BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Manusia dan makhuk hidup
lainnya memelurkan banyak air untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu,
ketersediaan air bagi dari segi kualiatas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Seiring
ketersediaan air di suatu tempat bias berubah baik kualitas maupun kuantitasnya.
Maka dari itu, pengelolaan air dengan baik sangatlah diperlukan. (Kusnaedi, 2010)
Pengawasan Kualitas Air, Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-
sumber air yang berada di sekitar permukiman baik itu air alam, maupun setelah
Menurut Sugiharto (1983) tempat sumber air dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Air hujan, air angkasa, dalam wujud lainnya dapat berupa salju
b. Air permukaan, air yang berada di permukaan bumi dapat berupa air
c. Air tanah, terbentuk dari sebagian dari air hujan yang jatuh ke permukaan
akar tanaman serta bertahan pada lapisan tanah membentuk lapisan yang
mengandung air tanah (aquifer), air tanah yang disebut air tanah dalam
atau artesis, artinya air tanah yang letaknya pada dua lapisan tanah yang
kedap air, ada yang sifatnya tertekan dan yang tidak tertekan. Air tanah
dangkal artinya terletak pada aquifer yang dekat dengan permukaan tanah
menggunakan sarana sumur gali untuk mengambil air tanah ini. Sumur gali
merupakan sarana air bersih yang paling sederhana dan sudah lama dikenal
masyarakat. Sesuai dengan namanya, sumur gali dibuat dengan menggali tanah
sampai pada kedalaman lapisan tanah yang kedap air pertama. Air sumur (hal ini
bergantung pada lingkungan), pada umumnya lebih bersih dari air permukaan karena
air yang merembes ke dalam tanah telah disaring oleh lapisan tanah yang dilewatinya.
Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah
pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal (residence time) yang sangat lama,
dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat
lambat dan waktu tinggal yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar
tiga pe empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat
bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain iu, air juga dipergunakan
untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihka kotoran yang ada di sekitar
manusia juga dapat ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya
a. Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang dan air permandian umum.
b. Air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
Air yang dijadikan sebagai sumber air bersih ataupun sebagai sumber air minum
a. Syarat fisik
1) Kekeruhan
merupakan suatu indikator tentang kualitas sumber air. Secara umum bau
3) Warna
senyawa logam seperti besi (Fe) atau mangan (Mn), ataupun oleh air
b. Syarat kimia
bahan kimia lainnya. Air yang digunakan sebagai sumber air minum dan
air bersih hendaknya jangan sampai tercemar secara berlebihan oleh zat-
Adapun persyaratan untuk sisa klor yaitu 5 mg/l untuk air minum
c. Syarat mikrobiologis
yang memenuhi syarat kesehatan. Paling ideal apabila air yang digunakan
sebagai air minum bebas dari kuman pathogen dan bakteri coli (E.Coli =
total koliform 50/ml untuk sistem perpipaan dan 10/ml untuk yang bukan
d. Syarat radioaktif
Bahwa air tersebut bebas dari pencemaran radioaktif dalam kadar yang
membahayakan kesehatan.
terhadap kualitas air sehingga tidak memenuhi standar kualitas air yang telah
a. Secara alami sumber air yang digunakan mengandung bahan kimia dalam
sempurna.
air memerlukan dana. Semakin tinggi kualitas air yang ingin diperoleh,
air bersih.
13
Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan secara fisika,
kimia, dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara
filtari, adsorpsi, dan lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan
bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya digunakan untuk
menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Pada pengolahan secara
PDAM, biasanya melakukan pengolahan secara fisika dan kimiawi dalam proses
penyediaan air bersih. Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di
Indonesia terlihat seperti pada gambar di bawah. Terdapat 3 bagian penting dalam sistem
pengolahannya.
a. Bangunan Intake
Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air
dari sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil
dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi
untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air
akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah
bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4
bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
1) Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. Pada proses
koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya
air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel
koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan
penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan
rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun
dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 90 detik.
2) Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit
flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya
3) Sedimentasi
dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit
15
sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat
jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar
daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan
lumpur.
4) Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini,
sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media
berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga
5) Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water (air bersih), sebelum didistribusikan,
maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA (Instalasi Pengolahan
Reservoir dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi,
sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang
besar untuk menyalurkan air dari WTP ke reservoir. Barulah, setelah dari
reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai
anorganik, seperti lumpur dan buangan dari permukiman tertentu yang menyebabkan
air sungai menjadi keruh. Dari segi estetika, kekeruhan air dihubungkan dengan
Bahan yang menyebabkan air menjadi keruh termasuk tanah liat, endapan
(lumpur), zat organik dan bukan organik yang terbagi dalam butir-butir halus,
campuran warna organik yang bisa dilarutkan, plankton, jasad renik (mahluk hidup
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat
dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang
tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan anorganik
SiO2. Peralatan yang pertama kali digunakan untuk mengukur turbiditas atau
baku atau standar bagi pengukuran kekeruhan. Satu Unit turbiditas Jackson Candler
pada sampel dan intensitas cahaya yang dipantulkan oleh bahan-bahan penyebab
Peningkatan nilai turbiditas pada perairan dangkal dan jernih sebesar 25 NTU
padatan tersuspensi, nilai kekeruhan juga semakin tinggi, tetapi tidak berarti memiliki
kekeruhan yang tinggi. Kekeruhan pada air yang tergenang (lentik), misalnya danau,
lebih banyak disebabkan oleh bahan tersuspensi yang berupa koloid dan partikel-
partikel halus. Sedangkan kekeruhan pada sungai yang sedang banjir lebih banyak
disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang berukuran lebih besar, yang berupa
lapisan permukaan tanah yang terbawa oleh aliran air pada saat hujan. Kekeruhan
pernafasan dan daya lihat organism akuatik, serta dapat menghambat penetrasi
19
cahaya kedalaman air. Tingginya nilai kekeruhan juga dapat mempersulit usaha
bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel kecil yang
Nilai ini tidak secara langsung menunjukkan banyaknya bahan tersuspensi, tetapi
Kekeruhan tidak merupakan sifat dari air yang membahayakan, tetapi ia menjadi
tidak disenangi karena rupanya. Untuk membuat air memuaskan untuk penggunaan
Standar yang ditetapkan oleh U.S. Public health Service mengenai kekeruhan ini
adalah batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat, tetapi dalam angka praktik angka
standar ini umumnya tidak memuaskan. Kebanyakan bangunan pengolahan air yang
modern menghasilkan air dengan kekeruhan 1 ppm atau kurang. Menurut Clair N
Sawyer dkk. Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan
dalam penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa kekeruhan tersebut akan
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan
seperti sungai, danau dan sebagainya. Salah satu langkah penting pengolahan untuk
mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut.
Kekeruhan ini sendiri diakibatkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang
sifat tertentu yang disebut flokulan. Umumnya flokulan tersebut adalah tawas, namun
dapat pula garam Fe (III), atau salah satu polielektrolit organis. Selain pembubuhan
dimana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan
mana yang tidak keruh, agak keruh, dan paling keruh. Air yang tidak terlampau keruh
dan tidak pula terlampau jernih baik untuk kehidupan ikan dan udang budidaya. (Lely
K, 2011)
21
1. Pengertian Klorin
Klor atau Klorin adalah unsur yang umum di Bumi, tetapi tidak ditemukan secara
alami dalam keadaan murni karena sangat reaktif dan cenderung membentuk senyawa
dengan unsur-unsur lainnya. Pada suhu kamar dan tekanan normal, klorin adalah gas
kuning-hijau yang lebih berat dari udara. Meskipun beberapa senyawa yang sangat
penting untuk berbagai bentuk kehidupan termasuk manusia dalam bentuk unsur, gas
insektisida, dan obat-obatan; untuk membersihkan air untuk minum dan kolam
setiap hari akibat penyakit yang ditularkan melalui air, seperti kolera dan tipus.
Klorinasi air adalah salah satu yang paling banyak digunakan pengamanan untuk
pasokan air minum. Klorin dapat ditambahkan ke air sebagai gas atau dalam bentuk
senyawa hipoklorit, yang mungkin padat atau dalam larutan cair. Hipoklorit
Pada konsentrasi yang sangat rendah, klorin cukup untuk membunuh sebagian
pengolahan air, jumlah yang sangat kecil yang diizinkan untuk tetap berada dalam air
22
kekhawatiran telah diungkapkan tentang efek kesehatan yang mungkin dari unsur ini
dan produk sampingan dalam air minum, tetapi tidak ada bukti yang meyakinkan
bahwa itu berbahaya. Konsensus adalah bahwa manfaat dari klorinasi air jauh lebih
besar daripada risiko. Pada tahun 1991, wabah kolera besar di Amerika Latin
Sisa klor pada air dapat mempengaruhi kesehatan, tergantung pada tingkat dan
durasi paparan. Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang
mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung
kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan
melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat
bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran
kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula
Umumnya Klorin bersifat korosif dan mengiritasi pada mata, kulit, dan saluran
tenggorokan, mata dan kulit iritasi, dan batuk. Pada konsentrasi paparan yang lebih
tinggi, gas dapat menyebabkan penyempitan bronkus, membakar mata, dan warna
23
biru pada kulit. Hal ini juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan