Anda di halaman 1dari 6

RESUME METABOLISME LIPID

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA

DOSEN PENGAMPU Fina Ratih Wiraputri Fitriyani, S.farm, M.Sc, Apt

Disusun oleh:

Akhamd Rivai ( PO.2.20.1.15.111)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN REGULER II

2015
METABOLISME LIPID

Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di
dalam pelarut-pelarut organik. Lipid juga dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak
(organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah lipid mengacu
pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob yang esensial dalam
menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut
dalam pelarut polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter
atau kloroform.

Metabolisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk


hidup atau sel, metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim. Oleh karena itu, metabolisme lipida berarti proses
pembakaran lipid atau lemak, ataupun proses penguraian atau perombakan lemak di dalam
tubuh.

Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar. Dilakukan oleh
lipase yang terdapat pada getah usus dan getah pankreas, dengan pH optimum 7,5 8 lipid
yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena
larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka
diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel
usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi
trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,
sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju
hati dan jaringan adiposa.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-
asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk
kembali menjadi simpanan trigliserida. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari
lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju
sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan
lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tidak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur ini pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat
sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA
dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksibutirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik.

Lipid yang terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak, oleh karena itu
metabolisme yang akan dibahas terutama adalah metabolisme lemak. Pada umumnya lipid
merupakan konduktor panas yang jelek, sehingga lipid dalam tubuh mempunyai fungsi untuk
mencegah terjadinya kehilangan panas dari tubuh. Makin banyak jumlah lemak, makin baik
fungsinya mempertahankan panas dalam tubuh.

Pada proses oksidasi 1 gram lemak dihasilkan energi sebesar 9 kkal, sedangkan 1
gram karbohidrat maupun protein hanya menghasilkan 4 kkal. Selain itu lemak mempunyai
fungsi melindungi organ-organ tubuh tertentu dari kerusakan akibat benturan atau goncangan,
sumber energi, dan sebagai pelarut vitamin A, D, E, K. Lemak juga merupakan salah satu
bahan makanan yang mengandung vitamin A, D, E, dan K.

Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati/hepar. Dalam darah
lemak berbentuk kolesterol, metabolismenya memerlukan uraian yang sangat panjang. Yang
penting untuk diketahui dalam rangka menjaga kesehatan tubuh adalah kadar kolesterol
dalam darah, total kolesterol agar diusahakan tidak melebihi angka 200. Kadar HDL (disebut
kolesterol baik) agar lebih dari 45 dan LDL (sering disebut kolesterol jahat) tidak melebihi
110.

Kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada


jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat, kemudian sel-sel jantung bisa mati (iskemia)
dan akhirnya penyakit jantung koroner yang bisa membawa kematian. Ada lemak lain dalam
darah yang disebut Trigliserid, ini sintesa dari molekul glukosa/gliserol yang diikat oleh dua
asam lemak. Untuk menjaga kesehatan, maka kadar trigliserid dalam darah juga agar
diusahakan di bawah 200.

Ada beberapa fungsi Lipida berfungsi yaitu :

a) Sumber Energi
Lemak menghasilkan 9 kkal/gram
Lemak tubuh disimpan sbb : 50% di subkutan, 45% disekeliling organ dalam rongga
perut, 5% di jaringan intramuskuler.

b) Sumber Asam Lemak Esensial


Sumber lemak esensial linoleat dan linolenat.
c) Alat Angkut Vitamin Larut Lemak
Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak

d) Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan


Menghambat sekresi as lambung dan memperlambat pengosongan lambung sehingga
lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Lemak juga memberi kelezatan khusus pada
makanan.

e) Sebagai Pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.

f) Memelihara Suhu Tubuh


Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas
tubuh secara cepat, jadi lemak berfungsi dalam memelihara suhu tubuh.

g) Pelindung Organ Tubuh


Melindungi ginjal, jantung dan hati dengan membantu menahan organ-organ tersebut
tetap ditempatnya dan melindungi dari benturan.

Klasifikasi lipida yang penting dalam ilmu gizi adalah :

1. Lipida sederhana
a. Lemak netral : monogliserida, dan trigliserida (ester asam lemak dengan
gliserol)
b. Ester asam lemak dengan alcohol berberat molekul tinggi (ester
sterol, ester nonsterol, ester vitamin A dan ester vitamin D).

2. Lipida majemuk (Compound lipids)


a. Fosfolipida
b. Lipoprotein

3. Lipida turunan (Derived lipids)

a. Asam lemak
b. Sterol (kolesterol dan ergosterol, hormon steroid, vitamin D dan garam
empedu)
1. Transpor Lipida
Pada umumnya 2,5 hingga 3 jam setelah orang makan-makanan yang
mengandung banyak lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal. Dalam
darah lemak diangkut dalam tiga bentuk, yaitu berbentuk kilomikron, partikel
lipoprotein yang sangat kecil, dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin.
Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas lemak 81-82%,
Protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%. Kekeruhan akan hilang dan darah
menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh
atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim
lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan, terdapat
dalam jumlah banyak pada jaringan adipose dan otot jantung. Sebagian besar lemak
yang diabsorbsi diangkut ke hati. Disini lemak diubah menjadi fosfolipid yang
kemudian diangkut ke organ-organ maupun ke jaringan-jaringan tubuh. Asam lemak
merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam
lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

2. Oksidasi Asam Lemak Jenuh (Saturated fatty acid)

Proses hidrolisis lemak mengalami oksidasi dan menghasilkan asetil koenzim


A yang salah satunya hipotesis yang dapat diterima ialah bahwa asam lemak
terpotong 2 atom karbon setiap kali oksidasi. Oleh karena oksidasi terjadi pada atom
karbon oksidasi. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal diantara atom-
atom karbon penyusunnya. Asam lemak jenuh bersifat lebih labil.
Dalam makanan yang gurih lezat biasanya terkumpul lemak makanan. Klasifikasi
lemak makanan bermacam-macam. Bisa dilihat dari sumbernya, yaitu yang berasal
dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dapat juga dibedakan berdasarkan penglihatan,
yaitu lemak yang jelas-jelas terlihat (seperti minyak, mentega) dan yang tidak terlihat
(misalnya dalam susu, telur).
Ada lagi penggolongan lain, yaitu berdasarkan susunan unit-unit atom karbon.
Mungkin di antara kita masih ada yang ingat kalau lemak atau minyak secara kimiawi
tersusun atas unit-unit asam lemak. Suatu lemak atau minyak tersusun atas macam-
macam asam lemak. Jadi, tidak ada yang tersusun hanya oleh satu macam asam
lemak.
Susunan ini yang sangat mempengaruhi sifat dari lemak tersebut. Sebagai contoh,
minyak kelapa lebih banyak mengandung asam lemak larut, yaitu suatu asam lemak
jenuh, minyak kelapa sawit mempunyai kandungan asam lemak jenuh (palmitat)
hampir sama banyaknya dengan kandungan asam lemak tidak jenuh (oleat). Pada
dasarnya ada lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal, dan lemak tidak jenuh ganda.
Jenuh di sini artinya seluruh atom karbon sudah berikatan dengan atom hidrogen.
Sebaliknya, tidak jenuh artinya atom karbonnya ada yang memiliki ikatan rangkap
dengan atom karbon di sebelahnya dan masih bisa dijenuhkan atau diikatkan dengan
atom hidrogen.
Lemak jenuh mempunyai sifat yang tidak menyenangkan, yaitu menyebabkan darah
menjadi lengket dengan dinding pembuluh darah, sehingga darah menjadi mudah
menggumpal. Selain itu, lemak jenuh memudahkan terjadinya pengerasan dinding
pembuluh darah. Lemak jenuh banyak terdapat pada lemak nabati (minyak kelapa),
lemak susu (mentega), lemak daging, dan lain lain.
3. Oksidasi Asam Lemak Tidak Jenuh (Unsaturated fatty acid)

Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi asam
lemak jenuh. Hanya diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan
reduktase untuk memecah asam-asam lemak tak jenuh. Tahap pertama oksidasi asam
lemak tidak jenuh adalah pembentukan asilkoenzim A. Selanjutnya molekul asil
koenzim A dari asam lemak tidak jenuh tersebut mengalami pemecahan melalui
proses oksidasi seperti molekul asam lemak jenuh, terbentuk senyawa sis-sis-asil
KoA atau tran-sis-asil KoA, yang tergantung pada letak ikatan rangkap pada molekul
tersebut. Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dari proses oksidasi ini kan
diberikan contoh oksidasi linoleat. Lemak tidak jenuh tunggal mempunyai sifat netral,
tidak terlalu jahat, tetapi juga tidak terlalu menguntungkan
Jenis asam lemak yang tidak jenuh yang banyak terdapat dalam alam adalah asam
beratom C sebanyak 18 yaitu asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat, dengan
ikatan rangkap sis-9 dan sis 12. Tahapan reaksi dalam oksidasi asam lemak tak
jenuh yaitu linoleat KoA yang terbentuk pada tahap pertama, kemudian dipecah
melalui proses oksidasi, sehingga menghasilkan 3 molekul asetil KoA dan sis- 6
sis-dieonil KoA, yang oleh enzim isomerase diubah menjadi -trans- -dieonil
KoA. Senyawa ini kemudian mengalami proses oksidasi sehingga menghasilkan 2
molekul asetil KoA dan sis-eonil KoA yang oleh enzim hidratase diubah menjadi
D(-) hidroksiasil KoA. Senyawa ini kemudian mengalami proses oksidasi dan
dengan terbentuknya 4 molekul asetil KoA maka selesailah rangkaian reaksi kimia
pada proses oksidasi asam linoleat tersebut. Dari 1 molekul asam linoleat terbentuk 9
molekul asetil KoA.

Anda mungkin juga menyukai