Ipi111764 PDF
Ipi111764 PDF
Abstrak
Seiring terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang sangat signifikan di mana dengan
bertambahnya jumlah penduduk maka akan terjadi peningkatan kebutuhan akan barang dan jasa.
Pencucian pakaian dan alat rumah tangga lainnya (laundry) merupakan salah satu usaha yang
sedang menjamur khususnya di Kota Pontianak. Pada dasarnya, jasa laundry tidak memiliki sistem
pengolahan limbah untuk menangani limbah cair yang dihasilkan dari proses laundry. Oleh karena
itu, diperlukan suatu metode pengolahan limbah yang relatif murah dan cukup efisien. Salah
satunya dengan menggunakan reaktor biosand filter dan reaktor activated carbon. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efisiensi penurunan konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand)
pada limbah cair laundry dan mengetahui variasi media yang paling efektif dengan menggunakan
reaktor biosand filter dan activated carbon. Pada penelitian ini, dimensi reaktor yang digunakan
adalah 3030100 cm3 untuk unit biosand filter, sedangkan untuk unit activated carbon dimensi
reaktor yang digunakan adalah 151570 cm3. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pasir halus 0,25 mm, pasir kasar 0,85 mm, kerikil 6,3 mm dan karbon aktif berbentuk granular.
Pengambilan sampel dilakukan pada tujuh titik setiap 2 hari sekali selama 8 hari. Penurunan
konsentrasi tertinggi terdapat pada reaktor biosand filter dengan variasi ketinggian media 35 : 20:
15 dengan efisiensi rata-rata sebesar 67,54%. Sedangkan untuk reaktor activated carbon, efisiensi
penurunan konsentrasi COD berkisar antara 81,65% sampai dengan 89,21%. Hal ini dikarenakan
adanya proses biokimia, filtrasi, aerasi dan adsorpsi pada biosand filter dan activated carbon.
Kata-kata kunci: COD (Chemical Oxygen Demand), biosand filter, activated carbon, efisiensi
59
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 13 NOMOR 1 JUNI 2013
bergerak di bidang jasa yang sedang teknologi ini sesuai untuk pengolahan air
menjamur khususnya di Kota Pontianak. bersih. Reaktor Biosand Filter (BSF)
Di sisi lain, dengan adanya kehadiran dapat menurunkan Escherichia coli
laundry ini dapat membawa manfaat hingga 80% dan COD hingga 60%. BSF
yang cukup besar bagi perekonomian juga telah terbukti efektif dalam
dengan mengurangi jumlah pengang- menghapus patogen, parasit, kekeruhan
guran serta dapat meningkatkan taraf dan logam. Serta dapat menghapus
hidup masyarakat sekitar. Akan tetapi, hingga 90% dari virus, dan parasit dan
usaha laundry juga memiliki dampak 0,75% dari besi dan mangan (Kubare dan
negatif yaitu adanya timbulan limbah Haarhoff, 2010). Reaktor activated
yang dihasilkan oleh sisa proses laundry carbon dapat menurunkan kadar phospat
sehingga berpotensi untuk menimbulkan hingga 50% (Wardhana, dkk ,2009).
pencemaran terhadap lingkungan teruta- Karena itu, pada penelitian ini Reaktor
ma pada badan air. Meningkatnya jumlah Biosand Filter dilanjutkan dengan
industri laundry akan mengakibatkan Reaktor Activated Carbon dapat
meningkatnya penggunaan deterjen. sekiranya diaplikasikan untuk mengolah
air limbah laundry, sehingga diharapkan
Dengan memperhatikan permasalahan di dapat menurunkan kadar zat pencemar
atas maka diperlukan suatu teknologi yang ada di dalamnya agar kerusakan
alternatif yang dapat mereduksi tingkat lingkungan yang merugikan dapat
bahaya yang ditimbulkan oleh limbah dicegah. Dalam hal ini, telah terbukti
pencucian pakaian dan alat rumah tangga bahwa air limbah laundry mempunyai
(laundry). Salah satu teknologi alternatif kecenderungan untuk mencemari
yang dapat digunakan ialah biosand filter lingkungan yang cukup tinggi.
dan karbon aktif. Biosand filter me-
rupakan suatu proses penyaringan atau 2. TINJAUAN PUSTAKA
penjernihan air limbah domestik di mana
limbah yang akan diolah dilewatkan pada 2.1 Pengolahan Air Limbah
suatu media proses dengan kecepatan
rendah yang dipengaruhi oleh diameter Teknologi pengolahan limbah cair adalah
media dan keberadaan lapisan biofilm salah satu alat untuk memisahkan,
yang tertanam di atasnya. Keuntungan menghilangkan dan atau mengurangi
teknologi ini selain murah, membutuhkan unsur pencemar dalam limbah (Ginting,
sedikit pemeliharaan dan beroperasi 2007). Sebagaimana halnya teknologi
secara gravitasi. proses produksi yang terdiri dari berbagai
macam jenis, demikian juga halnya
Karbon aktif sangat efektif dalam dengan teknologi pengolahan limbah.
mereduksi bahan-bahan organik seperti, Walaupun sama-sama limbah cair, karena
polycyclic aromatic hydrocarbons, bukan berasal dari limbah produksi
surfactants, cationic polymers, aromatic dengan bahan baku yang sama maka
hydrocarbons, aldehydes dan lainnya. teknologi pengolahannya jelas berbeda.
Berdasarkan penelitian sebelumnya,
60
Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Menggunakan Biosand Filter dan Activated Carbon
(Anggi Rizkia Utami)
Limbah pada konsentrasi tertentu dengan Menurut Droste dalam Sukawati (2008)
melewati batas yang ditetapkan akan umumnya bakteri merupakan mikro-
menimbulkan pencemaran dan dapat organisme utama dalam proses pengo-
mempengaruhi kondisi lingkungan. Oleh lahan biologi. Karakteristik mikroorga-
sebab itu, diperlukan pengolahan limbah nisme beragam dan kebutuhan
cair yang bertujuan untuk menghilangkan lingkungan yang sederhana membuat
atau menyisihkan kontaminan. Konta- mikroorganisme dapat bertahan pada
minan dapat berupa senyawa organik lingkungan air limbah. Perlu diperhati-
yang dinyatakan oleh nilai BOD, COD, kan bahwa mikroorganisme lain juga
nutrient, senyawa toksik, mikroorganisme dapat ditemukan pada lingkungan
patogen, partikel non-biodegradable, pengolahan air limbah namun
padatan tersuspensi maupun terlarut peranannya dalam oksidasi materi
(Metcalf dan Eddy, 2003). organik relatif kecil.
Pengolahan air limbah secara biologi Teknik aerasi pada proses aerob
merupakan suatu cara pengolahan yang dilakukan untuk penambahan penyediaan
diarahkan untuk menurunkan substrat udara di mana bakteri aerob akan
tertentu yang terkandung dalam air memakan bahan organik di dalam air
limbah dengan memanfaatkan aktivitas limbah dengan bantuan O2. Penyediaan
mikroorganisme yang menggunakan zat ini bertujuan untuk meningkatkan
pencemar sebagai substrat (sumber kenyamanan lingkungan dan kondisi
energi dan carbon) untuk pertumbuhan sehingga bakteri pemakan bahan organik
dan sintesis sel. Transformasi bahan- dapat tumbuh dan berkembangbiak
bahan organik yang terkandung dalam air dengan baik sehingga kelangsungan
menjadi gas-gas seperti CO2, CH4, dan hidupnya terjamin. Penyediaan udara
H2S merupakan contoh yang jelas yang lancar dapat mencegah terjadinya
mengenai proses yang melibatkan pengendapan (Sugiharto, 2008).
kegiatan mikroorganisme tersebut
(Winardi, 2001). 2.2 Biosand Filter (BSF)
61
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 13 NOMOR 1 JUNI 2013
62
Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Menggunakan Biosand Filter dan Activated Carbon
(Anggi Rizkia Utami)
63
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 13 NOMOR 1 JUNI 2013
unit, di mana untuk satu unit BSF diambil pada outlet BSF 2, sedangkan
ditempatkan unit activated carbon titik 6 dan 7 pada unit activated carbon
sebanyak dua unit. Ketinggian media 30 dan activated carbon 60 dari BSF 2.
activated carbon untuk BSF 1 dan BSf 2 Pengambilan sampel dilakukan secara
adalah 60 cm dan 30 cm. Variabel terikat bersamaan.
pada penelitian ini adalah COD dari
limbah cair laundry. Setelah dilakukan pengujian terhadap
kadar COD maka dapat diketahui bahwa
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan kandungan limbah tersebut melebihi
mempersiapkan alat yang akan digunakan ambang batas apabila ditinjau dari
untuk penelitian kemudian bahan-bahan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001
yang sudah disiapkan sebelumnya tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
dimasukkan ke alat tersebut dengan Pengendalian Pencemaran Air, yang
ketinggian yang telah ditentukan. mengatur standar kualitas air buangan
effluent dari BPAB berdasarkan kelas 3
Air sampel dimasukkan ke unit BSF tidak boleh melebihi dari standar baku
sampai dengan ketinggian 75 cm. Hal ini mutu yang ditetapkan yaitu 50 mg/L.
dilakukan dengan tujuan agar media
terbiasa dengan karakteristik air yang Untuk mengetahui efisiensi penurunan
diolah. Rendaman air setinggi 5 cm dari konsentrasi zat pencemar pada air limbah
permukaan media digunakan untuk laundry, dalam penelitian ini digunakan
proses penumbuhan lapisan biofilm pada formula berikut,
permukaan pasir halus.
C0 C1
Untuk mengetahui apakah telah E 100% (1)
C0
terbentuk lapisan biofilm pada reaktor
BSF maka dilakukan pengujian awal.
Pengujian awal dilakukan seminggu di mana
sekali. Jika terjadi penurunan E : efisiensi
konsentrasi sebesar 50% maka lapisan C0 : konsentrasi awal
biofilm sudah terbentuk dan reaktor siap C1 : konsentrasi akhir.
dijalankan. Selain itu, dilakukan uji
bakteri agar lebih meyakinkan kesiapan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
bakteri dalam menguraikan limbah.
4.1 Proses Seeding
Sampel air limbah untuk pengujian
Penumbuhan bakteri (seeding) ini dilaku-
diambil dari tujuh titik pengambilan,
kan secara biakan tertutup (batch culture)
yaitu titik 1 pada outlet limbah laundry
dan berlangsung selama 4 minggu. Sela-
yang akan dimasukkan ke unit BSF.
ma proses ini, semua media direndam
Titik 2 pada outlet BSF 1. Titik 3 dan 4
dengan limbah cair laundry dan keting-
pada unit activated carbon 30 dan
gian air pada reaktor terus dipantau.
activated carbon 60 dari BSF 1. Titik 5
64
Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Menggunakan Biosand Filter dan Activated Carbon
(Anggi Rizkia Utami)
65
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 13 NOMOR 1 JUNI 2013
Efisiensi (%)
BSF 1 (50:10:10)
Sampel Inlet Outlet Efisiensi 60
(hari) (mg/L) (mg/L) (%) 40
BSF 1
2 800 464 42 20 BSF 2
4 4000 656 83,60 0
6 1600 448 72
8 432 336 22,22 1 2 3 4
Efisiensi rata-rata 54,96 Sampel
Gambar 2. Efisiensi penurunan
konsentrasi COD pada unit BSF 1
Tabel 4. Konsentrasi COD pada inlet (50:10:10) dan unit BSF 2 (35:20:15)
dan outlet serta efisiensi penurunan pada
BSF 2 (35:20:15)
Sampel Inlet Outlet Efisiensi
(hari) (mg/L) (mg/L) (%)
2 800 320 60
4 4000 736 81,60
6 1600 432 73
8 432 192 55,56
Efisiensi rata-rata 67,54
66
Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Menggunakan Biosand Filter dan Activated Carbon
(Anggi Rizkia Utami)
BSF 1 sebesar 54,96% dan untuk BSF 2 buangan effluent dari BPAB tidak boleh
sebesar 67,54%. Dengan demikian dapat melebihi standar baku mutu yang
dikatakan bahwa BSF 2 dengan variasi ditetapkan yaitu 50 mg/L. Sehingga dapat
ketinggian 35:20:15 lebih baik dalam disimpulkan bahwa reaktor BSF belum
menurunkan konsentrasi COD pada air efektif untuk mencapai standar baku
limbah laundry jika dibandingkan dengan mutu yang diizinkan, sehingga
BSF 1 dengan variasi ketinggian diperlukan pengolahan lanjutan.
50:10:10. Hal ini tidak sejalan dengan
Lea (2008) yang mengatakan bahwa 4.3 Pengujian Konsentrasi COD
ketinggian pasir halus yang efektif untuk Menggunakan Reaktor
BSF adalah 40 50 cm. Hal ini dapat Activated Carbon
terjadi dikarenakan penambahan urea
sebagai nutrien yang membuat nutrien di Unit lanjutan pengolahan air limbah yang
dalam BSF semakin banyak, sehingga digunakan adalah unit activated carbon.
pada saat pengambilan sampel, urea yang Hasil pengujian konsentrasi COD dari
tidak termakan oleh bakteri akan ikut limbah laundry setelah melalui unit
keluar dari outlet BSF sehingga terjadi activated carbon mengalami penurunan
kenaikan COD. yang signifikan, di mana outlet dari
kedua unit BSF menjadi inlet untuk unit
Seperti yang dilihat pada Gambar 3, air activated carbon. Hasil pengujian dapat
limbah laundry yang berasal dari dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6.
pengolahan reaktor BSF terlihat cukup
keruh dibandingkan dengan air limbah Penurunan kandungan COD pada limbah
laundry sebelum dilakukan pengolahan. laundry sudah baik. Efisiensi penurunan
Berdasarkan hasil pengujian yang didapat tertinggi pada reaktor BSF 1 dan
dan dibandingkan dengan Peraturan activated carbon 30 cm terjadi pada hari
Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang pengambilan sampel ke-2 yaitu 96,55%,
Pengelolaan Kualitas Air dan sedangkan untuk activated carbon 60 cm
Pengendalian Pencemaran Air kelas 3, terjadi pada pengambilan sampel hari ke-
yang mengatur standar kualitas air 6 sebesar 85,71%.
67
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 13 NOMOR 1 JUNI 2013
Efisiensi (%)
terjadi pada pengambilan sampel hari ke-
2 yaitu 95%. Pada activated carbon 60cm 60
efisiensi penurunan tertinggi terjadi pada 40
AC1-30
pengambilan sampel hari ke-4 sebesar 20 AC2-30
93,48%. Efisiensi pengujian konsentrasi 0
COD setelah melalui unit activated 1 2 3 4
carbon dapat dilihat dalam bentuk Sampel
Gambar 4 dan Gambar 5.
Gambar 4. Efisiensi penurunan COD
Berdasarkan data efisiensi di atas maka pada BSF 1 - Activated Carbon (30 cm)
dapat dilihat bahwa variasi yang dapat dan BSF 2- Activated Carbon (30 cm)
menurunkan konsentrasi COD secara
efektif. Apabila dibandingkan nilai
efisiensi rata-rata antara variasi BSF 1 100
80
Efisiensi (%)
68
Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Menggunakan Biosand Filter dan Activated Carbon
(Anggi Rizkia Utami)
69
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 13 NOMOR 1 JUNI 2013
70
Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Menggunakan Biosand Filter dan Activated Carbon
(Anggi Rizkia Utami)
71
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 13 NOMOR 1 JUNI 2013
72