Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN PROXIMITY SENSOR BERBASIS KAPASITIF UNTUK

KONTROL PINTU OTOMATIS

Firman Matiinu Sigit 2207100093


Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Surabaya 60111

Abstrak - Pada proceeding ini akan dijelaskan mengenai Sensor inframerah bekerja berdasarkan deteksi ada dan
rancang bangun pembuatan proximity sensor berbasis tidaknya benda yang menghalangi jalanya sinar dari transmitter
kapasitif yang akan diaplikasikan dalam kontrol pintu ke receiver, jika terdapat benda pada daerah itu maka sinar akan
otomatis. Disini akan dijelaskan langkah-langkah terganggu dan tidak sempurna sinar yang diterima oleh receiver.
pembuatannya, mulai dari pembuatan sensor sampai Sensor panas tubuh atau PIR (passive infra red) dapat
trandusernya. Seperti diketahui, Sensor demikian banyak dikategorikan dalam sensor yang mendeteksi pergerakan, sensor
dipakai dalam berbagai instrumentasi, karena sensor ini bekerja sebagai receiver (passive) dari sinar inframerah yang
merupakan device utama yang berperan dalam merasakan dipancarkan oleh setiap benda, pada umumnya benda tersebut
suatu input. Input tersebut dapat berupa energi listrik, adalah manusia.
energi fisika, energi kimia, energi mekanik,dan lain-lain, Sensor tekanan yang diaplikasikan pada pintu otomatis biasanya
setiap perubahan energi dapat dideteksi oleh sensor yang diletakkan dibawah keset yang berada didepan pintu. Sensor ini
dapat diolah oleh tranduser menjadi energi listrik sehingga akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada
dapat diolah lebih lanjut oleh ADC, frekuensi counter, dan diatasnya [1].
seterusnya. Sensor dapat diklasifikasikan menjadi sensor Bila dicermati lebih jauh sensor yang ada sekarang ini
berbasis kapasitif, resistif, cahaya, dan masih banyak lagi khususnya inframerah dan sensor berat hanya terbatas mampu
tergantung pada penggunaanya. Karena banyaknya membedakan ada dan tidaknya benda, mereka tidak mampu
penggunaan sensor, pada tugas akhir ini penulis mencoba menjelaskan dengan spesifik karakteristik benda tersebut,
membuat dan melakukan penelitian tentang proximity sensor misalnya: bahan penyusun dari benda tersebut, karena sensor ini
berbasis kapasitif dengan menggunakan bahan konduktor. berbasis kapasitif yang sensitif dengan nilai konstanta dielektrik
Sensor dari bahan konduktor berbasis kapasitif ini yang dari bahan benda yang dideteksi tersebut. Dari semua sensor
nantinya akan diteliti mulai dari bahan konduktor, bentuk yang ada sensor PIR adalah yang paling bagus dilihat dari segi
konduktor, dan pemberian dielektrik. Pengarakterisasian banyaknya sesuatu yang dapat dideteksi, sensor PIR sudah dapat
bertujuan mendapatkan desain terbaik bahan konduktor mengenali benda bergerak atau diam, sensor PIR juga mampu
sebagai proximity sensor berbasis kapasitif yang sesuai memperkirakan berapa suhu benda, sehingga engineer akan
dengan penggunaanya, selain itu juga sebagai referensi ilmu mempunyai banyak pilihan dalam perancangan sistem kontroller
pengetahuan tentang sensor yang berbasis kapasitif. Pada yang paling sesuai dengan yang dibutuhkan.
tugas akhir ini jika pengarakteristikan selesai maka Bila sensor PIR berfokus pada suhu dan pergerakan maka
perubahan dari besarnya kapasitansi yang berpengaruh pada proximity sensor berbasis kapasitif ini berfokus pada zat/
pada berubahnya besaran listrik akan diolah lebih lanjut bahan penyusun benda. Proximity sensor ini dibuat dari bahan
yang diaplikasikan sebagai kontrol pintu otomatis. konduktor yang juga lebih awet dan kuat dari sensor-sensor lain
yang ada.
Kata kunci : proximity sensor, plat konduktor, Astable
2. LANDASAN TEORI
Multivibrator IC Timer 555.
2.1. Sensor dan Aktuator
Secara umum sistem kontrol dapat digambarkan dalam
1. PENDAHULUAN diagram blok seperti gambar dibawah
Sensor banyak sekali dipakai dalam peralatan instrumentasi,
hampir semua instrumentasi dilengkapi dengan sensor, hal ini sensor Processing unit aktuator
dikarenakan sensor adalah device yang sangat penting dalam kontroller rr
instrumentasi tersebut yaitu device yang dapat mendeteksi
terhadap perubahan yang terjadi yang sedang diukur/ diteliti. Gambar 1: Diagram blok sistem otomasi secara umum
Oleh karena itu dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang Secara umum sensor mengubah besaran fisik yang satu
bagaimana cara pembuatan sensor, disini dibahas mengenai menjadi besaran fisik yang lain, dapat diambil kasus dalam
bagaimana cara pembuatan proximity sensor berbasis kapasitif contoh berikut misalnya diinginkan mendeteksi berapa kali
dengan menggunakan bahan konduktor. perputaran roda, dan misalnya dipilih sensor menggunakan
Pembuatan proximity sensor berbasis kapasitif menggunakan multitune yang dikopel dengan roda, maka dapat dilihat setiap
bahan konduktor dalam tugas akhir ini akan diaplikasikan pada perputaran roda maka berimbas pada perubahan tahanan pada
pintu otomatis seperti terdapat pada pusat belanja atau pada multitune. Perubahan besaran fisik (perubahan nilai tahanan)
bangunan-bangunan mewah lainnya. Seperti diketahui sensor tersebut tidak berarti apa-apa jika belum dikonversikan ke
yang ada pada pintu otomatis sekarang ini umumnya besaran elektrik, sehingga dibutuhkan device yang dapat
menggunakan sensor inframerah, sensor gerakan, sensor panas mengonversikan perubahan besaran fisik tersebut, menjadi
tubuh, dan sensor tekanan. besaran elektrik, besaran elektrik yang berubah dapat berupa

1
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
arus, tegangan, amplitudo, atau frekuensi. Device yang Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam
bertanggung jawab terhadap ini biasa disebut sebagai tranduser. muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan
listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari
satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron
dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan
elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan
muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
2.3.1. Gaya Coulumb
Gambar gaya coulumb antar dua benda yang bermuatan
listrik seperti berikut
Gambar 2: Contoh rangkaian sederhana tranduser dengan
multitune sebagai sensor berbasis resistif
2.2. Sekilas tentang Gelombang Elektromagnetik
Beberapa kaidah tentang kemagnetan dan kelistrikan yang
mendukung perkembangan konsep gelombang elektromagnetik
antara lain:
1. Hukum Coulumb mengemukakan: muatan listrik statik dapat Gambar 4: Gaya coulumb antar dua benda yang
menghasilkan medan listrik. bermuatan listrik
2. Hukum Biot & Savart mengemukakan : Aliran muatan
listrik (arus listrik) dapat menghasilkan medan magnet. Besarnya gaya coulumb (F) yang terjadi antar muatan yang
3. Hukum Faraday mengemukakan : Perubahan medan berjarak (r) dapat dirumuskan dalam persamaan berikut
magnet dapat menghasilkan medan listrik. 1 2
Ternyata perubahan medan listrik menimbulkan medan = (1)
2
magnet yang tidak tetap besarannya atau berubahubah. k adalah konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N
Sehingga perubahan medan magnet tersebut akan menghasilkan m2 C2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C).
lagi medan listrik yang berubahubah. Proses terjadinya medan konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk
listrik dan medan magnet berlangsung secara bersamasama dan
menjalar kesegala arah. Arah getar vektor medan listrik dan
medan magnet saling tegak lurus. Jadi gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari (2)
perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan, dengan 0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x
dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling 1012 C2 N1 m2 .
tegak lurus.
2.3.2. Medan Listrik
Medan listrik merupakan daerah atau ruang disekitar benda
yang bermuatan listrik dimana jika sebuah benda bermuatan
lainnya diletakkan pada daerah itu masih mengalami gaya
elektrostatis.

Gambar 5: Titik B berada pada daerah medan listrik


yang disebabkan oleh benda bermuatan A
Adapun medan listrik atau biasa disebut kuat medan listrik

dituliskan dalam persamaan E=F q atau = 2 , dengan E

dalam satuan (N/C)
Gambar 3: Penjalaran gelombang elektromagnetik sebagai 2.3.2.1. Medan listrik pada Muatan Kontinyu
gelombang transversal Salah satu teknik untuk menghitung medan magnet dari
muatan kontinu adalah menggunakan hukum Gauss.
2.3. Listrik Statis
Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang
berada dalam keadaan diam (statis).
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling
tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua
buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan
saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik
menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan Gambar 5: Medan listrik sejauh r dari sumber muatan listrik Q
listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai dengan volume V
gaya coulomb.

2
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
Gauss menyatakan bahwa : Jumlah Garis Gaya yang keping kedua. Dalam celah antara kedua keping akan timbul
keluar dari suatu permukaan tertutup (atau fluks ) sebanding medan listrik.
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup itu atau Sumber dari sebuah medan magnet adalah
muatan listrik, jika diungkapkan dalam sebuah persamaan
matematis:

(3)
Gambar 5: Kapasitor keping sejajar jika diberi muatan
Qdlm adalah besarnya muatan yang dilingkupi oleh permukaan
listrik
Gauss.
Persamaan beda potensial disekitar muatan listrik
memberikan
2.3.2.2. Hukum Gauss Pada Bidang Datar
Misalnya terdapat plat bermuatan positif persatuan luas ,
Untuk menghitung medan listrik dengan hukum Gauss, harus (7)
dipilih sebuah volume yang melingkupi plat bermuatan. Pada Dari persamaan kapasitansi memberikan
dasarnya bebas dipilih bentuk volume ruang ini, pada umumnya
yang sering dipakai adalah yang berbentuk silinder, bola atau
= (8)

kubus. Pemilihan ini sangat bergantung pada kemudahan
perhitunganya nanti. Misalnya diambil permukaan sebuah
Jika persamaan 7 disubstitusikan ke persamaan 8 maka
silinder berjari jari r.
akan memberikan

Dengan C= kapasitas kapasitor (F)


= Permitivitas vakum (8,85 10-12 C2N-1 m2)
A = luas penampang masing-masing keping (m2)
d = jarak antar keping (m) [3]

Gambar 5: Fluks listrik yang menembus permukaan bidang 2.5. Dielektrik


datar dapat didekati dengan permukaan Gauss berbentuk silinder
[2] Dielektrik adalah bahan isolator yang disisipkan dalam
ruang antar keping-keping sebuah kapasitor. Contoh bahan
Pada gambar diatas silinder dapat dibagi menjadi tiga dielektrik adalah kertas, karet, kaca, dan udara. Bahan dielektrik
permukaan, yaitu: A1, A2, A3, fluks yang menembus ketiga pada suatu kapasitor menghambat aliran medan listrik antar plat
permukaan ini adalah: nya.
Pada A1 = EA1cos 00 = E A1;
Pada A2 = EA2cos 900 = 0;
Pada A3 = EA3cos 00 = E A3;
Dengan demikian:

(4)
Karena A1 dan A3 merupakan luas plat katakanlah A, sehingga
medan pada plat bermuatan :
Gambar 5: Susunan kapasitor dengan dielektrik
Arah E searah dengan arah E0, ini hanya dimungkinkan
(5) bila Eind sebanding dengan E0, karenanya
Karena Q/A = , maka untuk plat bermuatan didapatkan medan 0
listrik: =
(9)

K adalah konstanta dielektrik, merupakan karakteristik


bahan dielektrik K >1 (karena E <E0). E0 adalah medan listrik
sebelum disisipi bahan dielektrik, E adalah medan listrik setelah
(6) disisipi bahan dielektrik.
Karena medan listrik berkurang, maka beda potensial antar
2.4. Kapasitor Keping Sejajar
kedua keping kapasitor juga berkurang (saat muatan tetap).
Kapasitor keping sejajar adalah kapasitor yang terdiri dari
dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. 0
=
(10)
jika keping kapasitor dihubungkan dengan baterai. Baterai akan
memberikan muatan +q pada keping pertama dan q pada Sehingga kapasitansi kapasitor dengan dielektrik adalah

3
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
Q0 0 Berikut ini tabel konduktivitas listrik dari beberapa bahan
C=
= 0
= KC0, artinya C > C0. [12]
Table 2: Nilai konduktivitas beberapa bahan[7].
Konstanta dielektrik dapat dikaitkan dengan permitivitas
bahan = K 0. Menghasilkan persamamaan untuk kapasitor
plat sejajar

(11)
Dengan = r , setelah penyisipan dielektrik besarnya
permitivitas bahan adalah hasil perkalian antara permitivitas
dielektrik dengan permitivitas vakum. Permitivitas relatif Berikut merupakan tabel resistivitas listrik/ tahanan jenis
dielektrik tergantung dari jenis bahan. Berikut merupakan tabel dari beberapa bahan
permitivitas dari beberapa bahan Table 3: Nilai hambatan jenis beberapa bahan[7]
Table 1: Permitivitas dari beberapa bahan[4]
Bahan Permitivitas
Udara 1,00059
Kertas 3,7
Air 80
Nilon 3,4
Teflon 2,1
Bakelit 4,9
Kaca pyrex 5,6
Polystyrene 2,56
Kuarsa lebur 3,78
Karet neoprene 6,7

2.6. Konduktor 3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT


Konduktor adalah bahan yang dapat dengan mudah
menghantarkan arus listrik sehingga konduktor sering disebut Berikut merupakan skema dari pembahasan perancangan
juga penghantar listrik yang baik. Pada konduktor yang baik, sistem
jumlah elektron-elektron bebas, yaitu elektron-elektron yang
mempunyai energi cukup besar (terletak pada lintasan yang
paling luar) adalah banyak dan bebas bergerak, misalkan pada
bahan tembaga, setiap atom tembaga menyumbangkan 1
elektron bebas.
Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat
menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas.
Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang
kecil. Konduktor adalah bahan yang sangat baik kemampuannya
dalam menghantarkan listrik, hampir seluruh logam logam
adalah konduktor. Contoh konduktor diantaranya adalah perak,
tembaga, alumunium, seng, besi berturut-turut memiliki tahanan Gambar 6: Skema pembahasan sistem
jenis semakin membesar. Jadi sebagai penghantar emas adalah
sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara 3.1. Perancangan Sensor dan Tranduser
ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan[5]. 3.1.1. Perancangan Proximity Sensor
Langkah-langkahnya:
2.7. Konduktivitas
1. Memilih bahan konduktor dengan nilai konduktivitas
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu
bahan untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda listrik paling tinggi.
potensial listrik ditempatkan pada suatu ujung-ujung konduktor, 2. Memilih bentuk bahan konduktor, agar jika dialiri
muatan-muata bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik menghasilkan medan listrik (dari kutub positif
listrik. Konduktivitas listrik didefinisikan sebagai rasio dari ke negatif) yang dapat mengenai bahan dielektrik
rapat arus terhadap kuat medan listrik E, sehingga dapat secara maksimal.
ditulis = E. Lawan dari konduktivitas listrik adalah 3. Menyusun berbagai kemungkinan posisi konduktor
1
resistivitas listrik atau bias disebut resistivitas saja, yaitu = agar mendapatkan perubahan nilai kapasitansi sebesar

[6]. mungkin.

4
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
3.1.1.1. Uji nilai dan perubahan kapasitansi dari berbagai
kemungkinan posisi 3.1.2. Perancangan Traduser
Kemungkinan posisi 1 seperti gambar dibawah
Dalam proses perancangan tranduser posisi terbaik yang
dipilih adalah yang memberikan perubahan nilai kapasitansi
terbesar yaitu pada posisi 3, sehingga dalam pencarian tranduser
yang paling bagus, posisi 3 sebagai acuannya.
Tranduser yang dipilih adalah yang mampu mengubah
besaran fisik (nilai kapasitansi) menjadi besaran elektrik
(frekuensi) yaitu mengunakan IC timer 555 yang bekerja sebagai
astable multivibrator. Dimana diketahui bahwa IC Timer 555
yang bekerja sebagai astable multivibrator mampu
membangkitkan gelombang kotak dengan frekuensi yang
dirumuskan sebagai berikut
Gambar 7: Kemungkinan posisi 1 plat konduktor

Kemungkinan posisi 2 seperti gambar dibawah (12)


Dengan duty cycle

(13)

Dari persamaan 12 diketahui jika nilai C1 berubah maka


frekuensi juga berubah.
Skematik rangkaiannya seperti gambar dibawah

Gambar 8: Kemungkinan posisi 2 plat konduktor

Kemungkinan posisi 3 seperti gambar dibawah

Gambar 10: Skematik rangkaian astable multivibrator berbasis


IC Timer 555

Bagian yang ditandai dengan huruf X dan Y adalah yang


menyambung pada plat konduktor, pin X adalah pin ground.
3.2. Perancangan Hardware
3.2.1. Perancangan minimum sistem
Berikut merupakan skematik rangkaian minimum sistem
berbasis ATMEGA 16

Gambar 9: Kemungkinan posisi 3 plat konduktor

Nilai kapasitansi ketika ada dielektrik (seseorang) dengan


tidak ada orang dapat dirangkum dalam tabel dibawah, untuk
posisi 3 dielektrik berupa seseorang diletakkan pada posisi 2A.
Table 4: Nilai kapasitansi dan perubahannya
Kemungkinan Tidak ada Ada Perubahan
posisi dielektrik dielektrik kapasitansi (pF)
(pF) (pF)
1 48 50 2 pF
2 54.8 pF 57.6 pF 2.8 pF
3 119 pF 168 pF 49 pF

5
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
Start

Input
gelombang
kotak Vmin=0
Volt,Vmax=5
Volt

Baca fekuensi selama 1


detik

Gambar 11: Skematik rangkaian minimum sistem Besarnya frekuensi


<=TCNT1
3.2.2. Driver Motor DC tidak

ya
IC demux
Tampilkan LCD
nilai frekuensi (Hz)

End

Output ke 4. PENGUJIAN ALAT


motor DC 4.1 Uji Sistem Sensor
4.1.1. Uji Proximity Sensor, didekati dengan seseorang yang
Gambar 12: Rangkaian driver motor DC mempunyai bobot tubuh berbeda dari berbagai
kemungkinan daerah pendekatan
3.2.3. Pintu Otomatis Gambar cara mendekati sensor
Konsep prototipe pintu otomatis seperti dalam gambar
dibawah

Gambar 13: Bagan prototipe pintu otomatis


Gambar 15: Cara pengujian proximity sensor didekati
3.3. Perancangan software dengan seseorang yang mempunyai bobot tubuh berbeda
Perancangan software berupa program frekuensi counter
yang didownload ke ATMEGA 16. Daerah pendekatan dapat dibagi seperti gambar dibawah
Berikut merupakan flowchart dari program frekuensi
counter

6
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
2B 209 27,421
Supardi 72 1B 210 27,430
Rata- 209,33 27,400
rata
3A 250 25,530
2A 251 25,410
1A 251 25,200
Rata- 250,660 25,380
rata

Dapat diketahui bahwa yang mempengaruhi perubahan


frekuensi adalah jarak antara objek dengan sensor, pengaruh
bobot tubuh dan pendekatan dari berbagai daerah dapat
diabaikan.

Gambar 16: Pembagian daerah pendekatan 4.1.2. Uji Proximity Sensor, didekati dengan luasan yang
Hasil pengujian dalam tahap ini seperti dalam tabel berbeda tetapi mempunyai dielektrik dan jarak ke
dibawah proximity sensor yang sama
Gambar cara pengujiannya adalah sebagai berikut
Table 4: Nilai kapasitansi dan frekuensi proximity sensor
didekati berdasarkan bobot tubuh dari berbagai daerah
pendekatan
Nama Bobot Posisi Kapasita Frekuensi
tubuh nsi (pF) (kHz)
(kg)
3C 203 28,760
2C 204 28,700
1C 203 28,720
Rata- 203.3 28,726
rata
3B 209 27,760
2B 210 27,700
1B 209 27,610
Rata- 209,33 27,69
rata
Firman MS 48 3A 248 25,660
2A 250 25,530
1A 247 25,541 Gambar 17: Gambar cara pengujian pada bagian ini
Rata- 248,33 25,577
rata Uji pendekatan pertama dilakukan oleh satu telapak tangan
3C 204 28,810 yang mendekati proximity sensor dengan jarak sekitar 2
2C 204 28,800 cm dari proximity sensor dan besarnya frekuensi yang
1C 204 28,510
dihasilkan adalah sekitar 27,210 kHz.
Rata- 204 28,706
Pada pendekatan yang kedua dilakukan dengan dua
rata
3B 209 27,450 telapak tangan pada jarak yang sama, didapatkan frekuensi
2B 210 27,321 sekitar 26,540 kHz.
Asrul Yanuar 58 1B 207 27,330 Pada pengujian bagian ini dapat disimpulkan bahwa output
Rata- 208,66 27,367 frekuensi tranduser dipengaruhi oleh luas bidang objek yang
rata berada dalam medan listrik dari proximity sensor.
3A 250 25,540
2A 251 25,420 4.1.3. Uji proximity sensor, didekati dengan objek yang
1A 251 25,100 memiliki dielektrik yang berbeda tetapi dengan jarak
Rata- 250,660 25,35 ke proximity sensor dan luas penampang yang sama.
rata Pengujian pada tahap ini sama seperti pengujian pada 3.1.2.
3C 204 28,710 yang berbeda hanya pada sample ujinya. Dimana sample ujinya
2C 204 28,810 mempunyai dielektrik yang berbeda disini diambil kedua telapak
1C 204 28,720 tangan sample (penulis sendiri) dan kayu triplek. Luas
Rata- 204 28,746 permukaan sample yang mendekati proximity sensor dibuat
rata sama yaitu luas permukaan kedua telapak tangan dengan luas
3B 209 27,350 permukaan triplek. Berikut gambar triplek yang dipakai

7
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
Jika sistem pintu otomatis pada perancangan ini
menggunakan perubahan nilai kapasitansi hanya sebagai trigger,
maka dapat dijelaskan, ketika proximity sensor didekati oleh
objek (seseorang) yang berimbas pada naiknya nilai kapasitansi,
yang diikuti menurunnya frekuensi output sensor, maka ketika
frekuensi output sensor dibawah threshold (ditentukan pada
program), kontrol pintu otomatis aktif dan menggerakkan motor
DC untuk membuka pintu. Pintu tersebut akan tetap membuka
sampai frekuensi output tranduser berada diatas threshold. Dari
penjelasan ini dapat ditarik kesimpulan ketika objek mendekati
pintu maka diharapkan perubahan nilai kapasitansi harus
Gambar 18: kayu triplek yang dijadikan sample uji
semakin besar, boleh menurun asalkan objek sudah melewati
Didapat data sebagai berikut
pintu (masuk keruangan yang ingin dituju).
Table 5: Nilai output frekuensi proximity sensor didekati Pada uji proximity sensor, dimana gambar posisi plat
dengan beberapa benda dengan nilai dielektrik yang berbeda konduktor seperti terlihat dalam gambar 4.4. maka setiap ada
objek yang mendekati sensor, nilai kapasitansi akan terus
Nama Jarak ke Nilai Output bertambah, semakin dekat objek dengan proximity sensor nilai
benda proximity konstanta frekuensi kapasitansi semakin besar. Jadi posisi proximity sensor (seperti
sensor (cm) dielektrik sensor (kHz) gambar 15) yaitu proximity sensor dimana plat konduktor
Udara - 1,00059 28,520 menghadap kepada sample uji adalah sudah benar.
Agar ketika ada seseorang yang ingin masuk pintu dari
Dua telapak 2 cm 80 26,540 berbagai arah (tengah, samping kiri, samping kanan) dapat selalu
tangan terdeteksi. Maka timbul ide untuk menggabungkan dua plat
penulis konduktor dengan kabel.
Kayu 2 cm 3,7 26,722 Ada dua kemungkinan posisi yaitu:
triplek Sejajar dengan pintu
Dari table diatas dapat diketahui bahwa semakin besar
nilai konstanta dielektrik suatu bahan maka nilai kapasitansi
juga semakin besar yang berakibat pada menurunnya besarnya
frekuensi output dari tranduser.
Sehingga dapat disimpulkan frekuensi output proximity sensor
dipengaruhi oleh konstanta dielektrik bahan.

4.1.4. Uji proximity sensor, dengan plat konduktor


disambungkan dengan bahan konduktor yang lain.
Pada proses pengujian ini dilakukan dengan cara plat
konduktor disambung dengan kabel (gambar 19), sebelum
disambung kabel nilai output frekuensi sama seperti frekuensi
yang terdahulu, yaitu sekitar 28,500 kHz. Setelah plat konduktor
disambung dengan kabel nilai frekuensi menjadi turun yaitu Gambar 20: kemungkinan posisi 1 untuk kontrol pintu
sekitar 27,500 kHz. otomatis
Membentuk sudut dengan pintu

Gambar 19: Uji penyambungan proximity sensor dengan Gambar 21: kemungkinan posisi 2 untuk kontrol pintu
bahan konduktor lain otomatis
Pada pengujian ini dapat diambil kesimpulan bahwa
frekuensi output sistem sensor akan berkurang jika ditambahi
dengan bahan konduktor yang lain
4.2.1. Uji posisi 1
4.2. Penentuan tata letak bahan konduktor (plat konduktor) Memberikan data seperti dibawah
yang paling bagus sebagai proximity sensor untuk kontrol
pintu otomatis.

8
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS
Table 6: Uji output frekuensi untuk posisi 1 3. Membuat frekuensi counter yang mampu menghitung
frekuensi lebih dari 31 kHz, karena semakin tinggi
Sample Uji Jarak ke proximity Nilai frekuensi frekuensi keluaran dari sensor akan menambah
sensor (cm) (kHz) sensitivitas dari sensor.
50 28,625
Penulis 20 28,400
7 27,420
DAFTAR PUSTAKA
Paling dekat (max) 26,500
4.2.2. Uji posisi 2 [1]. ..., Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist
Memberikan data seperti gambar dibawah Detector (OMD) di PLTD Lueng Bata Banda Aceh,
<URL:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1
Table 7: Uji output frekuensi untuk posisi 2 4240/1/10E01032.pdf>, 27 Oktober 2009.
Sample uji Jarak ke proximity Nilai frekuensi [2]. Yasmanrianto Listrik statis fisika dasar 2.
sensor (cm) (kHz) <URL:http//yasmanrianto.staff.gunadarma.ac.id/listrik
70 28,625 statis_fisika dasar 2/...> .
Penulis 40 27,600
30 27,400 [3]. Kapasitor-
Paling dekat (max) 25,4 kHz dielektrik.<URL:mohtar.staff.uns.ac.id/files/2008/08/ka
Yang paling bagus adalah posisi 2 karena frekuensi sudah pasitor-dielektrik.ppt >. 08/2008.
berubah secara signifikan (dari 28,625 kHz ke 27,600 kHz) [4]. .Konstantadielektrik<URL:qsut.wordpress.com/20
ketika jarak sample ke proximity sensor 40 cm sedangkan untuk 09/06/19/konstanta-dielektrik/>. 19/06/2009.
posisi 1 perubahan signifikan terjadi ketika jarak sample dengan
plat 7 cm. [5]. ..,Ilmu bahan LIstrik dasar,<URL:http://dunia-
listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-
5. PENUTUP dasar.html>, 2009.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan penulis dari hasil [6]. ,konduktivitaslistrik,<URL:http://id.wikipedia.org/
perencanaan, pembuatan serta pengujian alat pada Tugas Akhir wiki/Konduktivitas_listrik>, 2007.
ini adalah sebagai berikut : [7]. ElectricalResistivity<URL:http://aplusphysics.com/
Dari perancangan, realisasi, dan pengujian, sistem. Dapat wordpress/regents/tag/resistivity/>.
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perancangan proximity sensor dimana frekuensi sebagai BIODATA PENULIS
output dari sensor, dapat menggunakan IC timer 555 Penulis dilahirkan di Jombang pada
yang bekerja sebagai astable multivibrator untuk tanggal 18 September 1989. Sebagai
trandusernya. anak pertama dari dua bersaudara,
2. Pada proses pengujian pada bab 3dapat disimpulkan penulis mengawali kegiatan pendidikan
bahwa output frekuensi sensor proximity pada formal di SDN Kuwik 2 Kunjang
Kediri, yang kemudian dilanjutkan di
perancangan ini bergantung pada:
SLTPN 2 Kunjang, SMAN 2 Pare
A. Jarak antara objek dengan proximity sensor (plat Kediri dan pada tahun 2007 penulis
konduktor) diterima sebagai mahasiswa di jurusan
B. Luasan objek sample yang terkena medan listrik Teknik Elektro ITS dan mengambil
dari proximity sensor. konsentrasi bidang keahlian elektronika. Saat kuliah, penulis
C. Dielektrik bahan sample. aktif sebagai asisten praktikum di bidang studi elektronika pada
D. Proximity sensor yang didekati bahan konduktor Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Elektronika
Industri. Hari hari penulis sekarang kebanyakan dihabiskan
atau disambung dengan bahan konduktor yang untuk mengerjakan Tugas Akhir di Laboratorium Elektronika
lain. Industri.
3. Pemodelan plat konduktor sebagai proximity sensor
untuk kontrol pintu otomatis paling bagus adalah seperti e-mail : firman_093@elect-eng.its.ac.id
pada gambar 21.
5.2. Saran
Saran saran yang dapat diberikan untuk pengembangan
alat ini sebagai berikut:
1. Dapat dicoba merancang proximity sensor menggunakan
bahan konduktor yang lain yang mempunyai nilai
konduktivitas yang lebih tinggi dari tembaga misalnya
menggunakan perak.
2. Dapat dicoba merancang proximity sensor dengan
menggunakan plat seperti dalam perancangan ini yaitu
tembaga, tetapi yang lebih tebal, karena ketebalan plat
tembaga pada perancangan ini sangat tipis.

9
Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai