TNJAUAN PUSTAKA
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU RI No 44 Tahun 2009).
masalah kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah ( Triwibowo,
2013).
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
7
8
indikator berikut berikut bersumber dari sensus rawat inap (Triwibowo, 2013) :
1. BOR( Bed Occupancy Ratio) yaitu persentase pemakaian tempat tidur pada
2. AVLOS (Average Length Of Stay) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien.
3. TOI (Turn Over Internal) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
4. BTO ( Bed Turn Over) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
5. NDR (Net Death Rate) yaitu angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk
6. GDR ( Gross Death Rate) yaitu angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar)
disarana kesehatan. Rawat inap berfungsi sebagai rujukan antara yang melayani
9
pasien sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang lebih mampu, atau dipulangkan
kembali ke rumah.
penanganan segara
4. Ruang yang bersih dan nyaman, memberikan nilai tambah kepada rumah sakit
kerja karyawan akan semakin tinggi pula komitmen kerja (Sutrisno, 2010).
Mayer dan Alen dalam Khairul umam (2012) merumuskan tiga dimensi
adalah :
meneriama hal-hal yang dianggap penting oleh atasan, bangga menjadi bagian
4. Pengalaman kerja, pegawai yang baru beberapa tahun bekrja dengan yang
pegawai dalam organisasi sebagai berikut sharafat khan dalam khairul umam
(2012).
12
2. Kepercayaan (Trust)
menciptakan kondisi yang baik untuk pertukaran informasi dan saran tanpa ada
a. Menyediakan waktu dan sumber daya yang cukup bagi pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan.
pegawai.
4. Kredibilitas (Credibility).
13
organisasi yang memiliki kinerja tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
institusi.
kerja yang aktif, penuh inisiatif, mandiri, berdisiplin (ini yang kurang
yang adil.
bahkan disalahgunakan.
PHK. Kondisi seperti ini sudah terjamin di kalangan PNS kecuali mereka
2.3.1 Definisi
orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi kerja biasa disebut pendorong
2017) :
(perawat)
karyawan (Perawat).
tugasnya.
baku.
2. Rasa aman : Menghindari bahaya dan bebas dari rasa takut atau terancam
dan Greg Oldham yang mengatakan bahwa ada tiga kondisi psikologis yang
1. Ketika menjalankan tugas ini pekerja merasakan bahwa tugas itu sangat
c. Teori Kebutuhan
oleh Mc. Cleand yaitu kebutuhan akan berprestasi , kebutuhan kekuasaan dan
kebutuhan afiliasi.
muncul dalam diri sesorang untuk duduk pada posisi paling dominan atau
17
kemajuan atau promosi, pekerjaan itu sendiri dan potensi bagi pertumbuhan
pribadi. Semua ini berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Bila faktor-faktor ini
antar pribadi dengan rekan kerja, atasan dan bawahan di tempat kerja (Triwibowo,
2013).
1. Partisipasi
2. Komunikasi
komunikasi yang kental dan berkelanjutan mengenai segala hal yang terjadi di
meningkat.
memberikan pengakuan dan penghargaan yang tepat dalam wajar atas prestasi
yang dicapai.
4. Pendelegasian wewenang
19
5. Perhatian
merupakan timbale balik yang baik bagi karyawan atau bawahanya. Perhatian
dapat berbentuk reward secara fisik seperti pemberian bonus ataupun secara
karyawan.
(Triwibowo, 2013).
Kinerja dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal individu dan
Terwujudnya dalam saran fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas dan sarana
prasarana.
(Triwibowo, 2013) :
21
1. Pengkajian
2. Diagnose keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
pola fungsi hidup, perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah
dikumpulkan.
klien / keluarga,
baku,
Terdapat bebrapa proses dalam penilaian kinerja keperawatan, antara lain sebagai
lebih optimal.
b. Menyepakati sasaran kerja yang harus dicapai staff dalam kurun waktu
tertentu, dengan standar prestasi dan tolak ukur yang telah ditetapkan.
telah ditetapkan,
e. Memberi umpan balik kepada staff yang telah dinilai. Diskusi antara manajer
aktualisasi diri dalam rangka pencapaian tujuan dan kualitas pelayanan rumah
sakit.
b. Peningkatan yang terjadi pada staf secara perorangan akan mempengaruhi atau
hasil karya dan prestasi, yaitu melalui umpan balik terhadap prestasi mereka.
perasaan tentang pekerjaanya atau hal lain yang ada kaitannya melalui jalur
dengan atasan.
Berikut ini adalah alat ukur penilaian kinerja yaitu (Bakri, 2017) :
a. Laporan bebas
jangka waktu tertentu. Sayangnya, alat ukur ini tidak memiliki petunjuk yang
Checklist terdiri dari daftar criteria pelaksanaan kerja untuk tugas yang paling
formulir yang dapat digunakan penilai untuk menyatakan, apakah staf dapat
Komitmen
Kinerja perawat
Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Advent Medan Tahun 2017.