MUNICIPIA
PROVINCE PROVINCE
Pendekatan HPI yang berkembang pada masa ini adalah
PRINSIP TERITORIAL
Warga Province tunduk pada Ius Gentium (sebagai bagian
dari hukum kekaisaran) dan tidak berkaitan dengan kaedah-
kaedah hukum Province (tempat mereka berasal)
1.Obyek Pengaturannya
2.Lingkup atau Wilayah Berlakunya
1.Obyek Pengaturannya
2.Lingkup atau Wilayah Berlakunya
1. Dumoulin
Dumoulin memperluas ruang lingkup Statuta
Personalia dan memasukkan perjanjian ke
dalam obyek pengaturannya karena ia
berpikir choice of law atau pilihan
hukum yang merupakan asas dalam
perjanjian merupakan persoalan status
PENDAPAT personal seseorang.
2. DArgentre
Dia tidak setuju dengan Dumoulin. Dia
memperluas ruang lingkup Statuta Realia
dan memasukkan perjanjian dan perbuatan
hukum lain ke dalam ruang lingkup Statuta
Realia.
Perkembangan teori Statuta di Belanda terjadi pada abad
ke-17-18 Sesudah Masehi. Tokoh-tokohnya adalah Ulrik Huber and
Johannes Voet.
1. Ulrik Huber
Pandangannya bersandar pada prinsip
Kedaulatan Eksklusif Negara, sehingga Statuta
berlaku bagi semua orang yang berada di
wilayah tersebut. Namun, demi prinsip sopan
santun antar negara (COMITAS GENTIUM),
hukum yang harus berlaku dari negara asalnya
PANDANGAN tetap memiliki kekuatan berlaku asal tidak
bertentangan dengan kepentingan subjek
hukum dari negara pemberi pengakuan.
2. Johannes Voet
Ia menegaskan ajaran COMITAS GENTIUM
adalah bagian dari sistem hukum nasional dan
harus ditaati.
Berkembangnya teori UNIVERSAL pada abad ke19 sebagai
reaksi atas kelemahan dari teori Statuta.
Tokoh teori universal adalah tokoh Jerman bernama von Savigny
and C.G. von Wachter.
1. Von Wachter
Ia berpandangan bahwa Statuta Personalia dapat menimbulkan
ketidkapastian hukum Ia menggunakan pendekatanlegal
seat (tempat kedudukan) dari suatu perkara yang timbul.
PANDANGAN
Menurut dia, legal seat dari perkara HPI adalah saat
perkara tersebut diajukan ke Forum, sehingga Lex Fori lah
yang shearusnya berlwenang menentukan Lex Causae.
(hukum yang seharusnya berlaku).
Teori Savigny dikenal sebagai 2. Von Savigny
TRADITIONAL Ia menggunakan pandangan legal seat untuk menentukan
CONTINENTAL- tempat kedudukan hukum dari suatu hubungan hukum. Untuk
EUROPEAN APPROACH
itu, Legal seat perlu dilokalisir dengan bantuan Titik-Titik Taut
antara hubungan hukum dengan sistem hukum tertentu,
sehingga dapat menentukan sistem hukum yang akan
digunakan (Lex Causae)