1. Definisi
Kardiak sirosis merupakan suatu keadaan kronis pada hati yang ditandai
dengan fibrosis hati yang mengakibatkan perubahan struktur hati dan hilangnya
sebagian fungsi hati yang merupakan komplikasi dari gagal jantung kanan yang
berlangsung lama. tanda dan gejala kongestif jantung terlihat dominan pada kelainan
ini. Tidak seperti sirosis hepatis primer yang disebebakan oleh alcoholic atau
hepatitis, tatalaksana yang dilakukan hanya untuk mengatasi kegagalan jantung yang
terjadi.
2. Patofisiologi
gagal jantung
peningkatan
cardiac output
tekanan di
menurun
atrium kanan
peningkatan
blood flow
tekanan vena
hepar menurun
hepatik
zona 3 nekrosis
zona 3 retikulin
kolaps dan
fibrosis
kardiak sirosis
3. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis kardiak sirosis disebabkan oleh hipertensi portal atau akibat
penyakit jantung kongestif. Pada kongestif kronik, terjadi hipoksia jaringan yang
menghambat regenerasi hepatoseluler dan membentuk jaringan fibrosis yang akan
mengarah ke kardiak sirosis.
Manifestasi klinis yang muncul dapat beruba ikterik ringan, rasa tidak nyaman
pada perut kanan atas, progressif dipsnea, ortopnea, paroxyxymal nokturnal dipsnea,
edema, nokturia, fatigue, anoreksia, mual, muntah, ansietas, dan palpitasi. Pada
pemeriksan fisik dapat ditemukan peningkatan tekanan vena jugularis dan murmur
jantung yang dapat membantu membedakan kardiak sirosis dengan sirosis hepatis
primer. Pada pemeriksaan fisik dapat juga ditemukan hepatomegali yang kadang
masif, spleenomegali, asites dan edema. Edema yang muncul lebih tipikal pada daerah
perifer termasuk ekstremitas bawah dan dapat berkembang menjadi edema anasarka
terutama pada kasus gagal jantung yang tidak mendapatkan tatalaksana. Edema yang
muncul dapat disertai oleh adanya pigmentasi, indurasi, dan selulitis. Hepatomegali
dikarenakan peningkatan tekanan hidrostatik pada vena hepatik dan peritoneal venous
drainage system yang dapat disertai munculnya asites. Kehilangan protein enteropati
yang kemudian menurunkan tekanan onkotik plasma juga dapat menyebabkan asites
memburuk. Pada pemeriksaan jantung, dapat ditemukan abnormalitas yang
berhubungan dengan gagal jantung kanan yaitu bunyi jantung tambahan S3 dan S4.
Bunyi jantung S3 muncul berhubungan gagal jantung kanan. Bunyi jantung S4
muncul karena kontraksi atrium kanan. Holosistolik, high-pitch, dan murmur dapat
terdengar pada insufisiensi trikuspid yang berhubungan dengan dilatasi ventrikel
kanan atau gagal jantung kanan. Namun pada dilatasi ventrikel kanan yang lebih
berat, murmur yang terdengar lebih keras saat inspirasi dan menurun pada ekspirasi.
Tanda-tanda hipertensi pulmonal dapat muncul meliputi closely split S2. Pada
pemeriksaan paru dapat terdengar bunyi vesikuler melemah yang dikarenakan efusi
pleura.
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. Pemeriksaan Radiologi
Biopsi hati dilakukan untuk menegakkan diagnosis kardiak sirosis. Pada biopsi
hati dapat ditemukan nutmeg liver, dimana penampakan hati pada congestive
hepatology merupakan 2 area yaitu area kontras berwarna merah yang disebabkan
sinusoidal congestion dan perdarahan pada area nekrosis di sekeliling vena hepatika
yang membesar, serta area berwarna kekuningan yang merupakan area hati normal
yang mengalami perlemakan atau fatty liver tissue.
6. Tatalaksana
Diet yang disarankan yaitu pembatasan asupan garam yang digunakan untuk
managemen jangka panjang. Target asupan garam perhari adalah kurang dari 2gr/hari.
7. Prognosis
1. Asdie H Ahmad. Harrison prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Vol.1. Ed.13. Jakarta
: EGC, 1999. Hal 217
2. Rubenstein D, et all. Lecture notes : kedokteran klinis. Ed.6. Jakarta : Erlangga, 2005.
Hal. 313
3. Ren Xiushui(Mike). Cardiac cirrhosis and congestive hepatophaty. Emedicine, 2th
March 2012. Tersedia di http;//emedicine.medscape.com/article/151792-overview
Diakses tanggal 25 maret 2014
4. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alvi I, Simadibrata MK, Setiati S (eds). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Ed.5. Jilid 2. Jakarta; Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Indonesia. 2009. Hal.1588