69
Ind
p
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN AKREDITASI INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI (AIPT)
DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
ISBN 978-602-416-210-8
Untuk mempersiapkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari
penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dengan mengacu pada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, pemenuhan sumber
daya, sampai dengan pemenuhan sarana dan prasarana. Sebagai implementasinya,
Poltekkes Kemenkes telah menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
dengan tujuan agar Tridharma Pendidikan Tinggi dapat terlaksana sesuai dengan
ketentuan, sehingga dapat menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas.
Dalam penyusunan juknis tentunya telah melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu,
ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi-tingginya kami sampaikan
iii
kepada semua yang telah berkontribusi dalam penulisan dan penerbitan buku
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi di Poltekkes
Kemenkes ini.
Terimakasih.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Akreditasi Perguruan Tinggi (AIPT) di Poltekkes Kemenkes. Buku ini disusun
untuk dijadikan acuan bagi Poltekkes Kemenkes dalam mempersiapkan dan
melaksanakan akreditasi Institusi di Poltekkes Kemenkes.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan Juknis ini. Kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak
sangat kami harapkan guna penyempurnaan Juknis Akreditasi Institusi
Perguruan Tinggi Poltekkes Kemenkes ini dimasa mendatang.
v
DAFTAR ISI
vi
BAB VI SIMULASI AIPT
A. Tujuan ............................................................................................... 71
B. Pelaksana .......................................................................................... 71
C. Pelaksanaan Simulasi ....................................................................... 71
BAB VII PENDAFTARAN DAN PENYERAHAN DOKUMEN AIPT
A. Pendaftaran AIPT .............................................................................. 74
B. Penyerahan Borang AIPT .................................................................. 75
BAB VIII ASESMEN LAPANGAN
A. Persiapan Asesmen .......................................................................... 87
B. Pelaksanaan Asesmen ...................................................................... 88
C. Akhir Asesmen .................................................................................. 90
BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN AIPT
A. Berita Acara ....................................................................................... 91
B. Rekomendasi..................................................................................... 91
C. Rencana Tindak Lanjut ...................................................................... 92
BAB X PENUTUP......................................................................................... 93
TIM PENYUSUN
LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencapaian pembangunan kesehatan perlu didukung oleh berbagai faktor,
namun yang terpenting adalah dukungan Sumber Daya Manusia yang
kompeten. Oleh karena itu, didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025 menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan
kesehatan antara lain melakukan pengembangan dan pemberdayaan sumber
daya manusia kesehatan dengan arah kebijakan meningkatkan jumlah, jenis,
kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan. Untuk mempersiapkan SDM
Kesehatan yang kompeten, khususnya bagi tenaga kesehatan, salah satunya
dilakukan melalui pendidikan tenaga kesehatan.
Saat ini sudah banyak institusi pendidikan kesehatan dengan berbagai program
studi yang dikelola oleh swasta maupun pemerintah, termasuk Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes). Sebagai institusi
pendidikan, Poltekkes Kemenkes terus berupaya untuk dapat menghasilkan
tenaga kesehatan yang siap melaksanakan pembangunan kesehatan, mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta siap menghadapi
tantangan global. Untuk mencapai yang diharapkan, pemenuhan sumber daya
dukung pendidikan terus dilakukan dan didalam prosesnya Poltekkes Kemenkes
telah menerapkan sistem penjaminan mutu yang dilakukan secara
berkesinambungan.
1
mengetahui kelayakan dari institusi pendidikan dalam melakukan proses
pendidikan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 32
Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
B. Dasar Hukum
Yang menjadi dasar dalam peyusunan juknis ini adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara R.I Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara R.I Nomor 4586);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4406);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5336);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5607);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 41,
2
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4496) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5410);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5500);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1988/Menkes/Per/IX/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/I.2/06284/2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 1952);
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia RI Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi;
3
2. Tujuan Khusus
Petunjuk teknis ini dapat digunakan sebagai acuan bagi :
a. Direktur Poltekkes Kemenkes beserta jajarannya dalam mengelola
sistem penjaminan mutu agar dapat memenuhi dan melebihi Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
b. Poltekkes Kemenkes dalam:
1) memahami kebijakan pelaksanaan akreditasi Institusi.
2) melaksanakan mekanisme akreditasi Institusi.
3) melaksanakan pengisian borang akreditasi Institusi.
4) menyiapkan data dukung pelaksanaan akreditasi Institusi.
c. Sivitas akademika dan para pemangku kepentingan Poltekkes
Kemenkes dalam mendukung pelaksanaan akreditasi Institusi.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup juknis pelaksanaan akreditasi institusi Perguruan Tinggi (PT) di
Poltekkes Kemenkes meliputi pendahuluan, akreditasi institusi perguruan tinggi,
pengorganisasian, pengisian instrument AIPT, pendampingan AIPT, simulasi
AIPT, pendaftaran dan penyerahan dokumen AIPT, asesmen lapangan, evaluasi
pelaksanaan AIPT dan penutup.
E. Manfaat
Manfaat juknis pelaksanaan akreditasi institusi PT:
1. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Sebagai acuan untuk melakukan pembinaan dan pemenuhan sumber daya
dukung proses pendidikan dan monitoring
2. Bagi Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Sebagai pedoman dalam melakukan pembinaan serta monitoring dan
evaluasi pelaksanaan akreditasi institusi di Poltekkes Kemenkes.
3. Bagi Poltekkes Kemenkes
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan akreditasi institusi mulai dari
persiapan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
4
BAB II
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Agar didalam pelaksanaan akreditasi institusi perguruan tinggi sesuai dengan yang
diharapkan, ada beberapa hal yang harus dipahami yaitu:
A. Pengertian
Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses penilaian terhadap institusi
pendidikan secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen institusi terhadap
kapasitas institusi dan efektivitas pendidikan, yang didasarkan pada standar
akreditasi yang telah ditetapkan. Dalam pasal 2 Permenristekdikti No. 32 Tahun
2016 dijelaskan bahwa akreditasi merupakan Sistem Penjaminan Mutu
Eksternal sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Akreditasi dilakukan melalui penilaian terhadap luaran Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) yang telah dilakukan di Institusi Pendidikan Tinggi untuk
penetapan peringkat dan status terakrditasi program studi maupun institusi.
Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan untuk melindungi kepentingan
masyarakat dan mahasiswa agar memperoleh layanan pendidikan tinggi yang
bermutu.
B. Tujuan
Tujuan akreditasi institusi perguruan tinggi adalah:
1. Memberikan jaminan bahwa institusi pendidikan tinggi yang terakreditasi
telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT, sehingga
mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang tidak memenuhi standar.
2. Mendorong perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan
mempertahankan mutu yang tinggi.
3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam
transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta
pengakuan dari badan atau instansi yang lain.
5
C. Fungsi
Fungsi akreditasi institusi peruguruan tinggi adalah:
1. Penilaian sistem penjaminan mutu penyelenggaraan institusi pendidikan
tinggi dalam bidang akademik maupun non akademik;
2. Akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi;
3. Pemeringkatan mutu perguruan tinggi;
4. Bahan masukan perumusan kebijakan untuk pembinaan dan peningkatan
mutu program dan pendidikan tinggi.
D. Manfaat
Manfaat akreditasi institusi perguruan tinggi adalah untuk:
1. Kementerian Kesehatan :
a. Menjamin mutu institusi pendidikan tinggi.
b. Menjamin mutu lulusan.
c. Sebagai informasi untuk pembinaan institusi pendidikan tinggi.
2. Perguruan tinggi/ Poltekkes Kemenkes :
Memberikan informasi mutu pendidikan tinggi.
3. Calon mahasiswa/lulusan/orang tua dan pasar kerja :
Memberikan informasi akuntabilitas publik mutu perguruan tinggi.
6
Standar 6 Pembiyaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
Standar 7 Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan
kerjasama
2. Prosedur akreditasi
Prosedur akreditasi adalah sebagai berikut:
a. BAN-PT memberitahu perguruan tinggi mengenai prosedur pelaksanaan
akreditasi institusi dan mengumumkan melalui Website: www.http://ban-
pt.kemdiknas.go.id.
b. Institusi pendidikan tinggi dapat mengunduh instrumen AIPT dari situs
www.http://ban-pt.kemdiknas.go.id.
Mekanisme akreditasi Institusi pendidikan tinggi secara online dapat
dibuka melalui website: www.https://sapto.banpt.or.id
c. Institusi pendidikan tinggi menyusun borang AIPT dan evaluasi-diri sesuai
dengan pedoman.
d. Institusi pendidikan tinggi mengirimkan borang dan evaluasi-diri beserta
lampiran yang dipersyaratkan pada Lampiran 1 Buku III (Borang AIPT)
kepada BAN-PT.
e. BAN-PT memverifikasi kelengkapan kedua dokumen tersebut.
f. BAN-PT menetapkan (melalui seleksi dan pelatihan) tim asesor yang
terdiri atas tiga sampai tujuh orang pakar sejawat yang memahami
pengelolaan perguruan tinggi.
g. Setiap asesor secara mandiri menilai borang dan evaluasi-diri pada
asesmen kecukupan di tempat yang disediakan oleh BAN-PT selama 2-3
hari.
h. Pada tahap akhir kegiatan asesmen kecukupan, tim asesor bertemu dan
mendiskusikan secara mendalam hasil penilaian mandiri untuk persiapan
asesmen lapangan.
i. Hasil asesmen kecukupan akan diverifikasi oleh BAN-PT, dan bagi
institusi perguruan tinggi yang layak, dilanjutkan ke tahap asesmen
lapangan.
j. Tim asesor melakukan asesmen lapangan ke lokasi perguruan tinggi
selama 3 s.d. 5 hari.
7
k. Tim asesor melaporkan hasil asesmen lapangan kepada BAN-PT paling
lambat seminggu setelah asesmen lapangan.
l. BAN-PT memvalidasi laporan tim asesor.
m. BAN-PT menetapkan hasil akreditasi perguruan tinggi.
n. BAN-PT mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat luas,
menginformasikan hasil keputusan kepada asesor yang terkait, dan
menyampaikan sertifikat akreditasi kepada perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Catatan :
Prosedur Akreditasi mengacu ketentuan BAN-PT
3. Instrumen akreditasi
Instrumen akreditasi yang digunakan untuk menyajikan data dan informasi
sebagai bahan dalam mengevaluasi dan menilai mutu institusi, disusun
berdasarkan standar akreditasi yang ditetapkan. Instrumen akreditasi yang
dimaksud terdiri dari Borang AIPT dan Laporan Evaluasi Diri.
4. Kode etik
Kode etik akreditasi merupakan aturan main untuk menjamin kelancaran
dan objektivitas proses dan hasil akreditasi. Kode etik berisi tentang
keharusan dan larangan yang harus ditaati oleh asesor dan institusi yang
diakreditasi. Kode etik disampaikan atau dibacakan dan disepakati sebelum
pelaksanaan asesmen lapangan.
8
BAB III
PENGORGANISASIAN
A. Membangun Komitmen
Membangun Komitmen merupakan kondisi awal yang harus dipersiapkan oleh
Direktur Poltekkes Kemenkes RI dan jajarannya. Membangun komitmen
organisasi merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para
pimpinan/pengelola organisasi, yang motor utamanya adalah Direktur dan
jajarannya. Proses membangun komitmen diawali dari arahan khusus untuk
jajaran pimpinan di Direktorat maupun Jurusan dan Prodi, tentang pentingnya
AIPT dalam membangun kualitas Pendidikan Tinggi, serta tahapan persiapan
dan pelaksanaannya yang dilengkapi dengan waktu setiap tahapan kegiatan
kemudian mendokumentasikan naskah komitmen bersama sebagai dokumen
administratif.
Selanjutnya ditindak lanjuti arahan yang sama tahap kedua dari para pimpinan di
tingkat Jurusan dan Prodi kepada seluruh pegawai yang menjadi pengawasan
dan tanggung jawabnya, serta menyepakati komitmennya dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan berkinerja secara optimal
dalam peningkatan mutu layanannya. Keterlibatan seluruh pegawai sangat
penting untuk meningkatan mutu sehingga perlu menyepakati untuk selalu
menerapkannya yang diawali dengan mambangun budaya mutu/kualitas bagi
layanan pendidikan.
9
Selanjutnya ditandatangani bersama oleh pihak-pihak terkait. Kemudian
ditindaklanjuti antara lain melalui kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan
informasi dalam bentuk poster-poster standar untuk dipasang di seluruh unit
kerja organisasi di tingkat Direktorat dan Jurusan/Prodi.
, ..
Yang berkomitmen,
.............................
10
Struktur Tim AIPT
Penanggung jawab : Direktur Poltekkes
Ketua : 1. Pudir I
2. Pudir II
3. Pudir III
Sekretaris : Ka.Unit Penjaminan Mutu
Tim Borang*) :
Standar 1 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota :
Standar 2 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota :
Standar 3 : - Koordinator : Pudir III
- Anggota :
Standar 4 : - Koordinator : Pudir II
- Anggota :
Standar 5 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota :
Satandar 6 : - Koordinator : Pudir II
- Anggota :
Satandar 7 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota :
Evaluasi Diri *) : Koordinator dan anggota tim standar 1 s/d 7
Tim Satuan Tugas : - Koordinator :
Jurusan/Prodi - Anggota :
Koordinator dan jumlah anggota diserahkan masing-masing
Jurusan/Prodi pada Poltekkes Kemenkes
*) Sesuaikan dengan kondisi Poltekkes
11
Struktur Tim AIPT Uraian Tugas Indikator Kinerja
penyusunan Borang, ED ke BAN-PT
dan Data dukung
5. Mengkompilasi seluruh
dokumen Borang dan ED
6. Menyusun laporan kegiatan
12
Struktur Tim AIPT Uraian Tugas Indikator Kinerja
Koordinator Satuan 1. Menyiapkan data dukung 1. Tersedianya data
Tugas Jurusan/Prodi standar 1 s/d 7 bersama dukung standar 1
anggota s/d 7
2. Menyerahkan data dukung 2. Data dukung lain
yang diperlukan ke yang diperlukan
koordinator standar melalui
sekretaris
Mulai Selesai
Rapat Koordinasi
Pendaftaran
Penyempurnaan &
Pembentukan Tim AIPT : Tim cetak dokumen
Borang dan Evaluasi Diri
Umpan BalikDok.
Raker Sukses AIPT Oleh Narasumber
Alur kiat sukses akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) pada gambar 1
dapat dijabarkan sebagai berikut :
13
a. Langkah Pertama : Rapat Koordinasi
Analisis situasi kondisi Poltekkes Kemenkes saat ini (existing) sebagai
dasar untuk menentukan program kerja agar diketahui kelemahan dan
kekuatan yang merupakan potensi untuk dikelola dengan baik sebagai
strategi agar dapat mencapai kesuksesan AIPT melalui program kerja tim
AIPT.
Contoh kelemahan dan kekuatanan Poltekkes Kemenkes:
1) AIPT baru pertama kali
2) Belum semua anggota tim memahami tentang AIPT
3) Data masih menyebar
4) Data base masih belum sempurna
5) Anggota Tim sebagian besar dosen dengan tugas tambahan (DT),
Dosen dengan tambahan tugas (TT) sehingga kesulitan mensikronkan
waktu penyusunan dokumen.
6) Tim telah memiliki pengalaman dalam penyusun borang IIIB sebagai
dokumen Institusi yang pada intinya merupakan borang Institusi dan
borang IIIA sebagai borang program studi yang telah terakreditasi.
b. Langkah Kedua : Pembentukan Tim AIPT
Pembentukan Tim yang terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris,
tim kriteria borang dan evaluasi diri serta satuan tugas unit jurusan/prodi
dengan rincian tugas sebagai berikut :
1) Penanggung jawab (Direktur) menjamin tersusunnya seluruh dokumen
mulai dari persiapan sampai dengan dokumen siap didaftarkan ke
BAN-PT.
2) Ketua bertugas mengkoordinir koordinator masing-masing standar,
evaluasi diri dan unit satuan tugas Jurusan/Prodi.
3) Sekretaris melakukan pengecekan kelengkapan borang akreditasi,
kelengkapan data pendukung dan self asesmen penilaian borang
4) Tim koordinator borang dan evaluasi diri bertanggungjawab terhadap
borang sesuai dengan standar dan evaluasi diri
5) Satuan tugas unit jurusan/prodi bertugas menyiapkan data dukung
c. Langkah Ketiga : Rapat Kerja Sukses AIPT
Membangun komitmen melalui pencanangan Komitmen Sukses AIPT
Sebagai Kebijakan Manajemen.
14
Sebagai contoh:
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) UNTUK
POLTEKKES KEMENKES ....... TAHUN ..... DENGAN TARGET HASIL A
d. Langkah Keempat : Pengisian Borang, Evaluasi Diri dan Penyusunan
Dokumen
Laksanakan pengisian borang, evaluasi diri dan penyusunan dokumen
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agar semua draft dokumen
selesai.
e. Langkah Kelima : Hasil Verifikasi
Tim evaluasi melakukan verifikasi dengan mengevaluasi atau mereview
dokumen yang sudah disusun termasuk kelengkapan data
pendukungnya. Hasil verifikasi dijadikan acuan untuk perbaikan dokumen
dan pemenuhan kelengkapan data dukung.
f. Langkah Keenam : Penyampaian Dokumen ke Narasumber
Dokumen yang sudah diperbaiki sesuai dengan hasil verifikasi
disampaikan ke narasumber untuk mendapatkan feedback.
g. Langkah Ketujuh : Pendampingan atau Workshop
Pendampingan atau workshop tentang borang AIPT, evaluasi diri dan
data dukungnya. Dalam acara ini dibahas dokumen yang sudah
disampaikan ke narasumber, sehingga Tim AIPT mengetahui kekurangan
dan kesalahan saat pengisian borang.
h. Langkah Kedelapan : Umpan Balik Dokumen oleh Narasumber
Narasumber memberikan umpan balik atas dokumen yang telah
disampaikan oleh Poltekkes Kemenkes. Selain itu narasumber juga
menyampaikan data dukung yang harus dilengkapi.
i. Langkah Kesembilan : Penyempurnaan dan Cetak Dokumen
Tim AIPT menyempurnakan borang dan evaluasi diri serta melengkapi
kekurangan data dukung, sesuai dengan umpan balik dari narasumber
dan hasil pendampingan/ workshop. Tim evaluasi mereview ulang hasil
penyempurnaan, jika sudah betul kemudian dokumen final dicetak
dengan jumlah sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
j. Langkah Kesepuluh : Pendaftaran
Tim AIPT melakukan pendaftaran AIPT ke Badan Akreditasi Perguruan
Tinggi (BAN-PT). Selesai pendaftaran, seluruh jajaran Poltekkes
15
Kemenkes melakukan persiapan visitasi atau asesmen lapangan dengan
mengumpulkan seluruh jajaran Poltekkes agar mempunyai pemahaman
yang sama saat visitasi dan melakukan penataan serta kebersihan
ruangan dan halaman. Tim AIPT juga melengkapi data dukung tambahan.
16
7 Pengiriman Dokumen a. Penyampaian Dokumen ke BAN-PT
b. Monitoring Jadwal Asesmen Lapangan
17
Jenis Kegiatan Waktu/ Bulan Ket
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
15 Persiapan Direktorat
Asesmen dan
Lapangan Jurusan
16 Asesmen Tim AIPT
Lapangan (Visitasi
Asesor)
18
BAB IV
PENGISIAN INSTRUMEN AIPT
Supaya pengisian borang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ada beberapa hal
yang perlu dilakukan, yaitu:
A. Sosialisasi
Sosialisasi pengisian borang AIPT dan evaluasi diri dilakukan 1 (satu) tahun
sebelum pendaftaran dan penyerahan borang oleh tim AIPT. Materi sosialisasi
mengacu pada instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) tahun 2011,
yaitu buku 3 (pedoman penyusunan borang), buku 5 (pedoman penilaian borang
dan evaluasi diri), dan buku 6 (tentang matrik penilaian borang dan evaluasi diri).
1. Tujuan sosialisasi:
Untuk menyamakan persepsi dalam pengisian borang AIPT dan evaluasi diri
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Sasaran :
Sasaran sosialisasi adalah Direktur Poltekkes Kemenkes dan jajarannya.
19
yang tegas, sedangkan misi adalah rumusan tugas pokok dan fungsi
perguruan tinggi yang ditata secara sistematis. Untuk mewujudkan visinya
maka misi perguruan tinggi dinyatakan secara spesifik sebagai apa yang
hendak dilaksanakan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan
akademik. Visi dan misi perguruan tinggi menjadi acuan utama dalam
menentukan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dengan rumusan
yang jelas, spesifik, dan dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu
yang ditentukan.
1.3. Uraikan sosialisasi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi PT agar
dipahami seluruh pemangku kepentingan (sivitas akademika, tenaga
kependidikan, pengguna lulusan, dan masyarakat)
a. Sosialisasi dilaksanakan secara sistematik dan berkelanjutan,
b. Target internal (sivitas akademika dan tenaga kependidikan)
c. Target eksternal (pengguna lulusan, dan masyarakat).
20
1.4. Pengukuran tingkat pemahaman oleh sivitas akademika, tenaga
kependidikan, pengguna lulusan dan masyarakat Jelaskan bahwa visi,
misi, tujuan, dan sasaran PT serta strategi pencapaiannya untuk
dijadikan sebagai acuan semua unit dalam institusi perguruan tinggi
dalam menyusun rencana strategis (renstra) dan/atau rencana kerja
unit bersangkutan
a. Visi dan misi dipahami dengan baik oleh stakeholder (bagaimana
mekanismenya sehingga dikatakan sudah dipahami)
b. VMTS dijadikan acuan penjabaran renstra pada semua unit kerja
21
pada kemampuan yang komprehensif untuk menumbuhkembangkan
pemahaman dan komitmen di setiap unit kerja guna mewujudkan visi,
melaksanakan misi, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan sesuai dengan
strategi-strategi yang dikembangkan dan harapan-harapan pemangku
kepentingan.
2.1.1. Uraikan secara ringkas sistem tata pamong (sebutkan lembaga yang
berperan, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan/ketentuan
termasuk kode etik yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi, serta prosedur penetapannya) di institusi perguruan
tinggi dalam membangun sistem tata pamong yang kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil, serta
pelaksanaannya.
a. Pelaksanaan tata pamong yang konsisten
b. Prinsip-prinsip tata pamong dan sistem ketatapamongan yang baik
(kelembagaan, instrument, perangkat pendukung kebijakan dan
peraturan, serta kode etik)
c. Memenuhi pilar: kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan adil. Berikan contoh masing-masing dalam Tri Dharma
(pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) dan
manajemen (SDM, keuangan, dan sarpras).
22
2.1.2. Struktur Organisasi, Koordinasi, dan Cara Kerja Institusi Perguran
Tinggi. Gambarkan struktur organisasi perguruan tinggi serta tugas
dan fungsi dari tiap unit yang ada.
a. Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi (memuat: 1.
Pimpinan, 2. Senat, 3. Satuan Pengawas, 4. Dewan Pertimbangan
(kalau ada), 5. Pelaksana kegiatan akademik, 6. Pelaksana adm,
pelayanan dan pendukung, 7. Penjamin mutu, dan 8. Unit
perencana dan pengembangan
b. Buat bagan struktur organisasi
c. Lengkapi uraian Tugas, Fungsi, Wewenang, dan tanggung
jawab.
d. Mekanisme koordinasi dan cara kerja.
23
d. Berikan contoh masing-masing
24
2.3.4. Jelaskan sistem audit internal (AMI dan SPI) (lembaga/unit kerja,
ruang lingkup tugas, prosedur kerja dan sebagainya)
a. PT memiliki kriteria dan instrumen penilaian,
b. Dipakai untuk mengukur kinerja setiap unit,
c. hasilnya digunakan serta
d. Didiseminasikan dan bukti tindak lanjut.
25
c. analisis dan evaluasi,
d. tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan
monevdan audit.
2.4.5 Ketersediaan dan pelaksanaan basis data institusi dan program studi
untuk mendukung penyusunan dokumen evaluasi diri
Basis data dianggap lengkap kalau mencakup:
a. Informasi tentang 7 standar akreditasi untuk penyusunan dokumen
Evaluasi Diri Perguruan Tinggi dan Prodi;
b. Dapat diakses dengan mudah, misalnya data terintegrasi dalam
sistem database (IT) sehingga dapat diakses dimana saja dan
kapan saja.
26
2.4.6 Tuliskan jumlah program studi yang ada dan status akreditasi BAN-
PT
Jumlah Program Studi
No. Status Akreditasi Profesi Vokasi
Total
Sp-2 Sp-1 Profesi D-4 D-3 D-2 D-1
-1 -2 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13
1 Terakreditasi A NA=
2 Terakreditasi B NB=
3 Terakreditasi C N C=
Akreditasi NK=
4
Kadalu-warsa
Belum Terakre- NO=
5
ditasi
Jumlah NPS =
Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki izin operasional
lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistem akreditasi BAN-PT.
27
fisik, mental, dan kepribadian sebagai sumber daya manusia yang
berkualitas di masa depan. Oleh karena itu, selain layanan akademik,
mahasiswa perlu mendapatkan layanan pengembangan minat dan bakat
dalam bidang spiritual, seni budaya, olahraga, kepekaan sosial, pelestarian
lingkungan hidup, serta bidang kreativitas lainnya. Mahasiswa perlu memiliki
nilai-nilai profesionalisme, kemampuan adapatif, kreatif dan inovatif dalam
mempersiapkan diri memasuki dunia profesi dan atau dunia kerja.
3.1.1. Jelaskan sistem rekruitmen dan seleksi calon mahasiswa baru untuk
program sarjana, magister, doktor dan/atau diploma yang diterapkan
pada institusi ini serta ketersediaan pedoman tertulis tentang
rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru. Sistem rekruitmen dan
seleksi mencakup:
a. Kebijakan,
b. Kriteria,
c. Prosedur,
d. Instrumen,
e. Sistem Pengambilan keputusan.
Semua poin ini harus dilaksanakan secara konsisten.
28
b. Ada sistem seleksi
c. Harus ada bukti inplementasi sistem tersebut
d. Ditunjang oleh fasilitas yang ada.
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
Program Akademik (S-1, S-2, S-3)
TS-4
TS-3
TS-2
TS-1
TS NMR1 = NMT1 =
29
TS-4
TS-3
TS-2
TS-1
TS NMR2 = NMT2 =
Jumlah DIISI DIISI DIISI DIISI DIISI KOSONG KOSONG
3.1.6. Jelaskan tata cara dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui
kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan. Tata cara
dan instrument pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan:
a. Sahih aspek validitas,
b. Andal aspek reabilitas,
c. mudah digunakan,
d. dilaksanakan secara berkala setiap semester.
30
3.1.8. Aksesibilitas dan layanan kepada mahasiswa: 1. bimbingan dan
konselin, 2. minat dan bakat, 3. pembinaan soft skill, 5. kesehatan.
Jenis Pelayanan Jumlah
Frekuensi
No. kepada Uraian Kegiatan
Pelaksanaan Mahasiswa
Mahasiswa
-1 -2 -3 -4 -5
1 Bimbingan dan 1.
konseling
2.
dst
2 Minat dan bakat 1.
(ekstra kurikuler)
2.
dst
3 Pembinaan soft 1.
skills
2.
dst
4 Beasiswa 1.
2.
dst
5 Kesehatan 1.
2.
dst
6 Lainnya, 1.
sebutkan: ...
2.
dst
3.1.9. Jelaskan program layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi
mahasiswa dan lulusan yang mencakup: (1) penyebaran informasi
kerja, (2) penyelenggaraan bursa kerja, (3) perencanaan karir, (4)
pelatihan melamar kerja, dan (5) layanan penempatan kerja.
Layanan bimbingan karier:
a. Unit Pengembangan Karir
b. Kebijakan layanan bimbingan karir
c. penyebaran informasi kerja,
d. penyelenggaraan bursa kerja secara berkala,
31
e. perencanaan karier,
f. pelatihan melamar kerja, dan
g. layanan penempatan kerja.
Tingkat* Prestasi
Nama Waktu
No. Propinsi/ yang
Kegiatan Penyelenggaraan Nasional Internasional
Wilayah Dicapai
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
32
Semua poin ini dilakukan secara terprogram, misalnya terkait dengan
Program Kreativitas Mahasiswa
33
3.2.1c. Tuliskan data jumlah mahasiswa dan lulusan program pendidikan
doktor (S-3) enam tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut
Jumlah Mahasiswa per Angkatan Jumlah
Tahun
Lulusan
Masuk TS-5 TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS
s.d. TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
TS-5 (a3)= (b3)= (c3)=
TS4
TS-3
TS-2 (d3) = (e3) = (f3) =
TS-1
TS
3.2.1d. Tuliskan rata-rata masa studi mahasiswa dan IPK lulusan dalam tabel
berikut.
Rata-rata Masa Studi Rata-rata IPK Lulusan
Program Lulusan (Tahun) pada pada
No.
Pendidikan
TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1 Doktor (S-3)
2 Magister (S-2)
3 Sarjana (S-1)
4 Sarjana Sains
Terapan (D-4)
5 Ahli Madya (D-
3)
6 Ahli Muda (D-2)
7 Ahli Pratama
(D-1)
3.2.3 Jelaskan kebijakan institusi terkait dengan studi pelacakan baik dari
lulusan maupun dari pengguna lulusan, berikut keberadaan pedoman.
34
Informasi mencakup: (1) kebijakan dan strategi, (2) instrumen, (3)
monitoring dan evaluasi, dan (4) tindak lanjut.
Sistem evaluasi lulusan:
1. Ada kebijakan, strategi dan komitmen institusi utk mendorong
seluruh Prodi melakukan pelacakan dan evaluasi lulusan,
2. Instrumen yg sahih dan andal disesuaikan dgn kondisi PT,
3. Monev keefektifan proses pelacakan dan pemberdayaan lulusan,
4. Tindak lanjut utk mencapai sasaran yang ditetapkan.
3.2.4 Jelaskan pelaksanaan studi pelacakan, hasil evaluasi dalam lima tahun
terakhir, dan tindak lanjut dari evaluasi terhadap peningkatan mutu
lulusan
a. Mekanisme pelaksanaan studi pelacakan,
b. Hasil evaluasi dalam 5 tahun terakhir, dan
c. Tindak lanjut dari evaluasi terhadap peningkatan mutu lulusan
Jumlah Lulusan
Jumlah Lulusan yang
No. Tahun
Memberi Respon
pada Tahun
-1 -2 -3 -4
1 TS-4
2 TS-3
3 TS-2
4 TS-1
5 TS
Total
35
Sebaiknya dipisah partisipasi alumni untuk kegiatan akademik dan non
akademik
36
pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya
Sistem pengelolaan SDM (lengkap, transparan, akuntabel):
1. ketersediaan pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya
2. perencanaan,
3. rekrutmen, seleksi dan pemberhentian pegawai,
4. orientasi dan penempatan pegawai,
5. pengembangan karier,
6. renumerasi, penghargaan dan sanksi dilaksanakan dengan
transparan dan akuntabel.
4.2. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja
akademik dosen dan kinerja tenaga kependidikan (SKP, termasuk
informasi tentang ketersediaan pedoman tertulis, serta monitoring dan
evaluasi kinerja dosen dalam tridarma serta dokumentasinya)
Ada pedoman formal yang lengkap disertai bukti dilaksanakan secara
konsisten tentang sistem monev dan rekam jejak kinerja dosen dan
pegawai
Ada monev kinerja dosen (Pedoman BKD, SKP) yang terdokumentasi
dengan baik dalam bidang:
1. Pendidikan,
2. penelitian,
3. PkM
37
4.4. Dosen tidak tetap
Gelar Akademik
No. Pendidikan Guru Lektor Tenaga Total
Lektor Asisten
Besar kepala Pengajar
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1 S-3/Sp-2
2 S-2/Sp-1
Profesi/
3 S-1/D-
4/Lainnya*
Total
4.5. Kegiatan peningkatan sumber daya manusia (dosen) dalam tiga tahun
terakhir
Kegiatan Jumlah yang Ditugaskan pada
No. Peningkatan Jumlah
Kompetensi TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Tanpa gelar
2 S-2/Sp-1
3 S-3/Sp-2
Total
4.5.1. Tuliskan data tenaga kependidikan yang ada di institusi yang melayani
mahasiswa dengan mengikuti format tabel berikut.
Jumlah Tenaga Kependidikan dengan
Jenis Tenaga Pendidikan Terakhir Jumla
No.
Kependidikan S-3 S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 D-1 SMA/ h
SMK
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11
1 Pustakawan*
2 Laboran/ Teknisi/
Analis/ Operator/
Programer
3 Administrasi
4 Lainnya :
Total
Jumlah laboran/teknisi/analis/operator/programer yang memiliki sertifikat : ????
orang
38
4.5.2. Jelaskan upaya yang telah dilakukan institusi dalam meningkatkan
kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan, dalam hal pemberian
kesempatan belajar/pelatihan, studi banding, pemberian fasilitas
termasuk dana, dan jenjang karir.
Upaya PT dlm peningkatan kualitas dan komptensi pegawai:
a. Kesempatan belajar/pelatihan,
b. Pemberian fasilitas termasuk dana,
c. Jenjang karier yang jelas,
d. Studi banding
e. Ada baiknya ditambahkan tabel tentang kegiatan yg telah dilakukan
untuk peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
39
2. Instrument pengukuran kepuasan dosen, pegawai,
3. Analisis hasil survei
4. terdokumentasi dengan baik dan tindak lanjut.
Pembelajaran (tatap muka atau jarak jauh) adalah pengalaman belajar yang
diperoleh mahasiswa dari kegiatan belajar, seperti perkuliahan, praktikum
atau praktek, magang, pelatihan, diskusi, lokakarya, seminar, dan tugas-
tugas pembelajaran lainnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan
berbagai pendekatan, strategi, dan teknik, yang menantang agar dapat
mengkondisikan mahasiswa berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan
bereksperimen dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan berpusat pada mahasiswa
(student-centered) dengan kondisi pembelajaran yang mendorong
mahasiswa untuk belajar mandiri dan kelompok.
40
transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan
andal, serta menggunakan penilaian acuan patokan. Evaluasi hasil belajar
difungsikan dan didayagunakan untuk mengukur pencapaian akademik
mahasiswa, kebutuhan akan remedial serta metaevaluasi yang memberikan
masukan untuk perbaikan sistem pembelajaran.
41
d. Dokumen review kurikulum (sampai dengan pengesahan oleh
direktur).
42
a. Ada pedoman yang dijadikan acuan unit pelaksanan yang
mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam
proses pembelajaran.
b. Dilaksanakan secara konsisten
c. Bukti pelaksanaan tridharma PT.
43
mendukung penyelenggaraan program-program akademik yang bermutu di
perguruan tinggi sebagai lembaga nirlaba.
44
e. Laporan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan
(LAKIP, senat terbuka, dll).
PT sendiri*
Anggaran rutin**
Yayasan Anggaran
pembangunan
45
Sumber Jumlah Dana (Juta Rupiah) Jumlah (Juta
Jenis Dana
Dana TS-2 TS-1 TS Rupiah)
-1 -2 -3 -4 -5 -6
Anggaran rutin**
Kemdiknas/
Kementerian
lain terkait Anggaran
pembangunan
Hibah
Sumber lain
(dalam dan
luar negeri)
Total
Catatan: * Dana yang diterima perguruan tinggi dari usaha pemanfaatan
sumber dayadan usaha lainnya.
** Termasuk gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
6.1.5. Tuliskan penggunaan dana yang diterima pada Tabel berikut selama
tiga tahun terakhir pada tabel berikut.
Juta Rupiah Jumlah
Jenis
No. TS-1 TS (Juta Rupiah)
Penggunaan TS-2
-1 -2 -3 -4 -5 -6
Penyelenggaraan
1 pendidikan*
2 Penelitian
Pengabdian
3 kepada
masyarakat
Investasi
4
prasarana
5 Investasi sarana
6 Investasi SDM
Lain-lain,
7 sebutkan: ...
Total
Catatan: * Termasuk gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
46
6.1.6. Tuliskan dana untuk kegiatan penelitian dalam tiga tahun terakhir
dengan mengikuti format tabel berikut.
Besarnya Dana* (Juta Rupiah)
No Sumber Dana
TS-2 TS-1 TS Jumlah
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Institusi sendiri
/yayasan
2 Kemdiknas/Kementeri
an lain terkait
3 Lembaga/institusi di
luar
Kemdiknas/Kementeri
an lain terkait
4 Lembaga/institusi luar
negeri
Total
Catatan: *Di luar dana penelitian/penulisan skripsi, tesis, dan disertasi
sebagai bagian dari studi lanjut yang dikeluarkan oleh
mahasiswa.
2 Kemdiknas/Kementerian
lain terkait
3 Lembaga/institusi di luar
Kemdiknas/Kementerian
lain terkait
4 Lembaga/institusi luar
negeri
Total
47
aturan keuangan yang berlaku. Sistem monitoring dan evaluasi
pendanaan dan kinerja yang akuntabel :
a. dilakukan secara berkala,
b. hasilnya didokumentasikan dan
c. ditindaklanjuti.
6.2.2. Tuliskan lokasi, status, penggunaan dan luas lahan yang digunakan
perguruan tinggi untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu, dalam tabel berikut. Kepemilikan dan penggunaan lahan:
1. Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal 20
tahun diikat dengan perjanjian formal), siapkan dokumennya
2. Luas lahan lahan > 5000 m2,
48
3. Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Lokasi Lahan Luas
Status Penguasaan/ Penggunaa
No. (Nama dan Nomor Lahan
Kepemilikan Lahan* n Lahan
Jalan, Kota, Propinsi) (Ha)
-1 -2 -3 -4 -5
1
2
3
dst
TOTAL
49
Tabel B. Prasarana Pendukung
Kepemilikan* Kondisi**
Jenis Prasarana Jumlah Total
No. Milik Sewa/ Tidak
Pendukung Unit Luas (m2) Terawat
Sendiri Pinjam/Kerjasama Terawat
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1
2
3
...
Luas Seluruhnya
6.2.5. Pustaka
Jumlah Judul
No. Jenis Pustaka Jumlah Copy
Cetak Elektronik
-1 -2 -3 -4 -5
1 Buku teks
2 Jurnal nasional yang
terakreditasi
3 Jurnal internasional
4 Prosiding
TOTAL
50
2. mutu layanan (kemudahan mencari bahan pustaka, keleluasaan
meminjam, bantuan mencarikan bahan pustaka dari perpustakaan
lain)
3. ketersediaan layanan e-library, e-journal, e-book, e-learning, e-
planning dll.
4. Bukti langganan jurnal atau MoU.
Jelaskan rata-rata jumlah pengunjung baik mahasiswa maupun dosen
perbulan.
51
6.3.3. Jelaskan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh institusi
perguruan tinggi untuk pengelolaan prasarana dan sarana (hardware,
software). Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
(transparansi, keakuratan dan kecepatan).
52
Sistem Pengelolaan Data
Dengan
Dengan Dengan
No. Jenis Data Komputer
Secara Komputer Komputer
Jaringan
Manual Tanpa Jaringan Lokal
Luas
Jaringan (Intranet)
(Internet)
-1 -2 -3 -4 -5 -6
7 Lulusan
8 Tenaga pendidik
9 Tenaga kependidikan
10 Tenaga pendukung lainnya
11 Keuangan
12 Inventaris
13 Perpustakaan
Jumlah tanda NA= NB= NC = ND =
53
meningkatkan mutu hasilnya dalam rangka mewujudkan visi, melaksanakan
misi, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan perguruan tinggi.
54
Pedoman pengelolaan penelitian (dikembangkan dan dipublikasikan
oleh institusi), meliputi:
1. kebijakan dasar penelitian (arah dan fokus, jenis dan rekam jejak
penelitian unggulan, pola kerjasama dengan pihak luar,
pendanaan, system kompetisi),
2. penanganan plagiasi, paten dan HaKI,
3. rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda
tahunan,
4. peraturan pengusulan proposal penelitian. Pelaksanaanya yang
terdokomentasi dengan baik dan mudah diakses oleh semua pihak.
7.1.2 Jumlah judul penelitian* yang dilakukan oleh dosen tetap selama 3
tahun terakhir.
Sumber Jumlah Judul Penelitian
No. Total
Pembiayaan TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Pembiayaan sendiri oleh peneliti N1=
2 PT/yayasan yang bersangkutan N2=
3 Kemdiknas/Kementerian lain terkait N3=
Institusi dalam negeri di luar N4=
4
Kemdiknas/Kementerian lain terkait
5 Institusi luar negeri N5=
Total
Catatan: * Sediakan data pendukung pada saat asesmen lapangan
55
7.1.4 Jumlah artikel ilmiah yang tercatat dalam indeks sitasi internasional
selama 3 tahun terakhir: ..... artikel.
Catatan: Untuk institusi bidang seni atau sastra, tuliskan bentuk
penghargaan yang setara dengan sitasi.
7.1.6 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh institusi dalam
menjamin keberlanjutan penelitian, yang mencakup informasi tentang
agenda penelitian, dukungan SDM, prasarana dan sarana, jejaring
penelitian, dan pencarian berbagai sumber dana penelitian. Kebijakan
dan upaya PT dalam menjamin keberlanjutan penelitian, meliputi:
1. Ada agenda penelitian jangka panjang,
2. Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinakan
terlaksananya penelitian secara berkelanjutan,
3. Mengembangkan dan membina jejaring penelitian,
4. Menyediakan atau mencari berbagai sumber dana penelitian,
berikan contoh.
56
pedoman pengelolaan PkM lengkap, dikembangkan dan
dipublikasikan,mencakup:
a. arah dan fokus kegiatan PkM,
b. jenis dan rekam jejak kegiatan PkM,
c. pola kerja sama pihak luar,
d. pendanaan
7.2.3. Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh institusi dalam
menjamin keberlanjutan dan mutu kegiatan PkM, yang mencakup
informasi tentang agenda PkM, dukungan SDM, prasarana dan
sarana, jejaring PkM, dan pencarian berbagai sumber dana PkM.
Kebijakan dan upaya PT dalam menjamin keberlanjutan kegiatan
PkM, meliputi:
1. ada agenda PkM jangka panjang,
2. tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan
terlaksananya PkM secara berkelanjutan,
57
3. mengembangkan dan membinan jejaring PkM,
4. mencari berbagai sumber dana PkM
7.3.2 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait
dengan institusi perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir
58
7.3.3 Kerjasama * instansi luar negeri yang terkait dengan institusi
perguruan tinggi/jurusan dalam 3 tahun terakhir
Jenis Kurun Waktu Manfaat
No. Nama Instansi Kegiatan Kerjasama yang Telah
Mulai Berakhir Diperoleh
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1
2
3
dst.
Catatan : * Kerjasama di luar kegiatan magang, dokumen pendukung
disediakan pada saat asesmen lapangan
7.3.5 Jelaskan manfaat dan kepuasan mitra kerja sama. Jelaskan pula cara
memperoleh informasi tersebut
a. Ada Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama yang dirasakan kedua
belah pihak
b. Hasil kerjasama merupakan bahan untuk meningkatkan mutu
program, pengembangan lembaga pada kedua belah pihak (PT
dan mitra yang bersangkutan)
c. Keberlanjutan hasil kerjasama.
59
data akreditasi dari program studi atau perguruan tinggi kepada BAN-PT,
sehingga hasil evaluasi-diri itu dapat merupakan bahan untuk mengisi borang
akreditasi atau menyusun portfolio akreditasi, serta dapat digunakan sebagai
bahan yang disediakan pada saat dilakukan asesmen lapangan oleh BAN-PT di
tempat program studi/perguruan tinggi.
60
Dalam akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT, evaluasi-diri dilaksanakan
dengan menilai, menelaah dan menganalisis keseluruhan sistem program
studi/perguruan tinggi, yang mencakup masukan, proses, keluaran, hasil, dan
dampak (input, process, output, outcome, and impact) berdasarkan data,
informasi dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan dengan komponen-komponen
sistemik dari seluruh penyelenggaraan program studi/perguruan tinggi.
Komponen-komponen hasil analisis sistemik itu kemudian dihimpun dan
dikelompokkan menjadi 7 komponen evaluasi diri sebagai berikut.
61
Mengkaji struktur organisasi, job description, dokumen jaminan mutu.
Lakukan identifikasi masalah terkait pengelolaan, kepemimpinan dan
sistem penjaminan mutu, kemudian analisis dengan menggunakan
metode SWOT yang yang diawali dengan mengukur kekuatan
(Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Oppoturnities),
ancaman (Threats).
62
e. Komponen E : Kurikulum
Sumber informasi : Standar 5 Borang AIPT
1) Data peninjauan kurikulum
2) Data hasil evaluasi belajar
3) Lulus tepat waktu.
63
f) Monitoring dan evaluasi kerjasama
g) Manfaat dan kepuasan mitra kerjasama
2) Permasalahan
3) Analisis SWOT
4) Tindak lanjut
64
DESKRIPSI SWOT
Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan, atau jika terlalu banyak,
dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukan, proses,
dan keluaran.
Masukan termasuk mahasiswa, sumber daya manusia, kurikulum,
pembiayaan, sarana dan prasarana. (Kalau perlu visi, misi, sasaran, dan
tujuan dijadikan masukan lingkungan).
Proses termasuk tata pamong, kepemimpinan, pengelolaan program,
proses pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, penjaminan
mutu, penelitian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama.
65
Keluaran termasuk lulusan dan keluaran lainnya yang mencakup skripsi,
model-model, publikasi, hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Eksternal
Kekuatan/Peluang Kelemahan/Peluang
Memilih keuntungan Memanfaatkan peluang
Peluang
(O)
Strategi Pemecahan
Masalah, Perbaikan &
Pengembangan
Ancaman
(T)
Mengerahkan kekuatan Mengendalikan ancaman
Kekuatan/Ancaman Kelemahan/Ancaman
Gambar
Gambar 4.3. Analisis SWOT
Analisis SWOT untuk
untukPengembangan
PengembanganStrategi
Strategi
66
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, dan mereduksi
kelemahan di dalam dan ancaman dari luar. Analisis itu dapat digambarkan
sebagai berikut.
ANALISIS SWOT
Faktor
Internal Kekuatan Kelemahan
Faktor [S] [W]
Eksternal
Strategi SO Strategi WO
-------------------------- ----------------------------
Gunakan S untuk Menghilangkan W
Peluang
memanfaatkan O dan memanfaatkan O
[O]
Perluasan
Ancaman
Konsolidasi
Strategi ST Strategi WT
[T] ------------------------ --------------------------
Gunakan S untuk Minimalkan W untuk
Menghindarkan T Menghindarkan T
67
BAB V
PENDAMPINGAN AIPT
Pendampingan AIPT adalah kegiatan terstruktur yang dilakukan oleh institusi yang
akan di akreditasi. Kegiatan ini dimaksudkan agar dalam mengisi borang akreditasi
dan penyerahan hasil akhirnya (berupa borang akreditasi, naskah evaluasi diri dan
data dukung), dicapai hasil yang optimal dan sempurna. Sehingga pada saat visitasi
oleh tim asesor akreditasi perguruan tinggi mendapatkan nilai yang optimal.
Pendampingan AIPT harus menjadi tanggung jawab dan kepedulian dari seluruh
sivitas akademika serta Direktur sebagai penanggung jawab dan Pudir 1 sebagai
ketua serta Kepala Unit Penjaminan Mutu sebagai sekretaris. Diharapkan dengan
terbentuknya tim AIPT dapat memberikan komitmen kebijakan dan fasilitasi.
Pendampingan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi memiliki dua kegiatan penting,
yang satu dengan yang lainnya saling terkait dan merupakan rangkaian yang tak
terpisahkan, yaitu SPMI dan SPME. Kesiapan SPMI tentu akan memiliki nilai tambah
pada saat dilakukan SPME. Oleh sebab itu, sebelum terjadi kedua kegiatan di atas
(SPMI dan SPME) maka perlu dilakukan kegiatan pendampingan, yaitu
pendampingan AIPT Internal dan pendampingan AIPT Eksternal.
A. Pendampingan Internal
Pendampingan internal bertujuan untuk mendapatkan kesamaan persepsi dan
pemahaman dari seluruh sivitas akademika. Yang perlu untuk diperhatikan pada
saat hendak dilakukan pendampingan internal adalah semua sivitas akademika
telah mendapatkan informasi tentang kegiatan akreditasi AIPT.
68
melakukan penilaian terhadap borang akreditasi yang telah dihasilkan. Penilaian
ini dilakukan oleh tim AMI yang dibentuk melalui SK Direktur dan dijadikan
sebagai kegiatan SPMI. Dari hasil penilaian ini maka akan didapatkan simulasi
nilai dan performa borang yang telah disusun oleh tim Borang Akreditasi (yang
juga dibentuk melalui SK Direktur).
Borang AIPT yang sudah dikerjakan oleh Tim Penyusun AIPT, dipresentasikan
oleh masing-masing penanggung jawab standar dan dikoreksi secara bersama-
sama oleh tim penyusun dengan mengacu pada buku pedoman penilaian
borang dan matrik penilaian borang (Buku V dan VI Instrument AIPT).
Presentasi internal borang dilaksanakan secara regular setiap pekan
berdasarkan komitmen bersama dan dikendalikan secara penuh oleh Direktur.
Selain pendampingan dalam pengisian borang juga pendampingan dalam
pemenuhan data dukung yang dipersyaratkan borang (jadwal pendampingan
internal), setelah finalisasi borang dan data dukung, sangat diperlukan
pendampingan oleh pihak eksternal.
B. Pendampingan Eksternal
Pendampingan eksternal dapat dilakukan untuk memantapkan borang yang
telah diisi oleh Poltekkes Kemenkes. Untuk kegiatan ini, Poltekkes Kemenkes
dapat mengajukan permohonan pendampingan kepada Pusdik SDM
Kesehatan/BAN-PT. Pendampingan eksternal dilakukan sebagai simulasi visitasi
asesor oleh penilai dari luar institusi. Pendampingan eksternal ini juga sebagai
uji borang akreditasi yang telah diselesaikan. Tujuan dari pendampingan
eksternal ini adalah untuk makin mendekatkan isi borang akreditasi dengan
harapan ideal dari asesor BAN-PT. Diharapkan nilai hasil akhirakreditasi yang
didapatkan adalah melampaui SN-DIKTI yang dipersyaratkan. Termasuk tujuan
dari pendampingan eksternal ini adalah untuk menyatukan persepsi antara tim
Borang Akreditasi dan seluruh sivitas akademika serta mengkonfirmasi maksud
redaksi dari setiap isian borang.
69
dikerjakan untuk dikoreksi oleh pihak Pusdik SDM Kesehatan/BAN-PT. Hal ini
berguna agar pada saat pelaksanaan kegiatan, pihak Pusdik SDM
Kesehatan/BAN-PT atau narasumber menyajikan hasil koreksi dari dokumen
pada setiap standar dan hal-hal penting yang harus dimasukkan dalam
pengisian dokumen. Setelah itu dilakukan pengisian kembali untuk diperbaiki
dan dipresentasikan hasil perbaikan didepan narasumber. Bila diperlukan,
institusi poltekkes dapat melakukan beberapa tahapan pendampingan eksternal,
sehingga borang yang akan dikirim telah menjadi borang yang melampaui SN-
DIKTI.
70
BAB VI
SIMULASI AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMNEKES
A. Tujuan
Simulasi Pelaksanaan Akreditasi Institusi bertujuan untuk :
1. Memahami kondisi saat pelaksanaan akreditasi
2. Mengetahui ketepatan isi borang
3. Melatih kemampuan tim/penanggung jawab borang dalam merespon asesor
4. Mengetahui estimasi nilai
B. Pelaksana
Sebagai pelaksana dalam kegiatan simulasi adalah :
1. Tim AIPT
2. Mahasiswa
3. Organisasi Profesi, pengguna lulusan dan lahan praktek
4. Alumni
5. Dosen
6. Tenaga Kependidikan
C. Pelaksanaan Simulasi
1. Persiapan
a. Persiapan tempat :
1) Ruangan untuk pelaksanaan akreditasi institusi
2) Unit-unit terkait
3) Program studi
b. Persiapan dokumen :
1) Susunan acara pelaksanaan akreditasi
2) Dokumen dan berbagai data dukung telah disiapkan pada satu tempat
baik di direktorat maupun di Program Studi
71
3) Instrumen untuk bahan role play, baik untuk pimpinan dan unit
kerjanya, mahasiswa, stakeholder, mitra kerja, dan alumni
4) Form penilaian borang
5) Undangan untuk kegiatan AIPT
c. Persiapan Tim Simulasi
Sebelum pelaksanaan akreditasi, diawali dengan simulasi yang
dilaksanakan oleh:
1) Asesor, adalah dosen yang telah menjadi auditor AMI/asesor LAM-
PTKes/asesor BAN-PT di lingkungan Poltekkes Kemenkes.
2) Tim AIPT
3) Dosen
4) Tenaga Kependidikan
5) Perwakilan Mahasiswa
6) Perwakilan Alumni
7) Perwakilan Stakeholder (misal : Lahan Praktek, Organisasi Profesi,
Pengguna Lulusan)
8) Pembawa Acara
2. Pelaksanaan
a. Pembukaan (Opening meeting)
1) Salam Pembuka
2) Sambutan-sambutan
a) Direktur sekaligus membuka acara
b) Asesor sekaligus menyampaikan mekanisme akreditasi
b. Pelaksanaan (Visitation)
1) Presentasi : Borang Institusi oleh Direktur
2) Pelaksanaan akreditasi
a) Pemeriksaan dokumen dan klarifikasi oleh asesor dengan Tim
AIPT (saling berkoordinasi dengan penanggung jawab lain standar
1-7)
b) Asesor melakukan simulasi penilaian hasil visitasi
c) Wawancara asesor dengan mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan, alumni, dan stakeholder
72
d) Asesor mengunjungi Program Studi di Lingkungan Poltekkes
Kemenkes
e) Asesor mengunjungi sarana dan prasarana terpadu: Komputer/IT,
Laboratorium, dan Perpustakaan
f) Diskusi hasil penilaian dengan Tim AIPT untuk perbaikan borang
c. Penutupan (Closing meeting)
1) Salam Pembuka
2) Penyampaian hasil akreditasi dan umpan balik (feedback)
3) Penandatanganan Berita Acara dan Penyerahan hasil akreditasi
4) Sambutan :
a) Asesor
b) Direktur sekaligus menutup kegiatan AIPT
Catatan :
Kekurangan hasil simulasi ditindaklanjuti sesuai tugas dan fungsi tim AIPT.
73
BAB VII
PENDAFTARAN DAN PENYERAHAN DOKUMEN AIPT
Pada Bab ini dijelaskan tentang tata kelola administrasi dokumen serta pendaftaran
dan penyerahan ke BAN-PT.
A. Pendaftaran AIPT
Administrasi dokumen harus dikelola dan disiapkan sebelum diserahkan ke
BAN-PT. Dokumen tersebut, meliputi :
1. Borang yang akan dikirim mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a. Kertas A4
b. Spasi 1,5
c. Font 12 Times New Roman atau Arial, sedangkan font dalam matriks
menyesuaikan
d. Perwajahan dan tata tulis konsisten
e. Dokumen dijilid softcover berwarna putih
2. Borang Akreditasi Institusi yang telah terisi lengkap dengan lampiran berikut:
a. Fotokopi SK Pendirian Poltekkes Kemenkes
b. Fotokopi SK Alih Bina
c. Statuta
d. Renstra
e. Renop
f. Fotokopi sertifikat akreditasi Program Studi
g. Fotokopi Sertifikat AIPT (bagi institusi yang pernah diakreditasi institusi
oleh BAN-PT).
3. Laporan Evaluasi Diri
4. Flashdisk/CD
5. Dokumen borang, Laporan ED, dan lampiran disesuaikan dengan jumlah
Program Studi:
a. Kurang dari 20 Prodi : 5 set
b. 20 59 Prodi : 6 set
c. 60 99 Prodi : 7 set
6. Surat Pengantar Penyerahan Borang Akreditasi
74
7. Surat Pernyataan Institusi tentang keaslian dokumen sebanyak 2 rangkap,
menggunakan Kop Institusi, bermaterai 6000, serta ditanda tangani oleh
Direktur dan distempel.
75
Panduan Penggunaan SAPTO
Halaman depan SAPTO menampilkan tombol login dan tautan untuk mengganti
password (Lupa password).
76
Setiap pengguna akan mendapatkan akses dengan username kode perguruan
tinggi yang terdaftar pada PD-Dikti. Untuk mendapatkan password, perguruan
tinggi harus mengirimkan surat pengajuan resmi ke BAN-PT yang berisi
permintaan untuk mendapatkan akses ke SAPTO dengan memberikan alamat
e-mail resmi untuk korespondensi dengan BAN-PT dan penanggung jawab
akun tersebut. Setelah menerima surat pengajuan, BAN-PT akan mengaktifkan
akun tersebut dan perguruan tinggi dapat membuat password baru dengan
menggunakan menu Lupa password? pada SAPTO.
77
Untuk membuat password baru, perguruan tinggi memasukkan e-mail yang
sudah didaftarkan dan menekan tombol Kirimkan Instruksi Penggantian
Password. SAPTO akan mengirimkan e-mail seperti pada gambar berikut yang
berisi tautan untuk mengganti password. Untuk mengganti password silahkan
klik tautan yang diberikan pada pesan e-mail tersebut.
78
Setelah login, akan muncul halaman pertama sebagai berikut :
Informasi Akun
Menu Utama
79
Contoh halaman pengajuan dapat dilihat pada gambar diatas. Perguruan tinggi
mesti mengisi beberapa data:
1. Pengajuan akreditasi pertama atau reakreditasi (dalam bentuk pilihan)
2. Nomor surat pengantar untuk pengajuan proses akreditasi yang dibuat oleh
pimpinan institusi
3. Tanggal surat pengantar untuk pengajuan proses akreditasi yang dibuat
oleh pimpinan institusi
4. Alamat dan kode pos untuk pengiriman sertifikat (SK) hasil akreditasi
Pada halaman ini, perguruan tinggi harus memeriksa kembali data yang sudah
dimasukkan dan jika ada kesalahan dapat melakukan perubahan dengan
merubah data dan menekan tombol Ubah Isian Diatas dan Klik Tombol ini
untuk Merubah Isian Pengajuan (Catatan: jika dokumen sudah diterima BAN-
PT, perubahan data tidak dapat lagi dilakukan). Pada halaman ini juga
ditampilkan status pengajuan. Status pertama yang didapatkan ketika
mengajukan usulan adalah Submit dokumen, artinya pengajuan ini sedang
dalam status unggah dokumen. Jika belum semua dokumen diunggah, akan
80
muncul status Dokumen belum lengkap. Jika dokumen belum lengkap,
pengajuan belum dapat diperiksa dan diterima oleh BAN-PT dan belum dapat
diberikan tanggal submit usulan. Untuk melengkapi dokumen pengajuan agar
dapat diperiksa oleh SAPTO dan BAN-PT, pengaju mesti mengunggah semua
berkas kelengkapan dengan menggunakan tombol pada menu Pilih berkas
baru dan menekan tombol Unggah.
81
Selama status pengajuan adalah Submit Dokumen, pengaju dapat merubah
berkas dan mengunggah ulang. Selama status Submit Dokumen, pengaju
juga dapat membatalkan pengajuan.
Jika dokumen sudah lengkap, SAPTO dan BAN-PT akan memeriksa dokumen
kelengkapan. Jika dokumen sudah diperiksa, pengajuan tidak dapat dibatalkan,
namun jika BAN-PT menetapkan ada revisi, dokumen masih dapat dirubah dan
diunggah ulang. Pemeriksaan dokumen dilakukan secara otomatis dan manual
oleh SAPTO dan BAN-PT. Hasil pemeriksaan otomatis oleh SAPTO akan
ditampilkan pada baris Borang Data Kuantitatif seperti gambar berikut (pada
gambar ini hasil pemeriksaan adalah gagal atau ditolak):
82
Jika pemeriksaan otomatis oleh SAPTO berhasil akan ditampilkan seperti
gambar berikut:
Untuk pemeriksaan manual oleh BAN-PT akan ditampilkan dalam bentuk status
Revisi Dokumen dan Catatan BAN-PT seperti pada gambar berikut.
Selama proses submit dokumen dan revisi, proses akreditasi belum dapat
dilanjutkan ke proses berikutnya (asesmen kecukupan dan asesmen lapangan).
Perguruan tinggi mesti meng-update dokumen persyaratan dan melakukan
unggah ulang sampai persyaratan dokumen diterima SAPTO dan BAN-PT.
Ketika merubah dokumen, pengaju mesti menuliskan ringkasan perubahan
dokumen dalam Daftar perubahan dokumen seperti pada gambar berikut:
83
Jika dokumen sudah diterima status usulan akan berubah menjadi Menunggu
proses AK.
Jika status sudah berubah menjadi Menunggu proses AK, dokumen tidak
dapat lagi diubah dan perguruan tinggi hanya dapat menunggu sampai proses
akhir akreditasi (keputusan hasil dari BAN-PT).
84
Untuk melihat status pengajuan yang sedang berlangsung, perguruan tinggi
dapat melihat pada menu Daftar Pengajuan.
85
86
BAB VIII
ASESMEN LAPANGAN
Salah satu tahap dari proses akreditasi adalah asesmen lapangan untuk verifikasi,
validasi, dan melengkapi data dan informasi yang disajikan dalam borang, serta
melakukan penilaian lapangan di Institusi. Asesmen lapangan dilakukan selama 2-3
hari kerja penuh dilapangan oleh Tim Asesor BAN-PT yang terdiri atas 3-4 orang
(sesuai ketentuan BAN-PT). Untuk Institusi dengan jumlah Prodi < 10 Prodi, jumlah
asesor 3 orang. Sedangkan Institusi dengan Jumlah Prodi > 10 jumlah asesor 4
orang. Tim Asesor yang melaksanakan asesmen lapangan sama dengan Tim
Asesor untuk asesmen kecukupan dokumen akreditasi yang diajukan oleh Institusi.
A. Persiapan Asesmen
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan Tim Akreditasi Institusi
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyiapkan ruangan khusus dikampus yang digunakan untuk kerja Tim
Asesor.
2. Menyiapkan dokumen pendukung institusi.
3. Menyiapkan dosen, instruktur, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni,
dan stakeholder sebagai sumber informasi.
4. Menyiapkan Program Studi sebagai sampel pengelolaan Institusi
terhadap prodi.
5. Menyiapkan bantuan teknis kepada Tim Asesor.
6. Melakukan konfirmasi jadwal dan rencana kegiatan selama visitasi dengan
tim asesor.
7. Menyiapkan bahan presentasi.
8. Menyiapkan sarana, prasarana, dan SDM Poltekkes Kemenkes dan
Prodi dalam mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Pendidikan
Tinggi yang memenuhi kelayakan (jenis, jumlah, luas, waktu, tempat,
status kepemilikan, kode barang, jadwal pemeliharaan barang, SOP dan
instruksi kerja, kebersihan, dan kondisinya).
9. Menyiapkan dokumen terkait jaminan akses dan fungsi sistem
manajemen serta teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan dan
penyelenggaraan program akademik, kemahasiswa, penelitian dan
87
pengabdian kepada masyarakat, kegiatan operasional, dan
pengembangan Institusi. Sistem pendokumentasian tersebut dilakukan
secara terintegrasi dan terkendali sesuai dengan standar. Dokumen
dalam bentuk softcopy dikompilasi menjadi1 (satu) folder,dan bentuk
hardcopy dikumpulkan dalam satu buku.
B. Pelaksanaan Asesmen
1. Pembukaan ( Opening Meeting) dihadiri oleh Direktur, Pudir, Kasubbag.
ADUM dan ADAK, Senat, SPI, Ka.Unit, Ka. Urusan, Ka. Jurusan, Ka. Sub
UPM, dan Ka. Prodi.
2. Direktur mempresentasikan profil Poltekkes Kemenkes dan updating boring
AIPT.
3. Tim Akreditasi memfasilitasi Tim Asesor dalam kegiatan visitasi dan
klarifikasi dokumen yang dilakukan di lingkungan Institusi Poltekkes
Kemenkes.
4. Tim Akreditasi memberikan penjelasan isi boring yang telah disampaikan
kepada BAN-PT, serta informasi pelengkap yang dipandang perlu.
5. Tim Akreditasi memfasilitasi Tim Asesor dalam kegiatan peninjauan
sarana dan prasarana Institusi.
6. Tim Akreditasi memfasilitasi pertemuan Tim Asesor dengan dosen,
instruktur, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan
dan mitra kerja yang dianggap perlu. Pada tahapan ini wawancara
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Wawancara dengan Pimpinan Institusi
Suasana kerja
Hubungan pimpinan dan bawahan
Hubungan antara sesame sivitas akademika
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Kelengkapan prasarana dan sarana
b. Wawancara dengan Dosen, Instruktur, dan Tenaga Kependidikan
Kepemimpinan
Suasana kerja
Hubungan dengan pimpinan dan sesama anggota
88
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Masalah akademik lain yang relevan
Prasarana dan sarana akademik
Pelayanan administrasi terhadap dosen, instruktur, dan tenaga
kependidikan
Survei kepuasan
c. Wawancara dengan Mahasiswa
Suasana belajar
Kelengkapan prasarana dan sarana akademik
Kepuasan belajar
Fasilitas kemahasiswaan (perpustakaan, asrama, klinik, fasilitas
olahraga, fasilitas hiburan, kantin, fasilitas ibadah, ruang organisasi
kemahasiswaan, internet, dll.)
Organisasi kemahasiswaan
Layanan bantuan (bimbingan dan konseling, beasiswa, asuransi, dsb.)
Informasi karir dan pasar kerja
d. Wawancara dengan Alumni
Tahun kelulusan
Lama tunggu masa kerja
Kesesuaian kompetensi lulusan dengan jenis pekerjaan
Kontribusi alumni terhadap Prodi: ide, materi, dana, informasi kerja,
jejaring kerja
e. Wawancara dengan Stakeholder
Kepuasan atas kinerja lulusan
keterlibatan dalam penyusunan visi dan misi
keahlian berdasarkan bidang ilmu (kompetensi utama)
kemampuan berbahasa Inggris
penggunaan teknologi informasi
kemampuan komunikasi, kerja tim, dan pengembangan diri
usulan pengembangan institusi
f. Memberikan bantuan kepada Tim Asesor untuk memperlancar
kegiatan asesmen lapangan antara lain ATK, kertas, map, stampel,
printer, dan akses internet.
89
C. Akhir Asesmen
1. Tim akreditasi menelaah dan mendiskusikan draft berita acara yang
dituangkan dalam Format 1 Penilaian Borang Institusi Perguruan Tinggi,
Format 2 Penilaian Evaluasi Diri Institusi Perguruan Tinggi, Format 3.
Berita Acara Asesmen Lapangan Institusi Perguruan Tinggi.
2. Direktur Poltekkes Kemenkes dan Tim akreditasi memberikan tanggapan
dan klarifikasi terhadap penyampaian draft berita acara.
3. Tim akreditasi mencermati dan mengusulkan perbaikan draft berita acara
yang dituangkan dalam Berita Acara.
4. Tim akreditasi memastikan perbaikan Berita Acara telah sesuai dengan
kesepakatan sebelum dicetak.
5. Direktur menandatangani Berita Acara yang telah disepakati.
6. Direktur menerima Berita Acara dari Tim Asesor.
7. Tim akreditasi mengisi format penilaian penampilan kinerja asesor selama
dalam proses visitasi.
90
BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN AIPT
Evaluasi merupakan salah satu tahap penting yang perlu dilakukan oleh Poltekkes
Kemenkes pasca asesmen lapangan oleh asesor BAN-PT. Evaluasi dilakukan
berdasarkan 2 dokumen yang diterima yaitu berita acara asesmen lapangan institusi
perguruan tinggi dan rekomendasi pembinaan perguruan tinggi. Berdasarkan
dokumen tersebut perlu dilakukan kajian dengan melibatkan seluruh tim AIPT.
Kajian yang dilakukan meliputi:
A. Berita acara
1. Mencermati hasil penilaian setiap standar
2. Melakukan telaah kelemahan atau kekurangan pada kriteria yang belum
mencapai hasil maksimal berdasarkan pedoman penilaian instrumen
akreditasi (bobot) dan matriks penilaian instrumen akreditasi (misalnya ada
kata cukup, kurang, dan atau akan dilaksanakan)
3. Mengidentifikasi kekuatan/potensi yang dimiliki oleh institusi tetapi tidak
termuat dalam isian borang maupun pada saat visitasi
4. Mengidentifikasi kelemahan yang tidak terdeteksi pada saat persiapan dan
pelaksanaan asesmen lapangan
5. Bukti hasil perbaikan terhadap item penilaian borang yang masih rendah
B. Rekomendasi
Hasil rekomendasi yang diberikan oleh asesor selanjutnya dilakukan kajian:
1. Mempelajari hasil rekomendasi setiap standar yang diberikan oleh asesor
2. Menentukan strategi perbaikan maupun peningkatan yang akan dilakukan
untuk menindaklanjuti rekomendasi
3. Menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk menindaklanjuti
perbaikan dalam upaya pemenuhan standar maupun untuk peningkatan
baik oleh unit pengelola maupun program studi
4. Rekomendasi untuk perbaikan sistem penjaminan mutu internal (SPMI)
dan perencanaan pengembangan institusi
91
C. Rencana Tindak Lanjut
Tim akreditasi proaktif memantau hasil status dan peringkat akreditasi Institusi
berdasarkan hasil asesmen lapangan yang diterbitkan oleh BAN-PT. Tindak
lanjut yang dilakukan Poltekkes setelah hasil status dan peringkat akreditasi
diterbitkan:
1. Jika menerima, maka selanjutnya dilakukan penyusunan rencana waktu
dan strategi perbaikan maupun peningkatan untuk periode akreditasi
selanjutnya.
2. Jika keberatan terhadap keputusan tentang status dan peringkat akreditasi,
maka dapat melakukan banding dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tim akreditasi melakukan koordinasi untuk pengajuan banding
b. Tim akreditasi melakukan konsultasi dengan pakar (asessor)
c. Tim akreditasi menyusun memori banding dengan melengkapi
dokumen pendukung yang relevan.
d. Direktur Poltekkes Kemenkes mengajukan surat permohonan banding
kepada Ketua BAN-PT dengan melampirkan butir-butir borang
akreditasi yang dianggap tidak sesuai, selambat-lambatnya 3 bulan
setelah SK diterbitkan.
e. Apabila permohonan banding ditolak, maka prodi menyiapkan re-
akreditasi pada tahun berikutnya. Proses re-akreditasi sama dengan
proses pengajuan akreditasi.
f. Poltekkes mempersiapkan dokumen untuk peninjauan ulang dari
asesor dan Majelis BAN-PT yang pada tahapanny asama dengan
asessmen lapangan.
92
BAB X
PENUTUP
Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi dilakukan atas dasar penjaminan mutu
internal, penjaminan mutu eksternal dan perijinan penyelenggaraan program. Upaya
penjaminan mutu secara eksternal dilakukan melalui akreditasi yang dilakukan oleh
badan akreditasi, yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Akreditasi ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi eksternal untuk menilai
kelayakan program institusi perguruan tinggi. Selain menilai kelayakan program,
akreditasi juga dimaksudkan untuk pemberian saran dalam mengupayakan
peningkatan kualitas yang berkelanjutan.
93
DAFTAR PUSTAKA
94
TIM PENYUSUN
Pengarah :
dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS
Kontributor Pusat :
Dedeh Syaadah, SKM, MKM
Dedy Suryadi, S.ST.FT, MM
Eric Irawati, S.Si.T, MKM
dr. Dimar Kencono
Fintriane Gilda, S.Kom, MKM
Robbiatul Afdatiyah, SKM
Pasmawati, SKM
Jumaina, A.Md.KL
Hasmiati Sessu
Lisa Arianti
Haryati
Laila NR
Warsino, SKM
Kontributor Daerah :
Adam P. Rahardjo Moch. Choirul Hadi H, SKM, M.Kes
Arif Jauhari, S.Si, M.KKK Ni Nyoman Kasihani, S.Si.T, M.Kes
H.Ahmad, SKM, M.Kes Nurul Qomariah, SKM, M.Si, Psi
Abdul Khair, SKM, M.Si Rifani Fauzi, S.Si, Apt
Dra. Hj. Euis Nurhayati, M.Kes drg. Rosita Gusfoni, MM
Dr. Waryana, SKM, M.Kes Olfie Sahelangi, S.Pd, M.Si
Drs. H. Supriadi, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom H. Omo Sutomo, S.Pd, SKM, M.Kes
Damhuji, S.Si.T, MPH Dr. drg. Supriyana, M.Pd
Eliana, SKM, MPH Siti Nurul Fajriah, S.Pd, M.Kes
Endang Banon, M.Kep, Ns.Sp.Kep Winarko, SKM, M.Kes
Haitami, M.Sc Wahyu Widagdo, M.Kep, Sp.Kom
Insiyah, MN Winarningsih, Smd.Komp
Ir. Astutik Pudjirahayu, M.Si Yupi Supartini, S.Kp, M.Sc
Indriana Rakhmawati, S.Kp, M.Si Yuliana Dafroyati, S.Kep, Ns, M.Sc
95
LAMPIRAN
96
Lampiran 1 : Dokumen Pendukung Akreditasi
b. Pengesahan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes
1) Penetapan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi oleh Senat Poltekkes Kemenkes
2) SK Direktur Poltekkes Kemenkes tentang visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi.
97
11) Notulen Rapat
12) Dokumentasi kegiatan
13) Jadual Monitoring/Bintek
14) Bukti kegiatan evaluasi
15) Bukti Tindak Lanjut
16) Logbook pegawai
b. Kepemimpinan
1) Kepemimpinan operasional
a) Dokumen visi misi, Renstra, Renop
b) Panduan akademik
c) Pedoman penelitian
d) Pedoman PkM
e) Roadmap penelitian
f) Roadmap PkM
g) Pedoman kreativitas mahasiswa
2) Kepemimpinan organisasi
a) Ortala
b) SK Pengelola
c) Struktur organisasi
d) Uraian Tugas
e) Dokumen kompetensi jabatan
f) Dokumen matrik kompetensi dosen dan tenaga kependidikan
3) Kepemimpinan publik
a) MoU berkaitan dengan Tri Dharma PTdan pengelolaan institusi(keuangan dan
kepegawaian)
b) Bukti dijadikan institusi rujukan (surat permintaan, daftar hadir, susunan acara,
foto-foto kegiatan)
c) Bukti permintaan sebagai nara sumber
d) Surat Tugas
e) Laporan kegiatan narasumber atau sertifikat
f) SK keterlibatan dalam organisasi profesi
g) Bukti keterlibatan dalam lintas sektor
98
(2) SK Auditor Internal
(3) Laporan pelaksanaan AMI
(4) Tindak lanjut atas laporan pelaksanaan AMI
19) Keberlanjutan
a) Upaya meningkatkan animo calon mahasiswa tingkat Prodi
(1) Laporan kegiatan promosi
- Jadual promosi
- Surat Tugas
- Surat Permintaan Promosi
(2) MoU dengan Pemerintah Daerah, Yayasan, Organisasi Profesi
(3) Penyebaran melalui leaflet/ brosur, media cetak, media elektronik dan web
yang berisikan informasi tentang beasiswa, pasar kerja, sistem rekruitmen
online, dll
b) Upaya peningkatan mutu manajemen
(1) Bukti pelaksanaan rapat
- Jadual Rapat
- Undangan Rapat
- Notulen rapat
(2) Bukti kepesertaan rapat koordinasi lintas sektor
- Undangan rapat
- Notulen desiminasi
(3) Bukti kepesertaan rapat koordinasi nasional
- Undangan rapat
99
- Notulen desiminasi
(4) Bukti pelaksanaan monev
(5) Bukti perencanaan dan peningkatan kompetensi SDM
100
4) Laporan Wisuda
5) Laporan tracer study minimal 6 bulan setelah lulus/tahun
Dokumen tentang prestasi/penghargaan/prestasi mahasiswa
1) Sertifikat-sertifikat prestasi mahasiswa tingkat regional atau nasional baik secara individu
atau kelompok yang mewakili institusi
2) Penetapan pimpinan tentang mahasiswa berprestasi setiap semester
3) Penetapan pimpinan tentang penghargaan mahasiswa berprestasi
4) Penetapan pimpinan tentang beasiswa mahasiswa berprestasi
Dokumen pendukung kegiatan yang merupakan upaya program studi mencari tempat kerja
bagi lulusannya.
1) Laporan kegiatan penyelenggaraan job fair (bila ada)
2) Laporan kegiatan rekrutmen user terhadap lulusan (bila ada)
3) Informasi pekerjaan di website (termasuk link) tentang job karir
101
D. STANDAR IV (SUMBER DAYA MANUSIA)
Pedoman tertulis tentang sistem seleksi, perekrutan, penstafan, retensi dan pemberhentian
dosen dan tenaga kependidikan.
1) Peraturan penerimaan PNS
2) Pedoman/prosedur orientasi pegawai baru
3) Usulan dosen dan tenaga kependidikan dari Kajur Ke Direktur
4) Usulan formasi kepegawaian dari Poltekkes ke Kemenkes
5) SK Pimpinan/Surat tugas penempatan dosen/ karyawan
6) Usulan pemberhentian sesuai PP no 53 tahun 2010 (termasuk pensiun)
Pedoman tertulis tentang monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen
dan tenaga kependidikan.
1) Rencana pengembangan dosen dan tenaga kependidikan (tahunan dan lima tahunan)
2) Daftar rekapitulasi rencana kenaikan pangkat seluruh karyawan
3) Data tahunan kondisi kepegawaian: kenaikan pangkat/jabatan fungsional, pension,
pindah, dll
4) Usulan kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen dan pegawai
5) Lembar Kerja Dosen
6) Sistem Kinerja Pegawai
7) Log book pegawai
Profil dosen
1) Kumpulan biodata dosen tetap dan tidak tetap
Fotokopi ijazah, NIDN, NIDK, jabatan akademik dan sertifikat pendidik dosen tetap yang
bidang keahliannya sesuai dengan Program Studi.
1) Berkas biodata setiap dosen tetap yang tingkat pendidikan S-2 dosen dan lampirannya
Fotokopi ijazah, NIDN, NIDK, jabatan akademik dan sertifikat pendidik dosen tetap yang
bidang keahliannya di luar bidang Program Studi.
1) Berkas biodata setiap dosen tetap yang tingkat pendidikan S-2 dosen dan lampirannya
Bukti tentang Kinerja dosen di bidang pendiidkan, penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada
masyarakat
1) Lembar Kerja Dosen
2) Sistem Kinerja Pegawai
3) Proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
4) Laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5) Publikasi hasil penelitian : jurnal nasional, nasional terakreditasi, dan internasional
bereputasi, prosiding nasional dan internasional
6) Publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat
7) Prestasi dosen
Fotokopi ijazah, NIDN, jabatan akademik dan sertifikat pendidik dosen tidak tetap.
1) Berkas biodata setiap dosen tidak tetap dan lampirannya
102
tugas/ sertifikat)
2) SK tugas belajar atau izin belajar (pengembangan akademik)
E. STANDAR V (KURIKULUM)
A. Kurikulum, Kompetensi:
1. Kurikulum Institusi
2. Panduan Akademik.
3. Kebijakan akademik
4. GBPP
5. RPS
B. Struktur Program
1. Silabus /Rencana Pembelajaran Semester(RPS)/ Rencana Program
Pengajaran(RPP) /SAP dengan mencantumkan tugas untuk setiap mata kuliah
2. Kontrak Perkuliahan.
3. SK Dosen DT dan DTT.
4. SOP Penyusunan RPP/RPS
5. Bahan Ajar (dilengkapi SK Direktur), hand out perkuliahan, hasil penugasan (ppt,
resume, makalah, laporan praktek, dll)
C. Praktik/Praktikum
1. Modul Praktikum. semua Mata Kuliah yang ada SKS P (Sesuai kaidah Penyusunan
Modul)
2. Panduan Praktik Klinik dan Laboratorium.
3. SK Pembimbing Klinik
4. Log Book Praktikum dan Praktik Klinik.
D. Monitoring pembelajaran
1. Berita acara perkuliahan, daftar hadir mahasiswa, daftar hadir dosen.
2. Hasil tabulasi kegiatan perkuliahan dosen.
3. Laporan semester.
4. SOP Mengajar Teori ,Praktikum, Membimbing Klinik.
5. SOP Monitoring Perkuliahan
6. Laporan kinerja dosen (Evaluasi dosen oleh mahasiswa) dalam perkuliahan
(kuesioner dan hasil pengolahan datanya)
7. Pedoman monitoring dan evaluasi perkuliahan.
103
E. Soal sesuai Kompetensi
1. Soal ujian UAS, UTS bermutu, dalam 1 tahun terakhir untuk 5 mata kuliah keahlian
berikut silabusnya.
2. Berita Acara validasi soal sebelum soal diujikan dan analisis butir soal).
3. Standar Penilaian.
4. Pedoman penilaian hasil belajar.
5. Pedoman penyusunan soal
F. Peninjauan Kurikulum
1. Laporan hasil revieu kurikulum dengan melampirkan SK Tim Kerja, undangan,
daftar hadir, resume rapat dan produk akhir/ Dokumen revisi kurikulum untuk
perbaikan silabus, pencantuman buku baru untuk penyesuaian dengan materi baru
2. Kurikulum hasil revieu disahkan oleh Direktur.
104
F. STANDAR VI (PEMBIAYAAN, SARPRAS DAN INFORMASI)
A. Pengelolaan Dana, Penerimaan dan Penggunaan dana
1. Laporan Workshop/Rapat perencanaan anggaran tahunan keterlibatan prodi dengan
melampirkan Undangan, Notulen, Daftar Hadir , Surat Tugas
2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
3. Standar Biaya Umum (SBU).
4. Pola Tarif
5. Kerja Sama Operasional (KSO)
6. MOU dengan pihak terkait.
7. Berita Acara Hibah.
8. Dokumen Unit Bisnis bagi BLU
9. Analisis Sumber pendapatan realisasi perolehan dan alokasi dana (termasuk hibah)
dalam juta rupiah termasuk gaji,selamatiga tahun terakhir.
10. Penggunaan dana untuk Tridharma PT baik DIPA maupun mandiri, Hibah.
11. RAB dan Realisasi/ Surat Pertanggungjawaban penggunaan dana penelitian dan
pengabdian masyarakat.
B. Prasarana
1. Daftar Inventaris Ruangan
2. Laporan BMN
3. Sertifikat Tanah
C. Sarana Pelaksanaan Kegiatan Akademik.
1. Daftar Buku di Perpustakaan
2. Daftar modul di Perpustakaan
3. Daftar jurnal ilmiah nasional/ internasional di Perpustakaan
4. Prosiding
5. Majalah Ilmiah dll.
6. MoU perpustakaan minimal 3.
7. Bukti langganan e-journal, e-book
8. Bukti kunjungan mahasiswa dan dosen ke perpustakaan
9. MoU wahana Praktik.
10. Buku penggunaan laboratorium diluar jadwal kuliah
11. Daftar Inventaris Laboratorium
12. SK Pembimbing Klinik/ Instruktur
13. Sertifikat Pembimbing Klinik/Perseptor
14. Modul Praktikum
15. Pedoman Praktik
D. Sistem Informasi
1. Kontrak pengadaan bandwidth
2. Blueprint (Rencana Pengembangan Sistem Informasi)
3. Kontrak dengan provider SIAK
4. Kontrak e-Journal
5. Kontrak e-Book
6. Kontrak pemeliharaan Web
7. Printout laporan PD Dikti/Print screen
8. Printout SIMKA
9. Printout SAI Keuangan
10. Printout SIMAK BMN
11. SOP akses on-line ke perpustakaan.
12. SOP penggunaan Sistem Informasi
13. Disaster saving system
14. SDM khusus IT tersertifikasi
105
G. STANDAR VII (PENELITIAN, PENGABMAS DAN KERJASAMA)
A. Penelitian
1. Rencana Induk penelitian
2. Pedoman penelitian
3. Perolehan Dana
(tambahan informasi rekapitulasi perolehan dana)
a. RKA-K/L
b. MoU Dana Hibah Penelitian (Kemenristekdikti, Kemenkes)
c. MoU Dana Hibah Penelitian diluar Kemenristekdikti, Kemenkes
d. MoU Dana Hibah Penelitian luar negeri (bila ada)
e. Mandiri
f. Laporan penelitian sesuai dengan pedoman
g. Rekapitulasi kegiatan penilitian
4. Artikel
Jurnal ilmiah/karya ilmiah/karya seni tiga tahun terakhir oleh dosen tetap yang
bidang keahliannya sesuai dengan PS tingkat lokal, nasional atau internasional.
5. HAKI
Surat Keputusan Dirjen Hak paten tentang karya dosen dan atau mahasiswa
selama tiga tahun terakhir
6. Bukti publikasi karya ilmiah internasional yang disitasi oleh pihak lain
B. Pengabdian Pada Masyarakat
1) Rencana Induk Pengabmas
2) Pedoman/panduan pengabmas
3) RKA-K/L
4) MoU Dana Hibah Pengabmas (Kemenristekdikti, Kemenkes)
5) MoU Dana Hibah Pengabmas diluar Kemenristekdikti, Kemenkes
6) MoU Dana Hibah Pengabmas luar negeri (bila ada)
7) Mandiri
8) Laporan penelitian sesuai dengan pedoman
9) Laporan hasil pengabdian pada masyarakat oleh dosen sesuai pedoman
10) Laporan hasil pengabdian pada masyarakat yang melibatkan mahasiswa
C. MOU
1. Pedoman/panduan kerjasama
2. Dokumen MoU dengan institusi lain di dalam atau luar negeri.
3. Laporan kegiatan yang terkait dengan MoU yang telah dibuat.
4. Survei kepuasan mitra kerjasama
106
Lampiran 2 : Contoh Surat Tugas Tim Akreditasi
Kop Poltekkes
SURAT TUGAS
No: .
.
NIP.
107
Lampiran 3 : Bobot Penilaian
108
Lampiran 4 : Penilaian Borang
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:
(1) Sangat jelas.
(2) Sangat realistik. 0.88
1 1.1
(3) Saling terkait satu sama lain.
Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan
masyarakat.
Dokumen formal berisi:
(1) rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu
(2) tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode kepemimpinan 0.44
2 1.2
perguruan tinggi
(3) mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk
menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan.
Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematis dan
3 1.3.1 berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan, internal maupun 0.44
eksternal.
Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuan penjabaran 0.88
4 1.3.2
renstra pada semua tingkat unit kerja.
Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistem tata
pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya
tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi lima pilar berikut:
(1) kredibel, 1.48
5 2.1.1
(2) transparan,
(3) akuntabel,
(4) bertanggung jawab,
(5) adil.
Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur organisasi yang
6 2.1.2 meliputi delapan organ dan dilengkapi dengan deskripsi tertulis yang jelas 1.48
tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.
Pelaksanaan kode etik sangat lengkap, meliputi:
(1) Lembaga tersendiri,
(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah), 0.74
7 2.1.3
dan non-akademik,
(3) SOP sangat lengkap dan jelas,
(4) SOP dilaksanakan secara efektif.
Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik:
(1) kepemimpinan operasional, 1.48
8 2.2
(2) kepemimpinan organisasi,
(3) kepemimpinan publik
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi mencakup 0.74
9 2.3.1
semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif.
Perguruan tinggi memiliki:
10 2.3.2 (1) rancangan dan analisis jabatan, 0.74
(2) uraian tugas,
109
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
(3) prosedur kerja,
(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk
pengelola unit kerja,
yang menggambar-kan keefektifan dan efisiensi manajemen operasi di
setiap unit kerja.
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluas-kan hasil
11 2.3.3 kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap 0.74
tahun.
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,
12 2.3.4 menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil 0.74
pengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.
Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakan serta 0.74
13 2.3.5
didiseminasikan dengan baik.
Manual Mutu yang lengkap meliputi:
(1) Pernyataan Mutu
(2) Kebijakan Mutu
(3) Unit Pelaksana
14 2.4.1 (4) Standar Mutu 0.74
(5) Prosedur Mutu
(6) Instruksi Kerja
(7) Pentahapan Sasaran Mutu
dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup
15 2.4.2 siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan perbaikan 0.37
yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev dan audit.
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang
(1) pendidikan
(2) penelitian
(3) PkM
16 2.4.3 (4) sarana prasarana, 0.37
(5) keuangan,
(6) manajemen
yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta
ditindaklanjuti.
Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam:
(1) pengembangan program studi, 0.37
17 2.4.4
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan
informasi.
Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar akreditasi
18 2.4.5 untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi maupun program studi, 0.74
dan dapat diakses dengan mudah.
19 2.4.6 Skor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N. 14.83
110
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
(5) sistem pengambilan keputusan
dan dilaksanakan dengan konsisten.
Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerima mahasiswa
yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu secara ekonomi dan 0.41
21 3.1.2
cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb. yang ditunjang oleh fasilitas
yang sangat lengkap
Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yang diterapkan 0.41
22 3.1.3
secara konsisten
23 3.1.4 Jika NP 7, maka skor = 4. 0.41
111
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
(3) mengajukan lamaran kerja dengan baik.
32 3.1.11 Jika NPMHS 4, maka skor = 4. 0.82
36 3.2.2.1 Rata-rata lama studi lulusan dalam tiga tahun terakhir. 1.23
112
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
47 4.3.1.4 Jika PDTT 10%maka skor = 4. 1.84
113
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
minimal mencakup :
(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran
(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran
(3) syarat kelulusan
dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara
berkala.
Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkan
61 5.2.3 pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam proses pembelajaran, 0.79
serta dilaksanakan secara konsisten.
Dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi
62 5.3.1 keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, serta 0.79
dilaksanakan secara konsisten.
dalam bentuk:
(1) kebijakan dan strategi
(2) program implementasi yang terjadwal 1.58
63 5.3.2
(3) pengerahan sumber daya
(4) monitoring dan evaluasi
(5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.
Dokumen yang lengkap yang mencakup:
(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana
(2) pelaporan 0.61
64 6.1.1
(3) audit
(4) monitoring dan evaluasi
(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya pendidikan
65 6.1.2 yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan hasil analisis kebutuhan 0.61
yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan internal
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa
yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi yang
66 6.1.3 dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan data 0.61
mahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskan dalam
jumlah yang memadai.
67 6.1.4 Jika PDMHS 33%, maka skor = 4. 1.23
114
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan
(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan
yang diimplementasi-kan
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri 1.23
74 6.2.2
(2) Luas lahan > 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianya fasilitas kegiatan 2.46
75 6.2.3
akademik dan non-akademik yang sangat memadai.
Rencana pengembangan prasarana sangat baik dan didukung oleh dana 0.61
76 6.2.4
yang memadai
77 6.2.5 Skor = skor akhir 1.23
115
No. No. Butir Harkat dan Peringkat yang harus dicapai Bobot
Penilaian (Sangat Baik/4)
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi
(2) unit pengelola di tingkat institusi
(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,
sistem disaster recovery.
Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dan
dipublikasikan oleh institusi, mencakup aspek-aspek:
(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan
fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan
pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi,
88 7.1.1 (2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual 0.94
(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda
tahunan,
(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya
yang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh oleh semua
pihak.
89 7.1.2 Jika NK 2 maka skor = 4. 0.94
Kebijakan yang sangat jelas dan upaya (pengelolaan dan monev) yang
97 7.3.1 efektif untuk menjamin mutu, relevansi, produktivitas dan keberlanjutan 0.94
kegiatan kerjasama.
Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, sangat banyak dalam jumlah. 0.94
98 7.3.2
Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.
Kerjasama dengan institusi di luar negeri, banyak dalam jumlah. Semuanya 0.94
99 7.3.3
relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.
Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasi kerjasama
100 7.3.4 secara berkala selama kerja sama berlangsung, yang dapat diakses oleh 0.94
semua pemangku kepentingan.
Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahan untuk
101 7.3.5 meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga, serta 0.94
keberlanjutan kerja sama pada kedua mitra yang bersangkutan.
100.00
116
Lampiran 5 : Penilaian Evaluasi Diri
117
Skor yang harus dicapai Bobot
No. Aspek Penilaian
(Baik Sekali/4)
118