Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN MAHASISWA KEPERAWATAN

KUMPULAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(Askep Gangguan Haid)

2012

WWW.SAKTYAIRLANGGA.WORDPRESS.COM
Definisi
Haid atau Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi (Bobak, 2004).
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi
yang pertama atau menarche yang paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi juga bisa terjadi
pada usia 8 tahun atau 16 tahun, tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi kedewasaan dan
perkembangan hormon pada gadis itu sendiri. (Noer, 2003)
Menstruasi adalah keluarnya darah melalui vagina, yang berasal dari rahim, berlangsung
secara teratur, sebagai aspek dari kerja hormon-hormon retorik (Yanto Kadarusman,2000).
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium dengan perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi
normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung
jawab dalam pengaturan perubahan perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi
(Greenspan et al, 1998).

Fisiologi Menstruasi
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium. Sekarang diketahui bahwa dalam proses ovulasi, yang memegang
peranan penting adalah hubungan hipotalamus, hipofisis, dan ovarium (hypothalamic-pituitary-
ovarium axis). Menurut teori neurohumoral yang dianut sekarang, hipotalamus mengawasi
sekresi hormon gonadotropin oleh adenohipofisis melalui sekresi neurohormon yang disalurkan
ke sel-sel adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus. Hipotalamus menghasilkan faktor
yang telah dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) karena dapat
merangsang pelepasan Lutenizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dari
hipofisis.

Siklus Haid
1) Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase:
a. Fase Folikuler

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 4
Dimulai dari hari pertama sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan
terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena terjadi
pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH
sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 30 folikel yang
masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,
yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai
respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium
terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan
lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali
membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung
selama 3 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 -283 gram.
Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

b. Fase ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel
telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 32 jam setelah terjadi
peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium,
akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita
merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai
mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

c. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.
Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk
korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron
menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi
sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan
siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi,
korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormone chorionic gonadotropin).
Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 5
janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada
adanya peningkatan kadar HCG.

2) Siklus menstruasi dapat dibedakan 4 fase, yaitu :


a. Fase Menstruasi atau dekuamasi
Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai
perdarahan, hanya lapisan tipis yg disebut stratum basale yang tinggal selama
empat hari. Dengan haid keluar darah, potongan endometrium, dan lendir dari
servik. Darah ini tidak membeku karena ada fermen ( Biokatalisator ) yang
mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan mukosa, banyaknya
perdarahan selam haid kira-kira 50 cc.
b. Fase post haid atau fase regenerasi
Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar
berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
tumbuh dari sel-sel endometrium. Pada masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5
mm dan berlangsung kurang lebih 4 hari.
c. Fase Proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. kelenjar-
kelenjar tumbuh lebih cepat dari jaringan laen, berlangsung dari hari ke-5 sampai
hari ke-14 dari siklus haid. Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.Fase proliferasi dini (early proliferation phase)
Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenal dari epitel
permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar.
2.Fase proliferasi madya (mid proliferation phase)
Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk
transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi.
Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).
3.Fase proliferasi akhir (late proliferation)
Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenal
dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel
kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 6
d. Fase pra haid atau fase sekresi
Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah
menjadi panjang, berliku-liku, dan mengeluarkan getah. Di dalam endometrium
tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk telur yang
dibuahi. Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat (
Stratum kompaktum) yang hanya di tembus oleh saluran-saluran keluar dari
kelenjar, lapisan stratum spongeosum yang banyak lubang-lubangnya karena disini
terdapat rongga dari kelenjar dan lapisan bawah disebut stratum bassale. Fase ini
dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28, jika tidak
terjadi kehamilan maka endometrium dilepas dengan perdarahan dan berulang lagi
siklus menstruasi. Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
1. Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya
karena kehilangan cairan.
2. Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan
menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang
mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah
kearah sel-sel; desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh
arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi (Hanafiah, 1997).

Normal Haid
Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif, menstruasi terjadi setiap 25-35
hari dengan siklus haid 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu antara awal
menstruasi hingga ovulasi fase folikular bervariasi lamanya. Siklus yang diamati terjadi
pada wanita yang mengalami ovulasi. Selang waktu antara awal perdarahan menstruasi
fase luteal relatif konstan dengan rata-rata 14 2 hari pada kebanyakan wanita
(Grenspan, 1998).
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi. Pada umumnya lamanya 4
sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran
darah menstruasi terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur
dengan darah yang banyaknya tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan
aliran darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan.

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 7
Rata-rata banyaknya darah yang keluar pada wanita normal selama satu periode menstruasi
menurut beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 14 gr per dl
dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan
menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap
hari siklus tersebut. (Cunningham, 1995).

Gangguan Haid
Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal: panjang
siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium
dan endometrium fisiologi haid normal. (Dr. Asrul Sani)
Gangguan haid merupakan suatu permasalahan yang berhubungan dengan haid,
baik itu gangguan menurut ritme (siklus menstruasi),gangguan menurut
perdarahan(banyaknya dan lamanya) maupun gangguan yang terjadi diluar haid dan pada
saat haid. Gangguan yang terjadi saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua
tahun pertama setelah haid kali pertama. Artinya, bila seorang perempuan telah
mendapatakan haid pertamanya saat berusia 11 tahun, maka hingga usia 13 tahun haidnya
masih tidak teratur. Tapi bila setelah usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur juga,
dipastikan ia mengalami gangguan haid.
. Klasifikasi
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam:
a. Gangguan Siklus
1. Amenorea
a. Definisi
Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya haid pada seorang wanita.Dan
Amenorea Fisiologis, normal terjadi pada saat sebelum pubertas,masa kehamilan,
masa menyusui (jika tidak menyusui haid datang + 3 bulan setelah melahirkan,jika
menyusui haid datang dalam 6 bulan setelah melahirkan),dan menopause
Amenorea terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Amenorea primer, suatu keadaan dimana tidak terjadi menstruasi pada wanita
yang berusia 16 tahun ke atas dengan karakterisitik seksual sekunder normal
(pertumbuhan payudara, rambut pubis dan rambut ketiak) atau umur 14 tahun ke

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 8
atas tanpa adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder. Penyebab tidak
terjadinya haid dapat berupa gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium
(folikel), uterus (endometrium), dan vagina. Amenorea primer umumnya
mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti
kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetic yang mempunyai
prevalensi 1-2 %.
2.Amenorea sekunder, yaitu tidak terjadinya haid selama 3 siklus (atau 6 siklus
setelah sebelumnya mendapatkan siklus haid biasa. Hal ini disebabkan oleh
anatomik (jaringan parut endometrium oleh karena infeksi) dan yang paling sering
disebabkan oleh anovulasi. Anovulasi ini disebabkan karena kegagalan ovarium
dalam mensekresi estrogen dan progesteron berhubungan dengan banyak
penyebab.
b. Etiologi
Penyebab dari amenorea primer :
a. Pubertas terlambat
b. Kelainan kromosom. Beberapa jenis kelainan kromosom dapat menyebabkan
sel telur terganggu sehingga berpengaruh pada siklus menstruasi.
c. Gangguan pada kelenjar hipotalamus.
d. Gangguan pada kelenjar pituari. Kelenjar pituari adalah kelenjar yang
bertanggungjawab pada siklus menstruasi perempuan. Jika kelenjar ini
mengalami gangguan seperti tumor, peradangan, ataupun infeksi maka siklus
menstruasi ikut terganggu.
e. Organ vagina yang tidak sempurna. Pembentukan organ kelamin yang tidak
sempurna semasa janin bisa menyebabkan seorang perempuan tidak memiliki
bagian vagina dengan sempurna. Misalnya seorang perempuan tidak memiliki
uterus, rahim, atau bahkan vagina. Organ vagina yang tidak sempurna
berpengaruh pada siklus menstruasi
f. Kegagalan dari fungsi indung telur
g. Pertumbuhan jaringan(tumor)

Penyebab dari amenorea sekunder :

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 9
a. Penggunaan pil kontrasepsi. Beberapa jenis alat kontrasepsi seperti pil KB
bisa membuat siklus menstruasi terganggu. Menstruasi bisa kembali normal
jika penggunaan pil KB dihentikan.
b. Masa menyusui. Ibu yang sedang dalam masa pemberian ASI eksklusif
seringkali tidak mendapat haid, meski sudah melahirkan. Kehamilan bisa
berdampak panjang terhadap siklus menstruasi.
c. Pengaruh obat. Beberapa jenis obat bisa berpengaruh pada siklus menstruasi.
Misalnya obat jenis antidepresi, antipsikotik, dan obat kemoterapi.
d. Efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat
badan yang terlalu banyak. Penderita sebaiknya menghindari diet yang terlalu
ketat dan beban pikiran atau stres. Beban pikiran yang terlampau berat bisa
berpengaruh terhadap kelenjar hipotalamus yang mengatur keseimbangan
hormon tubuh. Jika hormon tubuh terganggu, siklus haid dan pembuahan bisa
terhenti sementara. Menstruasi akan datang kembali jika si perempuan sudah
tidak stres.
e. Gangguan pada kelenjar tiroid. Gangguan pada kelenjar ini bisa menyebabkan
produksi prolaktin, hormon yang bertanggungjawab pada kesuburan wanita,
terganggu. Akibatnya siklus menstruasi ikut terganggu.
c. Patofisiologi
Amenore primer dapat diakibatkan oleh tidak adanya uterus dan kelainan
pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Hypogonadotropic amenorrhoea
menunjukkan keadaan dimana terdapat sedikit sekali kadar FSH dan LH dalam
serum. Akibatnya, ketidakadekuatan hormon ini menyebabkan kegagalan stimulus
terhadap ovarium untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Kegagalan
pembentukan estrogen dan progesteron akan menyebabkan tidak menebalnya
endometrium karena tidak ada yang merasang. Terjadilah amenore. Hal ini adalah
tipe keterlambatan pubertas karena disfungsi hipotalamus atau hipofosis anterior,
seperti adenoma pitiutari. Hypergonadotropic amenorrhoea merupakan salah satu
penyebab amenore primer. Hypergonadotropic amenorrhoea adalah kondisi
dimnana terdapat kadar FSH dan LH yang cukup untuk menstimulasi ovarium
tetapi ovarium tidak mampu menghasilkan estrogen dan progesteron. Hal ini

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 10
menandakan bahwa ovarium (gonad) tidak berespon terhadap rangsangan FSH
dan LH dari hipofisis anterior. Disgenesis gonad atau prematur menopause adalah
penyebab yang mungkin. Pada tes kromosom seorang individu yang masih muda
dapat menunjukkan adanya hypergonadotropic amenorrhoea. Disgenesis gonad
menyebabkan seorang wanita tidak pernah mengalami menstruasi dan tidak
memiliki tanda seks sekunder. Hal ini dikarenakan gonad ( ovarium ) tidak
berkembang dan hanya berbentuk kumpulan jaringan pengikat.
Amenore sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi hipotalamus-
hipofosis-ovarium. Hal ini berarti bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium
dapat bekerja secara fungsional. Amenore yang terjadi disebabkan oleh adanya
obstruksi terhadap aliran darah yang akan keluar uterus, atau bisa juga karena
adanya abnormalitas regulasi ovarium sperti kelebihan androgen yang
menyebabkan polycystic ovary syndrome.
d. Tanda dan Gejala
Tanda amenorea primer adalah tidak didapatkannya haid pada usia remaja
atau pubertas,antara 14-16 tahun ke atas, dengan atau tanpa perkembangan
seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut,serta
perubahan bentuk tubuh.), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan
haid padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan haid,tanda amenorea primer.
Gejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya amenorea.
e. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk kasus amenore tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas,
penderita dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat. Jika penyebabnya adalah
olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk menguranginya. Jika
seorang anak perempuan yang belum pernah mengalami menstruasi (amenore
primer ) dan selama hasil pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan
setiap 3 6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya. Untuk
merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron. Untuk merangsang perubahan
pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut
kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen. Jika

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 11
penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat
tumor tesebut.

2. Oligomenorea
a. Definisi
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih
dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami
oligomenorea akan mengalami haid yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika
berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi
tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.
b. Etiologi
Oligomenorea yang terjadi merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang
baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya
haid pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan
keseimbangan hormon dalam tubuh. Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi
pada:
1. Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS)
2. Stres dan depresi
3. Sakit kronik
4. Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
5. Penurunan berat badan berlebihan
6. Olahraga berlebihan, misal atlit
7. Adanya tumor yang melepaskan estrogen
8. Penggunaan obat-obatan tertentu

c.Tanda dan Gejala

1. Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya
didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun.

2.Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu.

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 12
3.Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin
mengalami osteoporosis

d.Patofisiologi
Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan
hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut
menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid
menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama
setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause.
Oligomenore yang terjadi seringkali disebabkan karena kurangnya sinkronisasi
antara hipotalamus, kelenjar pituari & indung telur. Hipotalamus merupakan bagian
otak yang mengatur suhu tubuh, metabolisme sel & fungsi dasar seperti makan,
tidur & reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran hormon yang mengatur
kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari akan merangsang produksi hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan & reproduksi.Oligomenorea yang terjadi pada masa-
masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi
antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan
menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan hormon
dalam tubuh dan menyebabkan terjadinya haid yang tidak teratur.
e.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan kepada penderita oligomenorea akan
disesuaikan dengan penyebabnya. Oligomenorea yang terjadi pada tahun-tahun
pertama setelah haid pertama dan oligomenorea yang terjadi menjelang
menopause tidak memerlukan pengobatan yang khusus. Sementara oligomenorea
yang terjadi pada gangguan nutrisi dapat diatasi dengan terapi nutrisi dan akan
didapatkan siklus menstruasi yang reguler kembali. Pada umumnya, disamping
mengatasi faktor yang menjadi penyebab timbulnya,penderita oligomenorea juga
akan diterapi dengan menggunakan terapi hormone.Jenis hormon yang diberikan
akan disesuaikan dengan jenis hormon yang mengalami penurunan dalam tubuh
(yang tidak seimbang). Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 13
dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk
reevaluasi efek yang terjadi.

3. Polimenorea
a. Definisi
Ketika seorang wanita mengalami siklus haid yang lebih sering (siklus haid
yang lebih singkat dari 21 hari,jadi siklus memendek), hal ini dikenal dengan istilah
polimenorea. Wanita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau
lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif
sama atau lebih banyak dari biasanya.
c. Etiologi
Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal
pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan hormon tersebut
dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau
memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid
normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering. Gangguan keseimbangan
hormon dapat terjadi pada:
1.3-5 tahun pertama setelah haid pertama
2.Beberapa tahun menjelang menopause
3.Gangguan indung telur
4.Stress dan depresi
5.Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
6.Penurunan berat badan berlebihan
7.Obesitas
8.Olahraga berlebihan, misal atlit
9.Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll

d. Tanda dan Gejala


1.Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari).

2. Dalam satu bulan bisa mengalami 2 kali menstruasi

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 14
e.Patofisiologi
Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh.
Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor
rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor
lainnya seperti stres, kelelahan, gangguan gizi dan penggunaan kontrasepsi,
Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.Seorangwanita
yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan
terjadinya haid dalamwaktu yang lebih cepat

f. Penatalaksanaan

Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan


sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea
berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat
menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus
menerus.Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa
gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan
gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi
seringkali mengalami kesulitan mendapatkan keturunan

b.Gangguan perdarahan Haid (menurut banyaknya dan lamanya)


1. Menoragia atau Hipermenore
a. Definisi
Menoragia atau hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak
dari normal (lebih dari 80ml/hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari),
kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid. Siklus haid yang normal
berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-
80 ml/hari.
b. Etiologi
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya menstruasi (menorragia)
dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
a) kelainan koagulasi, misal : akibat von willebrand disease, kekurangan
protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 15
b) Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar
atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam
menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
c) Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar
adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium
(PCOS), kegemukan, dll
d) Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri (tumor yang berasal dari
otot rahim (miometrium), polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker
dinding rahim dan lain sebagainya.
e) Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD(alat kontrasepsi yang dimasukkan ke
dalam rongga rahim dan dapat bersifat sebagai benda asing sehingga memicu
terjadinya perdarahan per vaginam yang tidak normal), hormon steroid, obat-
obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan.
c. Tanda dan gejala
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
a) Perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-
turut
b) Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam
hari
c) Haid berlangsung lebih dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir
kurang.Misalnya pada endomeritis,myoma,atau carcinoma dari corpus uteri.
d) Darah haid dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
e) Haid yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu
banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh
kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia.
Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat,
kurang konsentrasi, dll.
a. Penatalaksanaan
Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk
memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti
pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 16
lain sebagainya. Jika menoragia diikuti oleh adanya anemia, maka zat besi perlu
diberikan untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu
diberikan untuk periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi
dalam tubuh. Selain itu, menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian
hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan
keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan iasanya berupa obat
kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan
terapi hormonal atau dengan pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan
kuretase ataupun dengan tindakan operasi.
2. Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih
kurang dari biasa. Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid
sangat sedikit (<30cc). Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan
endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun
gangguan hormonal(kekurangan estrogen maupun progesteron)

c.Gangguan perdarahan di luar haid


Metroragia
a.Definisi
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur yang tidak berhubungan
dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai
suatu bercak-bercak (spotting) dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran
suhu basal tubuh. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi
di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih
singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada
hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita
sebagai haid walaupun hanya berupa bercak.
b. Etiologi
1.Mioma uteri,Polip endometrium atau polip serviks,Karsinoma
endometrium ,Karsinoma serviks,dan faktor hormonal.

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 17
2. Perdarahan fungsional:
a.Perdarahan Anovulatoar, disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial
(tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut
maupun kronis.
b.Perdarahan Ovulatoar, akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan
endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis.

c.Patofisiologi
Schroder pada tahun 1915, setelah penelitian histopatologik pada uterus
dan ovarium pada waktu yang sama menarik kesimpulan bahwa gangguan
perdarahan yang dinamakan metroragia terjadi karena persistensi folikel yang
tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum.
Akibatnya terjadi hyperplasia endometrium karena stimulasi esterogen yang
berlebihan dan terus menerus

Dismenore
a.Definisi
Dismenore adalah gangguan fisik yang sangat menonjol pada wanita yang
sedan menstruasi berupa gangguan nyeri/kram perut. Nyeri/kram perut mulai
terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan mens dan dapat terasa selama
24-36 jam. Kram tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah
menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha. Kasus berat dismenore bahwa
nyeri kram dapat disertai muntah dan diare.
b.Klasifikasi
1. Dismenore Primer
Dismenore primer adalah nyeri yang timbul mendahului haid, meningkat
pada dan meningkat bersamaan hari pertama dan kemudian dengan keluarnya
darah haid dan biasanya dimulai pada saat seorang wanita berumur 2 - 3 tahun
setelah menarche dan mencapai maksimalnya pada usia 15 dan 25 tahun atau
hingga mereka memiliki anak.. Sifat rasa nyeri ialah kejang yang berjangkit-
jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat merambat ke daerah

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 18
pinggang dan paha. Rasa nyeri dapat disertai rasa mual, muntah, sakit kepala,
diare
Penyebabnya :
adanya peningkatan kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin,dan
faktor psikis (Prostaglandin adalah : salah satu mediator kimia/ hormon di dalam
tubuh yang menimbulkan terjadinya kontraksi pembuluh-pembuluh darah dan
penurunan aliran darah sehingga menyebabkan terjadinya proses iskhemia dan
necrosis pada sel-sel dan jaringan). Pada beberapa wanita, prostaglandin dapat
mengakibatkan otot polos dalam sistem gastrointestinal berkontraksi sehingga
menyebabkan mual, muntah dan diare Gejala nya mulai terasa pada 1 atau 2 hari
sebelum haid dan berakhir setelah haid dimulai. Biasanya nyeri berakhir setelah
diberi kompres panas atau oleh pemberian analgesik.
2.Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri mulai pada saat haid dan meningkat
bersamaan dengan keluarnya darah haid.Nyeri biasanya bersifat regular pada
setiap haid namun berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama siklus.
Penyebabnya :
Endometriosis (yaitu pertumbuhan jaringan dan dinding rahim pada daerah di luar
rahim seperti tuba fallopi atau ovarium) Dismenorrhea sekunder dapat disebabkan
oleh endometriosis dimana jaringan uterus tumbuh di luar uterus dan ini dapat
terjadi pada wanita tua maupun muda. Implan ini masih bereaksi terhadap
estrogen dan progesteron sehingga dapat meluruh sat haid. Hasil peluruhan bila
jatuh ke dalam rongga abdomen dan merangsang peritoneum akan menghasilkan
nyeri. Endometriosis ditemukan pada 10-15% wanita usia 25-33 tahun
c.Patofisiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus, endotelin,
prostaglandin, vasopressin dan kerusakan saraf perifer.
Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus. Hiperaktivitas
uterus terjadi pada endometriosis dan adenomiosis. Uterus yang berkontraksi
menyebabkan angina sehingga terjadilah nyeri. Nyeri semakin hebat ketika
bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks/leher rahim

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 19
terutama bila salurannya sempit. Gejala akan hilang begitu haid datang. Endotelin
berperan menginduksi kontraksi otot polos pada perbatasan dengan kelenjar
endometrium. Endometrium wanita dengan dismenorrhea menghasilkan PGF2
lebih banyak daripada wanita normal. PGF2 adalah oksitoksi dan
vasokonstriktor yang poten yang bila diberikan pada uterus akan menghasilkan
nyeri dan mengakibatkan pengeluaran darah haid..Vasopresin merupakan
vasokonstriktor yang menstimulasi miometrium berkontraksi. Pada hari pertama
menstruasi,kadar vasopresin meningkat pada wanita dengan dismenorrhea.

Pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan tubuh penderita tidak jarang memberi petunjuk, penderita pendek atau
tinggi, ciri kelamin sekunder, hirsutisme.
b. Pemeriksaan ginekologik
Biasanya didapatkan adanya aplasia vagina, keadaan klitoris, aplasia uteri, tumor
ovarium
2.Pemeriksaan Psikologi (distress/tidak)
3.Pemeriksaan Penunjang
Apabila pemeriksaan klinis tidak memberikan gambaran yang jelas dapat
dilakukan pemeriksaan :
1. Rontgen : thorax terhadap tuberkulosis serta sella tursika
2. Sitologi vagina
3. Tes toleransi glukosa
4. Pemeriksaan mata untuk mengetahui tanda tumor hipofise
5. Kerokan uterus
6. Pemeriksaan metabolisme basal atau T3 dan T4 tiroid
7. Laparoskopi
8. Pemeriksaan kromatin seks
9. Pemeriksaan kadar hormone

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 20
ASUHAN KEPERAWATAN
Contoh Kasus
Nn.N berumur 19 th, belum kawin, datang ke dokter dengan keluhan nyeri abdomen pada
hari pertama, kedua dan ketiga menstruasi, mudah merasa lelah, tekanan darah
90/60mmHg, merasa gelisah, pada saat melakukan aktivitas nyeri abdomen
bertambah, terlihat pucat dan lemas.
Pengkajian
Keluhan utama: nyeri abdomen
Riwayat penyakit saat ini:
Pasien mengeluh nyeri abdomen pada saat menstruasi hari pertama sampai ketiga, pasien
mengeluh lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari.
Riwayat menstruasi:
Menaurche usia : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : normal
Lamanya : 7 hari
HPHT : 2 hari yang lalu
Keluhan : nyeri pada perut
Pemeriksaan fisik
Observasi pemeriksaan fisik (ROS: Review of System)
1. Breathing
RR : 30 kali/menit
Jenis: normal,

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 21
Suara nafas: vesikuler, terdapat sesak nafas.
2. Blood
Tekanan darah rendah (90/60 mmHg),
Akral basah dan dingin
Nadi : 90 kali/menit
3. Brain
Penurunan konsentrasi,
Pusing, Sklera/ konjungtiva anemia
4. Bladder
Warna kuning dan volume 1,5 L/hari
5. Bowel
Nafsu makan: baik, Porsi makan habis, Minum (1500cc/hari),
Kebersihan mulut: bersih, Mukosa: lembab, Tenggorokan: normal,
Peristaltik (9x/menit),
BAB (1x/hari),
Konsistensi: padat, Bau: Khas, Kuning kecoklatan.
6. Bone
Badan mudah capek, Nyeri pada punggung
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : px mengeluh Menstruasi Nyeri akut
nyeri
DO : RR=30x/mnt Prostaglandin
skala nyeri 8
Lokasi nyeri di Hiperkontraksi uterus
bagian abdomen
Aliran darah

Iskemia

Nyeri abdomen

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 22
DS : pasien Menstruasi Intoleransi aktifitas
mengeluh lemas
DO : TD : 90/60 Perdarahan
Konjungtiva : ikterik
Anemia

Lemas
DS :px merasa cemas menstuasi Anxietas
DO: gelisah
RR : 30x/mnt nyeri haid
Nadi : 90 kali/menit
kurang pengetahuan

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus selama fase menstruasi


2. Intoleransi aktifitas b.d nyeri dismenore
3.Ansietas b.d ineffektif koping individu

Intervensi
a.) Diagnosa keperawatan : Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus selama fase menstruasi
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam nyeri
klien akan berkurang.
Kriteria Hasil :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang/dapat diadaptasi
2. Dapat mengindentifikasi aktivitas yang meningkatkan/menurunkan nyeri
3. skala nyeri ringan.
No Intervensi Rasional

1. kolaborasi : berikan analgesik Analgesic untuk mengurangi atau meringankan

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 23
nyeri.

2. Bantu untuk melakukan memodifikasi reaksi fisik dan psikis terhadap


tindakan relaksasi, distraksi, nyeri dan melancarkan peredaran darah, sehingga
massage kebutuhan O2 oleh jaringan akan terpenuhi,
sehingga akan mengurangi nyerinya.

3. Ajarkan penggunaan kompres Panas bekerja dengan pedoman meningkatkan


hangat untuk meringankan kram vasodilatasi dan otot relaksasi,saat menurnnya
abdomen iskemic uterus.

4. Berikan kesempatan waktu Istirahat akan merelaksasi semua jaringan


istirahat bila terasa nyeri dan sehingga akan meningkatkan kenyamanan
berikan posisi yang nyaman ;
misal waktu tidur, belakangnya
dipasang bantal kecil.

5. Observasi ulang tingkat nyeri, Pengkajian yang optimal akan memberikan


dan respon motorik klien, 30 perawat data yang obyektif untuk mencegah
menit setelah pemberian obat kemungkinan komplikasi dan melakukan
analgetik untuk mengkaji intervensi yang tepat.
efektivitasnya. Serta setiap 1 - 2
jam setelah tindakan perawatan
selama 1 - 2 hari.

b. ) Diagnosa keperawatan: Intoleransi aktifitas b.d nyeri dismenore


Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam klien akan
menunjukan perbaikan toleransi aktifitas
Kriteria Hasil : Klien dapat melakukan aktivitas
Klien mampu memenuhi kebutuhan dasar sendiri.

No. Intervensi Rasional

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 24
1. Berikan istirahat cukup dan tidur 8 istirahat cukup dan tidur cukup
10 jam tiap malam menurunkan kelelahan,menurunkan stress
dan meningkatkan kenyamanan

2. Observasi ulang tingkat nyeri, dan Pengkajian yang optimal akan memberikan
respon motorik klien, 30 menit setelah perawat data yang obyektif untuk
pemberian obat analgetik untuk mencegah kemungkinan komplikasi dan
mengkaji efektivitasnya. Serta setiap 1 melakukan intervensi yang tepat.
- 2 jam setelah tindakan perawatan
selama 1 - 2 hari.

C. Diagnosa keperawatan : Ansietas b.d ineffektif koping individu

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan kecemasan
menurun

Kriteria Hasil : Klien tenang dan dapat mengekspresikan perasaannya

Klien mampu menjawab dan menyebutkan penanganan saat nyeri haid

No. Intervensi Rasional


1. Ajarkan teknik relaksasi; latihan napas dalam, Teknik Relaksasi dapat menurunkan
. ketakutan dan kecemasan

2. Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien Membantu klien mengalami efek


untuk kontrol diri dengan menggunakan fisiologi hipoksia, yang dapat
pernapasan lebih lambat dan dalam dimanifestasikan sebagai
ketakutan/ansietas.
3 Gali kekuatan dan sumber-sumber yang ada mengidentifikasi kekuatan klien dapat
pada klien dan dukung kekuatan tersebut membantu klien berfokus pada
sebagai aspek positif. karakteristik positif yang mendukung
keseluruhan konsep diri dan
mengurangi anxietas

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 25
4. Berikan kesempatan pada klien untuk penggunaan perilaku yang efektif
mendiskusikan bagaimana rasa sakit yang dapat membantu klien beradaptasi
dideritanya dan Bantu klien mengidentifikasi dengan rasa sakit yang dialaminya.
keterampilan koping selama periode
berlangsung.

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 26
PENUTUP

kesimpulan

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan
dan terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada saat kehamilan.
Gangguan haid merupakan suatu permasalahan yang berhubungan dengan haid, baik itu
gangguan menurut ritme (siklus menstruasi),gangguan menurut perdarahan(banyaknya dan
lamanya) maupun gangguan yang terjadi diluar haid dan pada saat haid. Gangguan yang terjadi
saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid kali pertama.
Tata laksana yang diberikan pun tergantung pada penyebab dari gangguan mentruasi itu sendiri.

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 27
Daftar pustaka

Bobak, M & Irene et., al. (2004). Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta: EGC.

Cunningham, Mac Donald, Gant. 1995. Obstetri Williams. Edisi ke-18. dr. Suyono dan dr. Hartono
(Penerjemah). Jakarta : EGC.

Cunningham, M.D. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.

Greenspan S. F & Baxter D. J. (1998). Endroklinologi Dasar dan Klinik, Edisi IV, Jakarta: EGC.

Hanafiah. 2007. Perawatan Masa Nifas. http://library.usu.ac.id, diakses tanggal 20 Februari 2010.

www.saktyairlangga.wordpress.com Page 28
WEB OF CAUTATION Ketidak seimbangan
progesterone dan estrogen
Gangguan hipotalamus-
Organ reproduksi tak hipofisis
terbentuk, hamil, Proses kimia vitabin B6
menyusui tubuh terganggu
Carcinoma uterus
FSH dan LH menurun

Serotonin turun
Ovarium tidak ovum tidak dibuahi
metroragia
terangsang
Pre menstruasi
MENSTRUASI sindrome
Estrogen dan
Estrogen naik
progesteron sedikit
Endometrium tipis prostaglandin meningkat
oligomenore
Endometrium tebal
Endometrium tidak Hiperkontraksi
menebal hipoplasia
uterus
anxietas
Perdarahan banyak
Amenore primer hipomenore Aliran darah turun
Menoragi

Tanda seks sekunder polimenore Nyeri amdomen


tidak terjadi
PK : anemia

Disminore
Ganggua harga diri hiperKont Mual , Nutrisi kurang
raksi pada muntah dari kebutuhan
Nyeri, intoleransi aktifitas GI
www.saktyairlangga.wordpress.com Page 4

Anda mungkin juga menyukai