Anda di halaman 1dari 4

Secara umum penatalaksanaan batu ginjal dapat dibagi dalam beberapa cara yaitu :

Medikamentosa
Pada dasarnya penatalaksanaan batu saluran kemih secara farmakologis meliputi dua
aspek:
Menghilangkan rasa nyeri/kolik yang timbul akibat adanya batu, dan
Menangani batu yang terbentuk, yaitu dengan meluruhkan batu dan juga mencegah
terbentuknya batu lebih lanjut (atau dapat juga sebagai pencegahan/profilaksis)
Panduan khusus dalam menatalaksana batu saluran kemih:
1. Pasien dengan dehidrasi harus tetap mendapat asupan cairan yang adekuat
2. Tatalaksana untuk kolik ureter adalah analgesik, yang dapat dicapai dengan
pemberian opioid (morfin sulfat) atau NSAID.
3. Pada pasien dengan kemungkinan pengeluaran batu secara spontan, dapat diberikan
regimen MET (medical expulsive therapy). Regimen ini meliputi kortikosteroid
(prednisone), calcium channel blocker (nifedipin) untuk relaksasi otot polos uretra dan
alpha blocker (terazosin) atau alpha-1 selective blocker (tamsulosin) yang juga
bermanfaat untuk merelaksasikan otot polos uretra dan saluran urinari bagian bawah.
Sehingga dengan demikian batu dapat keluar dengan mudah (85% batu yang berukuran
kurang dari 3 mm dapat keluar spontan).
4. Pemberian analgesik yang dikombinasikan dengan MET dapat mempermudah
pengeluaran batu, mengurangi nyeri serta memperkecil kemungkinan operasi.
Pemberian regimen ini hanya dibatasi selama 10-14 hari, apabila terapi ini gagal (batu
tidak keluar) maka pasien harus dikonsultasikan lebih lanjut pada urologis.
Pada batu dengan komposisi predominan kalsium, sulit untuk terjadi peluruhan
(dissolve). Oleh sebab itu tatalaksana lebih mengarah pada pencegahan terbentuknya
kalkulus lebih lanjut. Hal ini dapat dicapai dengan pengaturan diet, pemberian inhibitor
pembentuk batu atau pengikat kalsium di usus, peningkatan asupan cairan serta
pengurangan konsumsi garam dan protein.
Adapun batu dengan komposisi asam urat dan sistin (cystine) lebih mudah untuk
meluruh, yaitu dengan bantuan agen alkalis. Agen yang dapat digunakan adalah sodium

1
bikarbonat atau potasium sitrat. pH dijaga agar berada pada kisaran 6.5-7.0. Dengan cara
demikian maka batu yang berespon terhadap terapi dapat meluruh, bahkan hingga 1 cm
per bulan.

Pada pasien batu asam urat, jika terdapat hiperurikosurik/hiperurisemia dapat diberikan
allopurinol. Selain itu, pada pasien dengan batu sistin, dapat diberikan D-penicillamine,
2-alpha-mercaptopropionyl-glycine yang fungsinya mengikat sistin bebas di urin
sehingga mengurangi pembentukan batu lebih lanjut.
Di bawah ini adalah obat yang dapat digunakan untuk menatalaksana batu saluran
kemih :
1.Opioid analgesik, berfungsi sebagai penghilang rasa nyeri. Dapat digunakan kombinasi
obat (seperti oxycodone dan acetaminophen) untuk menghilangkan rasa nyeri sedang
sampai berat. Hanya jika diperlukan (prn= pro re nata)
Morphine sulphate 2-5 mg IV setiap 15 menit jika diperlukan (jika RR<16 x/menit dan
sistolik < 100 mmHg), atau
Oxycodone dan acetaminophen 1-2 tablet/kapsul PO setiap 4-6 jam jika diperlukan, atau
Hydrocodone dan acetaminophen 1-2 tablet/kapsul PO setiap 4-6 jam jika diperlukan.
2. Obat antiinflamasi non-steroid, bekerja dengan menghambat aktivitas COX yang
bertanggung jawab dalam sintesis prostaglandin (PGD) sebagai mediator nyeri.
Bermanfaat dalam mengatasi kolik ginjal.
Ketorolac 30 mg IV (15 mg jika usia >65 tahun, gangguan fungsi ginjal atau BB <50 kg)
diikuti dosis 15 mg IV setiap 6 jam jika diperlukan. Dianjurkan untuk tidak digunakan
melebihi 5 hari karena kemungkinan tukak lambung.
Ibuprofen 600-800 mg PO setiap 8 jam.
3. Kortikosteroid, merupakan agen antiinflamatorik yang dapat menekan peradangan di
ureter. Juga memiliki efek imunosupresif.
Prednisone 10 mg PO dua kali sehari. Penggunaan prednisone dibatasi tidak boleh
melebihi 5-10 hari.

2
4.Calcium channel blockers, merupakan obat yang mengganggu konduksi ion Ca2+ pada
kanal kalsium sehingga menghambat kontraksi otot polos.
Nifedipine 30 mg/hari PO extended release cap
5. Alpha blocker, merupakan antagonis dari reseptor 1-adrenergic. Dalam keadaan
normal reseptor 1-adrenergic merupakan bagian dari protein berpasangan protein G (G
protein-coupled receptor). Protein ini berfungsi dalam signaling dan aktivasi protein
kinase C yang memfosforilasi berbagai protein lainnya. Salah satu efeknya adalah
konstriksi otot polos; dengan adanya alpha blockers maka konstriksi otot polos (pada
saluran kemih) tersebut dihambat
]Tamsulosine 0.4 mg tablet PO setiap hari selama 10 hari. Tamsulosin merupakan alpha-1
blocker yang digunakan untuk memudahkan keluarnya batu saluran kemih.
Terazosin 4 mg PO setiap hari selama 10 hari.
6.Obat urikosurik, merupakan obat yang menghambat nefropati dan pembentukan
kalkulus oksalat.
Allopurinol 100-300 mg PO setiap hari. Allopurinol merupakan obat yang menghambat
enzim xantin oksidase, suatu enzim yang mengubah hipoxantin menjadi asam urat.
7. Agen alkalis
Potassium citrate 30-90 mEq/hari PO dibagi menjadi 3-4 kali sehari, dimakan bersama
makanan.
8. Diuretic
Thiazide, hidroklorothiazide 25-50 mg perhari.

PNL (Percutaneous Nephro Lithotomy)


Nefrolitotomy perkutan atau PNL adalah suatu tekhnik untuk mengeluarkan batu ginjal
atau batu pada ureter bagian atas yang berukuran sedang sampai besar dari saluran kemih
melalui suatu alat endoskopi ke sistem kalises melalui insisi pada kulit.
Standard PNL
Nefrolithotomy perkutan dilakukan dengan anestesi umum dan biasanya membutuhkan
waktu sekitar 3 4 jam untuk pengerjaannya. Insisi dibuat sepanjang 1 1,5 cm pada

3
area flank, pada sisi atas ginjal yang terdapat batu. Sebuah tabung dimasukkan melalui
insisi yang telah dibuat dengan bimbingan X-Ray. Sebuah nephroscope kemudian
dimasukkan melalui tabung untuk mencari batu, menghancurkannya menjadi fragmen-
fragmen kecil dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. Litotriptor dapat digunakan untuk
memecah batu sebelum dikeluarkan dengan evakuator Ellik.
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) merupakan terapi non-invasif, karena
tidak memerlukan pembedahan atasdadsau pemasukan alat kedalam tubuh pasien. Sesuai
dengan namanya, Eadxtracorporeal berarti diluar tubuh, sedangkan Lithotripsy berarti
penghancuran batu, secara harfiah ESWL memiliki arti penghancuran batu saluran kemih
menjadi fragmen-fragmen kecil dengan menggunakan gelombang kejut (shock
wave)yang ditransmisi dari luar tubuh
Open Nephrolithotomy atau Open Pyelolithotomy

Open nephrolithotomy adalah mengambil atau mengeluarkan batu dari ginjal dan open
pyelolithotomy adalah mengeluarkan batu dari pelvis ginjal. Kedua operasi ini dilakukan
dengan incisi 10-15 cm pada daera flank area (yaitu pada sisi tubuh antara costa dan
panggul) yang dapat memperlihatkan letak batu.

Anda mungkin juga menyukai