Anda di halaman 1dari 2

SuperKonduktor

I. Penjelasan
Superkonduktor adalah fenomena hambatan listrik bernilai nol dan
pembelokan medan magnet yang terjadi pada bahan-bahan tertentu ketika
didinginkan di bawah temperatur kritis karakteristik.
Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan dibawah suatu
nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor,
semikonduktor ataupun suatu insulator pada keadaan ruang. Suhu dimana terjadi
perubahan sifat konduktivitas menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur
kritis (Tc).
Superkonduktivitas adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam
beberapa material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik dan
"dampin" dari medan magnetik interior (efek Meissner). Superkonduktivitas adalah
sebuah fenomena mekanika-kuantum yang berbeda dari konduktivitas sempurna.

II. Prinsip SuperKonduktivitas

Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda,


Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun 1911. Pada tanggal 10
Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara mendinginkan hingga 4 K /
269 C. Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat murni dan
kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K,
Onnes terkejut ketika mendapatkan bahwa hambatannya tiba-tiba menjadi hilang.
Arus mengalir melalui kawat merkuri terus menerus.

Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa kehilangan
energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu kumparan
superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian mencabut sumber
arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian ternyata arus masih tetap
mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi nama superkondutivitas.

Walter Meissner dan Robert Ochsenfeld pada tahun 1933 menemukan bahwa
suatu superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, apabila
suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan mengalir
dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan dalam generator,
dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan dengan medan tersebut
sehingga medan tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor tersebut.

Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal
dengan istilah diamagnetisme dan efek ini kemudian dikenal dengan efek Meissner.
Efek Meissner ini sedemikian kuatnya sehingga sebuah magnet dapat melayang
karena ditolak oleh superkonduktor. Apabila Bahan Superkonduktor diberi medan
magnet luar yang terlalu besar atau disebut medan magnet kritis (Hc) maka material
akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya.
III. Aplikasi / Penggunaan Superkonduktor

Kereta Magnet MagLev (magnetic Levitation train)


Penggunaan superkonduktor dibidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu
pengangkatan magnet oleh superkonduktor. Di jepang, kereta api supercepat ini
diberi nama The Yamanashi MLX01 MagLev train, dimana kereta ini dapat melayang
diatas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan
rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, 343
mph (550 km/jam).
Generator Listrik Super Efisien
Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator
yang dibuat dari superkonduktor memiliki efisiensi sebesar 99 an ukurannya jauh
lebih kecil dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat tembaga. Suatu
perusahaan amerika, American Superconductor Corp. diminta untuk memasang suatu
sistem penstabil listrik yang diberi nama Distributed Superconducting Magnetic
Energy Storage System (D-SMES). Satu unit D-SMES dapat menyimpan energi
listrik sebesar 3 juta Watt yang dapat digunakan untuk menstabilkan listrik apabila
terjadi gangguan listrik. Untuk transmisi listrik, pemerintah Amerika Serikat dan
Jepang berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan pendingin
nitrogen untuk menggantikan kabel listrik bawah tanah yang terbuat dari tembaga.
Dengan menggunakan kabel superkonduktor, arus yang dapat ditransmisikan akan
jauh meningkat. 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel
tembaga mengakibat efisiensi sebesar 7000 dari segi tempat.
Supercomputer
Dibidang komputer, superkonduktor digunakan untuk membuat suatu superkomputer
dengan kemampuan berhitung yang fantastis. Ratusan kali lebih cepat dari processor
saat ini pun bisa dibuat dengan superkonduktor bahkan di bidang militer, HTS-
SQUID (Superconducting Quantum Interference Devices) telah digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau laut.

Anda mungkin juga menyukai