Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No.

2, Juli 2007

TEGANGAN GESER ULTIMIT EPOXY-RESIN PADA


SAMBUNGAN BALOK KAYU YANG DIBEBANI GAYA TEKAN
SEJAJAR SERAT

Dharma Putra1, I Nyoman Sugita1, dan Ni Wayan Padmi2

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar tegangan geser ultimate lem
Epoxy- resin pada sambungan perekat kayu kamfer kadar lengas 15% yang dibebani
gaya tekan sejajar serat.
Benda uji dibuat dari balok kayu ukuran 4/20 disambung di kedua sisinya dengan
balok kayu kamfer 3/20. Benda uji dengan lima perlakuan,masing-masing perlakuan
luas rekatan are 200 cm2 , 400 cm2, 600 cm2 , 800 cm2, 1000 cm2. Setiap perlakuan
dibuat dua kali ulangan. Benda uji diberikan beban sentris dengan interval 10 KN
hingga batas ultimate.Hubungan antara beban dengan deformasi direkam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya tegangan geser lem Epoxy Resin akibat
gaya tekan sejajar serat adalah sebagai berikut: 3.38 MPa , 3.12 MPa, 3.09 MPa, 3.25
MPa and 3.4 MPa Tegangan geser maksimum sebesar 3.4 MPa, Tegangan geser
minimum sebesar 3.09 MPa. Tegangan geser rata rata sebesar 3.25 Mpa.
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa lem epoxy-resin dapat digunakan sebagai
alternatif bahan sambungan. Sambungan perekat juga memiliki efisiensi yang tinggi
dan bersifat getas.

Kata kunci: tegangan geser ultimate, Epoxy-resin, kadar lengas, kayu kamfer, gaya
tekan.

THE ULTIMATE SHEAR STRESS OF EPOXY- RESIN AT WOOD


BAR CONNECTION DUE TO PARALLEL FIBRE OF WOOD
CENTRIC LOAD

Abstract: The goal of this research is to study the ultimate shear of Epoxy- resin at
wood bar connection due to parallel fibre of wood centric load.
Specimens are kamfer wood bar, 15% water content, size 4/20, connected by 2 x 3/ 20
side by side using Epoxy- resin . There are five treatments with the area of Epoxy-
resin are 200 cm2 , 400 cm2, 600 cm2 , 800 cm2, 1000 cm2 and two replication each.
Specimens is loaded by increament parallel fibre of wood centric load until connection
failure.
The results show that the ultimate shear stress of Epoxy- resin of each treatment are
3.38 MPa , 3.12 MPa, 3.09 MPa, 3. 25 MPa and 3.4 MPa. The average ultimate shear
stress is 3.25 MPa . The Epoxy- resin can be used asa an alternative material for wood
connector, has highly efficience and brittle behavior.

Keywords: ultimate shear stress, epoxyresin ,water content, kamfer wood, centic
load.

1
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar.
2
Alumnus dari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar.

164
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

PENDAHULUAN tampang dua yang dibebani gaya tekan.


Dan bagaimana menganalisa sambungan
Latar Belakang dengan lem epoxy-resin sebagai bahan
Indonesia adalah suatu negeri yang penyambung
sangat kaya akan kayu, baik kaya dalam
jenisnya maupun kaya dalam kwantitas- Tujuan Penelitian
nya.Tetapi dalam bidang pengetahuan Adapun tujuan yang ingin dicapai
konstruksi kayu belum banyak dilakukan pada penelitian ini adalah untuk
penelitian-penelitian untuk mendapatkan mengetahui kekuatan geser lem pada kayu
cara konstruksi kayu baru yang ber- kamfer dengan kadar lengas 15%. Dan
maksud untuk menghemat pemakaian dapat menganalisa sambungan dengan lem
kayu. epoxy-resin sebagai bahan penyambung.
Kayu dipasaran umumnya ukurannya
terbatas sehingga menyebabkan diperlu- Manfaat Penelitian
kan adanya konstruksi sambungan. Akibat Adapun manfaat penelitian ini adalah
suatu struktur kayu yang dibebani akan dapat memberikan manfaat bagi pengem-
menimbulkan gaya- gaya dalam seperti: bangan ilmu pengetahuan khusus-nya
tekan, tarik, momen,puntir. penggunaan lem. Penelitian ini juga
Sesuai dengan perkembangan tekno- diharapkan dapat memberikan informasi
logi dibidang bahan- bahan untuk struktur kepada masyarakat tentang kekuatan lem.
kayu, telah diproduksi lem epoxy-resin
yang mempunyai mutu perekat yang Batasan Masalah
tinggi dan memiliki daya pemikul yang Adapun batasan masalah yang
tinggi. Kekuatan atau kapasitas sam- digunakan dalam penelitian ini adalah
bungan baut dan paku panjelasannanya sambungan samping tampang dua.
telah dipaparkan dalam PPKKI NI-5 1961 Menggunakan kadar air tertentu(15%).
namun penjelasan untuk kekuatan Kayu terlindung pada suhu kamar.
sambungan perekat belum ada dalam
PPKKI NI-5 1961. TINJAUAN PUSTAKA
Brosur-brosur lem epoxy-resin tidak
mencantumkan kekuatan atau kapasitas Pengertian Kayu
atau kapasitas lem terutama dalam Kayu didefinisikan sebagai satu bahan
menerima gaya-gaya yang terjadi pada konstruksi yang didapat dari tumbuhan.
sturuktur kayu. Demikian pula literatur- Dengan atau tanpa pengolahan lebih lanjut
literatur, peraturan maupun standar- pun kayu dapat langsung digunakan.Salah
standar perencanaan kayu belum ada yang satu kegunaan kayu adalah sebagai bahan
membahas tentang perhitungan kekuatan bangunan misalnya untuk kuda-kuda,
lem. Sehingga penelitian ini sangat kusen, balok dan sebagainya.(Frick,1982)
penting dilakukan untuk mengetahui
kekuatan geser lem yang dibebani gaya Sifat Utama Kayu
tekan sejajar serat. Dari segi manfaatnya bagi kehidupan
manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-
Perumusan Masalah sifat yang menyebabkan kayu selalu
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibutuhkan manusia(Frick, 1982).
dirumuskan masalah yang akan diteliti Sifat- sifat utama tersebut antara lain:
yaitu apakah bahan lem epoxy-resin dapat kayu merupakan sumber kekayaan alam
dipakai sebagai alternatif bahan penyam- yang tidak akan habis apabila dikelola/
bung pada konstruksi kayu.Berapakah diusahakan dengan cara yang benar yaitu
besar kekuatan geser lem epoxy-resin apabila pohon-pohon ditebang untuk
yang terjadi pada sambungan samping diambil kayunya, segera ditanami kembali

165
Tegangan Geser Ultimit Epoxy ..................................... Putra, Sugita dan Padmi

pohon pengganti. Dalam hal ini kayu yaitu: kekuatan geser yang sejajar arah
dikatakan sebagai sumber kekayaan alam serat, kekuatan geser tegak lurus arah
yang dapat diperbaharui. Kayu merupakan serat dan kekuatan geser miring. Pada
bahan mentah yang mudah diproses untuk kekuatan geser tegak lurus arah serat jauh
dijadikan barang lain. Kayu memilliki lebih besar daripad kekuatan geser yang
sifat- sifat spesifik yang tidak bisa ditiru sejajar arah serat. Kekuatan lentur, yang
oleh bahan-bahan lain yang dibuat dimaksud kekuatan lentur ialah kekuatan
manusia seperti baja dan beton yaitu sifat kayu untuk menahan gaya- gaya yang
elastis, ulet, serta mempunyai ketahanan berusaha melengkungkan kayu atau
terhadap pembebanan yang tegak lurus menaha benda- benda mati maupun hidup
dengan seratnya atau sejajar seratnya. selain beban pukulan yang harus dipikul
oleh kayu tersebut. Dalam hal ini
Sifat Mekanik Kayu dibedakan kekuatan lentur statik dan
Sifat-sifat mekanik ialah kemampuan kekuatan lentur pukul. Untuk kekuatan
kayu untuk menahan muatan dari luar. lentur statik menunjukkan kekuatan kayu
Yang dimaksud dari luar ialah gaya-gaya menahan gaya yang mengenai secara
diluar benda yang mempunyai kecende- perlahan-lahan, sedangkan kekuatan lentur
rungan untuk mengubah bentuk dan pukul adalah kekuatan kayu untuk
besarnya benda. Kekuatan kayu meme- menahangaya yang mengenai secara
gang peranan penting dalam penggunaan mendadak seperti pukulan.Kekakuan
kayu untuk pembangunan, perkakas dan Adalah suatu ukuran kekuatan untuk
untuk penggunaan lain. Dalam hubungan menahan perubahan bentuk atau
ini dibedakan beberapa macam kekuatan lengkungan yang menunjukkan modulus
sebagai berikut (Dumanauw, 1990). elastis.Keuletan diartikan sebagai kemam-
Kekuatan tarik adalah kekuatan tarik puan kayu untuk menyerap sejumlah
suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu tenaga yang relatif besar atau tahan
menahan gaya-gaya berusaha menarik terhadap tegangantegangan yang
kayu tersebut. Kekuatan tarik terbesar berulang-ulang yang melampaui batas
pada kayu adalah sejajar arah serat. proporsional serta mengakibatkan
Kekuatan tekan adalah kekuatan tekan perubahan-perubahan bentuk yang perma-
suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu nen dan kerusakan sebagian, dimana
untuk menahan muatan/ beban jika itu keuletan merupakan kebalikan dari
dipergunakan untuk penggunaan tertentu. kerapuhan kayu.
Dalam hal ini dibedakan menjadi dua
macam tekanan yaitu tekanan yang sejajar Tingkat Keawetan Kayu
arah serat dan tekanan yang tegak lurus Penilaian tingkat keawetan kayu di
arah serat. Kekuatan tekan tegak lurus Indonesia digolongkan ke dalam lima
arah serat menentukan ketahanan kayu kelas awet, yaitu: I sangat baik, II baik, III
terhadap beban. Kekuatan ini berhu- cukup, IV kurang, dan V jelek. Keawetan
bungan juga dengan kekerasan kayu dan kayu tergantung dari penempatan kayu.
kekuatan geser. Kekuatan yang tegak Kayu yang dilindungi terhadap hujan dan
lurus arah serat pada kayu lebih kecil sinar matahari tidak akan cepat rusak.
daripada kekuatan tekan yang sejajar arah Tetapi kalau ditempatkan di luar, jadi
serat. Kekuatan geser, yang dimaksud dibiarkan terkena panas dan hujan, maka
kekuatan geser ialah suatau kekuatan kayu kayu akan lekas rusak. Cara-cara yang
dalam hal ini kemampuannya menahan dapat digunakan untuk mempertinggi
gaya- gaya yang membuat suatu bagian keawetan kayu, misalnya dengan
kayu tersebut bergeser dari bagian lain mengecat, mengecat dengan minyak,
didekatnya. Dalam hubungan ini dengan obat-obatan dan sebagainya
dibedakan tiga macam kekuatan geser (Frick, 1982).

166
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

Tingkat Kekuatan Kayu kekuatan kayu dinilai berdasarkan kuat


Tingkat kekuatan kayu merupakan lentur, kuat tekan dan berat jenis kayu.
kemampuan kayu untuk menahan beban. Berdasarkan tingkat kekuatannya, kayu
Besarnya beban yang dapat ditahan oleh digolongkan ke dalam lima kelas. Untuk
tiap jenis kayu berbeda-beda. Tingkat lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kelas kuat kayu


Kelas Berat Jenis Kuat Lentur ( Kg / cm2) Kuat Tekan ( Kg / cm2)
kuat Kering Udara
I > 0,9 > 1100 > 650
II 0.9 0.60 1100 725 650 425
III 0.6 0.40 725 500 425 300
IV 0.4 0.30 500 360 300 215
V < 0.30 < 360 < 215
Sumber :Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ( PKKI ) 1961

Tingkat Pemakaian Kayu 2. Pasak-pasak kayu keras dan seba-


Tingkat pemakaian kayu digolongkan gainya
berdasarkan tingkat keawetan, tingkat 3. Alat-alat sambung modern (modern
kekuatan kayu dan banyak sedikitnya timer conector) seperti Kokot Bulldog,
penggunaan suatu jenis kayu. Di Geka, Alligator, Bufa, Cincin Belah
Indonesia terdapat lima macam tingkat (split ring) dan sebagainya.
kayu berdasarkan pemakaiannya. 4. Perekat atau lem
Dalam penulisan tugas akhir ini hanya
Kayu Kamfer akan dibahas secara singkat mengenai alat
Kayu kamfer tergolong dalam kayu sambung perekat. Perekat akan dipakai
kelas kuat II, kelas awet III dan tingkat sebagai alat sambung geser dalam
pemakain III. Kayu kamfer mempunyai penelitian ini.
berat jenis 0.7 0.9. Kayu ini banyak
terdapat di Sumatra dan sedikit di Perekat atau Lem Kayu
Kalimantan. Kayu kamfer tahan bubuk Perekat yang biasa digunakan dalam
tetapi tidak tahan rayap, oleh karena itu konstruksi kayu dapat dibagi atas perekat
tidak cocok untuk konstruksi yang tidak alam dan perekat sintetis. Yang termasuk
terlindung . Kembang susutnya sedikit dan perekat alam misalnya:glutin, gasein, dan
mudah diolah. Kayu ini banyak dipakai sebagainya. Glutin dibuat dari kulit dan
untuk bangunan. Kayu Kamfer ini tulang binatang sedangkan gasein dibuat
memiliki warna sawo matang. dari susu dan kalsium. Sedangkan yang
termasuk perekat sintetis adalah PVA
Alat Sambung Kayu (polyvinylasetat) atau yang biasa disebut
Dalam konstruksi kayu yang meminta lem putih dan sebagainya.
perhatian besar adalah tempattempat Lem yang biasa digunakan adalah lem
hubungan atau sambungannya. Pada sam- putih (PVA-resioid disperson), tetapi
bungan selalu merupakan titik terlemah penggunaanya hanya untuk merekatkan
pada suatu konstuksi. Untuk menghu- bahan yang tidak menerima beban terlalu
bungkan atau menyambung kayu besar karena lem putih memiliki
dipakailah alat sambung kayu. Alat-alat ketahanan terbatas terhadap air, panas
sambung kayu dapat digolongkan menjadi sebagainya (Frick 1982). Epoxy-resin
empat golongan, yaitu : yang merupakan jenis perekat sintetis.
1. Paku, baut, sekrup kayu dan seba- Epoxy-resin yang merupakan perekat
gainya. khusus yang biasanya dipergunakan untuk

167
Tegangan Geser Ultimit Epoxy ..................................... Putra, Sugita dan Padmi

menghubungkan kayu dengan kayu, METODOLOGI


logam dengan kayu atau logam dengan
logam,(Frick 1982). Dengan kegunaan Tempat Penelitian
tersebut maka perekat Epoxy-resin Penelitian dilaksanakan di Labora-
memiliki daya dukung yang lebih besar torium Ilmu Bahan dan Konstruksi
dari lem putih. Fakultas Teknik Universitas Udayana
Untuk mengetahui daya dukung Kampus Bukit Jimbaran.
perekat Epoxy-Resin maka dilakukan
pengujian dengan membuat sejumlah Bahan dan Alat
benda uji. Pengujian dilakukan dengan Bahan-bahan yang digunakan dalam
mesin tekan untuk mengetahui beban penelitian ini adalah: Kayu kamfer 4/20
maksimum yang mampu diterima oleh dan 3/ 20 dengan kadar lengas 15 %, lem
sambungan dengan lem. Epoxyresin merk Union.
Dalam penelitian ini alat-alat yang
Analisis Sambungan, Tinjauan Akibat diperlukan sebagai berikut: gergaji untuk
Gaya Tekan memotong balok sesuai dengan ukuran
Suatu sambungan kayu dengan yang telah ditentukan, Kafi untuk
menggunakan alat sambung perekat meratakan permukaan yang akan direkat-
menerima gaya tekan sebesar P seperti kan, alat Press Kayu untuk merapatkan
Gambar 1. bagian yang direkatkan, dialgauge untuk
P P
mencari besanya deformasi/penurunan
yang terjadi pada sambungan, dan alat Uji
A A Tekan Silinder Kapasitas 2000 KN
Pp dipergunakan untuk mengukur beban yang
dapat diterima benda uji .

Lp
Metode Pengambilan Sampel dan Data
Pengambilan data dilakukan dengan
membuat sejumlah benda uji berupa
Gambar 1. Benda Uji Sambungan sambungan tampang dua. Data yanga
Perekat. diambil dalam penelitian ini adalah data
pada saat ultimate yang nantinya akan
Tegangan geser yang terjadi pada diolah dan dianalisa untuk mencari
sambungan perekat tampang dua pada besarnya kekuatan sambungan perekat,dan
kayu kamfer dengan kadar lengas 15 % perbandingan dengan balok kayu utuh.
dapat dihitung dengan menggunakan
rumus: Rancangan Benda Uji
Pterjadi = At x gs || Dalam penelitian ini peneliti membuat
beberapa perlakuan pada benda uji dengan
luas rekatan yang berbeda-beda. Dapat
gs || = P = P
dilihat pada Tabel 2:
2A 2 x (PP X Lp )
dimana:
Tabel 2. Variasi Benda Uji
gs= tegangan geser sejajar serat
P = beban yang dapat diterima Perlakuan Pp Lp Ulangan
A = luas penampang cm) (cm)
I 5 20 2x
P = Panjang rekatan II 10 20 2x
L = Lebar rekatan III 15 20 2x
IV 20 20 2x
V 25 20 2x

168
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

Secara keseluruhan jumlah benda uji


yang digunakan adalah 11 buah yang
terdiri dari 5 perlakuan dengan masing-
masing perlakuan dibuat 2 kali perulangan
dan 1 balok utuh.

Persiapan
Pekerjaan persiapan yang dilakukan
meliputi: pengadaan bahan-bahan peneli-
tian dan pemeriksaan alat-alat
peneliti,yaitu ketersediaan alat- alat dan
kondisi mesin yang akan dipakai.

Pembuatan Benda Uji


Benda uji terbuat dari balok kayu
kamfer ukuran 4/20 dengan kadar lengas
15 %, yang dijepit di kedua sisi dengan
kayu kamfer ukuran 3/ 20 dengan kadar Gambar 2. Pengujian kekuatan
lengas sama yaitu 15 %. Pada sisi kayu sambungan perekat
yang telah rata diamplas supaya bersih. Dalam pengujian ini benda uji yang
Setelah diamplas kemudian sisi yang sudah dirakit sedemikian rupa diletakan di
direkatkan dioleskan lem Epoxy-resin. atas balok penekan, dimana sebelumnya
Campuran Resin dan Hardener 1 : 1. balok penekan atas dan bawah harus
Pengambilan Resin dan Hardener masing- dibersihkan terlebih dahulu. Letakan
masing harus dengan alat yang terpisah benda uji tersebut tepat pada bagian
dan bersih. Aduk sampai rata dan oleskan tengah dari balok penekan kemudian
cukup pada satu permukaan saja lalu diberikan beban terpusat. Lakukan
rekatkan. Waktu press + 6 jam dan kering pembebanan secara terus menerus dengan
sempurna selama 24 jam. Waktu pengu- interval 10 KN hingga benda uji tidak
jian dilakukan 1 minggu setelah proses dapat menerima beban lagi. Untuk
kering sempurna. mencari besarnya deformasi digunakan
alat Dial Gauge yang dipasang didepan
Pengujian Kuat Sambungan Perekat dan disamping benda uji.
Pengujian kekuatan sambungan pere-
kat dilakukan setelah dirakit sedemikian HASIL DAN PEMBAHASAN
rupa seperti pada Gambar 2. Pengujian
kuat sambungan ini menggunakan alat uji Hasil Penelitian
kuat tekan silinder kapasitas 2000 KN. Dari hasil pengujian kuat tekan pada
benda uji sambungan geser bertampang
dua yang terbuat dari balok kayu kamfer
dengan kadar lengas 15% ukuran 4/20
yang dijepit di kedua sisinya dengan balok
kayu kamfer 3/20 didapat hasil yang
ditampilkan pada Tabel 3. Tabel tersebut
memperlihatkan perbedaan beban serta
deformasi yang dihasilkan oleh masing-
masing benda uji untuk dianalisa kekuatan
sambungan perekat pada saat ultimate.

169
Tegangan Geser Ultimit Epoxy ..................................... Putra, Sugita dan Padmi

Data Hasil Pengujian Kekuatan 400


Sambungan Perekat
350
Pengujian terhadap kekuatan sam-
bungan perekat dilakukan pada kayu 300

Perlakuan I
kamfer dengan kadar lengas 15%. 250
Perlakuan II

Beban ( KN )
Perlakuan III
Perlakuan pertama sambungan perekat 200
Perlakuan IV

dengan panjang rekatan 5 cm dan lebar 150


Perlakuan V
Papan Utuh
rekatan 20 cm. Perlakuan kedua 100

sambungan perekat dengan panjang 50

rekatan 10 cm dengan panjang 20 cm.


0
Perlakuan ketiga sambungan perekat 0 0.5 1 1.5
Deformasi Sambungan ( mm )
dengan panjang rekatan 15 cm dan lebar
20 cm. Perlakuan keempat sambungan
Gambar 3. Grafik hubungan beban
perekat dengan panjang rekatan 20 cm dan
dengan deformasi rata-rata pada
lebar rekatan 20 cm. Dan perlakuan
sambungan perekat dengan balok utuh
kelima sambungan perekat dengan
untuk kayu kamfer kadar lengas 15%.
panjang rekatan 25 cm dan lebar rekatan
20 cm. Data hasil pengujian tersebut dapat
Tegangan Geser Ultimate Perekat
dilihat pada Tabel 3.
Sambungan Tampang Dua Pada Kayu
Kamfer Dengan Kadar Lengas 15 %.
Tabel 3. Beban Ultimate rata- rata dan
Besarnya tegangan geser ultimate
deformasi maksimal yang terjadi pada
perekatyang terjadi pada sambungan
sambungan perekat
tampang dua kayu kamper dengan kadar
Beban Ultimate mak lengas 15 %, dibuat lima macam
Perlakuan perlakuan yang memiliki luas rekatan
rata- rata ( KN) Sambungan
yang berbeda- beda.
I 67.5 0.34
Perlakuan I dengan panjang rekatan 5
II 125 0.67 cm dan lebar bidang rekatan 20 cm, luas
III 185 0.4 rekatan 200 cm2. Beban ultimate rata-rata
IV 260 0.54 yang dipikul adalah 67.5 KN, sehingga
tegangan geser ultimate rata-rata yang
V 340 0.32
terjadi sebesar 33.75 Kg/ cm2
Perlakuan II dengan panjang rekatan
Pembahasan 10cm dan lebar bidang rekatan 20cm, luas
rekatan 400 cm2. Beban ultimate rata-rata
Perbandingan Sambungan Perekat yang dipikul adalah 125 KN, sehingga
Tampang Dua Dengan Balok Utuh tegangan geser ultimate rata-rata yang
Pada Kayu Kamfer Kadar Lengas 15% terjadi sebesar 31.25 Kg / cm2
Dari Gambar 3 terlihat bahwa semua Perlakuan III dengan panjang rekatan
keruntuhan terjadi pada deformasi sam- 15 cm dan lebar bidang rekatan 20 cm,
bungan kurang dari 1.5 mm, deformasi luas rekatan 600 cm2. Beban ultimate rata-
balok utuh lebih besar dari deformasi rata yang dipikul adalah 185 KN,
sambungan. sehingga tegangan geser ultimate rata-rata
Hal ini menunjukkan bahwa effisiensi yang terjadi sebesar 30.83 Kg/cm2
sambungan perekat sangat baik( 100%). Perlakuan IV dengan panjang rekatan
Gambar 3 juga terlihat hubungan antara 20 cm dan lebar bidang rekatan 20 cm ,
beban dan deformasi sambungan cende- luas rekatan 800 cm2. Beban ultimate rata-
rung liniear dan runtuh pada saat puncak rata yang dipikul adalah 260 KN,
dapat dikatakan bahwa sambung perekat sehingga tegangan geser ultimate rata-rata
bersifat getas. yang terjadi sebesar 32.50 Kg/cm2.

170
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

Perlakuan V dengan panjang rekatan 3. Pelaksanaan dilapangan perlu memper-


25 cm dan lebar bidang rekatan 20 cm, hatikan ketelitian dalam proses
luas rekatan 1000 cm2. Beban ultimate pengeleman.
rata-rata yang dipikul adalah 340 KN,
sehingga tegangan geser ultimate rata-rata DAFTAR PUSTAKA
yang terjadi sebesar 34 Kg/cm2. Tegangan
geser ultimate rata-rata perekat pada Anonimus. 1973. Peraturan Konstruksi
sambungan tampang dua untuk kayu Kayu Indonesia NI-5 PKKI 1961,
kamfer dengan kadar lengas 15 % adalah Departemen Pekerjaan Umum dan
total tegangan geser dibagi banyaknya Tenaga Listrik Direktorat Jenderal
perlakuan. Tegangan geser ultimate rata- Cipta Karya Lembaga Penyelidikan
rata perekat sambungan tampang dua Masalah Bangunan, Jakarta.
untuk kayu kamfer dengan kadar lengas Dumanauw, J.F. 1990. Mengenal Kayu,
15 %, 32.466 Kg/cm2. Yogyakarta.
Felix, K.H. 1964. Konstruksi Kayu,
UCAPAN TERIMA KASIH Cetakan Pertama, Penerbit Binacipta,
Bandung.
Terima kasih kami ucapkan kepada Frick, H. 1981. Ilmu Konstruksi Bangunan
semua pihak atas terselenggaranya Kayu, Kansius Yogyakarta.
penelitian ini serta penyunting naskah Wiryomartono, S. 1976. Konstruksi Kayu
sehingga bisa termuatnya hasil penelitian Jilid 1, Cetakan XVIII, Universitas
ini pada jurnal. Gajah Mada, Yogyakarta.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Tegangan geser ultimate ratarata pada
sambungan perekat tampang dua untuk
kayu kamfer dengan kadar lengas 15 %
yang dibebani gaya tekan sejajar serat
adalah 32,466 Kg/cm2.
2. Lem Epoxy-resin dapat digunakan
sebagai alternatif bahan sambungan.
3. Sambungan lem EpoxyResin bersifat
getas.
4. Efisiensi sambungan perekat Epoxy-
Resin 100%.

Saran
Beberapa saran dapat disampaikan
yaitu:
1. Perlu dilakukan penelitian sejenis
dengan arah gaya tegak lurus serat,
variasi kadar lengas sambungan,
sambungan perekat dengan merk lain.
2. Sambungan bersifat getas, disarankan
angka keamanan yang tinggi.

171

Anda mungkin juga menyukai