Surakarta,11Agustus 2017
Kelompok 2
1|Makalah Manakib
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, rumusan masalah yang akan di kaiji diantaranya :
Apa yang di maksud manaqib ?
Bagaimana tata cara membaca manakib ?
Bagaimana Pandangan Islam Tentang Manaqib ?
Bagaimana Sejarah Hidup Syeh Abdul Qodir Jailani ?
Apa fadhilah dari pembacaan manaqib ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini diantaranya :
Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan manaqib ?
Untuk mengetahui Bagaimana tata cara membaca manakib ?
Untuk mengetahui Bagaimana Pandangan Islam Tentang Manaqib ?
Untuk mengetahui Bagaimana Sejarah Hidup Syeh Abdul Qodir Jailani ?
2|Makalah Manakib
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Manaqib
1. PENJELASAN MANAQIB
Kata MANAQIB berarti Riwayat Hidup. Penggunaan kata
MANAQIB tersebut, biasanya dikaitkan dengan sejarah kehidupan seseorang
yang dikenal sebagai tokoh besar pada suatu masyarakat, seperti tentang
perjuangannya, silsilahnya, akhlaknya, dan lain-lain.Sebenarnya, sejak jaman
dulu (sebelum, semasa hidup, sesudah wafat) Nabi Muhammad SAW,
manakiban (pembacaan manaqib) sudah ada dan diuraikan di dalam Al-
Quran; seperti manaqib Maryam, manaqib Dzulqarnain, manaqib Ash-Habul
Kahfi, dan lainnya.
Firman Allah SWT di dalam Surah Al-Mumin, ayat 78:
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada
(pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul
membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah
datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika
itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.
Firman Allah SWT di dalam Surah An-Nisaa, ayat 164:
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung (maksutnya Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s.
merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan karena Nabi Musa a.s. disebut
Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah dengan
perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi Muhammad SAW pernah berbicara
secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu miraj)
Ayat-ayat di atas apabila diteliti, maka didapat pengertian bahwa kita
dianjurkan Allah SWT untuk melakukan penelitian sejarah, baik yang berasal
dari Al-Quran, Al-Hadits, maupun sumber lain yang dapat dipercaya. Dan
selanjutnya dianjurkan untuk diceritakan kepada umat (secara lisan maupun
tulisan)
Manaqib itu suatu bentuk kegiatan upacara pembacaan riwayat hidup
seorang tokoh ulama (sufi) yang sangat kharismatik dan memiliki banyak
karomah, seperti Syaikh Abdul Qodir Jilani, Syaikh Samman, Syaikh Hasan
Syadzili, dan lain sebagainya. Dengan maksud, antara lain:
3|Makalah Manakib
mencintai atau menghormati sesama keluarga sangat dipuji Allah SWT;
apalagi mencintai dan menghormati keluarga nabi Muhammad SAW.
2.Untuk mencintai para shalihin, auliya, dan lainnya. Seperti anjuran Nabi
Muhammad SAW, seperti diurai di dalam hadits Siapa saja yang memusuhi
wali-KU, maka aku umumkan perang kepadanya (HR. Bukhory dari Abi
Hurairah)
3.Untuk meneladani perilaku kesufiannya.
2. DALIL-DALIL MANAQIB
Sebenarnya manaqib itu ada dalam Alquran seperti manaqib, ashabul
kahfi, Manaqib Raja Dzul Qurnain, Manaqib Lukman dan lain
sebagainya. Adapun dalil yang digunakan hujjah untuk memperbolehkan
praktek manaqib yaitu dalam kitab Bughyat al_Mustarsyidin, hlm. 97.
:
.
( .
)
4|Makalah Manakib
Banyak kita jumpai orang yang sangat mengagung-agungkan ibadah
bacaan manaqib bahkan melebihi ibadah sunnah. Mereka berkeyakinan agar
wasilahnya cepat sampai dan terkabul. Misalnya, membuat ayam ungkep utuh
(ingkung-Jawa), yang dimasak oleh wanita suci dari hadast, lalu yang boleh
menyembelih harus orang sudah berijazah dari gurunya (telah mengkhatamkan
bacaan manaqib sebanyak 40 kali). Di saat pembacaan manaqib, sudah menjadi
keyakinan bagi para jamaahnya untuk membawa botol berisi air yang diletakkan di
depan Imam atau gurunya, konon air tersebut dipercaya membawa berbagai macam
berkah. Khasiat lainnya yakni apabila seseorang mempunyai keinginan tertentu
(usaha dan rejeki lancar, pandai, atau nadhar lainnya), mereka membaca bersama-
sama pada hari yang ditentukan, misalnya tiap Rabu Kliwon, Pon, bahkan ada yang
disertai dengan pembakaran kemenyan atau parfum wewangian agar ruh sang tokoh
hadir ikut mendoakannya, karena konon ada pendapat bahwa Syaikh Abdul Qodir
Jaelani pernah berkata, Dimana saja dibacakan manaqib-ku aku hadir padanya
Para pelaku manaqib tersebut berkeyakinan, bahwa bacaan itu adalah suatu amalan
agung yang diajakan guru-gurunya meskipun tidak jelas sumber asalnya. Namun jika
kita kaji lebih dalam, kata manaqib berasal dari manqobah berarti kisah tentang
kesolehan, dan amal seseorang. Jadi membaca manaqib, sama saja dengan membaca
biografi atau cerita kebaikan seseorang
5|Makalah Manakib
E. Fadhilah Membaca Manaqib
Para wali merupakan hamba-hamba yang saleh, dekat dengan Allah, dan
dipilih oleh Allah sendiri. Banyak sejarah hidup para wali atau yang kita kenal
sekarang dengan nama manaqib, yang telah dibukukan, seperti manaqib Syaikh
Abdul Qadir Jilani. Kerena mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah maka
sudah sewajarnya jika kita mencintai mereka.
Sedangkan salah satu hal yang bisa menambah rasa kecintaan kita kepada
para wali adalah dengan membaca manaqibnya. Dengan membaca manaqibnya
kita bisa mengetahui kesalehan dan kebaikannya, dan hal ini tentunya akan
menambah kecintaan kita kepadanya.
Dari sini dapat kita pahami bahwa membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir
Jilani itu sangat baik. Karena akan menambah kecintaan kita kepada beliau, yang
notebenenya adalah salah seorang wali Allah, bahkan beliau disemati gelar
sebagai sulthan al-awliya` atau pemimpin para wali.
Menurut keterangan syeikh muslih bin abdurrohman Al-muroqi dan
Syeikhul alamah Al-Arif billah abdul lathif bin abdus salam Al-
bawiyani,demikian :adapun faidah manaqib itu banyak sekali. Siapa
membiasakan diri membaca manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani setiap bulan
pada tanggal 11 dengan niat memulaikannya dengan hati yang ikhlas dan ridho
karena allah semata-mata,maka insya allah diberi keluasaan rizkinya beserta anak
cucunya,serta dapat selamat dan berhasil maksud dan hajat kebutuhannya di dunia
dan akhirat.
Siapa yang mempunyai hajat apa saja dalam urusan dunia dan
akhirat,maka sebaiknya bernadzar akan membaca manaqib syeikh Abdul Qodir
jailani dengan memberi sedekah semampunya secara ikhlas dan ridho. Insya allah
segera didatangkan hajatnya. Tapi setelah hajatnya. Tapi setelah hajatnya berhasil
jangan lupa melaksanakan nadzarnya itu,bila nadzarnya tidak dilaksanakan boleh
jadi tertimpa musibah dari Allah karena melanggar nadzar. Adapun syarat yang
membaca manaqib harus dalam keadaan wudhu yakni suci dari hadast.
6|Makalah Manakib
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata MANAQIB berarti Riwayat Hidup. Penggunaan kata MANAQIB tersebut,
biasanya dikaitkan dengan sejarah kehidupan seseorang yang dikenal sebagai tokoh
besar pada suatu masyarakat, seperti tentang perjuangannya, silsilahnya, akhlaknya,
dan lain-lain.
Manaqiban itu suatu bentuk kegiatan upacara pembacaan riwayat hidup seorang
tokoh ulama (sufi) yang sangat kharismatik dan memiliki banyak karomah, seperti
Syaikh Abdul Qodir Jilani, Dengan maksud, antara lain:
1. Untuk mencintai dan menghormati dzurriyyah Nabi Muhammad SAW
2. Untuk mencintai para shalihin, auliya, dan lainnya
3. Untuk meneladani perilaku kesufiannya.
Adapun menurut tuntunan kaum salaf, dalam aqidah ahlussunnah wal jamaah,
membaca Manaqib para wali, itu baik (mustahab), karena dapat mendatangkan
kecintaan terhadap para wali dan untuk bertawassul kepada para wali Allah. Adapun
memberi makananitu hukumnya sunah, kalau dengan maksud untuk memberikan
shadaqah dan bertujuan untuk memulyakan tamu. Dalam hadist dinyatakan, yang
artinya, Siapa yang beriman kepada Allah, supaya menghormati tamunya.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam masalah ini.dalam penulisan kami masih banyak kesalahan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
C. Kata Penutup
Demikian makalah sedehana ini kami susun. Terima kasih atas antusiasme dari
pembaca yang sudi menelaah & mengimplementasikan isi makalh ini. Tentunya
masih banyak kekurangan dan kelmahhannya.
Penulis banyak berharap para pebaca yang budiman sudi memberikan saran kritik
konstruktif kepada penulis demi kesempurnaannya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman. Demikian makalah sederhana ini kami susun.terimakasih.
7|Makalah Manakib
DAFTAR PUSTAKA
http://timbaemas.blogspot.com/2011/06/makalah-membahas-tentang-syekh-
abdul.html
http://alimpolos.blogspot.com/2014/04/manaqib.html
8|Makalah Manakib