Anda di halaman 1dari 6

Kelas 5 SD

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

A. ADAPTASI
Adaptasi adalah kemampuan makhluk h idup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.
Berdasarkan bentuknya, adaptasi diklasifikasikan menjad i 3, yakn i: adaptasi Morfologi (bentuk tubuh), adaptasi
Fisiologi ( fungsi kerja tubuh), serta adaptasi tingkah laku (behavioral).

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang
berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati
karena tampak dari luar.
Contoh: aneka jenis paruh dan kaki burung, beragam t ipe mulut serangga, aneka ragam jen is akar, batang dan
daun pada tanaman.
Adaptasi morfologi pada hewan

a. Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang
dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelo mpokkan
menjadi lima,

Anita Sukarini, S.Pd./20151021/Primagama


Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis
makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada tabel 3.2

b. Serangga
Untuk mempero leh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya
adalah bentuk mu lut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang
dimakannya, jen is mu lut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mu lutpengisap, mulut penusuk, mu lut
penjilat, dan mulut penyerap.

1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga
yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap
madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga
yang memiliki mu lut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk
kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mu lutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi
sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan
berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini
digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mu lut
penyerap adalah lalat.

Anita Sukarini, S.Pd./20151021/Primagama


c. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan
dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air
di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat
bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.

d. Bentuk Gigi secara khusus


Gig i hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjad i empat g igi taring besar dan runcing un tuk
menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.

e. Bentuk Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan.
Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergig i dengan lubang berbentuk celah
kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
Hewan in i mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mu lut untuk menangkap
serangga

Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan


Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus.
Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami
modifikasi men jadi duri), batang dilap isi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan
sangat luas.
Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai.
Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata. Batangnya
berongga berisi udara sehingga bias mengapung.
Higrofit, yaitu tu mbuhan yang menyesuaikan d iri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan
lumut.

Daun; Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang
berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap .
Dengan enzim yang dimiliki tu mbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilu mat kan, sehingga tumbuhan ini
memperoleh unsur yang diperlukan.
Bunga; Bentuk bunga tumbuhan juga dapat dianggap sebagai adaptasi morfo logi. Bentuk bunga ini berkaitan
dengan cara penyerbukannya. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu serangga umu mnya memiliki warna
perhiasan bunga yang menarik.
Akar; Akar tu mbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah.
Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk h idup melalui fungsi kerja organ bisa bertahan hidup.
Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh, sehingga sulit untuk diamati.
Beberapa contoh adaptasi fisiologi
Adaptasi Fisiologi pada Manusia
Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang
tinggal di pantai/dataran rendah.
Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herb ivor memakan
tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan -hewan tersebut terhadap jenis

Anita Sukarini, S.Pd./20151021/Primagama


makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk
mencerna tu mbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berd inding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih
panjang daripada usus karnivor:
Sistem Pencernaan Khusus pada hewan Ruminansia
Hewan Ru minansia (pemakan ru mput), memiliki t ipe pencernaan khusus untuk mencerna rumput -ru mputan
yang memiliki dinding sel. Hewan ini bisa mencerna makanan di lambung.
Sistem Kerja Tubuh pada Ikan Air Laut
Ikan air laut menghasilkan u rine yang leb ih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal in i disebabkan kadar
garam air laut lebih tinggi daripada kadara garam air tawar,
sehingga menyebabkan ikan air laut kek A kibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi t inggi sehingga
mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
Kecepatan Metabolisme. Ketika berada d i daerah dingin , kecepatan metabolism hewan berdarah panas akan
meningkat.
Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau
melindungi diri terhadap herbivor. M isalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun
sehingga rusa tidak memakan daunnya. ( zat alelopati )

3. Adaptasi Tingkah Laku


Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan
Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku.
Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan
beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini!
a. Bunglon
Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia
berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga
ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh
pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya. Perubahan warna ku lit
sesuai dengan warna lingkunagannya seperti yang dilakukan olehBunglon dinamakan mimikri.
b. Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun
yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk
melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
c. Cumi-Cumi
Cu mi-cu mi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti t inta ke dalam air. Hal ini
menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk
menghindari musuhnya tersebut.
d. Siput
Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri
dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura -kura, dan penyu juga
memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.
e. Cecak
Cicak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cicak mengelabuhi
musuhnya dengan cara memutuskan ekornya. Kejadian in i dinamakn autotomi. Jika seekor cicak dike jar
pemangsa,ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada
ekor yang bergerak-gerak tersebut. Kesempatan itulah yang digunakan cicak untuk menghindarkan d iri dari
kejaran predator.
f. Ikan paus
Paus adalah mamalia yang hidup di air. Sepert i hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas
menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengamb il oksigen dari air. Paus dan semua mamalia
yang hidup di air, ku rang lebih tiap tiga puluh menit mun cul ke permu kaan air untuk menghirup oksigen.

Anita Sukarini, S.Pd./20151021/Primagama


Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permu kaan air
laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air
sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-
parunya penuh dengan udara.
g. Hibernasi dan estivasi
Pada musum d ingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu
tubuhnya, tetapi makanan sangat langka. Untuk dapat bertahan maka beberapa hewn, misalnya tikus, landak,
beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang di musim dingin. Demikian pula untuk
hewan yang hidup di daerah guru yang sangat panas dan pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu
yang yaitu melakkukan estivasi yaitu tidur panjang di musim kemarau, supaya dapat bertahan hidup di daerah
gurun. Misalnya pada kadal, katak, keong, dan lain-lain.
h. Landak
Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat mengahadp bahaya landak mengembangkan durinya. Selain itu
landak juga membelakangi musuh, jadi tubuh musuh akan tertusuk duri.
i. Walang Sangit
Walang sangit hinggap di dedaunan untuk mencari makan. Walang sangit dapat mengeluarkan bau yang sangat
menyengat, bau ini untuk mengusir musuhnya.

Penyesuaian Tumbuhan untuk Melindungi Diri dari Musuhnya


Bambu
Bambu mempunyai rambut-rambut halus, saat menyentuhnya tangan akan terasa gatal. Rambut halus tersebut
menyebabkan gatal-gatal di kulit.
Bunga mawar, putri malu
Bunga mawar dab putri malu mempunyai duri.duri tersebut untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut
dapat melukai hewan yang mengganggunya.
Pohon nangka, karet,dan bunga kamboja
Jenis tumbuhan in i mampu mengeluarkan getah, getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya.
Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak.
Buah durian
Kulit buah durian memiliki duri yang s angat tajam. Duri ini sebagai alat pertahanan diri dari musuhnya. Kulit
berduri membuat biji yang berada di dalam buah terlindungi. Biji ini digunakan sebagai alat berkembang biak.
Ciri Khusus Tumbuhan Berdasarkan Tempat Hidupnya
Tu mbuhan menyesuaikan diri untuk mempertahankan hidupnya. Tu mbuhan yang hidup di air maupun di
tempat kering.
Tumbuhan Air
Teratai, eceng gondok adalah jen is tumbuhan yang hidup di air, tu mbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dengan cara yang berbeda-beda.
Teratai akarnya berada di dasar perairan dan batangnya berada. di dalam air. Daunnya menyembul di
permukaan, daun tumbuhan teratai lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini dapat memudahkan penguapan.
Tu mbuhan enceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akarnya sangat lebat dan berguna untuk
men jaga keseimbangan agar t idak terbalik. Tu mbuhan enceng gondok dapat mengapung di air karena di seluruh
batangnya terdapat rongga.
Tumbuhan Kering
Tu mbuhan di daerah kering berhemat dalam menggunakan air. Salah satunya dengan mengurangi penguapan.
Jadi air yang keluar dari daun bisa berkurang.
Beberapa tu mbuhan mempunyai cara tersendiri untuk mengurangi penguapan. Ada yang menggugurkan
daunnya seperti pohon jati dan pohon mahoni.
Sementara itu kaktus menyesuaikan dengan lingkungannya dengan dua cara. Pertama mengubah bentuk
daunnya men jadi duri. Kedua batangnya berdaging dan berkulit tebal, batang yang seperti ini untuk menyimpan
air. Saat musim hujan kaktus menyerap air sebanyak-banyaknya. Air tersebut disimpan di dalam batang.
Cadangan air ini digunakan ketika musim kering.

Anita Sukarini, S.Pd./20151021/Primagama


A. Contoh adaptasi morfologi Contoh adaptasi morfo logi pada makhlu k h idup darat : 1) Tu mbuhan xerofit
seperti kaktus memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, memiliki daun yang berduri yang berfungsi
untuk mengurangi penguapan, dan memiliki akar yang panjang dan menyebar agar lebih mudah mencari air. Hal
ini dilakukan karena habitatnya yang gersang dan tandus. 2) Kelinci gurun mempunya telinga yang besar untuk
mendingin kan tubuhnya. Karena pada saat darah kelinci tersebut mengalir melewati telinga maka darah akan
melepaskan panas keselilingnya. 3) Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk menggali lubang
hingga 3 meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi dirinya dari panas terik gurun.
B. Contoh adaptasi Fisiologi contoh adaptasi fisiologi antara lain : 1) Saat berada di daerah yang tinggi seperti
dipuncak gunung manusia memp roduksi butir darah merah lebih banyak agar leb ih banyak mengikat o ksigen.
Sebab di dataran tinggi tekanan atmosfirnya lebih kecil daripada didataran rendah sehingga hanya sedikit
oksigen yang bisa masuk ketubuh kita. 2) Ikan yang hidup di air asin leb ih pekat mengeluarkan urin daripada ika
yang hidup di air tawar. Ikan yang hidup diair asin mengeluarkan urin yang lebih pekat agar ju mlah garam
ditubuh ikan tersebut tidak berlebihan.
C. Contoh Adaptasi Tingkah Laku Contoh adaptasi tingkah laku : 1) Bunglon mengubah warna tubuhnya sesuai
dengan lingkungannya adar lebih mudah mendapatkan mangsanya. 2) Ikan paus dan lu mba-lu mba secara
berkala muncul kepermu kaan air untuk bernafas. Karena Paus dan Lumba-lu mba merupakan hewan mamalia
yang bernafas dengan paru-paru. 3) Rayap yang ku litnya mengelupas maka akan dimakan kembali oleh rayap
tersebut. Hal in i dilakukan karena didalam kulit rayap tersebut ada usus rayap yang ikut mengelupas dan usus
tersebut memiliki flagelata yang menghasilkan en zim selu lase yang dapat mencernakan kayu. Selain itu juga,
rayap muda menjilati dubur rayao dewasa dengan tujuan mendap atkan enzim selulase untuk mencernakan kayu.

Anita Sukarini, S.Pd./20151021/Primagama

Anda mungkin juga menyukai