkan menjadi 7-11

ton perhektar.

Di antara manfaat dari teknologi nuklir adalah pengurangan penggunaan pupuk buatan

serta pendayagunaan dan peningkatan produktivitas lahan, pengendalian hama tanaman.

C. Bidang Kedokteran

Teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, baik untuk diagnosa maupun untuk

pengobatan atau terapi.

Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-

sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu terpengaruh selama

pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan pembedahan,

para dokter biasanya menggunakan sinar-X. Selain itu, kedokteran nuklir juga mampu

mendeteksi adanya kekambuhan penyakit kanker.

Sejak puluhan tahun lalu, berbagai rumah sakit nasional telah memanfaatkan radioisotope

produksi dalam negeri guna keperluan diagnosa atau pun terapi aneka macam penyakit.

Bidang kedokteran telah mengambil manfaat dari teknik nuklir seperti pemeriksaan medik

dengan menggunakan pesawat gamma kamera, renograf-prototipe yang berguna untuk diagnosis

fungsi ginjal, pesawat sinar X-prototipe yang berguna sebagai diagnosis anatomi organ tubuh,

Thyroid uptake-prototipe untuk uji tangkap gondok, dan brachterapi yang digunakan sebagai
terapi kanker rahim, pemeriksaan jantung koroner, dan mendeteksi pendarahan pada saluran

pencernaan.

Selain untuk Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi,

meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137 sudah tidak

direkomendasikan lagi untuk digunakan. Meskipun pada dekade belakangan ini jumlah pesawat

teleterapi Co-60 mulai menurun digantikan dengan akselerator medik. Radioisotop tersebut

selain digunakan untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini juga telah banyak digunakan untuk

keperluan Gamma Knife, sebagai suatu cara lain pengobatan kanker yang berlokasi di kepala.

Generator radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop

untuk kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan pemanfaatan

generator Mo-99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi nuklir untuk kesehatan dan

farmasi. Dengan generator ini masalah-masalah faktor produksi ulang, waktu, dan jarak terhadap

tempat yang memproduksi radioisotop, selain juga mengurangi dosis yang diterima oleh pasien.

Teknologi Nuklir untuk Pemandulan Vektor Malaria. Salah satu cara pemandulan

nyamuk/vektor adalah dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan pada salah satu stadium

perkembangannya. Radiasi untuk pemandulan ini dapat menggunakan sinar gamma, sinar X atau

neutron.

Kemampuan lainnya adalah menentukan lokasi kelainan pada keadaan di mana kadar

petanda tumor dalam darah meningkat. Manfaat lain dari teknik kedokteran nuklir adalah dapat

digunakan untuk memantau fungsi organ dan mendeteksi kerusakan yang ditimbulkan oleh

pengobatan, misalnya memantau fungsi jantung penderita yang mendapat perawatan kemoterapi.

Selain itu, pencitraan tulang menggunakan teknik kedokteran nuklir merupakan cara untuk
mendeteksi penyebaran kanker ke tulang. Metode yang sama juga digunakan juga untuk

memantau. teknologi nuklir juga sangat membantu dalam penyembuhan penyakit jantung.

Teknologi nuklit memiliki kemampuan dalam mendiagnosis dan menentukan prognosis penyakit

jantung koroner. Secara umum teknik kedokteran nuklir dalam bidang kardiologi (penyakit

jantung) menggunakan kamera gamma yang dapat digunakan untuk menilai fungsi jantung

secara kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, dapat pula dilakukan penilaian fungsi jantung secara

global maupun regional. Selain itu, untuk memindai paru-paru dan menilai masalah pernapasan.

D. Bidang Energi

Penggunaan yang paling signifikan adalah reaktor nuklir sebagai sumber energi untuk

pembangkitan tenaga listrik dan untuk kekuasaan di beberapa kapal-kapal. Hal ini biasanya

dilakukan dengan metode yang melibatkan menggunakan panas dari reaksi nuklir untuk tenaga

turbin uap. Dibidang energi, tenaga nuklir telah dimanfaatkan secara besar-besaran untuk

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan langsung reaktor

nuklir untuk transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung dengan produksi Hidrogen dari

kelebihan panas reaktor nuklir, yang nantinya hidrogen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai

bahan bakar.

Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan tekendali dari

reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan energi

listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu

digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini

digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.


Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang dihasilkan di seluruh dunia

(data tahun 2004) dan digunakan untuk menggerakkankapal induk,kapal pemecah es, dan kapal

selam nuklir.

E. Bidang Biologis

Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi

fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18). Keduanya dapat

digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari H2O) yang akan

membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis (Sutresna,

2007 dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

a) Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen

dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan

sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai

pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14

yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai

15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme

hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan

yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu

paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

b) Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut

Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.


Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap

perkembangan tumbuhan.

Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.

Mempelajari kesetimbangan dinamis.

Mempelajari reaksi pengeseran.

F. Bidang Pangan

Dengan dosis radiasi tertentu bakteri dan salmonela yang ada pada produk makanan dan

minuman itu bisa dimatikan, sehingga kondisi makanan tetap segar dan utuh, dan juga tidak ada

efek samping.

Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi pengion yang

ditujukan untuk menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang

diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, sinar X,

dan elektron yang dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan

proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan

peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan (penyinaran dengan

radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat teknis.

G. Bidang Arkeologi

Menentukan umur fosil dengan C-14. Radioisotop memiliki peran yang masih sulit

digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia

sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih

hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di

atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm (
disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut

masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak

terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang

memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat

diketahui dari kandungan karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat

diketahui dia telah berusia 5730 tahun.

H. Bidang Hidrologi

a) Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur

Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop natrium-

24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini dilarutkan

ke dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak tertentu, intensitas

radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat

diketahui.

b) Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah

Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya

digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini

dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencacah

radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung

radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan tanah di atas pipa air diperiksa

dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran.

Radioisotop juga dapat digunakan untuk menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan

rangka pesawat.
I. Bidang Pertambangan

Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada pertambangan

minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan. Pada pengeboran

minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat diambil dengan

memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau tidak cukup, diperlukan

tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya. Penambahan tekanan ini dapat

dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak dengan air yang dikenal dengan flooding.

Air disuntikkan ke dalamnya melalui pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini

perlu kepastian bahwa air yang dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke

cekungan minyak yang dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop

kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek hexacyanocobaltate merupakan

solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan air suntikan sehingga arah gerakan air

tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan radioisotop kobal tersebut. Radiosotop

kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong

Tangerang dan siap untuk didayagunakan.

Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah

dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-

sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang

sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh

dengan cara ini.

J. Bidang Industri
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan

digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di perut

bumi. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah banyak digunakan, misalnya untuk

sterilisasi, pengujian kualitas bahan, konstruksi, dan banyak lagi.

a) Pemeriksaan tanpa merusak.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan

las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal

bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari

gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga

didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.

b) Mengontrol ketebalan bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat

dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan

bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat

penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan

berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat

dipertahankan.

c) Pengawetan bahan

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-

barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah

struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis

makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.

Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica,

ketumbar, dan kemimiri.

Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak

dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.

d) Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil.

e) Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja

Dibidang industri, Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic Control System

(NCS) telah dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan atau kelainan pada sistem kerja

alat industri. DSC dan NSC akan secara otomatis melakukan pengendalian jika terdapat ada

kelainan dalam operasi terutama dalam sistem produksi.

K. Bidang Lain

Nuklir juga ternyata bisa dipakai untuk mengukur unsur serta kandungan partikel yang

bertebaran di udara.

Di zaman ini, pencarian air di bawah tanah dan menawarkan air asin, juga dilakukan

dengan menggunakan teknologi nuklir.

Kalau pemanfaatan iptek nuklir di Indonesia pada awal 1970 lebih ditekankan untuk

mencari kebocoran air dari berbagai dam, mengukur debit air sungai, dan sebagainya, pada

akhir-akhir ini pemanfaatan iptek nuklit digunakan untuk mencari sumber air tanah dalam yang

akan digunakan sebagai sumber air di daerah sulit air.

Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan. Teknologi nuklir digunakan untuk

mengukur kelembaban dan kepadatan tanah, aspal, dan beton. Pemanfaatan teknologi nuklir juga

digunakan untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk
menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk

menentukan ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di Indonesia yang telah

memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya.

Anda mungkin juga menyukai