Anda di halaman 1dari 16

BIMBINGAN BELAJAR BEE GENIUS

Persiapan Ujian Akhir Semester Ganjil


Bahasa Indonesia 8 SMP
_____________________________________________________
Mata Pelajaran : ____________________ Kelas : ____________________
Nama Siswa : ____________________ Nomor Urut : ____________________

Soal Pilihan Ganda


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Bacalah fabel berikut.

Tupai dan Ikan Gabus


Di sebuah telaga di daerah Kalimantan Barat, tersebutlah seekor tupai yang
bersahabat dengan seekor ikan gabus. Persahabatan tersebut terjalin sangat kuat.
Pada suatu hari, Si Ikan Gabus jatuh sakit. Badannya sangat lemah. Dengan setia,
Si Tupai menunggui temannya itu. Sudah beberapa hari Si Ikan Gabus tidak mau
makan. Si Tupai berusaha membujuknya agar mau makan. Namun, Si Ikan Gabus
berkata kalau ia hanya mau makan apabila diberi makan hati Ikan Yu.
Mendengar permintaan Si Ikan Gabus, Si Tupai menjadi sangat sedih. Sulit sekali
memenuhi permintaan sahabatnya itu. Ikan Yu adalah hewan yang sangat ganas dan
hanya hidup di lautan lepas. Namun akhirnya ia memutuskan juga untuk mencarikan
ikan tersebut untuk Si Ikan Gabus.
Si Tupai kemudian meloncat-loncat dari satu pohon ke pohon yang lain, hingga
akhirnya ia sampai ke sebuah pohon kelapa yang batangnya menjorok ke laut.
Dengan perlahan, Si Tupai melubangi sebutir buah kelapa. Kemudian, ia membuang
air kelapa yang ada di dalam kelapa tersebut. Setelah airnya habis, ia pun masuk ke
kelapa tersebut. Dari dalam kelapa, ia menggerogoti tangkai buah kelapa yang masih
tersisa.
Tak lama kemudian, buah kelapa itu sudah terlepas dari tangkainya dan tercebur
ke laut lepas. Ombak laut itu sangat besar sehingga dalam waktu yang tidak lama,
buah kelapa itu sudah berada di tengah laut lepas. Tiba-tiba, datanglah seekor ikan yu
besar. Dengan segera, ikan itu menelan buah kelapa tersebut bulat-bulat. Setelah
berada di dalam perut ikan yu, Si Tupai lalu menggigiti hatinya. Ikan itu menggelepar-
gelepar menuju pantai. Sesampainya di pantai, Si Ikan Yu sudah kehabisan tenaga
dan akhirnya mati.
Dengan senang hati, Si Tupai membawa hati ikan yu itu untuk sahabatnya. Setelah
memakan hati ikan Yu, dengan ajaib Si Ikan Gabus menjadi sembuh total. Ia
meloncat-loncat dengan gembiranya. Ia pun berjanji akan menolong Si Tupai apabila
suatu saat Si Tupai sakit.
(dikutip dari pendongeng.com dengan pengubahan)
1. Hal yang terjadi setelah Ikan Yu menelan kelapa yang di dalamnya berisi Si Tupai adalah .
...
A. Si Tupai menggigiti hati ikan Yu
B. Si Tupai menggigiti jantung ikan Yu
C. Si Tupai mati di dalam perut ikan Yu
D. ikan Yu tersedak buah kelapa yang besar

Bacalah fabel berikut.

Kura-Kura dan Sepasang Itik


Kura-kura selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya dan tidak
pernah dapat meninggalkan rumahnya. Ada yang mengatakan bahwa Dewa Jupiter
telah menghukum kura-kura karena kura-kura tersebut sangat malas dan lebih senang
tinggal di rumah dan tidak pergi ke pesta pernikahan Dewa Jupiter, walaupun Dewa
Jupiter telah mengundangnya secara khusus.
Setelah bertahun-tahun, Si Kura-kura mulai berharap agar suatu saat dia bisa
menghadiri pesta pernikahan. Ketika dia melihat burung-burung yang beterbangan
dengan gembira di atas langit dan bagaimana kelinci, tupai, dan segala macam
binatang dengan gesit berlari, dia merasa sangat ingin menjadi gesit seperti binatang
lain. Si Kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin melihat dunia juga,
tetapi dia memiliki rumah pada punggungnya dan kakinya terlalu kecil sehingga harus
terseret-seret ketika berjalan.

sumber: pixabay.com
Suatu hari, dia bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan semua
masalahnya. ?Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia,? kata itik tersebut.
?Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke
atas langit di mana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu
harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal.?
Kura-kura tersebut sangat senang hatinya. Dia cepat-cepat memegang kayu
tersebut erat-erat dengan giginya, sepasang itik tadi masing-masing menahan kedua
ujung kayu itu dengan mulutnya dan terbang naik ke atas awan.
Saat itu, seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan
apa yang dilihatnya dan berkata:
?Kamu pastilah raja dari kura-kura!?
?Pasti saja?? Kura-Kura mulai berkata.
Namun, saat dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata tersebut, dia
kehilangan pegangan pada kayu tersebut dan akhirnya terbanting ke atas batu-batuan
yang ada di tanah. Kura-kura sangat menyesal dengan tindakannya tersebut.
(dikutip dari ceritakecil.com dengan pengubahan)
2. Hewan yang dimintai bantuan oleh Kura-Kura adalah . . . .
A. sepasang itik
B. Dewa Jupiter
C. sepasang gagak
D. kelinci dan tupai
Bacalah fabel berikut.

Kisah Serigala dan Anjing

Tersebutlah seekor Serigala yang tinggal di dalam hutan.


Badannya kurus kering, hanya menyisakan tulang belulang.
Suatu hari ketika sedang berjalan, ia bertemu dengan seekor
anjing yang berbadan gemuk. Pemandangan itu menggugah
selera Serigala yang kelaparan. Serigala itu ingin sekali
Sumber: pixabay.com
memangsa Si Anjing, tetapi ia mengurungkan niatnya karena Si
Anjing terlihat jauh lebih besar dan kuat daripada dirinya.
Sambil mencari akal untuk memangsa anjing tersebut, Si
Serigala kemudian memuji Si Anjing dengan mengatakan ?Hai
Anjing, hebat benar dirimu. Engkau dapat makan enak dan
hidupmu tercukupi hingga tubuhmu begitu besar dan kuat.?
Si Anjing kemudian menjawab, ?Kawan, kamu pun dapat
menjadi seperti aku apabila kamu mau meninggalkan cara
hidupmu yang liar di hutan. Di sana hidupmu luntang lantung
tidak teratur dan jauh dari keberuntungan. Hidup tidak ada
tujuan dan selalu khawatir akan bahaya. Sebaiknya kamu ikut
denganku agar nasibmu berubah.?
?Memang apa pekerjaanmu di sana?? tanya Serigala.
?Hampir tidak ada, hanya mengusir orang-orang yang tidak
sopan, pengemis, dan lain sebagainya yang mau masuk ke
pekarangan. Aku juga harus selalu berusaha menyenangkan
hati majikanku,? jawab Si Anjing.
?Lalu, apa upah yang kamu dapatkan??
?Upahku yaitu setiap hari selalu tersaji sisa makanan
majikanku yang berlimpah, tulang-tulang ayam maupun burung.
Bahkan, aku juga mendapatkan pujian dari majikanku.?
?Wow, enak sekali hidupmu di sana,? kata Serigala, ?Ingin
sekali aku menjadi sepertimu. Tapi, mengapa ada tanda lecet di
lehermu??
?Ah, ini bukan apa-apa. Terkadang majikanku mengikatku
di leher,? jawab Si Anjing.
?Apa? Jadi kamu sering diikat? Apakah kamu tidak punya
kebebasan?? tanya Serigala dengan kaget.
?Tidak selalu, namun apa salahnya dengan itu?? Si Anjing
balik bertanya.
?Oh, banyak salahnya. Daripada hidup mewah seperti itu,
lebih baik aku hidup kelaparan tetapi merdeka,? jawab Serigala.
Kemudian Serigala lari meninggalkan Si Anjing dan melupakan
niatnya untuk memangsa Si Anjing. Bagi Serigala, hidup
merdeka lebih baik daripada hidup terkekang.

(dikutip dari kumpulanceritabinatang.blogspot.com dengan pengubahan)


3. Engkau dapat makan enak dan hidupmu tercukupi hingga tubuhmu begitu besar dan kuat.
Berikut yang bukan merupakan adjektiva pada kalimat tersebut adalah . . . .
A. kuat
B. enak
C. besar
D. makan

4. Penyebab Si Kura-Kura tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya berdasarkan kutipan


fabel tersebut adalah Si Kura-Kura . . . .
A. takut rumahnya akan dicuri
B. adalah binatang yang sangat rajin
C. dikutuk oleh Dewa Jupiter karena ia sangat malas
D. merasa rumahnya adalah tempat terindah yang pernah ia tempati

Bacalah fabel berikut.

Malini adalah nama sebuah danau. Pemandangannya sangat indah dengan air jernih
yang membuat senang para penghuninya. Berbagai jenis hewan air merasa aman dan
tenteram. Mereka hidup damai tanpa ada gangguan. Suatu hari, datanglah seekor
bangau yang terbang di atas danau itu. Ia amat terpesona melihat keindahannya.
Dengan segera ia mendekati danau itu dan mulai menjalankan akal muslihatnya. Di
tepi danau itu, ia mengambil sikap berdiri dengan satu kaki menghadap ke arah
danau, seakan-akan ia menjadi seekor bangau pertapa yang telah meninggalkan alam
keduniawian.
Berhari-hari ia bersikap demikian tanpa bergerak sedikit pun. Lama kelamaan
ikan-ikan di danau merasa heran dan mereka mulai berani mendekati Bangau yang
sedang ?bertapa?. Dua ekor ikan mencoba lewat di muka Bangau. Tetapi, bangau itu
tidak mengubah sikap sedikit pun. Ia seakan-akan tak mempunyai nafsu lagi untuk
menikmati kehidupan yang indah ini. Akhirnya, semua ikan di danau itu tak merasa
takut lagi padanya dan mereka tak merasa khawatir akan dijadikan mangsa oleh
bangau itu. Suatu hari, karena rasa ingin tahunya, Raja Ikan di danau itu bertanya
pada Bangau, ?Mengapa kau sedih wahai Bangau??
Bangau pun menjawab, ?Oh ikan yang baik, aku berbuat demikian karena
kehendak dewa. Aku telah sadar dari segala perbuatanku yang lalu, yang membuatku
sangat berdosa besar terhadap dewa-dewa. Oleh sebab itu, aku hendak menebus dosa-
dosaku itu dengan petunjuknya, dan mulai saat ini aku tak mau lagi memusuhi sesama
makhluk, termasuk engkau ikan-ikan, apalagi memakan kalian.?
(dikutip dari pendongeng.com dengan pengubahan)

5. Watak tokoh Bangau pada kutipan fabel tersebut adalah . . . .


A. pemaaf
B. baik hati
C. suka menipu
D. suka menolong
Bacalah fabel berikut.

Kisah Semut dan Belalang


Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja
keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-
butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu, seekor
belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya, datang dan memohon
dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makanan untuk dirinya.
?Apa!? teriak Sang Semut dengan terkejut, ?tidakkah kamu telah mengumpulkan
dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Apa saja yang
kamu lakukan sepanjang musim panas??
?Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan,? keluh Sang
Belalang. ?Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas
pun telah berlalu.?
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya dengan gusar. ?Membuat lagu
katamu, ya?? kata Sang Semut, ?baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu
selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!? Kemudian, semut-
semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa
mempedulikan Sang Belalang lagi.

(dikutip dari ceritafabel.blogspot.com)

6. Hobi tokoh Belalang pada fabel tersebut adalah . . . .


A. bekerja keras
B. bermain petak umpet
C. mengumpulkan makanan
D. bermain musik dan menciptakan lagu

7. Permintaan Si Ikan Gabus kepada Si Tupai adalah . . . .


A. ingin berenang di laut lepas
B. ingin minum air kelapa muda
C. hanya ingin makan hati ikan Yu
D. ingin bersahabat dengan Si Tupai
Bacalah kutipan fabel berikut.

Suatu hari, ada seekor monyet berjalan terhuyung-huyung kelaparan. Monyet itu
sedang mencari sesuatu yang bisa dimakan. Akhirnya, Monyet menemukan biji
pohon kesemek. Karena terlalu kecil, Monyet tidak memakannya.
Tiba-tiba, ada sebuah nasi kepal yang berjalan sendiri. Ternyata, nasi kepal itu
dibawa oleh seekor kepiting. Karena ukuran nasi yang besar, Kepiting menjadi tidak
terlihat, tertutup oleh besarnya nasi kepal tersebut. Monyet kemudian bermaksud
memakan nasi kepal itu dan menukarnya dengan biji pohon kesemek yang ia punya,
tapi tidak diizinkan oleh Kepiting.

Akhirnya, Monyet berkata


bohong pada Kepiting bahwa biji
pohon kesemek tersebut apabila
ditanam akan segera tumbuh
menjadi pohon dan berbuah
banyak. Akhirnya, Kepiting setuju
Sumber: id.wikipedia.org/Sakurai Midori dengan pertukaran itu. Setelah
Kepiting pergi, Monyet tertawa
karena berhasil menipu Kepiting
dan mendapatkan nasi kepal.
Setelah sampai di rumah, Kepiting
menceritakan kepada anak-
anaknya tentang biji pohon
kesemek itu. Mereka
menanamnya. Karena tidak sabar,
Kepiting menyanyikan lagu:
?Segeralah jadi pohon, dan
berbuahlah, kalau tidak akan
kutebangi."

Ternyata, dalam sekejap biji itu telah menjadi pohon kesemek dan berbuah banyak.
Mereka sangat senang.
(dikutip dari ceritanakkecil.blogspot.com dengan pengubahan)

8. Alasan nasi kepal dalam fabel tersebut terlihat seperti berjalan sendiri adalah . . . .
A. nasi kepal tersebut memiliki sepasang kaki
B. nasi kepal tersebut dibawa oleh serombongan semut
C. Monyet tidak sabar untuk memakan nasi kepal tersebut
D. nasi kepal tersebut dibawa oleh Kepiting berukuran kecil
Bacalah fabel berikut.

Kisah Petani dan Seekor Ular

Suatu hari, seorang petani menemukan seekor ular yang tergeletak di jalan.
Ketika didekati, ternyata ular itu sedang meregang nyawa karena terlindas oleh roda
sebuah pedati. (1) [ . . . ] tanpa berpikir panjang Si Petani merawat Si Ular dengan
saksama dan memberinya makan dan minum.
(2) [ . . . ] sembuh, tanpa disadari naluri hewani Si Ular muncul. Sambil berdesis,
dengan cepat Si Ular mematuk Si Petani. Si Petani mengerang kesakitan karena
gigitan Si Ular. Kemudian, Si Petani mengambil parang di pinggangnya dan
mengayunkannya ke arah Si Ular.
Ular terpotong menjadi tiga bagian, yakni kepala, ekor, dan tubuh bagian tengah.
Dengan susah payah, Si Ular berusaha menyatukan tubuhnya kembali, (3) [ . . . ]
malang akhirnya Si Ular mati karena terengah-engah kehabisan napas.
Itulah balasan karena Si Ular tidak tahu balas budi dan akhirnya menemui ajal di
ujung parang Si Petani.
(dikutip dari kumpulanceritabinatang.blogspot.com dengan pengubahan)

9. Bagian yang merupakan klimaks pada fabel tersebut adalah . . .


A. Sambil berdesis, dengan cepat Si Ular mematuk Si Petani.
B. Suatu hari, seorang petani menemukan seekor ular yang tergeletak di jalan.
C. Ketika didekati, ternyata ular itu sedang meregang nyawa karena terlindas oleh roda
sebuah pedati.
D. Itulah balasan karena Si Ular tidak tahu balas budi dan akhirnya menemui ajal di ujung
parang Si Petani.
Bacalah fabel berikut.

Karena ketakutan pada bencana yang akan menimpa, satu per satu ikan mulai
diterbangkan oleh Bangau. Namun, Bangau tersebut tidak menerbangkan ikan-ikan
tersebut ke tempat yang dijanjikan, tetapi justru membawa ikan-ikan tersebut ke
sarangnya. Di sarangnya, Bangau memakan ikan-ikan tersebut dengan lahapnya.
Demikian seterusnya, sampai ikan-ikan di danau tersebut habis.
Kini, tinggallah seekor kepiting di danau itu yang belum dipindahkan. Kepiting
itu kemudian dibawa terbang oleh Bangau. Namun, ketika Bangau itu menukik
menuju sarangnya, Kepiting melihat banyak sekali darah dan duri-duri ikan di sana.
Kepiting kemudian menyadari kalau ia juga akan dimakan oleh Bangau yang
serakah itu. Ketika Bangau menukik turun, dengan cepat Kepiting menyerang leher
Bangau dengan capitnya. Bangau kemudian menggelepar tidak berdaya.
?Lepaskan aku! Lepaskan!? teriak Bangau dengan suara parau. Kepiting makin
memperkeras jepitannya hingga akhirnya Bangau yang serakah itu pun mati.

(dikutip dari pendongeng.com dengan pengubahan)


10. Watak Kepiting pada kutipan fabel tersebut adalah . . . .
A. kasar
B. pengecut
C. pemberani
D. penyayang

11. Amanat dari fabel tersebut adalah . . . .


A. di mana ada keinginan pasti ada jalan
B. kejujuran akan membawa pada keberuntungan
C. kemalasan hanya akan berujung pada kebahagiaan
D. jangan terlalu banyak bermain dan melupakan pekerjaan

Bacalah fabel berikut.

Cerita Seekor Serigala dan Seekor Kambing


Seekor serigala melihat seekor kambing sedang merumput di tepi tebing tinggi
yang curam. Serigala itu sedang membayangkan seekor kambing yang mantap untuk
makan malam.

?Wahai temanku,? kata Serigala dengan suara


termanisnya, ?apakah kamu tidak takut jatuh dari
tebing itu? Turunlah ke sini dan merumput di
rumput-rumput yang nikmat di sebelahku pada
permukaan yang rata dan aman.?
?Tidak, terima kasih,? kata Si Kambing.
?Tapi rasa rumputnya lebih baik di bawah
sini,? kata Serigala yang jengkel, ?kenapa makan
Sumber: pam.wikipedia.org/Steve Ford Elliott
sendirian??
?Serigala yang terhormat,? Si Kambing
akhirnya berkata, ?apakah kamu cukup yakin
bahwa yang kamu khawatirkan adalah makananku
dan bukan makananmu??
(dikutip dari cerita-bahasa-indonesia.blogspot.com)

12. Berikut yang merupakan kalimat tidak langsung adalah . . .


A. ?Kenapa makan sendirian??
B. ?Tapi rasa rumputnya lebih baik di bawah sini,?
C. Seekor serigala melihat seekor kambing sedang merumput di tepi tebing tinggi yang
curam.
D. ?Apakah kamu cukup yakin bahwa yang kamu khawatirkan adalah makananku dan
bukan makananmu??
Bacalah kutipan fabel berikut.

?Hai, Gajah! Cepat minumnya karena aku akan segera memangsamu. Perutku
sudah tak kuat lagi menahan lapar,? ucap Buaya pada Anak Gajah. Anak Gajah itu
kaget mendengar ancaman Buaya, lalu berteriak memanggil induknya. Tidak lama
kemudian, beberapa ekor gajah besar datang ke tempat itu.
?Ada apa, Anakku? Adakah yang mengganggumu?? tanya salah satu gajah yang
paling besar.
?Ya, aku diganggu oleh Buaya itu. Katanya, ia akan memangsaku,? kata Anak
Gajah sambil menangis.
?Apa? Kau ingin memangsa anakku?? kata Gajah Besar yang marah pada Buaya.
?Oh, rupanya ada yang lebih besar lagi. Kalau begitu kau saja yang kumangsa,
supaya perutku kenyang!? seru Buaya yang serakah itu.
?Cobalah kalau dapat, wahai buaya yang serakah!? ucap Gajah Besar.
Buaya lalu menyerang Gajah Besar. Moncongnya yang panjang dengan gigi-gigi
yang tajam menyerang Gajah Besar. Gajah Besar melompat dan menginjak perut
Buaya. Dengan belalainya yang panjang, ia melilit moncong buaya itu. Ketika ekor
Buaya ingin menyambar tubuh Gajah Besar, kaki Gajah Besar menghadangnya lalu
menginjaknya. Buaya tidak dapat berkutik karena ekor dan kakinya tidak dapat
bergerak. Sementara itu, kaki Gajah Besar terus saja menginjak Buaya tersebut.
Buaya itu pun akhirnya tidak dapat bernapas lagi.
(dikutip dari pendongeng.com dengan pengubahan)

13. Pesan moral yang dapat ditangkap dari kutipan cerpen tersebut adalah . . . .
A. jangan pernah menganggap remeh orang lain
B. jangan pernah melupakan jasa orang pada diri kita
C. kebaikan akan selalu membawa pada keberuntungan
D. keserakahan hanya akan membawa pada kemalangan

14. Dewa Jupiter telah menghukum kura-kura karena kura-kura tersebut sangat malas .
Adjektiva pada kalimat tersebut adalah . . . .
A. malas
B. kura-kura
C. menghukum
D. Dewa Jupiter
Bacalah fabel berikut.

Anjing dan Bayangannya


Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari
pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati
sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan
dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing itu mengira dirinya melihat
seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.
Apabila dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah
bayangannya.Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan justru menjatuhkan tulang
yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut
akhirnya dengan susah payah berenang menuju tepi sungai. Saat dia selamat dan tiba
di di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang
dibawanya sudah hilang. Ia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari
betapa bodoh dirinya.

(dikutip dari ceritafabel.blogspot.com dengan pengubahan)

15. Kalimat opini pada fabel tersebut adalah . . .


A. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju tepi sungai.
B. Apabila dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya.
C. Anjing itu mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang
lebih besar dari miliknya.
D. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan justru menjatuhkan tulang yang dibawanya
dan langsung melompat ke dalam sungai.
16. Urutan musim yang tepat sesuai fabel tersebut adalah . . . .
A. musim panas - musim gugur - musim dingin
B. musim panas - musim dingin - musim gugur
C. musim gugur - musim panas - musim dingin
D. musim dingin - musim gugur - musim panas
Bacalah fabel berikut.

Kisah Keledai Berkulit Singa

Pada suatu ketika, ada seekor keledai yang menemukan sebuah kulit singa yang
ditinggalkan oleh pemburu di dalam hutan. Keledai itu mengambil kulit singa dan
memakainya di tubuhnya. Kulit singa itu tepat sekali menutupi tubuhnya dan kini ia
mirip dengan singa asli. Lalu, muncul pikiran jahil dari Keledai. Dia kemudian
menggunakan kulit singa itu dan menghibur dirinya sendiri dengan cara menakut-
nakuti hewan lain. Secara diam-diam, Keledai mengenakan kulit singa, lalu
bersembunyi di semak-semak. Jika ada hewan lain yang melintas, keledai itu segera
meloncat keluar. Semua binatang yang melihatnya merasa takut dan lari terbirit-birit
karena menyangka ada singa yang akan menerkam mereka.
Keledai merasa begitu senang melihat semua binatang takut dan berlari menjauhi
dirinya. Keledai menjadi pongah dan menganggap seolah-olah dirinya adalah raja
hutan. Saking bangganya, Keledai mencoba untuk mengaum keras meniru suara
singa. Namun sayangnya, bukan auman singa yang keluar dari mulutnya, melainkan
hanya ringkikan keledai yang parau.
Seekor serigala yang semula turut berlari ketakutan bersama dengan binatang
lainnya, mendengar suara ringkikan itu dan berhenti berlari. Perlahan-lahan dan
penuh kehati-hatian, dia mendekati singa itu dan dengan kemampuan indra
penciumannya yang bagus, Serigala bisa mencium aroma Keledai. Begitu dia tahu
bahwa ternyata yang menakut-nakutinya itu hanyalah seekor keledai yang memakai
kulit singa, Serigala segera menerkamnya.
Serigala kemudian berkata sambil tertawa, ?Jika kamu menutup mulutmu dan
tidak mengeluarkan suara ringkikanmu yang parau, mungkin aku akan berlari
ketakutan juga. Kamu bisa menipu kami dengan kulitmu, tetapi tidak dengan
suaramu.? Setelah itu, Serigala kemudian memangsa Keledai malang tersebut.
(dikutip dari kamuslife.com dengan pengubahan)

17. Istilah untuk hewan yang gemar memangsa hewan lain seperti tokoh Serigala pada
fabel tersebut adalah . . . .
A. herbivor
B. omnivor
C. karnivor
D. predator
18. Kalimat yang menunjukkan bagian resolusi dari fabel tersebut adalah . . .
A. Kemudian, semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan
mereka tanpa mempedulikan Sang Belalang lagi.
B. ?Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan,? keluh Sang Belalang.
?Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah
berlalu.?
C. Saat itu, seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya, datang dan
memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makanan untuk
dirinya.
D. Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras
sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran
gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas.
19. Si Petani merawat Si Ular dengan saksama dan memberinya makan dan minum.
Berikut yang bukan makna dari kata yang bercetak miring pada kalimat tersebut adalah . . .
.
A. teliti
B. tepat
C. takut
D. cermat

20. Kalimat yang merupakan klimaks pada fabel tersebut adalah . . .


A. Anjing itu mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang
lebih besar dari miliknya.
B. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan justru menjatuhkan tulang yang dibawanya
dan langsung melompat ke dalam sungai.
C. Saat dia selamat tiba di di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih
karena tulang yang dibawanya sudah hilang.
D. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan
melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu.
21. Secara diam-diam, Keledai mengenakan kulit singa, lalu bersembunyi di semak-semak.
Keterangan cara pada kalimat tersebut adalah . . . .
A. Sang Keledai
B. mengenakan
C. di semak-semak
D. secara diam-diam
Bacalah fabel berikut.

Alangkah gembiranya ikan-ikan mendengar perkataan Bangau tersebut. Tetapi,


beberapa hari kemudian, alangkah herannya ikan-ikan tersebut ketika melihat Bangau
menangis. Kemudian, bertanyalah Raja Ikan, ?Hai Bangau, mengapa engkau
menangis??
?Oh Ikan, alangkah sedihnya aku,? jawab Bangau sambil terus menangis terisak-
isak.
?Mengapakah demikian, Bangau?? tanya Raja Ikan lagi.
?Sebenarnya akan datang bencana yang bakal menimpa kita sekalian, penghuni
danau indah ini. Aku telah mendengar kabar bahwa tidak berapa lama lagi para
nelayan akan mengadakan penangkapan ikan besar-besaran. Mereka telah membuat
jala, pancing, dan bubu sebanyak-banyaknya. Oh Ikan, itulah yang menjadi buah
pikiranku selama ini. Karena itulah, wahai Ikan-ikan, aku hanya dapat berpesan,
berhati-hatilah kalian menghadapi bencana yang bakal
tiba. Aku berdosa tidak bisa melindungi kalian, semoga kalian dapat menyelamatkan
diri masing-masing terhadap nelayan yang serakah itu.?
Mendengar berita itu, alangkah sedihnya hati para ikan. Mereka saling
bertangisan di hadapan Bangau sambil meratap, ?Oh Bangau, apakah engkau dapat
memberi pertolongan pada kami agar kami dapat terlepas dari bencana itu??
Hmm aku punya akal sahut bangau aku bersedia memberi pertolongan dengan
memindahkan kalian satu per satu ke danau lain yang letaknya tak jauh dari sini.

(dikutip dari pendongeng.com dengan pengubahan)

22. Konflik pada kutipan fabel tersebut ditunjukkan oleh kalimat . . .


A. Alangkah gembiranya ikan-ikan mendengar perkataan Bangau tersebut.
B. ?Oh ikan, alangkah sedihnya aku,? jawab Bangau sambil terus menangis terisak-isak.
C. Sebenarnya akan datang bencana yang bakal menimpa kita sekalian, penghuni danau
indah ini.
D. Mereka saling bertangisan di hadapan bangau sambil meratap, ?Oh Bangau, apakah
engkau dapat memberi pertolongan pada kami agar kami dapat terlepas dari bencana
itu??
Bacalah fabel berikut.

Kera dan Ayam

(1) Pada zaman dahulu, tersebutlah seekor ayam yang bersahabat dengan seekor
kera. (2) Namun, persahabatan itu tidak berlangsung lama karena kelakuan Si Kera.
(3) Pada suatu petang, Si Kera mengajak Si Ayam untuk berjalan-jalan. (4) Si Kera
mulai merasa lapar. (5) Kemudian, ia menangkap Si Ayam dan mulai mencabuti
bulunya. (6) Si Ayam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. (7) Akhirnya, ia dapat
meloloskan diri.
Si Ayam berlari dengan sekuat tenaga. Untungnya, tidak jauh dari tempat
tersebut, ia menemukan kediaman Si Kepiting. Si Kepiting adalah teman sejati Si
Ayam. Dengan tergopoh-gopoh, Si Ayam masuk ke dalam lubang, kediaman Si
Kepiting. Di sana, ia disambut dengan gembira. Lalu, Si Ayam menceritakan semua
kejadian yang dialaminya, termasuk pengkhianatan Si Kera.
Mendengar hal itu, Si Kepiting tidak bisa menerima perlakuan Si Kera. Ia
berkata, ?Marilah kita beri pelajaran Si Kera yang tidak tahu arti persahabatan itu.?
Lalu, ia menyusun siasat untuk memperdayai Si Kera. Mereka akhirnya sepakat akan
mengundang Si Kera untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan
buah-buahan. Perahu yang akan mereka gunakan adalah perahu buatan sendiri dari
tanah liat.
Kemudian, Si Ayam mengundang Si Kera untuk berlayar ke pulau seberang.
Dengan rakusnya, Si Kera segera menyetujui ajakan itu. Beberapa hari berselang,
mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai di tengah laut, mereka lalu
berpantun. Si Ayam berkokok ?Aku lubangi ho!!!? Si Kepiting menjawab ?Tunggu
sampai dalam sekali!?
Setiap kali berkata begitu, maka Si Ayam mematuk-matuk perahu itu. Akhirnya,
perahu mereka pun bocor dan tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam
ke dasar laut. Si Ayam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si Kera yang
meronta-ronta minta tolong. Karena tidak bisa berenang, akhirnya Si Kera mati
tenggelam.
(dikutip dari fitrimanikbahraini.blogspot.com dengan pengubahan)

23. Kemudian, ia menangkap Si Ayam dan mulai mencabuti bulunya.


Imbuhan -nya pada kalimat tersebut merujuk pada tokoh . . . .
A. Si Kera
B. Si Ikan
C. Si Ayam
D. Si Kepiting

24. Watak Monyet pada kutipan fabel tersebut adalah . . . .


A. licik
B. jujur
C. bijaksana
D. mudah percaya
25. Penyebab Si Ular harus meregang nyawa di jalan adalah . . . .
A. terlindas roda pedati
B. ingin mematuk petani
C. terjatuh ke tengah sawah
D. sengaja dibunuh oleh petani

Anda mungkin juga menyukai